KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 27)
Lanjutan Bab Keempat (9)
فصل
بعض أهل البرزخ يكرمه الله بأعماله الصالحة عليه في البرزخ وإن لم يحصل له ثواب تلك الأعمال لانقطاع عمله بالموت لكن إنما يبقى عمله عليه ليتنعم بذكر الله وطاعته كم يتنعم بذلك الملائكة وأهل الجنة في الجنة وإن لم يكن لهم ثواب على ذلك لأن نفس الذكر والطاعة نعيما عند أهلها من نعيم جميع أهل الدنيا ولذاتها فما تنهم المتنعمون بمثل ذكر الله وطاعته.
Fashlun
Sebagian penduduk alam barzakh ada yang dimuliakan oleh Allah dengan amalan-amalan sholehnya, meskipun amalan sholeh itu tidak menghasilkan pahala karena telah terputus amalannya sebab kematian. Akan tetapi amalan itu senantiasa melekat kepadanya hingga ia dapat menikmati dalam berdzikir kepada Allah dan menta'ati-Nya. Banyak sekali yang bisa menikmati hal itu, yakni para malaikat dan penghuni syurga di dalam syurga, sekalipun mereka tidak mempunyai pahala atas hal itu, karena dzikir itu sendiri dan keta'atan itu merupakan kenikmatan yang paling agung bagi pemiliknya melebihi kenikmatan dan kesenangan seluruh penduduk dunia. akan tetapi orang yg hidup mewah tidak bisa menikmati seperti kenikmatan berdzikir dan keta'atan kepada Allah.
وخرج الترمذي من حديث ابن عباس قال: ضرب بعض أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم خباءه على قبر وهو لا يحسب أنه قبر فإذا إنسان يقرأ سورة الملك حتى ختمها فأتي النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله ضربت خبائي على قبر وأنا لا أحسب أنه قبر فإذا إنسان يقرأ سورة الملك تبارك حتى ختمها فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "هي المانعة"، هي المنجية: تنجيه من عذاب القبر .
Imam Tirmidzi menrbitkan dari haditsnya Ibnu Abbas -rodliyallohu anhu- ia berkata : " ada salah seorang sahabat Nabi shollallohu alaihi wasallam yg membuat kemah di atas kuburan sedangkan ia tidak mengetahui bahwa itu adalah kuburan. tiba-tiba ada seseorang membaca surat al mulk hingga selesai. lalu ia mendatangi Nabi shollallohu alaihi wasallam dan berkata : " wahai Rasululloh, aku membuat kemah di atas kuburan, namun aku tida mengetahui bahwa itu kuburan, lalu ada seseorang membaca surat al mulk hingga selesai." Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : " surat itu adalah surat pencegah dan surat penyelamat, yg menyelamatkannya dari siksa kubur."
خرج أبو عبد الله بن مندة بإسناده ضعيف من حديث طلحة بن عبيد الله، قال: أردت مالي بالغابة فأدركني الليل فآويت إلى قبر عبد الله بن عمرو بن حرام فسمعت قراءة من القبر ما سمعت أحسن منها فجئت إلى النبي صلى الله عليه وسلم فذكرت ذلك له، فقال: " ذلك عبد الله ألم تعلم أن الله قبض أرواحهم فجعلها في قناديل من زبرجد وياقوت وعلقها وسط الجنة فإذا كان الليل ردت إليهم أرواحهم إلى مكانها التي كانت".
Abu Abdillah Ibnu Mandah menerbitkan dengan sanadnya yang lemah dari haditsnya Thalhah bin Ubaidillah, ia berkata : " aku mencari hartaku di hutan, lalu aku kemalaman hingga terpaksa menginap di kuburannya Abdulloh bin Amr bin Haram, lalu aku mendengar bacaan al qur'an dari kuburan, tiada ku mendengar yang lebih indah daripadanya. lalu aku mendatangi Nabi shollallohu alaihi wasallam dan ku ceritakan hal itu.
Kemudian Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : " itu adalah Abdulloh, apakah engkau tidak tahu bahwa Allah mencabut ruh mereka lalu menjadikannya berada pada lampu-lampu gantung yang terbuat dari zabarjut dan yaqut, dan menggantungkannya di tengah-tengah syurga, bila malam hari tiba ruh-ruh mereka dikembalikan ke tempat mereka semula."
روى أبو نعيم بإسناده عن محمد بن عبد الله الأنصاري حدثني إبراهيم بن الصمة المهلبي قال حدثني الذين كانوا يمرون بالحصن بالأسحار قالوا كنا إذا مررنا بجنبات ثابت البناني سمعنا قراءة القرآن.
وبإسناده عن يسار بن حبيش عن أبيه قال أنا والذي لا إله إلا هو أدخلت ثابت البناني في لحده ومعي حميد ورجل غيره فلما سوينا عليه اللبن سقطت لبنه، فإذا به يصلي في قبره فقلت للذي معي ألا تراه قال اسكت فلما سوينا عليه وفرغنا أتينا ابنته فقلنا لها ما كان عمل ثابت قال وما رأيتم فأخبرناها فقالت كان يقوم الليل خمسين سنة فإذا كان السحر قال في دعائه اللهم إن كنت أعطيت أحدا الصلاة في قبره فأعطينها فما كان الله ليرد ذلك الدعاء
Abu Nu'aim meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhamad bin Abdulloh Al Anshori, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin As Shammah Al Mahlabi, ia berkata : "telah menceritakan kepada kami orang-orang yang pernah melewati benteng di waktu sahur, mereka berkata : " dulu kami ketika melewati kuburannya Tsabit Al Bunnani kami mendengar bacaan al qur'an."
Dan dengan sanadnya dari Yasar bin Hubaisy dari ayahnya, ia berkata : " demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, aku memasuki liang lahat Tsabit Al Bunnani aku di temani Humaid dan seorang laki-laki lainnya. ketika kami meratakanya dengan bata, ada satu bata terjatuh. ternyata kulihat Tsabit sholat di dalam kuburnya. aku berkata kepada orang yang bersamaku : " apakah engkau melihat ia ?"
ia berkata : "diamlah." ketika kami selesai meratakannya, kami mendatangi putrinya Tsabit lalu kami berkata kepadanya: " apa amalan Tsabit dulunya ?"
putrinya berkata :" apa yang kalian lihat ?" lalu kami ceritakan yg kami lihat.
putrinya Tsabit berkata : "beliau sholat malam selama 50 tahun, ketika tiba waktu sahur ia berdoa : ' Yaa Allah, jika Engkau memberikan kepada seseorang bisa melakukan sholat di dalam kuburnya, berikanlah hal itu kepadaku.' maka Allah tidak menolak doa itu." Wallohu a'lam. [Ust.Nur Hamzah] # Rabbi zidna ‘ilman nafi’a #
Bersambung......
Baca kajian sebelumnya di sini: