PERTANYAAN
:
Assalaamu alaikum ustadz / ustadzah. Ada seseorang yang membawa alquran di masjid, kemudiah ia hendak sholat dan meletakkan quran tersebut di lantai di samping tempat sujud. Bagaimana hukumnya meletakkan quran tersebut?. Wassalamu alaikum. [Imam Syafii]
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Syaikh Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairimi dalamkitab Tuhfatul Habib menyatakan:
Haram hukumnya meletakkan mushaf di lantai, akan tetapi Mushaf tersebut harus diangkat, meskipun hanya sedikit.
Rasulullah saw tidak pernah meletakkan lembaran-lembaran Mushaf di lantai, bahkan ketika sejumlah Yahudi memberikan kepada beliau kitab Taurat, Rasulullah saw meletakkan Taurat tersebut di atas bantal.
Beberapa orang yahudi datang dan mengundang Rasulullah saw untuk hadir ke Quff (tempat dekat Madinah), lalu beliau mendatangi mereka di tempat yang biasa mereka gunakan untuk mengaji. Mereka berkata, “Wahai Abul Qasim, seorang laki-laki di antara kami berzina dengan seorang wanita, maka tetapkanlah hukum bagi mereka.” Mereka lantas memberi bantal Rasulullah saw untuk digunakan duduk, beliau pun duduk. Kemudian beliau minta diambilkan Taurat, naskah Taurat itu lalu diberikan kepada beliau. Beliau menarik bantal yang didudukinya dan meletakkan Taurat tersebut di atasnya seraya bersabda: “Aku beriman kepadamu dan kepada Dzat Yang menurunkanmu…..” (Sunan Abu Dawud, no.4443).
Hadits diatas secara jelas memperlihatkan bagaimana Rasulullah saw memperlakukan kitab Taurat yang telah dirubah-rubah oleh orang Yahudi tersebut di atas bantal, tentunya ALQURAN lebih utama untuk diperlakukan seperti itu. Wallahu a’lam. [@santrialit].
LINK ASAL :
Assalaamu alaikum ustadz / ustadzah. Ada seseorang yang membawa alquran di masjid, kemudiah ia hendak sholat dan meletakkan quran tersebut di lantai di samping tempat sujud. Bagaimana hukumnya meletakkan quran tersebut?. Wassalamu alaikum. [Imam Syafii]
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Syaikh Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairimi dalamkitab Tuhfatul Habib menyatakan:
وَ
يَحْرُمُ وَضْعُ الْمُصْحَفِ عَلَى اْلأَرْضِ بَلْ لاَ بُدَّ مِنْ رَفْعِهِ عُرْفاً
وَلَوْ قَلِيْلاً
Haram hukumnya meletakkan mushaf di lantai, akan tetapi Mushaf tersebut harus diangkat, meskipun hanya sedikit.
Rasulullah saw tidak pernah meletakkan lembaran-lembaran Mushaf di lantai, bahkan ketika sejumlah Yahudi memberikan kepada beliau kitab Taurat, Rasulullah saw meletakkan Taurat tersebut di atas bantal.
أَتَى
نَفْرٌ مِنْ يَهُودَ فَدَعُوا رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلّم إلَى الْقُفِّ،
فأتَاهُمْ في بَيْتِ المِدْرَاسِ، فقالُوا: يَا أبَا الْقَاسِمِ إنَّ رَجُلاً
مِنَّا زَنَى بامْرَأَةٍ فاحْكُمْ بَيْنَهُمْ، فَوَضَعُوا لِرَسُولِ الله صلى الله
عليه وسلّم وِسَادَةً فَجَلَسَ عَلَيْهَا ثُمَّ قالَ: ائْتُونِي بالتَّوْرَاةِ،
فأُتِيَ بِهَا، فَنَزَعَ الْوِسَادَةَ مِنْ تَحْتِهِ وَوَضَعَ التَّوْرَاةَ
عَلَيْهَا وقالَ: آمَنْتُ بِكَ وَبِمَنْ أنْزَلَكَ…..
Beberapa orang yahudi datang dan mengundang Rasulullah saw untuk hadir ke Quff (tempat dekat Madinah), lalu beliau mendatangi mereka di tempat yang biasa mereka gunakan untuk mengaji. Mereka berkata, “Wahai Abul Qasim, seorang laki-laki di antara kami berzina dengan seorang wanita, maka tetapkanlah hukum bagi mereka.” Mereka lantas memberi bantal Rasulullah saw untuk digunakan duduk, beliau pun duduk. Kemudian beliau minta diambilkan Taurat, naskah Taurat itu lalu diberikan kepada beliau. Beliau menarik bantal yang didudukinya dan meletakkan Taurat tersebut di atasnya seraya bersabda: “Aku beriman kepadamu dan kepada Dzat Yang menurunkanmu…..” (Sunan Abu Dawud, no.4443).
Hadits diatas secara jelas memperlihatkan bagaimana Rasulullah saw memperlakukan kitab Taurat yang telah dirubah-rubah oleh orang Yahudi tersebut di atas bantal, tentunya ALQURAN lebih utama untuk diperlakukan seperti itu. Wallahu a’lam. [@santrialit].
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1578946632128139/