PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum wr.wb. Bagaimana hukumnya mengubah lafadz :
JAWABAN :
Wa'alaikum salam wr wb. Dalam kitab Tanbihul Ghofilin bab Siddatu Alamil Maut kami memang menjumpai kata-kata qod qoomatil qiyamah yang dipergunakan untuk “kematian” seseorang. Akan tetapi bahwa bacaan iqomah qod qoomatis sholah diganti dengan qod qoomatil qiyamah maka hukumnya tidak boleh sebab lafadz iqomah sebagaimana lafadz adzan adalah sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagaimana misalnya adzan subuh, meskipun lafadz ruquud adalah sama artinya dengan lafadz naum akan tetapi tidak boleh lafadz ash sholaatu khoirum minan naum diganti dengan lafadz ash sholaatu khoirum minar ruquud.
Dasar pengambilan : Kitab Hawasay As Syarwani wa Ibni Qosim al Ubaidiy ala Tuhfatu al Muhtaji bi syarhi al Minhaji, Juz 2 halaman 91 :
Dimakruhkan di selain salat subuh bacaan seperti ‘hayya ala khoiril amal’ secara mutlak, jika menjadikan bacaan tersebut sebagai ganti dari kedua bacaan ‘hayya ala sholah’ dan ‘hayya ala al falah’ maka tidak sah adzannya. Penjelasan tentang ‘tidak sah adzannya’ dan qiyasnya ketika itu adalah keharamannya, karena dengan itu dia menjadi orang yang melakukan ibadah yang rusak. Wallohu a'lam. Sumber :
http://ppssnh.malang.pesantren.web.id/cgi-bin/content.cgi/masail/aula/tahun_1997/09.mobile
[MUJAWIB : Akhbib Maulana, Santrialit]
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/1113119572044183
Assalamu'alaikum wr.wb. Bagaimana hukumnya mengubah lafadz :
قد
قامت الصلاة
menjadi :
قد
قامت القيامة ،
dalam mengadzani mayat yang
di kubur, di kampung ana kayak itu . Terima kasih. [Bahrus
Salam]JAWABAN :
Wa'alaikum salam wr wb. Dalam kitab Tanbihul Ghofilin bab Siddatu Alamil Maut kami memang menjumpai kata-kata qod qoomatil qiyamah yang dipergunakan untuk “kematian” seseorang. Akan tetapi bahwa bacaan iqomah qod qoomatis sholah diganti dengan qod qoomatil qiyamah maka hukumnya tidak boleh sebab lafadz iqomah sebagaimana lafadz adzan adalah sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagaimana misalnya adzan subuh, meskipun lafadz ruquud adalah sama artinya dengan lafadz naum akan tetapi tidak boleh lafadz ash sholaatu khoirum minan naum diganti dengan lafadz ash sholaatu khoirum minar ruquud.
Dasar pengambilan : Kitab Hawasay As Syarwani wa Ibni Qosim al Ubaidiy ala Tuhfatu al Muhtaji bi syarhi al Minhaji, Juz 2 halaman 91 :
وَيُكْرَهُ
فِى غَيْرِ الصُبْحِ كَحَيَّ عَلَى خَيْرِ العَمَلِ مُطْلَقًا, فَإنْ جَعَلَهُ
بَدلَ الحَيَّ عَلَتَيْنِ لَمْ يَصِحَّ أذَانُهُ. قَولُهُ (لَمْ يَصِحَّ أذَانُهُ)
وَالقِيَاسُ حِينَئِذٍ حُرْمَتُهُ لأَنَّهُ بهِ صَارَ مُتَعَاطِيًا لِعِبَادَةٍ
فَاسِدَةٍ.
Dimakruhkan di selain salat subuh bacaan seperti ‘hayya ala khoiril amal’ secara mutlak, jika menjadikan bacaan tersebut sebagai ganti dari kedua bacaan ‘hayya ala sholah’ dan ‘hayya ala al falah’ maka tidak sah adzannya. Penjelasan tentang ‘tidak sah adzannya’ dan qiyasnya ketika itu adalah keharamannya, karena dengan itu dia menjadi orang yang melakukan ibadah yang rusak. Wallohu a'lam. Sumber :
http://ppssnh.malang.pesantren.web.id/cgi-bin/content.cgi/masail/aula/tahun_1997/09.mobile
[MUJAWIB : Akhbib Maulana, Santrialit]
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/1113119572044183
www.fb.com/groups/piss.ktb/1024546410901500