PERTANYAAN
:
Assalamu ‘alaikum. Salam
Piss-KTB. Ana minta sumber, seputar percakapan Nabi Ibrohim dengan Istrinya Siti
Hajar ketika hendak ditinggalkan di padang hampa. Sukron. [Rizki
Arief Efendi Al-atiq]
JAWABAN
:
Wa’alaikum salam. Dalam
Kitab al Bidayah wan Nihayah disebutkan Imam Bukhori berkata : " Telah
menceritakan kepadaku ‘Abdullaah bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami
‘Abdurrazzaaq, telah mengkabarkan kepada kami Ma’mar, dari Ayyuub
As-Sakhtiyaaniy dan Katsiir bin Katsiir bin Al-Muththalib bin Abu Wadaa’ah,
redaksi keduanya saling melengkapi satu sama lain, dari Sa’iid bin Jubair, Ibnu
‘Abbaas -radhiyallahu ‘anhuma- berkata : “Wanita pertama yang menggunakan ikat
pinggang adalah Ummu Ismaa’iil ‘Alaihissalaam. Dia menggunakannya untuk
menghilangkan jejak dari Sarah kemudian Ibraahiim ‘Alaihissalaam membawanya
beserta anaknya Ismaa’iil yang saat itu ibunya masih menyusuinya hingga
Ibraahiim ‘Alaihissalaam menempatkan keduanya dekat Baitullah pada sebuah gubuk
di atas zamzam di pinggir Al-Masjidil Haraam. Waktu itu di negeri Makkah tidak
ada seorangpun yang tinggal di sana dan tidak ada pula air.
Ibrahim menempatkan
keduanya disana, meninggalkan sekarung kurma dan kantung/geriba berisi
air.
Kemudian Ibraahiim pergi
meninggalkan keduanya.
Maka Ummu Ismaa’iil
mengikutinya seraya berkata, “Wahai Ibraahiim, hendak kemana kau pergi? Apakah
kau tega meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak
ada sesuatu apapun di sini?”
Ummu Ismaa’iil terus
mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali hingga akhirnya Ibraahiim tidak
menoleh lagi kepadanya. Akhirnya Ummu Ismaa’iil bertanya,
“Apakah Allah yang
memerintahkanmu atas semuanya ini?”
Ibraahiim menjawab, “Ya.”
Ummu Ismaa’iil berkata,
“Jika begitu maka Allah tidak akan menelantarkan kami.”
Kemudian Ummu Ismaa’iil
kembali dan Ibraahiim melanjutkan perjalanannya hingga ketika sampai pada
sebuah bukit dan ia tidak terlihat lagi oleh mereka, Ibraahiim menghadap ke
arah Ka’bah lalu berdo’a untuk mereka dengan beberapa kalimat do’a dengan
mengangkat kedua belah tangannya,
“Wahai Rabb kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumahMu yang disucikan, -hingga sampai
kepada- semoga mereka menjadi hamba-hamba yang bersyukur ". [QS Ibraahiim :
37]. Wallahu a’lam. [Mujaawib : Ustadz Nur
Hamzah]
- Kitab al Bidayah wan
Nihayah (1/357) :
قال
البخاري : حدثنا عبد الله بن محمد ، حدثنا عبد الرزاق ، حدثنا معمر ، عن أيوب
السختياني ، وكثير بن كثير بن المطلب بن أبي وداعة يزيد أحدهما على الآخر ، عن
سعيد بن جبير ، عن ابن عباس قال :
أول
ما اتخذ النساء المنطق من قبل أم إسماعيل اتخذت منطقا لتعفي أثرها على سارة ، ثم
جاء بها إبراهيم وبابنها إسماعيل وهي ترضعه حتى وضعهما عند البيت عند دوحة فوق
زمزم في أعلى المسجد ، وليس بمكة يومئذ أحد ، وليس بها ماء فوضعهما هنالك ووضع
عندهما جرابا فيه تمر وسقاء فيه ماء ،
ثم
قفى إبراهيم منطلقا فتبعته أم إسماعيل فقالت : يا إبراهيم أين تذهب ، وتتركنا
بهذا الوادي الذي ليس فيه إنس ولا شيء ؟ فقالت له ذلك مرارا ، وجعل لا يلتفت
إليها ، فقالت له : آلله أمرك بهذا ؟ قال : نعم . قالت : إذا لا يضيعنا . ثم رجعت
فانطلق إبراهيم حتى إذا كان عند الثنية حيث لا يرونه استقبل بوجهه البيت ، ثم دعا
بهؤلاء الكلمات ورفع يديه فقال :ربنا إني أسكنت من ذريتي بواد غير ذي زرع عند بيتك
المحرم ربنا ليقيموا الصلاة فاجعل أفئدة من الناس تهوي إليهم وارزقهم من الثمرات
لعلهم يشكرون
[
إبراهيم : 37 ] .
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1339663409389797/