KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB
(Bagian 18)
Bab Keempat
Tentang berkumpulnya orang mati dengan amalannya yang baik maupun yang buruk, pembelaan dan pembicaraan amal, kesedihan orang mati karena terputusnya amalan dan orang yang termulia lantaran amal saleh yang masih berlanjut.
الباب الرابع: في اجتماع أعمال الميت عليه من خير وشر ومدافعتها عنه وكلامها له وما ورد من تحسر الموتى على انقطاع أعمالهم ومن أكرم منهم تبقى إعماله عليه
روى حماد بن سلمة عن محمد بن عمرو بن علقمة عن أبي سلمة عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "والذي نفسي بيده إنه ليسمع خفق نعالكم حين تولون عنه فإن كان مؤمنا كانت الصلاة عند رأسه والزكاة عن يمينه والصوم عن شماله وفعل الخيرات والمعروف والإحسان إلى الناس عند رجليه.
فيؤتى من قبل رأسه فتقول الصلاة ليس من قبلي مدخل فيؤتى عن يمينه فتقول الزكاة ليس من قبلي مدخل ثم يؤتى عن شماله فيقول الصوم ليس قبل مدخل ثم يؤتى من قبل رجليه فيقول فعل الخيرات والإحسان إلى الناس ليس قبلي مدخل.
Hammad bin Salamah meriwayatkan dari Muhammad bin 'Amr bin 'Alqomah dari Abi Salamah dari Abu Hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
"Demi dzat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya mayyit bisa mendengar suara sandal-sandal kalian ketika kalian meninggalkannya.
Jika ia orang beriman maka sholat berada di kepalanya, zakat di sebelah kanannya, puasa di sebelah kirinya dan amalan-amalan kebaikannya kepada manusia berada di kedua kakinya.
dia didatangi -malaikat munkar dan nakir- dari arah kepalanya, maka sholat berkata : " dari arahku tidak ada jalan masuk"
dia didatangi dari arah kanannya, maka zakat berkata : " dari arahku tidak ada jalan masuk" .
dia didatangi dari arah kirinya, maka puasa berkata : " dari arahku tidak ada jalan masuk."
lalu dia didatangi dari arah kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikannya kepada manusia berkata :" dari arahku tidak ada jalan masuk."
فيقال له: اجلس فيجلس وقد مثلت الشمس للغروب فيقولون له ما تقول في هذا الرجل كان بعث فيكم يعني النبي صلى الله عليه وسلم فيقول أشهد أنه رسول الله جاءنا بالبينات من عند ربنا فصدقناه واتبعناه فيقال له صدقت وعلى هذا حييت وعلى هذا مت وعليه تبعث إن شاء الله فيفسح له في قبره مد بصره فذلك قوله سبحانه {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ} [إبراهيم: 27] . فيقال: افتحوا له بابا إلى النار فيقال هذا منزلك لو عصيت الله فيزداد غبطه وسرورا ويقال افتحوا له بابا إلى الجنة فيفتح له فيقال هذا منزلك وما أعد الله لك فيزداد غبطة وسرور فيعاد الجسد إلى ما بدئ منه وتجعل روحه نسم طير معلق في شجر الجنة.
Kemudian dikatakan kepadanya : "duduklah" maka ia duduk dan matahari seperti telah terbenam, lalu mereka berkata kepadanya :
" bagaimana pendapatmu tentang lelaki ini, yag dulu di utus kepada kalian yakni Nabi shollallohu alaihi wasallam."
ia menjawab : "aku bersaksi bahwa dia adalah utusan Allah yg datang dengan membawa penjelasan dari sisi Rabb kami, lalu kami membenarkannya dan mengikutinya."
di katakan kepadanya : "engkau benar, dengan ini engkau hidup, dengan ini pula engkau mati dan dengan ini engkau dibangkitkan insya Allah."
lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang. dan itu adalah firman Allah subhanahu :
" Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu di dalam kehidupan dunia dan akherat."
(QS Ibrahim ayat 27).
dikatakan kepadanya : "bukakan untuknya pintu menuju neraka."
kemudian dikatakan : "ini adalah tempat tinggalmu seandainya engkau bermaksiyat kepada Allah." lalu ia pun menjadi sangat gembira.
dikatakan kepadanya : "bukakan untuknya pintu menuju syurga" kemudian dibuka untuknya.
lalu dikatakan kepadanya : "ini adalah tempat tinggalmu yang telah Allah persiapkan."
lalu ia pun menjadi sangat gembira. Kemudian jasadnya dikembalikan seperti semula sementara ruhnya dijadikan hembusan angin yang tergantung di pohon-pohon syurga.
وأما الكافر فيؤتى في قبره من قبل رأسه فلا يوجد يعني شيئا فيجلس خائفا مرعوبا فيقال له ما تقول في هذا الرجل الذي كان فيكم وما تشهد به فلا يهتدي لاسمه فيقال محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم فيقول سمعت الناس يقولون شيئا فقلت كما قالوا فيقال له صدقت على هذا حييت وعليه مت وعليه تبعث إن شاء الله تعالى ويضيق عليه قبره حتى تختلف أضلاعه فذلك قوله تعالى: {وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكاً} [طه: 123] فيقال افتحوا له بابا إلى الجنة فيفتح له باب إلى الجنة فيقال هذا منزلك وما أعد الله لك لو كنت أطعته فيزداد حسرة وثبورا ثم يقال: افتحوا له بابا إلى النار فيفتح له باب إليها فيقال له هذا منزلك وما أعد الله لك فيزداد حسرة وثبورا"
Adapun orang kafir maka didatangi di kuburnya dari arah kepalanya, maka tidak ditemukan sesuatu, ia duduk dengan perasaan takut dan khawatir. dikatakan kepadanya :
" bagaimana pendapatmu tentang lelaki ini yang dulu berada diantara kalian, dan apa persaksianmu padanya?"
kemudian ia tidak mendapat petunjuk untuk menyebut namanya.
dikatakan kepadanya: " dia adalah Muhammad utusan Allah shollallohu alaihi wasallam."
ia berkata : "aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu lalu aku mengatakan sebagaimana yang mereka katakan.
dikatakan kepadanya : "engkau benar, dengan ini engkau hidup, dengan ini engkau mati dan dengan ini pula kelak engkau dibangkitkan insya Allah ta'ala."
lalu kuburnya disempitkan hingga tulang iganya remuk , dan itulah firman Allah :
" dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit."
(Thaha ayat 123)
dikatakan : "bukalah baginya pintu menuju syurga"
pintu syurga dibuka baginya, lalu dikatakan kepadanya :
" ini adalah tempat tinggalmu dan hal yang Allah persiapkan untukmu jika engkau ta'at kepada-Nya."
maka ia pun bertambah sedih dan menyesal.
kemudian dikatakan : "bukakan baginya pintu menuju neraka."
pintu neraka dibuka untuknya, lalu dikatakan kepadanya :
"ini adalah tempat tinggalmu dan hal yang Allah persiapkan untukmu."
maka iapun bertambah sedih dan menyesal.
قال أبو عمر الضرير قلت لحماد بن سلمة كان هذا من أهل القبلة قال نعم قال أبو عمر كأنه شهد بهذه الشهادة على غير يقين يرجع إلى قبله كأن يسمع الناس يقولون شيئا فيقول خرجه الطبراني
Abu Umar Ad Dhariri berkata : " aku berkata kepada Hammad bin Salamah, apakah orang ini termask ahli qiblat ?"
Hammad berkata : "benar."
Abu Umar berkata : "seakan-akan Hammad memberi jawaban ini namun tidak yakin sampai ke hati. seakan-akan ia mendengar orang-orang mengatakan sesuatu kemudian iapun mengatakannya."
Imam At Tabrani menerbitkan hadits ini.
Wallohu a'lam.[Ust.Nur Hamzah].
Bersambung.......
Baca kajian sebelumnya di sini: