Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

6300. Apakah dalam niat sholat jum'at tak perlu menyebut ada'an ?

PERTANYAAN :

السلام عليكم..
Mohon tanya : Apakah ada keterangan tentang niat shalat jum'at yang di dalam keterangan tersebut dikatakan bahwa tak dianjurkan pakai kalimat " ada'an/اداء " dengan alasan tak ada qadha/ قضاء dalam shalat jum'at. Terima kasih jazakumulloh. Wassalamu alaikum. [Aby Nahza Al Asfhany].

JAWABAN :

Wa'alaikumussalam. Ya, ada keterangan dalam kitab Asybah wa Nazhoir yang menyatakan kalau pada niat shalat jum'at tidak perlu menyebut "ada'an" karena shalat jum'at tak menerima diqadha.

الأشباه والنظائر : ( فصل القضاء في الأداء والقضاء ) فقال : ما لا يوصف من العبادات بأداء ولا قضاء ، فلا ريب في أنه لا يحتاج إلى نية أداء ولا قضاء ويلحق بذلك ماله وقت محدود ، ولكنه لا يقبل القضاء كالجمعة فلا يحتاج فيها إلى نية الأداء إذ لا يلتبس بها قضاء فتحتاج إلى نية مميزة 

(Pasal Qodho dalam Ada' dan qodho') : Ibadah yang tidak disifati dengan ada' maupun qodho', maka tidak ada keraguan bahwasanya di situ tidak membutuhkan niat ada' maupun qodho', itu senada dengan ibadah yang dibatasi dengan waktu tertentu tetapi tidak menerima diqodho, seperti sholat jum'at, maka sholat jum'at tidak membutuhkan niat ada', karena sholat jum'at tidak menyerupai (ibadah) qodho' lain yang sehingga memerlukan niat untuk pembeda.

Sebagaimana diketahui, dalam niat sholat fardlu itu yang wajib ada 3 : 
  1. Qosdhul fi'li, menyengaja untuk melakukan, misal usholli
  2. Ta'yin, menentukan sholat yang dilakukan, misal zhuhron
  3. Fardliyah, menyebutkan kefardluan, misalkan fardlon
Sehingga jika seseorang niat sholat zhuhur dengan menyatakan dalam hatinya : Usholli zhuhron fardlon, atau usholli fardlozh zhuhri, maka itu sudah sah niatnya.
Menyebutkan ada'an atau qodloan hukumnya sunnah, berbeda menurut imam Adzroi yang menyatakan wajib. Dan dalam shalat jama'ah tentunya bisa sah jika menyebutkan imaman atau ma'muman.
Jadi dalam kasus sholat jum'at jika niatnya tanpa menyebutkan ada'an itu dihukumi sah. Lihat Safinatun Naja 33-34 Cet. Darul Minhaj :

فصل : النية ثلاث درجات : إن كانت الصلاة فرضا وجب قصد الفعل و التعيين و الفرضية ، و إن كنت نافلة مؤقتة كراتبة أو ذات سبب وجب قصد الفعل و التعيين ، و إن كنت نافلة مطلقة وجب قصد الفعل فقط ، الفعل : أصلي ، و التعيين : ظهرا أو عصرا ، و الفرضية : فرضا

(Pasal) Niat itu ada tiga derajat:
1. Jika shalat itu adalah fardhu, maka wajib di qashad (sengaja) melakukan, wajib ta’yin (menentukan), dan wajib fardhiyah (menyebut fardhu).
2. Jika shalat itu adalah sunnah yang berwaktu seperti rawatib atau mempunyai sebab, maka wajib di qashad (sengaja) melakukan dan wajib ta’yin (menentukan).
3. Jika shalat itu adalah sunnah umum, maka wajib di qashad (sengaja) melakukan saja.

Qashad (sengaja) melakukan sholat: أصلى
Ushalli = Saya sengaja melakukan shalat.
Ta’yin (menentukan) sholat apa: ظهرا أو عصرا
Misal Zhuhur atau ‘ashar.
Fardhiyah (menyebut fardhu): فرضا
Fardha.
Contoh niat shalat fardhu Zhuhur:
أصلى فرض الظهر
Ushalli fardha-Zh-Zhuhri. “Sengaja saya melakukan shalat fardhu zhuhur”.

Lihat Fathul Muin / Hasyiyah I'anatuth Thalibin 1/128-129 :

(و) تجب (نية فرض فيه) أي في الفرض، ولو كفاية أو نذرا، وإن كان الناوي صبيا، ليتميز عن النفل. (كأصلي فرض الظهر) مثلا، أو فرض الجمعة، وإن أدرك الامام في تشهدها. (وسن) في النية (إضافة إلى الله) (تعالى)، خروجا من خلاف من أوجبها، وليتحقق معنى الاخلاص. (وتعرض لاداء أو قضاء) ولا يجب وإن كان عليه فائتة مماثلة للمؤداة، خلافا لما اعتمده الاذرعي. والاصح صحة الاداء بنية القضاء، وعكسه إن عذر بنحو غيم، وإلا بطلت قطعا لتلاعبه،

Wallohu a'lam bish showab. [Moh Showi, Maafin Saya].

LINK ASAL :
https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/posts/2222851534404309/