Karya : Al Habib Abdullah
Alwi Al Haddad
فصلٌ
وَلتَكُن
أيُّها المُريدُ حَسنَ الظَّنِّ بِرَبِّكَ أَنَّهُ يُعينُكَ، وَيَكفِيكَ،
وَيَحفَظُكَ وَيَقِيكُ، وَلاَ يَكِلُكَ إِلى نَفسِكَ ،وَلاَ إِلىَ أَحَدٍ مِنَ
الخَلقِ، فَإِنَّهُ سُبحَانًهُ قَد أَخبَرَ عَن نَفسِهِ أَنَّهُ عِندَ ظَنِّ
عَبدِهِ بِهِ، وَأَخرِجْ مِن قَلبِكَ خَوفَ الفَقرِ وَتَوَقُّعِ الحاجَةِ إِلى
النَّاسِ.
Hendaklah anda wahai murid
senantiasa berprasangka baik terhadap Tuhanmu, dan meyakini bahwa Dia
membantumu, mencukupimu, memeliharamu, melindungimu dan tak akan menyerahkanmu
kepada nafsumu dan tidak pula menyerahkanmu kepada seorangpun dari makhluk-Nya.
Sesungguhnya Allah subhanah telah memberitahu kita tentang Zat-Nya yang Maha
Besar, bahwasannya Dia senantiasa berada dalam sangkaan hamba-Nya. dan hendaknya
anda membersihkan hati dari perasaan takut miskin atau menggantungkan harapan
kepada orang lain.
وَاحذَر
كُلَّ الحَذَرِ مِنَ الاِهتِمامِ بِأَمرِ الرِّزقِ، وَكُن وَاثِقاً بِوَعدِ رَبِّكَ
وَتَكَفُّلِهِ بِكَ، حَيثُ يَقولُ تَعالى: (وَمَا مِنْ دَابَّةٍ في الأَرْضِ إِلاَّ
عَلى اللهِ رِزْقُهَا) وَأَنتَ مِن جُملَةِ الدَّوَابِّ، فَاشتَغِل بِمَا طَلبَ
مِنكَ مِنَ العَمَلِ لَهُ، عَمَّا ضَمَنَ لَكَ مِنَ الرِّزقِ؛ فَإِنَّ مَولاكَ لاَ
يَنسَاكَ، وَقَد أَخبَرَكَ أَنَّ رِزقَكَ عِندَهُ، وَأَمَركَ بِطَلَبِهِ مِنهُ
بِالعِبادَةِ. فَقالَ تعَالَى: (فَابْتَغُوا عِنْدَ اللهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ
وَاشْكُرُوا لَهُ).
Ingatlah jangan sekali-kali
anda bimbang, dan ragu dengan urusan rizki. Tetapi hendaklah anda puas hati
dengan janji Tuhanmu dan jaminan-Nya terhadap rizkimu. Bukankah Allah Ta'ala
berfirman : " Tiada sesuatu yang melata di atas bumi melainkan Allah menjamin
rizkinya."
( QS. Hud : 6).
Anda termasuk dalam
golongan yang melata di atas bumi, maka hendaklah anda memperbanyak amalan yang
dituntut oleh Allah. Supaya anda mengamalkannya, .sebagai tanda terima kasih
atas rizki yang telah dijamin-Nya. Karena Allah tidak pernah
melupakanmu,
Dia telah memberitahumu
bahwa rizkimu itu ditanggung oleh-Nya, lalu Dia menyuruhmu dan meminta agar anda
melakukan ibadat dan taat kepada-Nya.
Allah ta'ala berfirman : "
Maka mintalah rizki itu dari Tuhan dan sembahlah Dia, dan bersyukurlah
pada-Nya." (QS. Al-Ankabut : 17).
أَمَا
تَراهُ سُبحانَهُ يَرزُقُ الكافِرينَ بِهِ الذَّينَ يَعبُدونَ غَيرَهُ ؟ أَفَتَراهُ
لاَ يَرزُقُ المؤمِنينَ الذَّينَ لاَ يَعبُدُونَ سِوَاهُ، وَيَرزُقُ العَاصِينَ
لَهُ وَالمُخالِفينَ لأمرِهِ؛ أَوَلاَ يَرزُقُ المُطيعينَ لَهُ، المُكثِرينَ مِن
ذِكرِهِ وَشُكرِهِ ؟
Apakah Engkau tidak melihat
dan menyaksikan bahwa Dia memberi rizki pada orang -orang kafir yang tidak
menyembah-Nya? Apakah engkau mengira bahwa Allah tidak akan memberi rizki kepada
orang yang beriman dan yang tidak menyembah selain Allah dan memberi rizki pada
orang-orang yang mendurhakai-Nya dan orang-orang yang menyalahi perintah-Nya,
ataukah Dia tidak memberi rizki kepada orang-orang yang ta'ata kepada-Nya, yg
banyak berdzikir kepada-Nya dan bersyukur kepada-Nya ?
وَاعلَم
أَنَّهُ لا حَرجَ عَليكَ في طَلبِ الرِّزقِ بِالحَركاتِ الظَّاهرَةِ علَى الوَجهِ
المَأذونِ لَكَ فيهِ شَرعاً وإِنَّما البَأسُ والحَرجُ في عَدَمِ سُكونِ القَلبِ
واهتِمامِهِ وَاضطِرابِهِ وَمُتابَعتِهِ لأوهامِهِ،
Ketahuilah bahwa Tidak
berdosa, jika anda keluar berusaha untuk mencari rizki, dengan menggunakan
tenaga dan menurut cara-cara yang dibenarkan oleh syara', yang tidak boleh,
ataupun berdosa, adalah apabila hati anda tidak tenang dan tenteram, malah
senantiasa merasa cemas memikirkan tentang rizki serta menuruti berbagai was-was
(keraguan) yang timbul dalam fikiran.
وَمِمَّا
يَدُلُّ عَلى خَرابِ القَلبِ اِهتِمامِ الإِنسانِ بِما يَحتاجُ إِليهِ في وَقتٍ لَم
يَخرُج مِنَ العَدَمِ كاَليَومِ المُقبِلِ وَالشَّهرِ الآتي، وَقَولُهُ: إِذا
نَفِذَ هَذا فَمِن أَين يَجيءُ غَيرُهُ، وإِذا لمَ يَجيء الرِّزقُ مِن هذَا الوَجهِ
فَمِن أَيِّ وَجهٍ يَأتي؟
Di antara tanda-tanda bahwa
hati seorang telah rusak, apabila terlalu memikirkan tentang hajat-hajat
keperluannya untuk hari esok, bulan depan. Umpamanya ia berkata pada dirinya,
jika rizkiku habis dari mana lagi akan datang, ataupun ia berkata kalau rizkiku
tidak datang dari sumber ini, maka dari sumber yang mana pula ia akan datang
?
وَأمَّا
التَّجَرُّدُ عَنِ الأَسبابِ والدُّخولُ فِيها؛ فَهُمَا مَقامانِ يُقيمُ الله
فيِهما مِن عِبادِهِ مَن يَشاءُ. فَمَن أقِيمَ في التَّجرُّدِ؛ فَعَليهِ بِقُوِّةِ
اليَقينَ ، وَسِعَةِ الصَّدرِ، وَمُلازَمَةِ العِبادَةِ. وَمَن أقِيمَ في
الأَسبابِ؛ فَعليهِ بِتَقوى الله في سَبَبِهِ، وَبِالاِعتِمادِ علَى الله دونَهُ،
وَلِيَحذَر مِنَ الاشتِغالِ بِهِ عَن طَاعةِ رَبِّهِ.
Seseorang yang tidak
mengantungkan nasibnya pada sebab-sebab tertentu, ataupun yang
menggantungkannya, maka kedua-duanya itu adalah dua makom yang telah ditentukan
oleh Allah Ta'ala kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Siapa
saja yang ditentukan oleh Allah tidak bergantung pada sebab-sebab , maka
hendaklah ia mempunyai keyakinan yang kuat atas ketentuan Allah itu. Senantiasa
berlapang dada dan melazimkan ibadah sepanjang masa. Dan barang siapa yang
ditentukan oleh Allah bergantung dengan sebab-sebab tertentu, maka tetaplah ia
bertaqwa kepada Allah, dan menggantungkan nasibnya kepada Allah semata. Bukan
pada usahanya, senantiasa ia ingat, supaya ia tidak melalaikan dirinya dari
berbuat ketaatan pada Tuhannya.
وَقَد
تَرِدُ علَى المُريدِ خَواطِرُ في أَمرِ الرِّزقِ، وفي مُراءاةِ الخلَقِ، وفي غَيرِ
ذَلكَ ، وَلَيسَ مَلُوماً ، وَلا مَأثُوماً عَليها؛ إِذا كاَنَ كَارِهاً لَها ،
وَمجُتَهِداً في نَفيِهَا مِن قَلبِهِ
Adakalanya muncul dihati
anda lintasan pikiran mengenai rizki atau hal-hal yang terpandang dalam
masyarakat, dan hal-hal selain itu, itu tidaklah tercela dan berdosa, selagi
mereka benci dan menolak lintasan fikiran itu dari lubuk hatinya. Wallohu a'lam.
[Oleh : Ust.Nur
Hamzah].
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/1603256959697106/