PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum wr wb.
Izin bertanya : apakah orang yang melakukan nadzar itu termasuk orang yang pelit
kepada Tuhannya ? [Arick
Susanto]
JAWABAN
:
Wa’alaikum salam. Dari
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata :
نَهَى
النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ النَّذْرِ قَالَ « إِنَّهُ لاَ يَرُدُّ
شَيْئًا ، وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ »
“Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam melarang untuk bernazar, beliau bersabda: ‘Nazar sama sekali tidak
bisa menolak sesuatu. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang bakhil
(pelit).” (HR. Bukhari no. 6693 dan Muslim no. 1639)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
لاَ
تَنْذُرُوا فَإِنَّ النَّذْرَ لاَ يُغْنِى مِنَ الْقَدَرِ شَيْئًا وَإِنَّمَا
يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ
“Janganlah bernazar.
Karena nazar tidaklah bisa menolak takdir sedikit pun. Nazar hanyalah
dikeluarkan dari orang yang pelit.” (HR. Muslim no. 1640)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
إِنَّ
النَّذْرَ لاَ يُقَرِّبُ مِنِ ابْنِ آدَمَ شَيْئًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ قَدَّرَهُ
لَهُ وَلَكِنِ النَّذْرُ يُوَافِقُ الْقَدَرَ فَيُخْرَجُ بِذَلِكَ مِنَ الْبَخِيلِ
مَا لَمْ يَكُنِ الْبَخِيلُ يُرِيدُ أَنْ يُخْرِجَ
“Sungguh nazar tidaklah
membuat dekat pada seseorang apa yang tidak Allah takdirkan. Hasil nazar itulah
yang Allah takdirkan. Nazar hanyalah dikeluarkan oleh orang yang pelit. Orang
yang bernazar tersebut mengeluarkan harta yang sebenarnya tidak ia inginkan
untuk dikeluarkan. ” (HR. Bukhari no. 6694 dan Muslim no. 1640). Wallahu a’lam.
[Mujawib : Ustadz
Nur Hamzah]
@santrialit
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1532948023394667/