PERTANYAAN :
Assalamu'alaikum warahmatullah. Mau nanya kepada para yai dan bu nyai, mengapa dalam kebanyakan sholawat misal "Allahumma sholli ala sayyidina muhammad sholatan....dst. Dalam sholawat tersebut masdarnya kok menggunakan "sholatan" bukan "tashliyatan" padahal kan seharusnya sama-sama berasal dari fiil tsulasi mazid biharfin (fa'ala)... di dalam al qur-an juga banyak misal "faqoddarohu taqdiro", "warottilil qur-ana tartila" dll. Mohon pencerahannya ? [Aidah Syantik].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Sholat (صلاة) adalah isim mashdar dari sholla yusholli (bermakna me-rohmat-i), di sana tidak menggunakan tashliyah (تصلية) karena khawatir disalah-artikan sebagai siksa / adzab, sebagaimana digunakan dalam firman Allah Ta'ala :
{ﻭﺗﺼﻠﻴﺔ ﺟﺤﻴﻢ}
Hampir mirip dengan lafadz wudhu, تَوَضَّا – يَتَوَ ضَاُ – وُضُوْاء hanya saja kata wudhu' tidak mesti dari توضأ , bisa juga dari وضؤ bidhommil 'ain (wadhu-a). Wallohu a'lam. [Syafi Asshofi, Yusuf Barnabas].
Referensi :
تحقيق المقام شرح كفاية العوام ، ص ٥
قوله والصلاة هي اسم مصدر لصلى والمصدر التصلية ولم يعبر بها لإيهامه العذاب
حاشية البجيرمي علي الخطيب ج1 ص 37
ﻗﻮﻟﻪ: (ﻭاﻟﺼﻼﺓ) ﻫﻲ اﺳﻢ ﻣﺼﺪﺭ ﺇﺫ ﻣﺼﺪﺭ ﺻﻠﻰ اﻝﺗﺼﻠﻴﺔ ﻛﺰﻛﻰ ﺗﺰﻛﻴﺔ ﻟﻜﻨﻪ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻊ ﻓﻲ اﻟﺼﻼﺓ ﺑﻤﻌﻨﻰ اﻟﺮﺣﻤﺔ ﻓﻼ ﻳﺮﺩ ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻊ ﻓﻲ اﻟﻌﺬاﺏ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ {ﻭﺗﺼﻠﻴﺔ ﺟﺤﻴﻢ}
حاشية البجيرمي على المنهج
باب الوضوء : الوضوء اسم مصدر سواء كان فعله توضأ او وضؤ ، لأن الأول مصدره التوضؤ والثاني مصدره الوضاءة كما قال فى الخلاصة فعولة فعالة لفعلا الخ
LINK ASAL :