Karya : Al Habib Abdullah
Alwi Al Haddad
واعلم
أن الرزقَ مقدَّرٌ ومقسومٌ فمن العبادِ من بُسِطَ له ووُسِّع عليه، ومنهم من ضُيِّق
عليه وقُتِّر، حكمةً من الله. فإن كنت - أيها المريدُ- من المُقَتَّرِ عليهم؛ فعليك
بالصبرِ والرضا والقناعةِ بما قسمَ لك ربُّك، وإن كنت من المُوسَّعِ عليهم ؛
فأَصِبْ كِفَايَتَكَ وَخُذ حاجَتَكَ مِمَّا في يَدِكَ، وَاصرِف مَا بَقِيَ في
وُجُوهِ الخَيرِ وسُبُلِ البِّرِّ.
Ketahuilah bahwa rizki itu
telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah Ta'ala. Diantara hamba-hambaNya
ada yang diluaskan rizkinya dan dilapangkan kehidupan-nya, dan yang lain
disempitkan kehidupannya, dan dikurangkan rizkinya, menurut
kebijaksanaanNya. Jika anda wahai murid,
termasuk yang di kurangkan rizkinya, maka hendaklah anda bersabar dan ridho,
serta menerima terhadap keputusan-Nya. dan anda bersifat qona'ah (cukup) dengan
bagian yang telah ditentukan Allah untukmu, dan bilamana anda termasuk yang
diluaskan rizkinya, maka hendaklah anda mengambil secukupnya sekedar hajat
keperluanmu, dan yang selebihnya hendaklah anda belanjakan pada jalan-jalan
kebajikan dengan sodaqoh dan berbakti.
وَاعلَم
أَنَّهُ لا يَتَعَيَّنُ على الإِنسانِ إِذا أَرادَ الدُّخولَ في طَريقِ الله أَن
يَخرُجَ مِن مَالِهِ إِن كانَ لَهُ مَالٌ أَو يَترُكَ حِرفَتهُ وَتِجارَتَهُ إِن
كانَ مُحترِفاً أَو مُتَّجِراً بَل الذَّي يَتعيَّنُ عليهِ تَقوى الله فِيما هُوَ
فِيهِ وَالإِجمالُ في الطَّلبِ بِحيثُ لا يَترُكُ فَريضَةً وَلا نَافِلةً، وَلا
يَقعُ في مُحرَّمٍ وَلا فَضُولٍ لا تَصلُحُ الاِستِعانَةُ بِهِ في طَريقِ
الله.
Ketahuilah bilamana orang
akan memasuki jalan Allah, maka tidak wajib atas dirinya membelanjakan semua
harta kekayaannya, Kalau sekiranya ia orang yang berharta. Tidak pula
meninggalkan pekerjaan atau perniagaannya, jika ia seorang pekerja atau
pedagang. Yang wajib bagi mereka adalah bertaqwa pada Allah semata dalam segala
urusan yang ia jalankan,dan berbuat baik dalam mencari rizki sekira jangan
sampai meninggalkan yang fardhu atas dirinya dan yang sunnat. Dan jangan sampai
terjerumus dalam perkara yang haram atau perkara yang berlebihan , Sebab semua
perkara yang tersebut tidak pantas digunakan sebagai pertolongan untuk menuju
jalan Allah Ta'ala.
فإِن
عَلِمَ المُريدُ أنَّهُ لا يَستقيمُ قَلبُهُ، وَلا يَسلَمُ دِينَهُ إِلاَّ
بِالتَّجَرُّدِ عَنِ المَالِ ، وَعنِ الأَسبابِ البتَّةَ لَزِمهُ ذَلكَ، فإِن كانَ
لَهُ أَزواجٌ أَو أَولادٌ تَجِبُ نَفقَتُهُم وَكِسوَتُهُم؛ لَزِمَهُ القِيامُ
بِذلكَ وَالسَّعيَ لَهُ، فإِن عَجِزَ عَن ذلكَ عَجزاً يَعذُرُهُ الشَّرعُ ؛ فَقَد
خَرَجَ مِنَ الحَرَجِ وَسَلِمَ مِنَ الإِثمِ.
Seandainya seorang murid
mengetahui bahwasan hatinya tidak akan lurus dan agamanya tak dapat selamat dari
bencana-bencana yang mengancam, melainkan dengan menghindarkan diri dari segala
harta kekayaan dan menghindarkan dari segala sebab maka dia wajib melakukan hal
itu.
Kalau ia mempunyai anak dan
istri maka ia wajib memberi nafkah dan pakaian dan wajiblah ia menyediakan semua
keperluan keluarganya tidak berlebihan dan ia wajib berikhtiar mencari uang
untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan keluarga. Kalau ia sudah berusaha dengan
maksimal, dengan segala jalan juga tidak mendapatkannya, sehingga syara'
meng'udzurkannya maka ia telah keluar dari kesalahan dan selamat dari
dosa.
وَاعلَم
أَيُّها المُريدُ أَنَّكَ لا تَقدِرُ عَلى مُلازَمةِ الطَّاعاتِ وَمُجانَبةِ
الشَّهواتِ والإِعراضِ عَنِ الدُّنيا إِلاَّ بِأَن تَستَشعِرَ في نَفسِكَ أَنَّ
مُدَّةَ بَقائِكَ في الدُّنيا أَيَّامٌ قَلِيلةٌ، وأَنَّكَ عَمَّا قَرِيبٍ تَموتُ،
فَتَنصِبَ أَجَلكَ بَينَ عَينَيكَ، وَتَستَعِدَّ لِلمَوتِ وَتُقَدِّرَ نُزولَهُ
بِكَ في كُلِّ وَقتٍ.
Ketahuilah wahai murid,
bahwa engau tidak akan mampu menetapi keta'atan dan menjauhi syahwat serta
berpaling dari dunia kecuali dengan merasakan di dalam hatimu bahwa waktu
hidupmu didunia ini hanya sebentar saja, dan dalam waktu dekat engkau akan mati,
maka tegakkanlah ajalmu di depan kedua matamu dan bersiap-siaplah utk menjemput
kematian serta perkirakan kedatangannya di setiap waktu.
وَإِيَّاكَ
وَطُولَ الأَمَلِ فإِنَّهُ يَميلُ بِكَ إِلى مَحَبَّةِ الدُّنيا، وَيُثَقِّلُ
عَليكَ مُلازَمةِ الطَّاعاتِ والإِقبالَ علَى العِبادَةِ، والتَّجَرُّدَ لِطرَيقِ
الآخِرةِ، وَفي تَقديرِ قُربِ الَموتِ وقِصَرِ المُدَّةِ الخَيرُ كُلَّهُ، فَعليكَ
بِهِ، وَفَّقنَا الله وَإِيَّاكَ.
Awas dan waspada dengan
panjang angan-angan dan harapan untuk hidup lebih lama di dunia sebab panjang
angan-angan bisa menjadikanmu condong mencintai dunia, sehingga menjadikanmu
sukar dan sulit untuk menetapi keta'atan dan beribadat serta mengasingkan diri
untuk menuju jalan akhirat. Dalam memperkirakan dekatnya kematian dan pendeknya
waktu, terdapat semua kebaikan, maka lakukanlah hal itu. semoga Allah memberikan
kita sekalian Taufiq-Nya. Wallohu a'lam. [Oleh : Ust.Nur
Hamzah].
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/1600748399947962/