PERTANYAAN
:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Begini ustadz tadi salah satu keluarga saya minta antar kesawah karena besok mau
panen, dan saya antarkan. Dia membawa bingkisan yang entah apa isinya, ketika
saya tau isinya itu nasi maka sayapun bertanya: "Buat apa ?". "Makanih
pengeraksanah" (memberi makan yang menjaga) katanya. Dia lanjutkan "sesungguhnya
gak boleh kata para kiyai waktu sowan" Melihat keadaan yang memang sudah tau dan
tetep dilakukan akhirnya saya cari solusi ringan. "Kalo mau menaruh makanan
disawah niati sodaqoh ke hewan atau ke mahluk Allah" Apa solusi saya masih dapat
dibenarkan ustadz? Melihat bukan cuma satu keluarga saya itu tapi sepertinya
sudah semua masyarakat pedesaan yang melakukan ritual yang mereka sebut RASOL
tersebut. Mohon jawabannya. [Mustofa Al-Hasany]
JAWABAN
:
Wa’alaikum salam. Hukum
ditafshil :
1. Haram, jika tujuannya
untuk mendekatkan diri (taqarrub) pada jin dan memubadzirkan
harta/makanan.
2. Boleh, jika hanya
bertujuan bersedekah untuk mendekatkan diri pada Alloh (taqarrub ilallah),
selama tidak dilakukan dengan menyia-nyiakan harta benda.
Catatan : Sebenarnya
sekedar bersedekah dengan niat mendekatkan diri pada Allah tidak pantas
dilakukan di tempat-tempat tadi, agar orang-orang awam tidak meyakini bahwa
penghuni tempat-tempat tersebut memang dapat mendatangkan malapetaka kalau tidak
diberikan sesajen, atau keyakinan-keyakinan lain yang bertentangan dengan
syariat.
مسألة
-ث : العادة المطردة فى بعض البلاد لدفع شر الجن من وضع طعام أو نحوه فى الأبيار أو
الزرع وقت حصاده وفى كل مكان يظن أنه مأوى الجن وكذلك إيقاد السرج فى محل ادخار نحو
الأرز الى سبعة أيام من يوم الإدخار ونحو ذلك كل ذلك حرام حيث قصد به التقرب إلى
الجن بل إن قصد التعظيم والعبادة له كان ذلك كفرا-والعياذ بالله- قياسا على الذبح
للأصنام المنصوص فى كتبهم. وأما مجرد التصدق بنية التقرب إلى الله ليدفع شر ذلك
الجن فجائز ما لم يكن فيه إضاعة مال مثل الإيقاظ المذكور انفا, فإن ذلك ليس هو
التصدق المحمود شرعا كما صرحوا أن الإيقاد أمام مصلى التراويح وفوق جبل أحد بدعة.
قلت : حتى إن مجرد التصدق بنية التقرب إلى الله لا ينبغى فعله فى خصوص تلك الأماكن
لئلا يوهم العوام ما لا يجوز إعتقاده.
“Tradisi yang sudah
mengakar di sebagian masyarakat yang menyajikan makanan dan semacamnya kemudian
diletakkan di dekat sumur atau tanaman yang hendak dipanen dan ditempat-tempat
lain yang dianggap tempatnya jin, serta tradisi lain seperti menyalakan beberapa
lampu di tempat penyimpanan padi selama tujuh hari yang dimulai dari hari
pertama menyimpan padi tersebut, begitu pula tradisi-tradisi lain seperti dua
contoh di atas itu hukumnya haram jika memang bertujuan mendekatkan diri kepada
jin. Bahkan bisa menyebabkan kekafiran ( murtad ) jika disertai tujuan pemuliaan
dan wujud pengabdian. Keputusan hukum ini diqiyaskan dengan hukum penyembelihan
hewan yang dipersembahkan untuk berhala yang disebutkan oleh fuqaha dalam
kitab-kitab mereka. Adapun jika sekedar bersedekah dengan tujuan mendekatkan
diri pada Allah untuk menghindarkan diri dari kejahatan yang dilakukan oleh jin
tersebut maka diperbolehkan selama tidak dengan cara menyia-nyiakan harta benda,
seperti tradisi menyalakan lampu yang baru saja disebutkan. Karena hal tersebut
tidak termasuk dalam sedekah yang terpuji dalam pandangan syari'at, Sebagaimana
ulama menjelaskan bahwa menyalakan lampu di depan tempat shalat tarawih dan di
atas gunung arafah itu dikategorikan bid'ah. Saya berkata : Bahkan sekedar
bersedekah dengan niat mendekatkan diri pada Allah pun tidak pantas dilakukan di
tempat-tempat ditempat-tempat tersebut, agar orang awam tidak salah faham,lalu
meyakini hal yang tidak seharusnya diyakini .” (Bulghatut Thullab hlm.
90/91)
Wallahu a’lam. [Mujaawib:
Ust.Ghufron
Bkl,
Ust.Akhbib
Maulana].
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1249895241699948/
www.fb.com/notes/1304380746251397