PERTANYAAN
:
Assalamu’alaikum. Apakah
makna yang tersirat dan tersurat dari lafadz "dholuuman
jahuula",
terimakasih. [Hasan
Efendi]
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam
warohmatullohi wabarokaatuh. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (Surah
Al-Ahzab, Ayat 72) :
إِنَّا
عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ
أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ
ظَلُومًا جَهُولًا
Artinya: “Sesungguhnya Kami
telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung. Semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh.” (QS. Al-Ahzab [33]: 72).
Dalam sebuah riwayat,
sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Ibn Katsir, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma
menyampaikan bahwa yang dimaksud amanah di ayat ini adalah ketaatan. Dalam
riwayat lain dari Ibn ‘Abbas, masih dalam Tafsir Ibn Katsir, beliau menyatakan
makna amanah di sini adalah kewajiban-kewajiban. Allah menawarkan amanah ini
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, jika mereka menunaikannya mereka akan
mendapat pahala, dan jika mereka tidak menunaikannya mereka akan mendapat siksa.
Mereka tidak menyukainya dan enggan untuk mengambilnya. Mereka enggan bukan
karena maksiat kepada Allah, namun karena sadar akan keagungan diin Allah, dan
khawatir tidak sanggup menunaikannya. Kemudian amanah ini ditawarkan kepada Adam
‘alaihis salam, dan beliau menerimanya. Inilah yang disebutkan dalam firman
Allah ta’ala: {Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh.
Menurut Syaikh Wahbah
Az-Zuhaili, amanah di ayat ini mencakup seluruh taklif syariah dan kewajiban
agama, dan ini merupakan pendapat jumhur ulama. Amanah ini merupakan sesuatu
yang sangat besar dan agung, hingga langit, bumi dan gunung-gunung tidak mau
memikulnya. Namun, manusia bersedia memikulnya, hingga ia disebut sangat zalim
dan sangat bodoh, karena ia tidak memahami besar dan beratnya tugas memikul
amanah ini.
Al-Insan (manusia) di ayat
ini bersifat umum, hingga mencakup orang kafir, munafiq, pelaku maksiat, dan
orang yang beriman. Hanya orang-orang berimanlah yang mampu memikul amanah yang
sangat berat ini, amanah yang tidak mampu dipikul oleh makhluk Allah yang jauh
lebih besar dari manusia, yaitu langit, bumi dan gunung-gunung. Sisanya,
mayoritas manusia yang kafir, munafiq dan para ahli maksiat, tidak mampu memikul
amanah ini, dan mereka akan mendapat siksa yang pedih kelak di
akhirat.
- Tafsir Ibnu Katsir
:
قال
العوفي ، عن ابن عباس : يعني بالأمانة : الطاعة ، وعرضها عليهم قبل أن يعرضها على
آدم ، فلم يطقنها ، فقال لآدم : إني قد عرضت الأمانة على السماوات والأرض والجبال
فلم يطقنها ، فهل أنت آخذ بما فيها ؟ قال : يا رب ، وما فيها ؟ قال : إن أحسنت جزيت
، وإن أسأت عوقبت . فأخذها آدم فتحملها ، فذلك قوله : ( وحملها الإنسان إنه كان
ظلوما جهولا ) .
وقال
علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس ، الأمانة : الفرائض ، عرضها الله على السماوات
والأرض والجبال ، إن أدوها أثابهم . وإن ضيعوها عذبهم ، فكرهوا ذلك وأشفقوا من غير
معصية ، ولكن تعظيما لدين الله ألا يقوموا بها ، ثم عرضها على آدم فقبلها بما فيها
، وهو قوله : ( وحملها الإنسان إنه كان ظلوما جهولا ) يعني : غرا بأمر الله
.
وقال
ابن جرير : حدثنا ابن بشار ، حدثنا محمد بن جعفر ، عن أبي بشر ، عن سعيد بن جبير ،
عن ابن عباس أنه قال في هذه الآية : ( إنا عرضنا الأمانة على السماوات والأرض
والجبال فأبين أن يحملنها وأشفقن منها ) قال : عرضت على آدم فقال : خذها بما فيها ،
فإن أطعت غفرت لك ، وإن عصيت عذبتك . قال : قبلت ، فما كان إلا قدر ما بين العصر
إلى الليل من ذلك اليوم ، حتى أصاب الخطيئة .
وقد
روى الضحاك ، عن ابن عباس ، قريبا من هذا . وفيه نظر وانقطاع بين الضحاك وبينه ،
والله أعلم . وهكذا قال مجاهد ، وسعيد بن جبير ، والضحاك ، والحسن البصري ، وغير
واحد : [ ص: 489 ] [ ألا ] إن الأمانة هي الفرائض .
وقال
آخرون : هي الطاعة . وقال الأعمش ، عن أبي الضحى ، عن مسروق [ قال ] : قال أبي بن
كعب : من الأمانة أن المرأة اؤتمنت على فرجها . وقال قتادة : الأمانة : الدين
والفرائض والحدود . وقال بعضهم : الغسل من الجنابة . وقال مالك ، عن زيد بن أسلم
قال : الأمانة ثلاثة : الصلاة ، والصوم ، والاغتسال من الجنابة .
dst...
- Tafsir Thobari
:
(
إنه كان ظلوما ) لنفسه ( جهولا ) بالذي فيه الحظ له
Wallahu a’lam. [Mujaawib :
Neng
Yasmin, Ust.Ghufron Bkl]
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1240693965953409/
www.fb.com/notes/1279005748788897