PERTANYAAN
:
Assalamu alaikum, bikhtisoril kalam, bagaimana seorang TUBAGUS (turunan rosul dari sultan banten) menerima zakat ? atas jawabanya trimakasih, wassalam. [Fulan Papahmuda].
JAWABAN :
Waalaikum salam. Menurut pendapat yang kuat dan yang masyhur habaib tidak boleh menerima zakat, berdasarkan hadis, yang diriwayatkan muslim, " zakat adalah kotoran manusia " juga hadis muttafaq alaihi " Zakat tidak halal bagi kami ( keluarga Muhammad SAW. ) dengan hadis tersebut, maka zakat tidak layak diberikan pada ahli bait, akan tetapi ada pendapat yang memperbolehkan habaib menerima zakat ketika bagian HUMUSUL HUMUS sudah tidak diberikan pada merika seperti yang terjadi dizaman sekarang. ( HUMUSUL HUMUS adalah 1/25 % yang diambil dari harta ghonimah, rikaz, dan fa'i'.)
Pendapat yang memperbolehkan habaib menerima zakat ketika bagian humusil humus sudah tidak ada pada para habaib mereka adalah Al-Ustukhriy, Al-Harowiy, Ibn Yahya, dan Ibn Abi Huroiroh, menurut sebagian syafi'yah ( ustukhri ) para habaib boleh menerima zakat, dan imam Ar Rofi'i berkata : imam Muhammad bin Yahya sahabat al ghozali berfatwa dengan pendapat ini. Juga Al-Fakhru Ar-Roziy, Qodhi Chusain, Ibn Syukail, Ibn Ziyad, An-Nasyiriy, dan Ibn Muthoir mengamalkan dan berfatwa dengan pendapat boleh.
Al-Ashkhor berkata : mereka adalah imam-imam besar, dan dalam pendapat mereka terdapat kekuatan, dan boleh taqlid (mengikuti pendapat) mereka dengan taqlid yang shohih dengan syaratnya taqlid karena keadaan dlorurot, dan dengan hal tersebut terbebas dari tanggungan ketika taqlid akan tetapi untuk pelaksanaan amal pribadi bukan difatwakan atau menghukumi. Abdullah bin Umar bin Abi Bakr bin Yahya silang pendapat dengan Al-Asykhor, beliau menyatakan : tidak boleh memberi ahlu bait secara mutlak, dan barang siapa yang berfatwa dengan kebolehan zakat diberikan kepada ahlu bait maka telah keluar dari madzhab 4, maka tidak boleh berpedoman dengan orang tersebut karena kesepakatan ulama' atas terlarangnya zakat diberikan pada ahlu bait. Wallohu a'lam bish-showab. [Ibnu al ihsani, Fakhrur Rozy Akhid, Ulilalbab Hafas].
IBAROT :
- Majmu' syarah muhadzab :
- Nailul authar Muhammnad
ali as Syukany :
- Syarh al-yaqut an-nafis hal. 292 :
Apakah ahlu bait diberi bagian zakat pada masa kini? tidak halal shodaqoh untuk Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, dan sudah ma'lum : bahwa mayoritas ulama' berpendapat terhadap tidak diperbolehkannya memberi ahli bait bagian dari zakat, baik mereka diberi bagian dari 1/25 atau tidak diberi ; (hal ini) karena keumuman nash (keterangan). Akan tetapi sekelompok ulama' -- termasuk diantara mereka yaitu Imam Fakhr Ar-Rozi -- berpendapat : mereka (ahlu bait) diberi bagian dari zakat ketika mereka dicegah dari 1/25, dan tidak memberi mereka berarti menyia-nyiakan mereka.
- Bughyatul mustarsyidin hal. 106-107 :
(Masalah ba' : Abdullah bin Al-Chusain bin Abdillah Bafaqih) Mayoritas ulama' syafiiyah sepakat atas ketidak bolehan memberikan bagian dari zakat terhadap ahlu bait nabi, seperti setiap hal yang wajib misalnya : nadzar, kafarot, meskipun mereka tidak mendapat bagian hak mereka dari 1/25 begitu pula budak-budak mereka menurut qoul ashoh.
Mayoritas ulama' mutaqoddimun dan mutaakhkhirun memilih terhadap boleh, sekiranya sudah terputus bagian 1/25 bagi mereka, termasuk diantara ulama' yang memilih boleh Al-Ustukhriy, Al-Harowiy, Ibn Yahya, dan Ibn Abi Huroiroh. Al-Fakhru Ar-Roziy, Qodhi Chusain, Ibn Syukail, Ibn Ziyad, An-Nasyiriy, dan Ibn Muthoir mengamalkan dan berfatwa dengan pendapat boleh. Al-Ashkhor berkata : mereka adalah imam-imam besar, dan dalam pendapat mereka terdapat kekuatan, dan boleh taqlid (mengikuti pendapat) mereka dengan taqlid yang shohih dengan syaratnya taqlid karena keadaan dlorurot, dan dengan hal tersebut terbebas dari tanggungan ketika taqlid akan tetapi untuk pelaksanaan amal pribadi bukan difatwakan atau menghukumi. Selesai.
Abdullah bin Umar bin Abi Bakr bin Yahya silang pendapat dengan Al-Asykhor, beliau menyatakan : tidak boleh memberi ahlu bait secara mutlak, dan barang siapa yang berfatwa dengan kebolehan zakat diberikan kepada ahlu bait maka telah keluar dari madzhab 4, maka tidak boleh berpedoman dengan orang tersebut karena kesepakatan ulama' atas terlarangnya zakat diberikan pada ahlu bait.
Berkaitan dengan khumusul khumus (1/25), al-Yaqut an-Nafis Hamisy Syarh al-Yaqut an-Nafis fi Madzhab ibn Idris :
LINK ASAL :
Assalamu alaikum, bikhtisoril kalam, bagaimana seorang TUBAGUS (turunan rosul dari sultan banten) menerima zakat ? atas jawabanya trimakasih, wassalam. [Fulan Papahmuda].
JAWABAN :
Waalaikum salam. Menurut pendapat yang kuat dan yang masyhur habaib tidak boleh menerima zakat, berdasarkan hadis, yang diriwayatkan muslim, " zakat adalah kotoran manusia " juga hadis muttafaq alaihi " Zakat tidak halal bagi kami ( keluarga Muhammad SAW. ) dengan hadis tersebut, maka zakat tidak layak diberikan pada ahli bait, akan tetapi ada pendapat yang memperbolehkan habaib menerima zakat ketika bagian HUMUSUL HUMUS sudah tidak diberikan pada merika seperti yang terjadi dizaman sekarang. ( HUMUSUL HUMUS adalah 1/25 % yang diambil dari harta ghonimah, rikaz, dan fa'i'.)
Pendapat yang memperbolehkan habaib menerima zakat ketika bagian humusil humus sudah tidak ada pada para habaib mereka adalah Al-Ustukhriy, Al-Harowiy, Ibn Yahya, dan Ibn Abi Huroiroh, menurut sebagian syafi'yah ( ustukhri ) para habaib boleh menerima zakat, dan imam Ar Rofi'i berkata : imam Muhammad bin Yahya sahabat al ghozali berfatwa dengan pendapat ini. Juga Al-Fakhru Ar-Roziy, Qodhi Chusain, Ibn Syukail, Ibn Ziyad, An-Nasyiriy, dan Ibn Muthoir mengamalkan dan berfatwa dengan pendapat boleh.
Al-Ashkhor berkata : mereka adalah imam-imam besar, dan dalam pendapat mereka terdapat kekuatan, dan boleh taqlid (mengikuti pendapat) mereka dengan taqlid yang shohih dengan syaratnya taqlid karena keadaan dlorurot, dan dengan hal tersebut terbebas dari tanggungan ketika taqlid akan tetapi untuk pelaksanaan amal pribadi bukan difatwakan atau menghukumi. Abdullah bin Umar bin Abi Bakr bin Yahya silang pendapat dengan Al-Asykhor, beliau menyatakan : tidak boleh memberi ahlu bait secara mutlak, dan barang siapa yang berfatwa dengan kebolehan zakat diberikan kepada ahlu bait maka telah keluar dari madzhab 4, maka tidak boleh berpedoman dengan orang tersebut karena kesepakatan ulama' atas terlarangnya zakat diberikan pada ahlu bait. Wallohu a'lam bish-showab. [Ibnu al ihsani, Fakhrur Rozy Akhid, Ulilalbab Hafas].
IBAROT :
- Majmu' syarah muhadzab :
ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻹﺻﻄﺨﺮﻱ : ﺇﻥ ﻣﻨﻌﻮﺍ
ﺣﻘﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﺟﺎﺯ ﺍﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ; ﻷﻧﻬﻢ ﺇﻧﻤﺎ ﺣﺮﻣﻮﺍ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﺤﻘﻬﻢ ﻓﻲ ﺧﻤﺲ ﺍﻟﺨﻤﺲ ، ﻓﺈﺫﺍ
ﻣﻨﻌﻮﺍ ﺍﻝﺧﻤﺲ ﻭﺟﺐ ﺃﻥ ﻳﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ، ﻭﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻷﻭﻝ ; ﻷﻥ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﺣﺮﻣﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻟﺸﺮﻓﻬﻢ ﺑﺮﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﻻ ﻳﺰﻭﻝ ﺑﻤﻨﻊ ﺍﻟﺨﻤﺲ ، ﻭﻓﻲ ﻣﻮﺍﻟﻴﻬﻢ ﻭﺟﻬﺎﻥ (
ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ) ﻳﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ( ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ) ﻻ ﻳﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪﻡ ﻭﻗﺪ ﺑﻴﻨﺎ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﻦ ﻓﻲ ﺳﻬﻢ
ﺍﻟﻌﺎﻣﻞ
ﻭﻟﻮ ﻣﻨﻌﺖ ﺑﻨﻮ ﻫﺎﺷﻢ ﻭﺑﻨﻮ ﺍﻟﻤﻄﻠﺐ
ﺣﻘﻬﻢ ﻣﻦ ﺧﻤﺲ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻫﻞ ﺗﺤﻞ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ؟ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻮﺟﻬﺎﻥ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺍﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ( ﺃﺻﺤﻬﻤﺎ ) ﻋﻨﺪ
ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﻭﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﻻ ﺗﺤﻞ ( ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ) ﺗﺤﻞ ، ﻭﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺍﻹﺻﻄﺨﺮﻱ ، ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺍﻓﻌﻲ : ﻭﻛﺎﻥ ﻣﺤﻤﺪ
ﺑﻦ ﻳﺤﻴﻰ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻳﻔﺘﻲ ﺑﻬﺬﺍ ، ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻷﻭﻝ ، ﻭﻣﻮﺿﻊ ﺍﻟﺨﻼﻑ ﺇﺫﺍ ﺍﻧﻘﻄﻊ ﺣﻘﻬﻢ
ﻣﻦ ﺧﻤﺲ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻟﺨﻠﻮ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻲﺀ ﻭﺍﻟﻐﻨﻴﻤﺔ ﺃﻭ ﻻﺳﺘﻴﻼﺀ ﺍﻟﻈﻠﻤﺔ ﻭﺍﺳﺘﺒﺪﺍﺩﻫﻢ ﺑﻬﻤﺎ
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ . ﻫﺬﺍ ﻣﺬﻫﺒﻨﺎ ، ﻭﺟﻮﺯ ﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﺻﺮﻑ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﺇﻟﻰ ﺑﻨﻲ ﺍﻟﻤﻄﻠﺐ ، ﻭﻭﺍﻓﻖ
ﻋﻠﻰ ﺗﺤﺮﻳﻤﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ ، ﻭﺩﻟﻴﻠﻨﺎ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ
...
ﻗﺎﻝ ﺑﻦ ﻗﺪﺍﻣﺔ ﻻ ﻧﻌﻠﻢ ﺧﻼﻓﺎ ﻓﻲ ﺃﻥ
ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ ﻻ ﺗﺤﻞ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺍﻟﻤﻔﺮﻭﺿﺔ ﻛﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﻭﻗﺪ ﻧﻘﻞ ﺍﻟﻄﺒﺮﻱ ﺍﻟﺠﻮﺍﺯ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ
ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﻗﻴﻞ ﻋﻨﻪ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻬﻢ ﺇﺫﺍ ﺣﺮﻣﻮﺍ ﺳﻬﻢ ﺫﻭﻱ ﺍﻟﻘﺮﺑﻰ ﺣﻜﺎﻩ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻱ ﻭﻧﻘﻠﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ
ﻋﻦ ﺍﻷﺑﻬﺮﻱ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﻫﻮ ﻭﺟﻪ ﻟﺒﻌﺾ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﻮﺳﻒ ﻳﺤﻞ ﻣﻦ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻟﺒﻌﺾ ﻻ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻫﻢ
ﻭﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻗﻮﺍﻝ ﻣﺸﻬﻮﺭﺓ ﺍﻟﺠﻮﺍﺯ ﺍﻟﻤﻨﻊ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺘﻄﻮﻉ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﻔﺮﺽ ﻋﻜﺴﻪ
ﻭﺃﺩﻟﺔ ﺍﻟﻤﻨﻊ ﻇﺎﻫﺮﺓ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﻭﻣﻦ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﻞ ﻣﺎ ﺃﺳﺄﻟﻜﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺃﺟﺮ
ﻭﻟﻮ ﺃﺣﻠﻬﺎ ﻵﻟﻪ ﻷﻭﺷﻚ ﺃﻥ ﻳﻄﻌﻨﻮﺍ ﻓﻴﻪ ﻭﻟﻘﻮﻟﻪ ﺧﺬ ﻣﻦ ﺃﻣﻮﺍﻟﻬﻢ ﺻﺪﻗﺔ ﺗﻄﻬﺮﻫﻢ ﻭﺗﺰﻛﻴﻬﻢ ﺑﻬﺎ
ﻭﺛﺒﺖ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺃﻭﺳﺎﺥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﻤﺎ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻭﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ
ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺘﻄﻮﻉ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﻔﺮﺽ ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻝ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﺼﺤﺢ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ ﻭﺃﻣﺎ
ﻋﻜﺴﻪ ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﺃﻥ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺣﻖ ﻻﺯﻡ ﻻ ﻳﻠﺤﻖ ﺑﺄﺧﺬﻩ ﺫﻟﺔ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺘﻄﻮﻉ ﻭﻭﺟﻪ ﺍﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺑﻴﻦ ﺑﻨﻲ
ﻫﺎﺷﻢ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﺃﻥ ﻣﻮﺟﺐ ﺍﻟﻤﻨﻊ ﺭﻓﻊ ﻳﺪ ﺍﻷﺩﻧﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻋﻠﻰ ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻷﻋﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﻣﺜﻠﻪ ﻓﻼ ﻭﻟﻢ ﺃﺭ
ﻟﻤﻦ ﺃﺟﺎﺯ ﻣﻄﻠﻘﺎ ﺩﻟﻴﻼ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ... )
- Syarh al-yaqut an-nafis hal. 292 :
هل
يعطى أهل البيت من الزكاة اليوم ؟
ولا
تحل الصدقة لمحمد ولا لآل محمد ، ومعلوم : أن كثيرا من العلماء يقولون بعدم جواز
إعطاء أهل البيت من الزكاة ، سواء أعطوا من خمس الخمس أو لم يعطوا ؛ لعموم
النص
لكن
طائفة من العلماء ــ ومنهم الإمام الفخر الرازي ــ يقولون : يعطون من الزكاة إذا
منعوا من خمس الخمس ، وفي عدم إعطائهم تضييع لهم
Apakah ahlu bait diberi bagian zakat pada masa kini? tidak halal shodaqoh untuk Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, dan sudah ma'lum : bahwa mayoritas ulama' berpendapat terhadap tidak diperbolehkannya memberi ahli bait bagian dari zakat, baik mereka diberi bagian dari 1/25 atau tidak diberi ; (hal ini) karena keumuman nash (keterangan). Akan tetapi sekelompok ulama' -- termasuk diantara mereka yaitu Imam Fakhr Ar-Rozi -- berpendapat : mereka (ahlu bait) diberi bagian dari zakat ketika mereka dicegah dari 1/25, dan tidak memberi mereka berarti menyia-nyiakan mereka.
- Bughyatul mustarsyidin hal. 106-107 :
؛{
مسألة ب } اتفق جمهور الشافعية على منع إعطاء أهل البيت النبوي من الزكاة ككل واجب
كنذر وكفارة وإن منعوا من خمس الخمس وكذا مواليهم على الأصح ، واختار كثيرون
متقدمون ومتأخرون الجواز حيث انقطع عنهم خمس الخمس منهم الأصطخري والهروي وابن يحيى
وابن أبي هريرة وعمل به وأفتى به الفخر الرازي والقاضي حسين وابن شكيل وابن زياد
والناشري وابن مطير ، قال الأشخر : فهؤلاء أئمة كبار وفي كلامهم قوة ويجوز تقليدهم
تقليدا صحيحا بشرطه للضرورة وتبرأ به الذمة حينئذ لكن في عمل النفس لا الإفتاء
والحكم به اهـ ، وخالفه ي فقال : لا يجوز إعطاءهم مطلقا ومن أفتى بجوازها لهم فقد
خرج عن المذاهب الأربعة فلا يجوز اعتماده لإجماعهم على منعها لهم .
(Masalah ba' : Abdullah bin Al-Chusain bin Abdillah Bafaqih) Mayoritas ulama' syafiiyah sepakat atas ketidak bolehan memberikan bagian dari zakat terhadap ahlu bait nabi, seperti setiap hal yang wajib misalnya : nadzar, kafarot, meskipun mereka tidak mendapat bagian hak mereka dari 1/25 begitu pula budak-budak mereka menurut qoul ashoh.
Mayoritas ulama' mutaqoddimun dan mutaakhkhirun memilih terhadap boleh, sekiranya sudah terputus bagian 1/25 bagi mereka, termasuk diantara ulama' yang memilih boleh Al-Ustukhriy, Al-Harowiy, Ibn Yahya, dan Ibn Abi Huroiroh. Al-Fakhru Ar-Roziy, Qodhi Chusain, Ibn Syukail, Ibn Ziyad, An-Nasyiriy, dan Ibn Muthoir mengamalkan dan berfatwa dengan pendapat boleh. Al-Ashkhor berkata : mereka adalah imam-imam besar, dan dalam pendapat mereka terdapat kekuatan, dan boleh taqlid (mengikuti pendapat) mereka dengan taqlid yang shohih dengan syaratnya taqlid karena keadaan dlorurot, dan dengan hal tersebut terbebas dari tanggungan ketika taqlid akan tetapi untuk pelaksanaan amal pribadi bukan difatwakan atau menghukumi. Selesai.
Abdullah bin Umar bin Abi Bakr bin Yahya silang pendapat dengan Al-Asykhor, beliau menyatakan : tidak boleh memberi ahlu bait secara mutlak, dan barang siapa yang berfatwa dengan kebolehan zakat diberikan kepada ahlu bait maka telah keluar dari madzhab 4, maka tidak boleh berpedoman dengan orang tersebut karena kesepakatan ulama' atas terlarangnya zakat diberikan pada ahlu bait.
Berkaitan dengan khumusul khumus (1/25), al-Yaqut an-Nafis Hamisy Syarh al-Yaqut an-Nafis fi Madzhab ibn Idris :
ما
يفعل بالغنيمة يدفع من الغنيمة السلب { ١ } للقاتل { ٢ } ثم يخمس الباقي { ٣ }
:
فتدفع
أربعة أخماسه لمن شهد الوقعة : للراجل من أهل الفرض ــ وهم المسلمون البالغون
الأحرار الذكور ــ سهم ، وللفارس منهم ثلاثة أقسام ، ويرضخ { ٤ } لمن ليس منهم
.
ويخمس
خمسها الخامس : سهم للمصالح { ٥ } ، وسهم لذوي القربى { ٦ } ، وسهم لليتامى { ٧ } ،
وسهم للمساكن { ٨ } وسهم لابن السبيل { ٩ } ؛
=======
؛{
١ } هو ما مع الحزبي من ثياب ، ومن ران وهو خف بلا قدم ، وخاتم ، ونفقة ، وجنيبة
تقاد معه ، وآلة حرب كدرع ومركوب ، وآلته كسرج ولجام
؛{
٢ } المراد بع : من ركب غررا منا بإزالة منعة حربي في الحرب ، كأن يقتله أو يعميه
أو يقطع يده أو رجليه أو يده ورجله أو يأسره
؛{
٣ } أي بعد إخراج المؤن
؛{
٤ } الرضخ لغة : العطاء القليل ، وشرعا : شيء دون سهم يعطى للراجل وللفارس ويجتهد
الإمام في قدره
؛{
٥ } أي مصالح المسلمين ، كالعلماء بعلوم الشرع والرامل وعمارة المساجد
والحصون
؛{
٦ } وهم بنو هاشم والمطلب
؛{
٧ } بشزط الفقر والمسكنة
؛{
٩ } بشرط الحاحة وإن قدروا على الاقتراض
www.fb.com/groups/piss.ktb/1022512121104929/