PERTANYAAN :
Assalamualaikum wr wb. Mau bertanya : Mim dari lafadz اللهم disebut mim apa ya ? mohon i'robnya kyai-kyai. [Hamdan As-syafi'i].
JAWABAN :
Wa'alaikumussalam. Huruf mim di lafadz (اللَّهُمَّ) selain sebagai pengganti dari huruf nida' (يا), kata para ulama, ia juga menambah pengagungan kepada Dzat Allah yang diseru. Kata Imam Ibnu Zofar, mim di sana adalah ringkasan dari semua nama dan sifat-sifat Allah. Kata beliau,
إن (الله) اسم للذات والميم للصفات التسعة والتسعين فجمع بينهما إيذانا بالسؤال بجميع أسمائه وصفاته
Pantas Hasan al-Basri mengatakan,
"(اللهم) مجمع الدعاء"
Kata Nadhr bin Syumail, orang yang berdoa dengan (اللهم) maka ia seakan berdoa dan memanggil Allah dengan semua nama dan sifat-Nya, yakni kata "Allahumma" seperti mengatakan, "ya Allah yang Maha Agung yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang baik...". Kata Nadhr bin Syumail,
من قال (اللهم) فقد دعا الله بجميع أسمائه وصفاته، وكأنه قال: يا الله الذي له الأسماء الحسنى
Inilah alasan sebagian ulama memilih bahwa yg dimaksud dengan (الاسم الأعظم) adalah lafadz (اللهم).
Berikut penjelasan bahwa mim dalam lafad اللهم merupakan huruf pengganti dari يا نداء :
اللهم : لفظ الجلالة منادى مبنيّ على الضم فى محل نصب مفعول يه لفعل النداء المحذوف،والميم عوض من حرف النداء يا المحذوف مبني على الفتح لا محل له من الإعراب.( المعجم المفصل فى الإعراب : ٦٧ )
Dalam kitab Alfiyah ibnu Malik dikatakan :
وَالأَكْثَرُ اللَّهُمَّ بِالتَّعْوِيْضِ*** وَشَذَّ يَا اللَّهُمَّ فِي قَرِيِض
Umumnya dikatakan allaahumma secara ta'widh (huruf ya nida' diganti mim), dan dianggap syadz dikatakan yallaahumma dalam syair.
Wallohu a'lam. [Airin Abi, Rush Wandi Ridwan, Syihab Musyfiq Millah].