PERTANYAAN
> Aep Ezztt
Assalamualaikum..
Maaf pak saya mau minta penjelasan dari hubungan antara ayat dan hadits di bawah ini, supaya bisa diambil pelajarannya
واعبد ربك حتى يئتيك اليقين ..
ان احدكم ليعمل بعمل اهل الجنة حتى ما يكون بينه و بينها اﻻ ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل اهل النار فيدخلها ..
Matur suwun
JAWABAN
> Santrialit
Wa'alaikum salam
Surat Al-hijir ayat 99
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Mayoritas
mufasir mengatakan makna الْيَقِينُ adalah kematian, ada juga yang
berpendapat artinya yakin. Tafsir qurtubi, dijelaskan dua persoalan :
Pertama : وَاعْبُدْ رَبَّكَ disandingkan حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ , apa hikmah disandingkan ibadah dengan kematian, karena jika hanya disebut وَاعْبُدْ رَبَّكَ maka sekali saja beribadah sudah dianggap menjalankan perintah, tetapi ketika disandingkan dengan حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ maka artinya diperintah beribadah sepanjang hidup.
Kedua : Disebutkan kalimat الْيَقِينُ yang bermakna mati, karena kayakinan yang sebenarnya timbul adalah kematian, kita yakin adanya surga dan neraka, tetapi itu dasarnya iman, berbicara iman maka berbicara hal yang tidak dapat dilihat atau disentuh.
Iman baru bisa dilihat dan di sentuh setelah kematian, dibangkitkan dan melihat langsung dan menyentuh langsung. sebagaimana terdapat didalam beberapa kitab tafsir
Pertama : وَاعْبُدْ رَبَّكَ disandingkan حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ , apa hikmah disandingkan ibadah dengan kematian, karena jika hanya disebut وَاعْبُدْ رَبَّكَ maka sekali saja beribadah sudah dianggap menjalankan perintah, tetapi ketika disandingkan dengan حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ maka artinya diperintah beribadah sepanjang hidup.
Kedua : Disebutkan kalimat الْيَقِينُ yang bermakna mati, karena kayakinan yang sebenarnya timbul adalah kematian, kita yakin adanya surga dan neraka, tetapi itu dasarnya iman, berbicara iman maka berbicara hal yang tidak dapat dilihat atau disentuh.
Iman baru bisa dilihat dan di sentuh setelah kematian, dibangkitkan dan melihat langsung dan menyentuh langsung. sebagaimana terdapat didalam beberapa kitab tafsir
- Tafsir Tabrani
مَا أوْحِيَ إلَيَّ أنْ أجْمَعَ الْمَالَ وَأكُونَ مِنَ التَّاجِرِينَ ،
وَلَكِنْ أُوْحِيَ إلَيَّ أنْ أُسَبحَ بحَمْدِ رَبي وَأكُونَ مِنَ
السَّاجِدِين
- Tafsir Samarqandi
واعبد رَبَّكَ يعني : على التوحيد حتى يَأْتِيَكَ اليقين : واستقم على التوحيد حتى يأتيك اليقين
- Tafsir qurthuby
قوله
تعالى : واعبد ربك حتى يأتيك اليقين فيه مسألة واحدة : وهو أن اليقين
الموت . أمره بعبادته إذ قصر عباده في خدمته ، وأن ذلك يجب عليه . فإن قيل :
فما فائدة قوله : حتى يأتيك اليقين وكان قوله : واعبد ربك كافيا في الأمر
بالعبادة . قيل له : الفائدة في هذا أنه لو قال : واعبد ربك مطلقا ثم عبده
مرة واحدة كان مطيعا ; وإذا قال حتى يأتيك اليقين كان معناه لا تفارق هذا
حتى تموت . فإن قيل : كيف قال سبحانه : واعبد ربك حتى يأتيك اليقين ولم يقل
أبدا ; فالجواب أن اليقين أبلغ من قوله : أبدا ; لاحتمال لفظ الأبد للحظة
الواحدة ولجميع الأبد . وقد تقدم هذا المعنى . والمراد استمرار العبادة مدة
حياته ، كما قال العبد الصالح : وأوصاني بالصلاة والزكاة ما دمت حيا .
ويتركب على هذا أن الرجل إذا قال لامرأته : أنت طالق أبدا ، وقال : نويت
يوما أو شهرا كانت عليه الرجعة . ولو قال : طلقتها حياتها لم يراجعها .
والدليل على أن اليقين الموت حديث أم العلاء الأنصارية ، وكانت من
المبايعات ، وفيه : فقال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : أما عثمان -
أعني عثمان بن مظعون - فقد جاءه اليقين وإني لأرجو له الخير والله ما أدري
وأنا رسول الله ما يفعل به وذكر الحديث . انفرد بإخراجه البخاري - رحمه
الله - ! وكان عمر بن عبد العزيز يقول : ما رأيت يقينا أشبه بالشك من يقين
الناس بالموت ثم لا يستعدون له ; يعني كأنهم فيه شاكون . وقد قيل : إن
اليقين هنا الحق الذي لا ريب فيه من نصرك على أعدائك ; قاله ابن شجرة ;
والأول أصح ، وهو قول مجاهد وقتادة والحسن . والله أعلم . وقد روى جبير بن
نفير عن أبي مسلم الخولاني أنه سمعه يقول إن النبي - صلى الله عليه وسلم -
قال : ما أوحي إلي أن أجمع المال وأكون من التاجرين لكن أوحي إلي أن سبح
بحمد ربك وكن من الساجدين واعبد ربك حتى يأتيك اليقين .
Yang menarik dalam ayat ini dalam tafsir qurthuby diatas
[Faidah]
[Faidah]
الفائدة
في هذا أنه لو قال : واعبد ربك مطلقا ثم عبده مرة واحدة كان مطيعا ; وإذا
قال حتى يأتيك اليقين كان معناه لا تفارق هذا حتى تموت
Pertama
Allah SWT berfirman : واعبد ربك حتى يأتيك اليقين bukan واعبد ربك مطلقا Artinya :Beribadahlah pada tuhanmu secara muthlaq
Alasannya,jika muthlaq : bila seseorang beribadah hanya sekali saja sepanjang hidupnya,maka ia sudah termasuk hamba yang taat.
Ketika firman Allah dengan lafadz حتى يأتيك اليقين , Maka memberi faidah dan pengertian "Jangan pisahkan dirimu dari ibadah sampai datang maut mu (sepanjang hayatmu)
Kedua
Alasannya,jika muthlaq : bila seseorang beribadah hanya sekali saja sepanjang hidupnya,maka ia sudah termasuk hamba yang taat.
Ketika firman Allah dengan lafadz حتى يأتيك اليقين , Maka memberi faidah dan pengertian "Jangan pisahkan dirimu dari ibadah sampai datang maut mu (sepanjang hayatmu)
Kedua
Allah SWT berfirman : واعبد ربك حتى يأتيك اليقين bukan واعبد ربك أبدا Artinya : "beribadahlah kamu selamanya".
Jawaban:
Karena lafadz "Yaqin" lebih kuat/mubalaghoh daripada lafadz "Abadan".
Karena lafadz Abadan (masa selamanya) mengandung pengertian "satu masa saja".
Jawaban:
Karena lafadz "Yaqin" lebih kuat/mubalaghoh daripada lafadz "Abadan".
Karena lafadz Abadan (masa selamanya) mengandung pengertian "satu masa saja".
وقد تقدم هذا المعنى . والمراد استمرار العبادة مدة حياته
Sedangkan ma'na ayat ini adalah :Melanggengkan ibadah (terus menerus beridah selama hayatnya sampai ajal menjemput)
Mengenai Teks
hadits, Selengkapnya sebagaimana terdapat dalam kitab al Wafi fi
Syarhil Arbain Nawawi halaman 20 adalah sebagai berikut
عَنْ
أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ الله ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله
عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ
أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ
ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ
الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ
بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ .
فَوَاللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ
بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا
إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
النَّارِ فَيَدْخُلُهَا . وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ
فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
فَيَدْخُلُهَا .
Diriwayatkan dari Abi Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Mas'ud ra.Ia berkata : Telah menceriterakan kepada kami Rasulullah saw (Rosul adalah orang yang selalu benar dan dibenar kan) : "sesungguhnya salah seorang dari kamu sekalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat pulah hari berupa air mani. Kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang malaikat kepada janin tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya, batas umur-nya, pekerjaannya dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya. Demi Allah yang tidak ada Tu-han selain Dia, sungguh ada salah seorang di antara kamu sekalian benar-benar telah beramal dengan amal ahli sorga sehingga tidak ada jarak antara dia dan sorga kecuali satu hasta, kemudian catatan taqdir telah mendahuluinya, sehingga dia melakukan pekerjaan ahli neraka, maka dia masuk ke dalam neraka. Dan sungguh ada salah seorang dari kamu sekalian yang beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga tidak ada jarak antara dia dengan neraka kecu-ali satu hasta, kemudian catatan taqdir telah mendahuluinya, sehingga dia beramal dengan amal ahli sorga, maka dia masuk ke dalam sorga.
Kandungan Hadist:
- Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.
- Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.
- Tidak mungkin bagi
manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau
neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki
keduanya.
- Amal perbuatan dinilai di
akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat
ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan
akhir yang baik (husnul khotimah).
- Tenang
dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab
serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.
- Kehidupan ada di Tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya.
-
Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan
janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai
rasa belas kasih terhadap ibu. Karena sesungguhnya Allah mampu
menciptakannya sekaligus.
Sumber Keterangan
DOKUMENT TERKAIT
Wallohu A'lam
LINK ASAL