KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 32)
Lanjutan Bab Keenam (1)
خرج ابن البراء في كتاب "الروضة" من حديث عمرو بن شمر وهو ضعيف جدا عن جابر الجعفي عن تميم بن حذلك عن ابن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم: "ما من ميت يموت إلا وهو يعرف غاسله ويناشد حامله إن بشر بروح وريحان وجنة نعيم أن يعجله وإن بشر بنزل من حميم وتصلية جحيم أن يحبسه".
Ibnul Barro' menerbitkan dalam kitabnya Ar Roudloh dari Haditsnya Amr bin Syamir -dia periwayat yang lemah sekali- dari Jabir Al Ju'fi dari Tamim bin Hadzlak dari Ibnu Abbas dari Nabi shollallohu alaihi wasallam : " setiap orang yang meninggal,pasti ia mengetahui orang yg memandikannya dan berkata kepada orang yang memikulnya, jika dia digembirakan dengan ketentraman, rizki serta kenikmatan syurga : agar orang yang memikulnya bersegera. Dan jika diberi kabar gembira dengan hidangan air mendidih dan di bakar di dalam neraka : agar orang yg memikulnya menahannya."
وفي صحيح البخاري عن عبادة بن الصامت عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "من أحب لقاء الله أحب الله لقاءه ومن كره لقاء الله كره الله لقاءه" فقالت عائشة: أو بعض أزواجه إنا نكره الموت قال: ليس ذلك ولكن المؤمن إذا حضره الموت بشر برضوان الله وكرامته فليس شيء أحب إليه مما أمامه فأحب لقاء الله فأحب الله لقاءه وإن الكافر إذا حضر بشر بعذاب الله وعقوبته فليس شيء أكره إليه مما أمامه فكره لقاء الله فكره الله لقاءه" وقد روى هذا المعنى عن النبي صلى الله عليه وسلم من وجوه متعددة.
Dalam Shohih Bukhori dari Ubadah bin As Shomit dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : " Barang siapa senang bertemu dengan Allah maka Allah pun senang bertemu dengannya, dan barang siapa benci bertemu dengan Allah maka Allah pun benci bertemu dengannya. Lalu 'Aisyah atau sebagian istrinya Nabi, berkata : "sesungguhnya kami membenci kematian." Nabi bersabda : "bukan itu maksudnya, tetapi orang yang beriman bila mati, maka ia di gembirakan dengan ridlo Allah dan kemuliaan-Nya. tidak ada sesuatu pun yang lebih ia cintai daripada apa yang terlihat di hadapannya, ia senang bertemu dengan Allah, maka Allahpun senang bertemu dengannya. Jika orang kafir, ketika mati, maka ia digembirakan dengan adzab dan siksaan Allah, tidak ada sesuatupun yang lebih ia benci daripada yang terlihat di hadapannya. ia benci bertemu dengan Allah, maka Allahpun benci bertemu dengannya." Telah diriwayatkan pula yang semakna dengan hadits ini dari Nabi shollallohu alaihi wasallam dari banyak jalur.
وعن زاذان، عن البراء بن عازب عن النبي صلى الله عليه وسلم: "إن نفس المؤمن يقال لها أخرجي أيتها النفس المطمئنة إلى مغفرة من الله ورضوان فتسيل كما تسيل القطرة من السقاء وإن نفس الكافر يقال لها أخرجي إلى غضب الله وسخطه فتتفرق في جسده وتأبى أن تخرج فيجذبونها فينقطع معها العروق والعصب"
Dari Zadzan dari Al Barro' bin 'Azib dari Nabi shollallohu alaihi wasallam : " sesunggunya jiwa orang beriman dikatakan kepadanya : " keluarlah wahai jiwa yang tenang menuju ampunan dari Allah dan keridloan-Nya.' Jiwa itupun segera mengalir seperti air yg mengalir pada salurannya. Jiwa itupun meronta-ronta di dalam tubuhnya dan enggan untuk keluar, lalu merekapun menariknya secara paksa, maka terputuslah kerongkongan dan urat syarafnya bersamaan dengan keluarnya jiwa itu." Dan jiwa orang kafir dikatakan kepadanya : 'keluarlah menuju murka Allah' .
وفي رواية عيسى بن السيب عن عدي بن ثابت عن البراء عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "فتتفرق روحه في جسده كراهة أن تخرج لما ترى وتعاين فيستخرجها كما يستخرج السفود من الصوف المبلول
Dalam riwayatnya 'Isa bin As Sayyib dari 'Adiy bin Tsabit dari Al Barro' bin 'Azib dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : " ruhnya meronta-ronta di dalam tubuhnya karena benci keluar menuju ke tempat yang ia lihat, maka dia dikeluarkan dengan paksa seperti mengeluarkan tusuk besi dari bulu domba yang basah.". Wallohu a'lam. [Ust.Nur Hamzah] # Rabbi zidna 'ilman nafi'a #
Bersambung .........
Baca kajian sebelumnya di sini: