PERTANYAAN
:
Assalamu alaikum. Para jajaran ustad yang saya hormati. Langsung saja. Saya ditanya oleh teman saya perihal status hadits dan cara penerapannya. "QULIL HAQQA WALAU KANA MURRON". Dan saya tidak begitu paham, saya mohon para masyayih untuk menguraikannya. Wassalamu alaikum. [Busyro Habiby].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Hadits Katakanlah Kebenaran Walau itu Pahit :
Dari Abu Dzaar, ia berkata, “Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan tujuh hal padaku :
(1) mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka.
(2) beliau memerintah agar melihat pada orang di bawahku (dalam hal harta) dan janganlah lihat pada orang yang berada di atasku.
(3) beliau memerintahkan padaku untuk menyambung tali silaturahim (hubungan kerabat) walau kerabat tersebut bersikap kasar.
(4) beliau memerintahkan padaku agar tidak meminta-minta pada seorang pun.
(5) beliau memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau itu pahit.
(6) beliau memerintahkan padaku agar tidak takut terhadap celaan saat berdakwa di jalan Allah.
(7) beliau memerintahkan agar memperbanyak ucapan “laa hawla wa laa quwwata illa billah” (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena kalimat tersebut termasuk simpanan di bawah ‘Arsy”. (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih, namun sanad hadits ini hasan karena adanya Salaam Abul Mundzir)
Di Kitab Syarah Misykatul Mashobih dalam redaksi hadits lain yang sedikit berbeda, tertulis :
Abudzar berkata : "Tambahkanlah wasiyatnya wahai rasululloh " Rasululloh bersabda : " katakanlah yang benar walaupun kebenaran itu pahit ". (HR. Ahmad, At T abrani, Ibnu Hibban dan Al Hakim ), Al Hakim berkata : "Sanadnya Shohih".
Maksudnya: "katakanlah yang benar walaupun perkataan yang benar itu sulit dan sangat berat bagi diri sendiri atau bagi orang orang yang ahli kebatilan yang bersenang-senang dengan manisnya nafsu. Sebagaimana syair : " Engkau tidak akan mencapai kemuliaan hingga engkau merasakan kesabaran ". At-thiby berkata : Serupa dengan amar ma'ruf nahyi mungkar dengan kesabaran, kepada orang yang tidak menyukai keduanya , Karena sesungguhnya itu pahit rasanya tetapi akibatnya terpuji. Wallohu a'lam. (Santriwati Dumay, Mas Hamzah)
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/935004959855646/
Assalamu alaikum. Para jajaran ustad yang saya hormati. Langsung saja. Saya ditanya oleh teman saya perihal status hadits dan cara penerapannya. "QULIL HAQQA WALAU KANA MURRON". Dan saya tidak begitu paham, saya mohon para masyayih untuk menguraikannya. Wassalamu alaikum. [Busyro Habiby].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Hadits Katakanlah Kebenaran Walau itu Pahit :
عَنْ
أَبِى ذَرٍّ قَالَ أَمَرَنِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِسَبْعٍ أَمَرَنِى
بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِى أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ
هُوَ دُونِى وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِى وَأَمَرَنِى أَنْ أَصِلَ
الرَّحِمَ وَإِنْ أَدْبَرَتْ وَأَمَرَنِى أَنْ لاَ أَسْأَلَ أَحَداً شَيْئاً
وَأَمَرَنِى أَنْ أَقُولَ بِالْحَقِّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا وَأَمَرَنِى أَنْ لاَ
أَخَافَ فِى اللَّهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ وَأَمَرَنِى أَنْ أُكْثِرَ مِنْ قَوْلِ لاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ فَإِنَّهُنَّ مِنْ كَنْزٍ تَحْتَ
الْعَرْشِ
Dari Abu Dzaar, ia berkata, “Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan tujuh hal padaku :
(1) mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka.
(2) beliau memerintah agar melihat pada orang di bawahku (dalam hal harta) dan janganlah lihat pada orang yang berada di atasku.
(3) beliau memerintahkan padaku untuk menyambung tali silaturahim (hubungan kerabat) walau kerabat tersebut bersikap kasar.
(4) beliau memerintahkan padaku agar tidak meminta-minta pada seorang pun.
(5) beliau memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau itu pahit.
(6) beliau memerintahkan padaku agar tidak takut terhadap celaan saat berdakwa di jalan Allah.
(7) beliau memerintahkan agar memperbanyak ucapan “laa hawla wa laa quwwata illa billah” (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena kalimat tersebut termasuk simpanan di bawah ‘Arsy”. (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih, namun sanad hadits ini hasan karena adanya Salaam Abul Mundzir)
Di Kitab Syarah Misykatul Mashobih dalam redaksi hadits lain yang sedikit berbeda, tertulis :
قلت
: زدني . قال : " قل الحق وإن كان مرا
Abudzar berkata : "Tambahkanlah wasiyatnya wahai rasululloh " Rasululloh bersabda : " katakanlah yang benar walaupun kebenaran itu pahit ". (HR. Ahmad, At T abrani, Ibnu Hibban dan Al Hakim ), Al Hakim berkata : "Sanadnya Shohih".
(
قلت : زدني قال : قل الحق وإن كان ) أي : وإن كان قول الحق على النفس أو عند أهل
الباطل المتلهين بالحلويات النفسانية ( مرا ) أي : صعب المذاق وشديد المشاق وأنشد :
لن تبلغ المجد حتى تلعق الصبرا قال الطيبي : شبه الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر
في من يأباهما بالصبر ، فإنه مر المذاق لكن عاقبته محمودة .
Maksudnya: "katakanlah yang benar walaupun perkataan yang benar itu sulit dan sangat berat bagi diri sendiri atau bagi orang orang yang ahli kebatilan yang bersenang-senang dengan manisnya nafsu. Sebagaimana syair : " Engkau tidak akan mencapai kemuliaan hingga engkau merasakan kesabaran ". At-thiby berkata : Serupa dengan amar ma'ruf nahyi mungkar dengan kesabaran, kepada orang yang tidak menyukai keduanya , Karena sesungguhnya itu pahit rasanya tetapi akibatnya terpuji. Wallohu a'lam. (Santriwati Dumay, Mas Hamzah)
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/935004959855646/
www.fb.com/notes/935764543113021