PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Ijin bertanya yai. Ketika Allah Mewahyukan Surat Al-Lahab kepada Kanjeng Nabi Muhammad, keadaan abu lahab masih hidup apa sudah wafat? Monggo yang tau jawabannya bisa tolong dibantu jawab. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. [AkhLis Bin Jaka].
JAWABAN :
Wa’alaikum salam warahmatullah wabarakatuh. Abu lahab saat turun surat ini (surat al-Lahb) masih hidup.
- Tafsir Ibnu Katsir :
Sebab Turunnya Ayat
Mengenai asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini diterangkan dalam riwayat berikut:
“Dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, “Wahai sekalian manusia.” Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya, “Bagaimana, sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda lagi, “Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang pedih.” Akhirnya Abu Lahab pun berkata, “Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu.” Maka Allah menurunkan firman-Nya: “TABBAT YADAA ABII LAHAB..” Hingga akhir ayat.” (HR. Bukhari no. 4972 dan Muslim no. 208).
Tafsir Ayat
Ayat
Firman Allah Ta’ala :
Firman Allah Ta’ala :
Firman Allah Ta’ala :
Firman Allah Ta’ala :
“Dan (begitu pula) istri Abu Lahab, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” Yaitu istri Abu Lahab akan membawa kayu bakar, lalu ia akan bertemu suaminya Abu Lahab. Lalu ia menambah siksaan Abu Lahab. Dan memang istri Abu Lahab dipersiapkan untuk melakukan hal ini.
Yang dimaksud firman Allah Ta’ala :
Tafsiran Istri Abu Lahab Pembawa Kayu Bakar
Di sini ada beberapa tafsiran ulama:
Pertama: Mengenai ayat
Kedua: Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud Ummu Jamil pembawa kayu bakar adalah karena kerjaannya sering meletakkan duri di jalan yang biasa dilewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir Ath Thobari.
Ketiga: Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud :
Surat Al Lahab adalah Bukti Nubuwwah
Surat ini merupakan mukjizat yang jelas-jelas nampak yang membuktikan benarnya nubuwwah (kenabian), bahwasanya betul-betul beliau adalah seorang Nabi. Karena sejak turun firman Allah Ta’ala,
“Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut”, Abu Lahab dan Ummu Jamil tidaklah beriman sama sekali baik secara zhahir atau batin, dinampakkan atau secara sembunyi-sembunyi. Maka inilah bukti benarnya nubuwwah beliau. Apa yang dikabarkan pada beliau, maka itu benar adanya.
- Tafsir Thobari 19/407 :
- Tafsir Quthuby 20/234 :
Wallahu a’lam. [Mujawib : @santrialit, Ust.Umronuddin]
LINK ASAL :
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Ijin bertanya yai. Ketika Allah Mewahyukan Surat Al-Lahab kepada Kanjeng Nabi Muhammad, keadaan abu lahab masih hidup apa sudah wafat? Monggo yang tau jawabannya bisa tolong dibantu jawab. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. [AkhLis Bin Jaka].
JAWABAN :
Wa’alaikum salam warahmatullah wabarakatuh. Abu lahab saat turun surat ini (surat al-Lahb) masih hidup.
- Tafsir Ibnu Katsir :
قال
البخاري : حدثنا محمد بن سلام ، حدثنا أبو معاوية ، حدثنا الأعمش ، عن عمرو بن
مرة ، عن سعيد بن جبير ، عن ابن عباس : أن النبي صلى الله عليه وسلم خرج إلى
البطحاء ، فصعد الجبل فنادى : " يا صباحاه " . فاجتمعت إليه قريش ، فقال : "
أرأيتم إن حدثتكم أن العدو مصبحكم أو ممسيكم ، أكنتم تصدقوني ؟ " . قالوا : نعم .
قال : " فإني نذير لكم بين يدي عذاب شديد " . فقال أبو لهب : ألهذا جمعتنا ؟ تبا
لك . فأنزل الله : ( تبت يدا أبي لهب وتب ) إلى آخرها .
Sebab Turunnya Ayat
Mengenai asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini diterangkan dalam riwayat berikut:
عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى
الْبَطْحَاءِ فَصَعِدَ إِلَى الْجَبَلِ فَنَادَى يَا صَبَاحَاهْ فَاجْتَمَعَتْ
إِلَيْهِ قُرَيْشٌ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ
مُصَبِّحُكُمْ أَوْ مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ تُصَدِّقُونِي قَالُوا نَعَمْ قَالَ
فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ
أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا تَبًّا لَكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَبَّتْ
يَدَا أَبِي لَهَبٍ إِلَى آخِرِهَا
“Dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, “Wahai sekalian manusia.” Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya, “Bagaimana, sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda lagi, “Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang pedih.” Akhirnya Abu Lahab pun berkata, “Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu.” Maka Allah menurunkan firman-Nya: “TABBAT YADAA ABII LAHAB..” Hingga akhir ayat.” (HR. Bukhari no. 4972 dan Muslim no. 208).
Tafsir Ayat
Ayat
(تَبَّتْ
يَدَا أَبِي لَهَبٍ),
yaitu binasalah kedua
tangan Abu Lahab, menunjukkan do’a kejelekan padanya. Sedangkan ayat (وَتَبَّ),
yaitu sungguh dia akan binasa, menunjukkan kalimat berita.Firman Allah Ta’ala :
(تَبَّتْ
يَدَا أَبِي لَهَبٍ),
maksudnya adalah sungguh
Abu Lahab merugi, putus harapan, amalan dan usahanya sia-sia. Sedangkan makna
(وَتَبَّ), maksudnya adalah kerugian dan kebinasaan akan terlaksana.Firman Allah Ta’ala :
(مَا
أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ),
yang dimaksud (وَمَا
كَسَبَ) yaitu apa yang ia usahakan adalah anaknya.Firman Allah Ta’ala :
(سَيَصْلَى
نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ),
yaitu kelak Abu Lahab akan
mendapat balasan yang jelek dan akan disiksa dengan api yang bergejolak,
sehingga ia akan terbakar dengan api yang amat panas.Firman Allah Ta’ala :
(وَامْرَأَتُهُ
حَمَّالَةَ الْحَطَبِ),
istri Abu Lahab biasa
memikul kayu bakar. Istri Abu Lahab bernama Ummu Jamil, salah seorang pembesar
wanita Quraisy. Nama asli beliau adalah Arwa binti Harb bin Umayyah. Ummu Jamil
ini adalah saudara Abu Sufyan. Ummu Jamil punya kelakuan biasa membantu
suaminya dalam kekufuran, penentangan dan pembakangan pada Rasul shallallahu
‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, pada hari kiamat, Ummu Jamil akan membantu
menambah siksa Abu Lahab di neraka Jahannam. Oleh karena itu, Allah Ta’ala
katakan dalam ayat selanjutnya,
وَامْرَأَتُهُ
حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
“Dan (begitu pula) istri Abu Lahab, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” Yaitu istri Abu Lahab akan membawa kayu bakar, lalu ia akan bertemu suaminya Abu Lahab. Lalu ia menambah siksaan Abu Lahab. Dan memang istri Abu Lahab dipersiapkan untuk melakukan hal ini.
Yang dimaksud firman Allah Ta’ala :
(فِي
جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ),
yaitu maksudnya di leher
Ummu Jamil ada tali sabut dari api neraka. Sebagian ulama memaknakan masad
dengan sabut. Ada pula yang mengatakan masad adalah rantai yang panjangnya 70
hasta. Ats Tsauri mengatakan bahwa masad adalah kalung dari api yang panjangnya
70 hasta.Tafsiran Istri Abu Lahab Pembawa Kayu Bakar
Di sini ada beberapa tafsiran ulama:
Pertama: Mengenai ayat
(حَمَّالَةَ
الْحَطَبِ),
pembawa kayu bakar
maksudnya adalah Ummu Jamil adalah wanita sering menyebar namimah, yaitu si A
mendengar pembicaraan B tentang C, lantas si A menyampaikan berita si B pada
si C dalam rangka adu domba. Ini pendapat sebagian ulama.Kedua: Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud Ummu Jamil pembawa kayu bakar adalah karena kerjaannya sering meletakkan duri di jalan yang biasa dilewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir Ath Thobari.
Ketiga: Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud :
(حَمَّالَةَ
الْحَطَبِ)
adalah Ummu Jamil biasa
mengenakan kalung dengan penuh kesombongan. Lantas ia katakan, “Aku
menginfakkan kalung ini dan hasilnya digunakan untuk memusuhi Muhammad.”
Akibatnya, Allah Ta’ala memasangkan tali di lehernya dengan sabut dari api
neraka.Surat Al Lahab adalah Bukti Nubuwwah
Surat ini merupakan mukjizat yang jelas-jelas nampak yang membuktikan benarnya nubuwwah (kenabian), bahwasanya betul-betul beliau adalah seorang Nabi. Karena sejak turun firman Allah Ta’ala,
سَيَصْلَى
نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا
حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
“Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut”, Abu Lahab dan Ummu Jamil tidaklah beriman sama sekali baik secara zhahir atau batin, dinampakkan atau secara sembunyi-sembunyi. Maka inilah bukti benarnya nubuwwah beliau. Apa yang dikabarkan pada beliau, maka itu benar adanya.
- Tafsir Thobari 19/407 :
حدثنا
أبو كُرَيب، قال: ثنا ابن نُمير، عن الأعمش، عن عمرو بن مرّة، عن سعيد بن جبير،
عن ابن عباس، قال: لما نزلت هذه الآية (وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ) قام
رسول الله صلى الله عليه وسلم على الصفا، ثم نادى: "يا صَباحاهُ"، فاجتمع الناس
إليه، فبين رجل يجيء، وبين آخر يبعث رسوله، فقال: "يا بَنِي هَاشِمٍ، يا بَنِي
عَبْدِ المُطَّلِبِ، يا بَنِي فِهْرٍ، يا بَنِي يا بَنِي، أرَأَيْتَكُمْ لَوْ
أخْبَرْتُكُمْ أنَّ خَيْلا بِسَفْحِ هَذَا الجَبَلِ تُرِيدُ أنْ تُغِيرَ
عَلَيْكُمْ صَدَّقْتُمُونِي؟ "قالوا: نعم، قال: "فإنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ
يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ"فقال أبو لهب: تبا لكم سائر اليوم، ما دعوتموني إلا لهذا؟
فنزلت: (تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ) .
- Tafsir Quthuby 20/234 :
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. تَبَّتْ يَدا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (١)
فِيهِ
ثَلَاثُ مَسَائِلَ الْأُولَى: قَوْلُهُ تَعَالَى: تَبَّتْ يَدا أَبِي لَهَبٍ فِي
الصَّحِيحَيْنِ وَغَيْرِهِمَا (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ) عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ: لما نزلت وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ «١» [الشعراء: ٢١٤]
وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلِصِينَ «٢» "، خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا، فَهَتَفَ: يَا صَبَاحَاهُ! فَقَالُوا:
مَنْ هَذَا الَّذِي يَهْتِفُ؟ قَالُوا مُحَمَّدٌ. فَاجْتَمَعُوا إِلَيْهِ.
فَقَالَ: [يَا بَنِي فُلَانٍ، يَا بَنِي فُلَانٍ، يَا بَنِي فُلَانٍ، يَا بَنِي
عَبْدِ مَنَافٍ، يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ! [فَاجْتَمَعُوا إِلَيْهِ.
فَقَالَ: [أَرَأَيْتُكُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا تَخْرُجُ بِسَفْحِ
هَذَا الْجَبَلِ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ [؟ قَالُوا: مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ
كَذِبًا. قَالَ: [فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ [.
فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ: تَبًّا لَكَ!، أَمَا جَمَعْتَنَا إِلَّا لِهَذَا! ثُمَّ
قَامَ، فَنَزَلَتْ هَذِهِ السُّورَةُ: تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَقَدْ تَبَّ
كَذَا قَرَأَ الْأَعْمَشُ إِلَى آخِر السُّورَةِ.
Wallahu a’lam. [Mujawib : @santrialit, Ust.Umronuddin]
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1618153534874115/