[Menyingkap Rahasia Ilahi]
Mutiara karya Syeikh Abdul Qodir Al-Jailany ra
RISALAH
KE-53
Memohonlah kepada Allah
supaya kita bisa ridha kepada takdir-Nya dan bisa tenggelam di dalam perbuatan
Allah. Karena, di situlah terletak kedamaian dan surga dunia ini dan itulah
pintu gerbang Allah yang agung serta cara mencapai kasih sayang Allah terhadap
hamba-hamba-Nya yang beriman. Barangsiapa dikasihi oleh Allah, maka orang itu
tidak akan disiksa atau dihukum di dunia dan di akhirat. Dalam merasa ridha
kepada-Nya-lah dan dalam tenggelam di dalam perbuatan-Nya-lah terletak hubungan
dengan Allah dan kebersatuan serta keterpaduan dengan-Nya. Janganlah kamu
terlena oleh kesenangan dan kemewahan dunia saja. Janganlah kamu hanya
mengharapkan dan mengingat apa yang telah ditentukan untukmu saja atau apa yang
tidak ditentukan untukmu saja. Jika kamu berusaha untuk mendapatkan apa yang
tidak ditentukan untukmu, maka itu adalah tanda kebodohan dan kejahilanmu, dan
itu merupakan hukuman berat yang ditimpakan kepadamu. Sebab, ‘diantara hukuman
yang paling berat ialah berusaha mendapatkan apa yang tidak ditakdirkan
untukmu’. Jika kamu diberi, maka itu tidak lain hanyalah ketamakanmu,
menyekutukan penyembahan-Nya, kasih sayang dan hakekat-Nya di dalam usaha
mencarinya, karena kamu terlena dalam hal yang selain Allah. Barangsiapa
bersungguh-sungguh mencari kesenangan dan kemewahan dunia, maka berarti ia tidak
ikhlas dalam mencintai Allah dan bersahabat dengan-Nya.
Oleh karena itu, jika ada
orang yang mementingkan apa saja selain Allah, maka ia adalah seorang pembohong
dan pendusta. Begitu juga, jika ada orang yang menyembah Allah karena
menghendaki sesuatu balasan dari-Nya, maka ia adalah orang yang tidak ikhlas.
Penyembahan yang ikhlas adalah penyembahan karena Allah semata-mata dan mengakui
ke-Tuhanan-Nya, yaitu Rububiyyah-Nya (sifat-sifat Allah yang mengontrol dan
memelihara alam semesta). Orang yang ikhlas itu menyembah Allah karena
ke-Tuhanan-Nya dan karena memang Dia sajalah yang harus disembah. Sudah
sepatutnya ia patuh dan mengabdikan dirinya kepada Allah yang mengontrol
segala-galanya, yang mengontrol dirinya, gerak dan diamnya dan bahkan apa saja.
Hamba itu dan segala apa saja yang dimilikinya, sebenarnya, adalah kepunyaan
Allah juga.Bagaimana tidak ? Seperti telah aku katakan bahwa, semua perbuatan
penyembahan adalah karunia Allah dan limpahan kasih sayang-Nya kepada
hamba-hamba-Nya, karena Dia-lah yang memberi kekuatan kepada hamba-hamba itu
untuk melakukan penyembahan tersebut dan Dia jugalah yang memberikan kekuasaan
kepada mereka untuk melakukannya. Bersyukur kepada-Nya adalah lebih baik,
daripada meminta balasan karena melakukan ibadah atau penyembahan itu.
Mengapa kamu ingin terlena
dan bermati-matian memburu kesenangan dan kemewahan dunia saja, padahal kamu
telah melihat dan mengetahui bahwa kebanyakan manusia yang mengejar kesenangan
dan kemewahan dunia itu semakin bertambah ingkar, angkuh dan lupa kepada Allah
yang memberikan karunia itu kepada mereka, bahkan mereka semakin bertambah loba
dan tamak ? Mereka selalu memandang bahwa apa yang mereka miliki itu masih
terlalu kecil dan tidak baik, sedangkan apa yang dimiliki oleh orang lain mereka
anggap paling baik dan paling agung dan harus mereka rebut. Dalam peristiwa
rebut dan mengejar itu, umur semakin bertambah tua, badan bertambah lemah,
keringat menjadi kering, harta benda semakin berkurang, hati bertambah gelap dan
dosa semakin bertumpuk. Maka keadaan hidupnya di dunia ini semakin bertambah
hina dan buruk. Mereka lupa untuk bersyukur kepada Allah yang memberikan karunia
itu kepada mereka. Mereka durhaka kepada Allah. Maka merugilah mereka di dunia
dan di akhirat. Mereka tidak bisa mendapatkan bagian orang lain yang mereka
kejar itu. Umur mereka di dunia ini sia-sia belaka dan di akhirat kelak lebih
sia-sia lagi. Inilah orang-orang yang paling hina, bodoh dan tidak mempergunakan
akal dan pikiran mereka. Sekiranya mereka bersyukur dan ridha dengan apa yang
ada pada mereka serta patuh kepada Allah, maka mereka tidak akan bersusah payah
mengejar bagian mereka di dunia ini, mereka akan menjadi orang-orang Allah dan
mereka akan menerima apa mereka minta dan mereka inginkan dari Allah. Semoga
Allah menjadikan kita semua orang-orang yang ridha dengan takdir-Nya. Semoga
kita semua masuk dalam majlis-Nya dan mendapatkan kesejahteraan, kekuatan dan
kesehatan kerohanian. Dan semoga Allah meridhai kita sekalian.
المقالة
الثالثة والخمسون فـي الأمـر بـطـلـب الرضا مـن الله و الـفـنـاء بـه تـعـالـى قـال
رضـي الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : أطلبوا من الله عزَّ و جلَّ الرضا أو الفناء،
لأنه هو الراحة الكبرى والجنة العالية المنفرة في الدنيا، وهو باب الله الأكبر وعلة
محبة الله لعبده المؤمن، فمن أحبه الله لم يعذبه في الدنيا والآخرة فيه اللحوق
بالله عزَّ و جلَّ والوصول إليه، ولا تشتغلوا بطلب الحظوظ وأقسام لم تقسم أو قسمت،
فإن كانت لم تقسم فالاشتغال بطلبها حمق ورعونة وجهالة، وهو أشد العقوبات، كما قيل:
من أشد العقوبات طلب ما لا يقسم وإن كانت مقسومة فالاشتغال بها شره وحرص وشرك من
باب العبودية والمحبة والحقيقية، لأن الاشتغال بغير الله عزَّ و جلَّ شرك، وطالب
الحظ ليس بصادق في محبته وولايته فمن احتال مع الله غيره فهو كذاب وطالب العوض على
عمله غير مخلص، وإنما المخلص من عبد الله ليعطى الربوبية حقها للمالكية والحقيقة،
لأن الحق عزَّ و جلَّ يملكه ويستحق عليه العمل والطاعة له بحركاته وسكناته وسائر
أكسابه، والعبد وما في يده ملك لمولاه كيف وقد بينا في غير موضع أن العبادات بأسرها
نعمة من الله وفضل منه على عبده إذ وفقه لها وأقدره عليها، فالاشتغال بالشكر لربه
خير وأولى من طلبه من الأعواض أو الجزاء عليها، ثم كيف تشتغل بطلب الحظوظ، وقد ترى
خلقاً كثيراً كلما كثرت الحظوظ عندهم وتواترت وتتابعت اللذات والنعم والأقسام إليهم
زاد سخطهم على ربهم وتضجرهم وكفرهم بالنعمة وكثرة هموهم وغمومهم وفقرهم إلى أقسام
لم تقسم غير ما عندهم وحقرت وصغرت وقبحت أقسامهم عندهم وعظمت وكبرت وحسنت أقسام
غيرهم وأنحلت قواهم، وكبرت سنهم وشتت أحوالهم وتعبت أجسادهم وعرقت جباههم وسودت
صحائفهم بكثرة آثامهم وارتكاب عظائم الذنوب في طلبها وترك أوامر ربهم فلم ينالوها
وخرجوا من الدنيا مفاليس لا إلى هؤلاء ولا إلى هؤلاء، لا شكروا ربهم فيما قسم لهم
من اقسامهم فاستعانوا بها على طاعته. وما نالوا ما طلبوا من أقسام غيرهم، بل ضيعوا
دنياهم وآخرتهم، فهم أشر الخليقة وأجهلهم وأحمقهم وأخسهم عقولاً وبصيرة، فلو أنهم
رضوا بالقضاء وقنعوا بالعطاء وأحسنوا طاعة المولى لأتتهم أقسامهم من الدنيا من غير
تعب ولا عناء، ثم نقلوا إلى جوار العلي الأعلى فوجدوا عنده كل مراد ومنى، جعلنا
الله وإياكم ممن رضي بالقضاء، وجعل سؤاله ذلك والفناء وحفظ الحال والتوفيق بما يحبه
ويرضى. .والله أعلم.
LINK ASAL:
www.fb.com/groups/piss.ktb/1242334829122656/
www.fb.com/notes/1326209364068535