PERTANYAAN :
Assalamualaikum wroh matullahi wabarokatuh.Mohon jwabanya kiai, ustadz : Tak sedikit saya temukan para penjual nasi goreng dipinggir jalan terlebih dikota-kota. Seperti biasa nasi goreng + tellor, sebelum digoreng telor tersebut tidak disucikan artinya langsung dicoplok (digoreng) kemudian tangan orang tersebut (penjual) juga tidak disucikan / dibasuh. Pertanyaan : Bagaimana setatus najis/tidak nasi goreng tersebut ?? Mohon jawabanya. [Ach Nafie].
JAWABAN :
Wa alaikumus salaam warohmatullohi wabarokaatuh. Mencuci telur termasuk bid'ah jika hanya berdasarkan kecurigaan adanya najis pada cangkangnya, kecuali jika memang melihat ada najis pada cangkang telur tsb maka wajib mencucinya jika hendak menggorengnya.
Namun jika hendak merebus atau membakarnya maka tidak wajib menghilangkan najis yang ada pada cangkangnya, jika hendak memakannya maka wajib berhati-hati dengan cairan rebusannya yang ada pada kulitnya.
Jadi, untuk kasus nasi goreng di atas, jika memang tidak terlihat ada najis pada cangkang telornya, nasi gorengnya suci. Wallohu a'lam. [Nur Hamzah].
Referensi :
- Kitab fathul jawwad sayarh mandhumah ibnu imad hal 38 :
ومن البدع غسل الثياب الجديدة قبل لبسها لتوهم نجاستها وفي معني ما ذكره غسل البيض
الي ان قال
اما اذا راء علي البيض نجاسة فغسلها واجب ان اراد قليه وان اراد سلقه او شيه لا تجب ازالة النجاسة التي علي قشرة اذا سلقه ازال قشرة ثم اكله ويجب الاحتراز مما علي القشر من الرطوبة من ماء السلق