PERTANYAAN
:
Assalamu’alaikum Maaf mau
nanya, buaya dan kodok apakah semuanya haram atau bagaimana? Terimakasih
[Bayu]
JAWABAN
:
Wa’alaikumussalaam
warahmatullaah. Katak (kodok) hukumnya haram dimakan kerana tergolong hewan yang
dilarang untuk dibunuh. Sedangkan buaya hukumnya haram dimakan, walaupun dia
hidup di air tapi tergolong hewan yang berkuku tajam yang digunakan untuk
mencari mangsa (membunuh) .
- Hayatul-Hayawan al-Kubro
II / 85 :
يحرم
أكلها للنهي عن قتلها ورى البيهقي في سننه عن سهل بن سعد الساعدي أن النبي صلى الله
عليه السلام نهى عن قتل خمسة النملة والنحلة والضفضع والصرد والهدهد , وفي مسند أبي
داود الطيالسي وسنن أبي داود والنسائ والحاكم عن عبد الله بن عثمان التيمي عن النبي
صلى الله عليه وسلم أن طبيبا سأله عن ضفدع يجعلها في دواء فنهاه عن قتلها فدل على
أن الضفدع يحرم أكلها وأنها غير داخلة فيما أبيح من دواب الماء
Haram memakan katakk karena
ada larangan membunuh'nya. Imam al-Baihaqi dalam Sunan'nya meriwayatkan dari
Sahal bin Sa'ad as-Sa'idi : Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
melarang membunuh lima hewan: Semut, Lebah, Kodok, Elang dan Hudhud. Dalam
Masnad Abi Daud ath-Thoyalisi, dan Sunan Abi Daud, an-Nasa'i dan al-Hakim, dari
Abdullah bin 'Utsman at-Taimiy dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
Sesungguhnya seorang thobib bertanya tentang kodok untuk dijadikan dalam obat,
maka Nabi melarang membunuh'nya. Ini menandakan haram memakan kodok, dan
menandakan bahwa kodok tidak termasuk dari hewan air yang boleh
dimakan.
Haram memakan katakk karena
ada larangan membunuh'nya. Imam al-Baihaqi dalam Sunan'nya meriwayatkan dari
Sahal bin Sa'ad as-Sa'idi :
Sesungguhnya Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam melarang membunuh lima hewan: Semut, Lebah, Kodok,
Elang dan Hudhud. Dalam Masnad Abi Daud ath-Thoyalisi, dan Sunan Abi Daud,
an-Nasa'i dan al-Hakim, dari Abdullah bin 'Utsman at-Taimiy dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam :
Sesungguhnya seorang thobib
bertanya tentang kodok untuk dijadikan dalam obat, maka Nabi melarang
membunuh'nya. Ini menandakan haram memakan kodok, dan menandakan bahwa kodok
tidak termasuk dari hewan air yang boleh dimakan.
Baca selengkapnya di :
2056. HUKUM MEMAKAN KECEBONG [ BERUDU ]
Hewan air jika dia keluar
dari air tidak bisa hidup kecuali seperti hidupnya hewan yang disembelih maka
hukumnya halal dan tidak butuh untuk disembelih, walaupun hewan air tersebut
tidak bebentuk seperti ikan, kecuali buaya, kalau buaya haram hukumnya karena
buaya termasuk hewan yang mempunyai kuku tajam untuk mencari mangsa.
- Kifayatul Akhyar II / 235
Maktabah Thoha Putera Semarang :
(فرع)حَيَوَان
الْبَحْر إِذا خرج مِنْهُ مَالا يعِيش إِلَّا عَيْش الْمَذْبُوح كالسمك بأنواعه
فَهُوَ حَلَال وَلَا حَاجَة إِلَى ذبحهوَسَوَاء مَاتَ بِسَبَب ظَاهر كصدمة أَو ضرب
الصياد أَو غَيره أَو مَاتَ حتف أَنفه وَأما مَا لَيْسَ على صُورَة السموك
الْمَشْهُورَة فَفِيهِ ثَلَاث مقالات أَصَحهَا الْحل وَنَصّ عَلَيْهِ الشَّافِعِي
وَاحْتج بِهِ بِعُمُوم قَوْله تَعَالَى {أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ}
وَبِقَوْلِهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم الْحل ميتَته وَقد نَص الشَّافِعِي رَضِي
الله عَنهُ على أَنه قَالَ يُؤْكَل فار المَاء خِنْزِير المَاء قَالَ النَّوَوِيّ
فِي أصل الرَّوْضَة الْأَصَح أَن السّمك يَقع على جَمِيعهَا فعلى الصَّحِيح هَل
يشْتَرط الذَّكَاة الرَّاجِح لَا وَتحل ميتَته كالسمك وَاحْتج لذَلِك بقول الصّديق
رَضِي الله عَنهُ كل دَابَّة تَمُوت فِي الْبَحْر فقد ذكاها الله تَعَالَى لكم نعم
قَالَ الشَّافِعِي رَضِي الله عَنهُ إِن كَانَ فِيهِ مَا يطول خُرُوج روحه كإبل
المَاء وبقره لم يكره ذبحه إراحة لَهُ وَيسْتَثْنى من ذَلِك
التمساح لِأَنَّهُ يتقوى بنابه وَالله أعلم
Baca selengkapnya di :
3329. BEBERAPA KRITERIA HALAL DAN HARAMNYA HEWAN
Wallaahu A’lam
[Bu Noerool
Qolbyie]
Link Diskusi :
web.facebook.com/groups/piss.ktb/1240634685959337
www.fbcom/notes/1955014707854661