PERTANYAAN
:
Assalaamu'alaikum. Mau tanya sebenarnya syaithan itu wujud apa sifat ? Ditunggu jawabannya serta ibarotnya, syukron. [Rizka Hikami].
JAWABAN :
Wa'alaikumussalaam. Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Menurut yang disebutkan dalam kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah Jilid 16 halaman 90 menyatakan bahwa Syaithan itu adalah sifat, yakni sifat yang mengajak kepada bermaksiat, memberontak dan dipenuhi akan kejelekan dan tipu daya, atau yang selalu dalam kejelekan yang ujung-ujungnya sampai pada kemaksiatan. Namun menurut pendapat yang paling banyak / mayoritas ulama menyatakan bahwa syaithan itu berjisim, yakni jisim yang berbangsa api, yang misinya adalah menjatuhkan manusia pada kerusakan dan kesesatan dengan menyebutkan sebab-sebab kemaksiatan dan hal-hal yang enak serta menyebutkan tertundanya manfaat dari perbuatan taat dan semacamnya.
- Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah 19 / 90 :
Syayaathiin itu jama’ dari kalimat Syaithan, mengikuti wazan “ Fay’aalun “, dari fi’il Madli Syathona yang bermakna “ Ketika ia jauh “ artinya jauh dari kebaikan, atau (bermakna jauh lebih panjang) dari tali yang panjang, seolah-olah syaithan itu selama dalam keburukan. Ini menurut ulama yang menyatakan huruf “ Nunnya kalimat Syaithan “ adalah huruf asli (bukan tambahan). Dan ada yang menyatakan “ Asy-syaithan itu (ikut wazan) Fa’laanun, dari Madli “ Syaatha “ mudlori’ “ Yasyiithu “ yang bermakna rusak dan terbakar, ini mengikuti ulama yang menyatakan “ Nunnya kalimat Syaithan “ adalah huruf tambahan. Syaikh Al-Azhuriy berkata, “ Pendapat pertama adalah yang mayoritas “. Dan arti Syaithan secara umum adalah “ Yang bermaksiat, memberontak dan dipenuhi akan kejelekan dan tipu daya, atau yang selalu dalam kejelekan yang ujung-ujungnya sampai pada kemaksiatan. Dan setiap yang sombong, angkuh dan congkak dari golongan Jin, manusia dan hewan adalah Syaitan. Ini adalah keterangan yang menyatakan bahwasanya syaithan adalah sifat.
Melihat ibarot berikut ini berarti syaithan itu bukan sifat tapi syaithan itu berjisim / badan (wujud) :
Majmu'ah Sab'atu Kutub Mufidah : Syetan adalah jisim yang berbangsa api, misinya menjatuhkan manusia pada kerusakan dan kesesatan dengan menyebutkan sebab-sebab kemaksiatan dan hal-hal yang enak serta menyebutkan tertundanya manfaat dari perbuatan taat dan semacamnya.
- kitab Syarh Bahjatul Wasail Lisy-Syaikh Muhammad Nawawi halaman 9 :
Syaikh Al-Laqoniy berkata : "Syetan adalah jisim yang berbangsa api, misinya menjatuhkan manusia pada kerusakan dan kesesatan dengan menyebutkan sebab-sebab kemaksiatan dan hal-hal yang enak serta menyebutkan tertundanya manfaat dari perbuatan taat dan semacamnya" .
- kitab Shahih Bukhari 3/102/1210 :
"Telah bercerita kepadaku Mahmud, telah bercerita kepadaku Syababah, telah bercerita kepadaku Syu'bah, dari muhammad Ibn Ziyad, dari shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau mengerjakan shalat, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya setan telah menampakkan diri di hadapanku untuk memutus shalatku. Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kekuatan kepadaku untuk menghadapinya sehingga aku dapat mendorongnya dengan kuat. Sungguh sebenarnya aku ingin mengikatnya di sebuah tiang hingga kalian dapat menontonnya di pagi harinya. Tapi aku teringat akan ucapan saudaraku Nabi Sulaiman 'alaihissalam: 'Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku'. Maka Allah mengusirnya dalam keadaan hina.". Wallohu a'lam. [Rizka Hikami, Muhammad Harsandi Kudung Kantil, Ghufron Bkl, Dik Ibnu Al-Ihsany Rinduku, Abdullah Afif, Abdurrofik Qodir].
- Tafsir Al-Kabir Lil Imam Fakhruddin Ar-Razi Abu 'Abdillah Muhammad Bin Umar Bin Husain Al-Qurosyi :
- Shofwah At-Tasir III / 600 :
- Tasir Ibnu Katsir I / 183 :
- Tasir Al-Munir VIII / 9 :
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/885679168121559/
Assalaamu'alaikum. Mau tanya sebenarnya syaithan itu wujud apa sifat ? Ditunggu jawabannya serta ibarotnya, syukron. [Rizka Hikami].
JAWABAN :
Wa'alaikumussalaam. Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Menurut yang disebutkan dalam kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah Jilid 16 halaman 90 menyatakan bahwa Syaithan itu adalah sifat, yakni sifat yang mengajak kepada bermaksiat, memberontak dan dipenuhi akan kejelekan dan tipu daya, atau yang selalu dalam kejelekan yang ujung-ujungnya sampai pada kemaksiatan. Namun menurut pendapat yang paling banyak / mayoritas ulama menyatakan bahwa syaithan itu berjisim, yakni jisim yang berbangsa api, yang misinya adalah menjatuhkan manusia pada kerusakan dan kesesatan dengan menyebutkan sebab-sebab kemaksiatan dan hal-hal yang enak serta menyebutkan tertundanya manfaat dari perbuatan taat dan semacamnya.
- Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah 19 / 90 :
الشياطين
جمع شيطان وصيغته ( فيعال ) من شطن إذا بعد أي : بعد عن الخير , أو من الحبل الطويل
كأنه طال في الشر . وهذا فيمن جعل النون أصلا , وقيل : الشيطان فعلان من شاط يشيط
إذا هلك واحترق , وهذا فيمن جعل النون زائدة . قال الأزهري : الأول أكثر . وهو من
حيث العموم : العصي الأبي الممتلئ شرا ومكرا , أو المتمادي في الطغيان الممتد إلى
العصيان . وكل عات متمرد من الجن والإنس والدواب شيطان ـ الموسوعة الفقهية ج ١٦ ص
٩٠
Syayaathiin itu jama’ dari kalimat Syaithan, mengikuti wazan “ Fay’aalun “, dari fi’il Madli Syathona yang bermakna “ Ketika ia jauh “ artinya jauh dari kebaikan, atau (bermakna jauh lebih panjang) dari tali yang panjang, seolah-olah syaithan itu selama dalam keburukan. Ini menurut ulama yang menyatakan huruf “ Nunnya kalimat Syaithan “ adalah huruf asli (bukan tambahan). Dan ada yang menyatakan “ Asy-syaithan itu (ikut wazan) Fa’laanun, dari Madli “ Syaatha “ mudlori’ “ Yasyiithu “ yang bermakna rusak dan terbakar, ini mengikuti ulama yang menyatakan “ Nunnya kalimat Syaithan “ adalah huruf tambahan. Syaikh Al-Azhuriy berkata, “ Pendapat pertama adalah yang mayoritas “. Dan arti Syaithan secara umum adalah “ Yang bermaksiat, memberontak dan dipenuhi akan kejelekan dan tipu daya, atau yang selalu dalam kejelekan yang ujung-ujungnya sampai pada kemaksiatan. Dan setiap yang sombong, angkuh dan congkak dari golongan Jin, manusia dan hewan adalah Syaitan. Ini adalah keterangan yang menyatakan bahwasanya syaithan adalah sifat.
Melihat ibarot berikut ini berarti syaithan itu bukan sifat tapi syaithan itu berjisim / badan (wujud) :
مجموعة
سبعة كتب مفيدة : والشياطين أجسام نارية شأنها إلقاء الناس فى الفساد والغواية
بتذكير أسباب المعاصى واللذات وإنساء منافع الطاعات،
Majmu'ah Sab'atu Kutub Mufidah : Syetan adalah jisim yang berbangsa api, misinya menjatuhkan manusia pada kerusakan dan kesesatan dengan menyebutkan sebab-sebab kemaksiatan dan hal-hal yang enak serta menyebutkan tertundanya manfaat dari perbuatan taat dan semacamnya.
- kitab Syarh Bahjatul Wasail Lisy-Syaikh Muhammad Nawawi halaman 9 :
قال
الشيخ اللقاني ـ إلى أن قال ـ والشياطين أجسام نارية ، شأنها إلقاء الناس في الفساد
والغواية بتذكير أسباب المعاصي واللذات وإنساء منافع الطاعات وما أشبه ذلك
Syaikh Al-Laqoniy berkata : "Syetan adalah jisim yang berbangsa api, misinya menjatuhkan manusia pada kerusakan dan kesesatan dengan menyebutkan sebab-sebab kemaksiatan dan hal-hal yang enak serta menyebutkan tertundanya manfaat dari perbuatan taat dan semacamnya" .
- kitab Shahih Bukhari 3/102/1210 :
حَدَّثَنَا
مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ صَلَّى صَلَاةً قَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ عَرَضَ لِي
فَشَدَّ عَلَيَّ لِيَقْطَعَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ
فَذَعَتُّهُ وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ أُوثِقَهُ إِلَى سَارِيَةٍ حَتَّى تُصْبِحُوا
فَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ فَذَكَرْتُ قَوْلَ سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلَام رَبِّ
{هَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي} فَرَدَّهُ اللَّهُ
خَاسِيًا
"Telah bercerita kepadaku Mahmud, telah bercerita kepadaku Syababah, telah bercerita kepadaku Syu'bah, dari muhammad Ibn Ziyad, dari shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau mengerjakan shalat, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya setan telah menampakkan diri di hadapanku untuk memutus shalatku. Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kekuatan kepadaku untuk menghadapinya sehingga aku dapat mendorongnya dengan kuat. Sungguh sebenarnya aku ingin mengikatnya di sebuah tiang hingga kalian dapat menontonnya di pagi harinya. Tapi aku teringat akan ucapan saudaraku Nabi Sulaiman 'alaihissalam: 'Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku'. Maka Allah mengusirnya dalam keadaan hina.". Wallohu a'lam. [Rizka Hikami, Muhammad Harsandi Kudung Kantil, Ghufron Bkl, Dik Ibnu Al-Ihsany Rinduku, Abdullah Afif, Abdurrofik Qodir].
- Tafsir Al-Kabir Lil Imam Fakhruddin Ar-Razi Abu 'Abdillah Muhammad Bin Umar Bin Husain Al-Qurosyi :
ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ : ﺍﺧﺘﻠﻒ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ
ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻓﻤﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺃﻧﻜﺮ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ، ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺪ ﺃﻭﻻ ﻣﻦ
ﺍﻟﺒﺤﺚ ﻋﻦ ﻣﺎﻫﻴﺔ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻓﻨﻘﻮﻝ : ﺃﻃﺒﻖ ﺍﻟﻜﻞ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻋﺒﺎﺭﺓ
ﻋﻦ ﺃﺷﺨﺎﺹ ﺟﺴﻤﺎﻧﻴﺔ ﻛﺜﻴﻔﺔ ﺗﺠﻲﺀ ﻭﺗﺬﻫﺐ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ ، ﺑﻞ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﺤﺼﻞ ﻓﻴﻪ ﻗﻮﻻﻥ
:
ﺍﻷﻭﻝ ﺃﻧﻬﺎ ﺃﺟﺴﺎﻡ ﻫﻮﺍﺋﻴﺔ ﻗﺎﺩﺭﺓ ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﺘﺸﻜﻞ ﺑﺄﺷﻜﺎﻝ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ، ﻭﻟﻬﺎ ﻋﻘﻮﻝ ﻭﺃﻓﻬﺎﻡ ﻭﻗﺪﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺃﻋﻤﺎﻝ صعبة ﺷﺎﻗﺔ .
ﻭﺍﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﺃﻥ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻣﻦ
ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﺛﺒﺘﻮﺍ ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻮﺟﻮﺩﺍﺕ ﻏﻴﺮ ﻣﺘﺤﻴﺰﺓ ﻭﻻ ﺣﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺘﺤﻴﺰ ، ﻭﺯﻋﻤﻮﺍ أنها ﻣﻮﺟﻮﺩﺍﺕ
ﻣﺠﺮﺩﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﺠﺴﻤﻴﺔ
ـ إلى أن قال ـ
[ ص : 71 ] ﻭﺍﺣﺘﺞ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮﻭﻥ ﻟﻮﺟﻮﺩ
ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ بوجوه :
ﺍﻟﺤﺠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ : ﺃﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ
ﻣﻮﺟﻮﺩﺍ ﻟﻜﺎﻥ ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺟﺴﻤﺎ ﻛﺜﻴﻔﺎ ﺃﻭ ﻟﻄﻴﻔﺎ ، ﻭﺍﻟﻘﺴﻤﺎﻥ ﺑﺎﻃﻼﻥ ﻓﻴﺒﻄﻞ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﻮﺟﻮﺩﻩ
ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻗﻠﻨﺎ ﺃﻧﻪ ﻳﻤﺘﻨﻊ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺟﺴﻤﺎ ﻛﺜﻴﻔﺎ ؛ ﻷﻧﻪ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﻮﺟﺐ ﺃﻥ ﻳﺮﺍﻩ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ
ﺳﻠﻴﻢ ﺍﻟﺤﺲ ، ﺇﺫ ﻟﻮ ﺟﺎﺯ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﺤﻀﺮﺗﻨﺎ ﺃﺟﺴﺎﻡ ﻛﺜﻴﻔﺔ ﻭﻧﺤﻦ ﻻ ﻧﺮﺍﻫﺎ ﻟﺠﺎﺯ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ
ﺑﺤﻀﺮﺗﻨﺎ ﺟﺒﺎﻝ ﻋﺎﻟﻴﺔ ﻭﺷﻤﻮﺱ ﻣﻀﻴﺌﺔ ﻭﺭﻋﻮﺩ ﻭﺑﺮﻭﻕ ﻣﻊ ﺃﻧﺎ ﻻ ﻧﺸﺎﻫﺪ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻨﻬﺎ ، ﻭﻣﻦ ﺟﻮﺯ
ﺫﻟﻚ ﻛﺎﻥ ﺧﺎﺭﺟﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻘﻞ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻗﻠﻨﺎ ﺇﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻛﻮﻧﻬﺎ ﺃﺟﺴﺎﻣﺎ ﻟﻄﻴﻔﺔ ، ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻧﻪ ﻟﻮ
ﻛﺎﻥ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﻮﺟﺐ ﺃﻥ ﺗﺘﻤﺰﻕ ﺃﻭ ﺗﺘﻔﺮﻕ ﻋﻨﺪ ﻫﺒﻮﺏ ﺍﻟﺮﻳﺎﺡ العاصفة ﺍﻟﻘﻮﻳﺔ ، ﻭﺃﻳﻀﺎ ﻳﻠﺰﻡ ﺃﻥ ﻻ
ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻬﺎ ﻗﻮﺓ ﻭﻗﺪﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻗﺔ ، ﻭﻣﺜﺒﺘﻮ ﺍﻟﺠﻦ ﻳﻨﺴﺒﻮﻥ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻗﺔ ،
ﻭﻟﻤﺎ ﺑﻄﻞ ﺍﻟﻘﺴﻤﺎﻥ ﺛﺒﺖ ﻓﺴﺎﺩ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﺠﻦ
ﺍﻟﺤﺠﺔ الثانية : ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﺨﺎﺹ
ﺍﻟﻤﺴﻤﺎﺓ ﺑﺎﻟﺠﻦ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺣﺎﺿﺮﻳﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻣﺨﺎﻟﻄﻴﻦ ﻟﻠﺒﺸﺮ ﻓﺎﻟﻈﺎﻫﺮ ﺍﻟﻐﺎﻟﺐ ﺃﻥ ﻳﺼﻞ
ﻟﻬﻢ ﺑﺴﺒﺐ ﻃﻮﻝ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻄﺔ ﻭﺍﻟﻤﺼﺎﺣﺒﺔ ﺇﻣﺎ ﺻﺪﺍﻗﺔ ﻭﺇﻣﺎ ﻋﺪﺍﻭﺓ ، ﻓﺈﻥ ﺣﺼﻠﺖ ﺍﻟﺼﺪﺍﻗﺔ ﻭﺟﺐ ﻇﻬﻮﺭ
ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻊ ﺑﺴﺒﺐ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺼﺪﺍﻗﺔ ، ﻭﺇﻥ ﺣﺼﻠﺖ ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ﻭﺟﺐ ﻇﻬﻮﺭ ﺍﻟﻤﻀﺎﺭ ﺑﺴﺒﺐ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ،
ﺇﻻ ﺃﻧﺎ ﻻ ﻧﺮﻯ ﺃﺙﺭﺍ ﻻ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺼﺪﺍﻗﺔ ﻭﻻ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ﻭﻫﺆﻻﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻤﺎﺭﺳﻮﻥ ﺻﻨﻌﺔ
ﺍﻟﺘﻌﺰﻳﻢ ﺇﺫﺍ ﺗﺎﺑﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻷﻛﺎﺫﻳﺐ ﻳﻊﺗﺮﻓﻮﻥ ﺑﺄﻧﻬﻢ ﻗﻂ ﻣﺎ ﺷﺎﻫﺪﻭﺍ ﺃﺛﺮﺍ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﻦ ، ﻭﺫﻟﻚ
ﻣﻤﺎ ﻳﻐﻠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻈﻦ ﻋﺪﻡ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻭﺳﻤﻌﺖ ﻭﺍﺣﺪﺍ ﻡﻣﻦ ﺗﺎﺏ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺼﻨﻌﺔ ﻗﺎﻝ : ﺇﻧﻲ
ﻭﺍﻇﺒﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺰﻳﻤﺔ ﺍﻟﻔﻼﻧﻴﺔ ﻛﺬﺍ ﻣﻦ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﻭﻣﺎ ﺗﺮﻛﺖ ﺩﻗﻴﻘﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻗﺎﺉﻕ ﺇﻻ ﺃﺗﻴﺖ ﺑﻬﺎ ﺛﻢ
ﺇﻧﻲ ﻣﺎ ﺷﺎﻫﺪﺕ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ﺃﺛﺮﺍ ﻭﻻ ﺧﺒﺮﺍ
اﻟﺤﺠﺔ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ : ﺃﻥ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺇﻟﻰ
ﻣﻌﺮﻓﺔ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺇﻣﺎ ﺍﻟﺤﺲ ، ﻭﺇﻣﺎ ﺍﻟﺨﺒﺮ ، ﻭﺇﻣﺎ الدليل :
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺤﺲ ﻓﻠﻢ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺩ ﻫﺬﻩ
ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ؛ ﻷﻥ ﻭﺟﻮﺩﻫﺎ ﺇﻣﺎ ﺑﺎﻟﺼﻮﺭﺓ ﺃﻭ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﻓﺈﺫﺍ ﻛﻨﺎ ﻻ ﻧﺮﻯ ﺻﻮﺭﺓ ﻭﻻ ﺳﻤﻌﻨﺎ ﺻﻮﺗﺎ ﻓﻜﻴﻒ
ﻳﻤﻜﻨﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺪﻋﻲ ﺍﻹﺣﺴﺎﺱ ﺑﻬﺎ ، ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﺇﻧﺎ ﺃﺑﺼﺮﻧﺎﻫﺎ ﺃﻭ ﺳﻤﻌﻨﺎ ﺃﺻﻮﺍﺗﻬﺎ ﻓﻬﻢ
طائفتان : ﺍﻟﻤﺠﺎﻧﻴﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺘﺨﻴﻠﻮﻥ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺑﺴﺒﺐ ﺧﻠﻞ ﺃﻣﺰﺟﺘﻬﻢ ﻓﻴﻈﻨﻮﻥ ﺃﻧﻬﻢ ﺭﺃﻭﺍ ،
ﻭﺍﻟﻜﺬﺍﺑﻮﻥ ﺍﻟﻤﺨﺮﻓﻮﻥ ، ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺛﺒﺎﺕ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﺇﺧﺒﺎﺭ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﺮﺳﻞ ﻓﺒﺎﻃﻞ ؛
ﻷﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻟﻮ ﺛﺒﺘﺖ ﻟﺒﻄﻠﺖ ﻧﺒﻮﺓ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻓﺈﻥ ﻋﻠﻰ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﺛﺒﻮﺗﻬﺎ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺇﻥ
ﻛﻞ ﻣﺎ ﺗﺄﺗﻲ ﺑﻪ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻌﺠﺰﺍﺕ ﺇﻧﻤﺎ ﺣﺼﻞ ﺑﺈﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ، ﻭﻛﻞ ﻓﺮﻉ ﺃﺩﻯ
ﺇﻟﻰ ﺇﺑﻄﺎﻝ ﺍﻷﺻﻞ ﻛﺎﻥ ﺑﺎﻃﻼ ، ﻣﺜﺎﻟﻪ ﺇﺫﺍ ﺟﻮﺯﻧﺎ ﻧﻔﻮﺫ ﺍﻟﺠﻦ ﻓﻲ ﺑﻮﺍﻃﻦ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻓﻠﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ
ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺣﻨﻴﻦ ﺍﻟﺠﺬﻉ ﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻷﺟﻞ ﺃﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻧﻔﺬ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺠﺬﻉ ﺛﻢ ﺃﻇﻬﺮ ﺍﻟﺢﻧﻴﻦ
ﻭﻟﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺍﻟﻨﺎﻗﺔ ﺇﻧﻤﺎ ﺗﻜﻠﻤﺖ ﻣﻊ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ - ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ - ﻷﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ
ﺩﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻬﺎ ﻭﺕﻛﻠﻢ ، ﻭﻟﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺍﻟﺸﺠﺮﺓ ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻧﻘﻠﻌﺖ ﻣﻦ ﺃﺻﻠﻬﺎ ؛ ﻷﻥ
ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺍﻗﺘﻠﻌﻬﺎ ، ﻓﺜﺒﺖ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺈﺛﺒﺎﺕ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻳﻮﺟﺐ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺒﻄﻼﻥ ﻧﺒﻮﺓ
ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ ، ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺛﺒﺎﺕ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺏﻭﺍﺳﻄﺔ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﻓﻬﻮ ﻣﺘﻌﺬﺭ ، ﻷﻧﺎ
ﻻ ﻧﻌﺮﻑ ﺩﻟﻴﻼ ﻋﻘﻠﻴﺎ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ، ﻓﺜﺒﺖ ﺃﻥﻩ ﻻ ﺳﺒﻴﻞ ﻟﻨﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻌﻠﻢ
ﺑﻮﺟﻮﺩ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ، ﻓﻮﺟﺐ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﻮﺟﻮﺩ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺑﺎﻃﻼ ، ﻓﻬﺬﻩ ﺟﻤﻠﺔ شبه
ﻣﻨﻜﺮﻱ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ
ﻭﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻦ ﺍﻷﻭﻟﻰ : ﺑﺄﻧﺎ ﻧﻘﻮﻝ :
ﺇﻥ ﺍﻟﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺫﻛﺮﺗﻢ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻳﻤﺘﻨﻊ ﻛﻮﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﺟﺴﻤﺎ ، ﻓﻠﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﺃﻧﻪ
ﺟﻮﻫﺮ ﻣﺠﺮﺩ ﻋﻦ الجسمية .
ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﺎﺋﻠﻴﻦ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻓﺮﻕ
: ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻨﺎﻃﻘﺔ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻗﺔ ﻟﻸﺑﺪﺍﻥ ﻗﺪ [ ص : 72 ] ﺗﻜﻮﻥ
ﺧﻴﺮﺓ ، ﻭﻗﺪ ﺗﻜﻮﻥ ﺷﺮﻳﺮﺓ ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺧﻴﺮﺓ ﻓﻬﻲ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﻷﺭﺿﻴﺔ ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺷﺮﻳﺮﺓ ﻓﻬﻲ
ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﺍﻷﺭﺿﻴﺔ ، ﺛﻢ ﺇﺫﺍ ﺣﺪﺙ ﺑﺪﻥ ﺷﺪﻳﺪ ﺍﻟﻤﺸﺎﺑﻬﺔ ﺑﺒﺪﻥ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻗﺔ ﻭﺗﻌﻠﻖ
ﺑﺬﻟﻚ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﻧﻔﺲ ﺷﺪﻳﺪﺓ ﺍﻟﻢﺷﺎﺑﻬﺔ ﻟﺘﻠﻚ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻗﺔ ﻓﺤﻴﻨﺌﺬ ﻳﺤﺪﺙ ﻟﺘﻠﻚ ﺍﻟﻨﻔﺲ
ﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻗﺔ ﺿﺮﺏ ﺗﻌﻠﻖ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺍﻟﺤﺎﺩﺙ ، ﻭﺗﺼﻴﺮ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻗﺔ ﻣﻌﺎﻭﻧﺔ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﻨﻔﺲ
ﺍﻟﻤﺘﻌﻠﻘﺔ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﻼﺋﻘﺔ ﺑﻬﺎ ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﻒﺳﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻄﺎﻫﺮﺓ
ﺍﻟﻤﺸﺮﻓﺔ ﺍﻟﺨﻴﺮﺓ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻤﻌﺎﻭﻧﺔ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺿﺪﺓ ﺇﻟﻬﺎﻣﺎ ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺘﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻝﺧﺒﻴﺜﺔ
ﺍﻟﺸﺮﻳﺮﺓ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻤﻌﺎﻭﻧﺔ ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﺻﺮﺓ ﻭﺳﻮﺳﺔ ، ﻓﻬﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻲ ﺍﻹﻟﻬﺎﻡ ﻭﺍﻟﻮﺳﻮﺳﺔ ﻋﻠﻰ
ﻗﻮﻝ هؤلاء
ﺍﻟﻔﺮﻳﻖ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻗﺎﻟﻮﺍ :
ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﺟﻮﺍﻫﺮ ﻣﺠﺮﺩﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﺠﺴﻤﻴﺔ ﻭﻋﻼﺋﻘﻬﺎ ، ﻭﺟﻨﺴﻬﺎ ﻣﺨﺎﻟﻒ ﻟﺠﻨﺲ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻨﺎﻃﻘﺔ
ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ، ﺛﻢ ﺇﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﻳﻨﺪﺭﺝ ﻓﻴﻪ ﺃﻧﻮﺍﻉ ﺃﻳﻀﺎ ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﻃﺎﻫﺮﺓ ﻧﻮﺭﺍﻧﻴﺔ ﻓﻬﻲ
ﺍﻟﻤﻞﺍﺋﻜﺔ ﺍﻷﺭﺿﻴﺔ ، ﻭﻫﻢ ﺍﻟﻤﺴﻤﻮﻥ ﺑﺼﺎﻟﺤﻲ ﺍﻟﺠﻦ ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺧﺒﻴﺜﺔ ﺷﺮﻳﺮﺓ ﻓﻬﻲ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ
ﺍﻟﻤﺆﺫﻳﺔ ، ﺇﺫﺍ ﻋﺮﻓﺖ هذا ﻓﻨﻘﻮﻝ : ﺍﻟﺠﻨﺴﻴﺔ ﻋﻠﺔ ﺍﻟﻀﻢ ، ﻓﺎﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﺍﻟﻄﺎﻫﺮﺓ
ﺍﻟﻨﻮﺭﺍﻧﻴﺔ ﺗﻨﻀﻢ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻄﺎﻫﺮﺓ ﺍﻟﻨﻮﺭﺍﻧﻴﺔ ﻭﺗﻌﻴﻨﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﺎ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﻣﻦ
ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭﺍﻟﺒﺮ ﻭﺍﻟﺘﻘﻮﻯ ، ﻭﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﺍﻟﺨﺒﻴﺜﺔ ﺍﻟﻜﺪﺭﺓ ﺗﻨﻀﻢ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ
ﺍﻟﺨﺒﻴﺜﺔ ﺍﻟﺸﺮﻳﺮﺓ ﻭﺗﻌﻴﻨﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﺎ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﻣﻦ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺸﺮ ﻭﺍﻹﺛﻢ , ﻭﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥ
ﺍﻟﻔﺮﻳﻖ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ : ﻭﻫﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻨﻜﺮﻭﻥ
ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﺴﻔﻠﻴﺔ ، ﻭﻟﻜﻨﻬﻢ ﺃﺛﺒﺘﻮﺍ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺠﺮﺩﺓ ﺍﻟﻔﻞﻛﻴﺔ ، ﻭﺯﻋﻤﻮﺍ ﺃﻥ ﺗﻠﻚ
ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﻋﺎﻟﻴﺔ ﻗﺎﻫﺮﺓ ﻗﻮﻳﺔ ، ﻭﻫﻲ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﺑﺠﻮﺍﻫﺮﻫﺎ ﻭﻣﺎﻫﻴﺎﺗﻬﺎ ، ﻓﻜﻤﺎ ﺃﻥ لكل ﺭﻭﺡ
ﻣﻦ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﺑﺪﻧﺎ ﻣﻌﻴﻨﺎ ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻟﻜﻞ ﺭﻭﺡ ﻣﻦ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻔﻠﻜﻴﺔ ﺑﺪﻥ ﻣﻌﻴﻦ ، ﻭﻫﻮ ﺫﻟﻚ
ﺍﻝﻓﻠﻚ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ، ﻭﻛﻤﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﺗﺘﻌﻠﻖ ﺃﻭﻻ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ ﺛﻢ ﺑﻮﺍﺳﻄﺘﻪ ﻳﺘﻌﺪﻯ ﺃﺛﺮ ﺫﻟﻚ
ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺇﻟﻰ ﻛﻞ ﺍﻟﺒﺪﻥ ، ﻓﻜﺬﻟﻚ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻔﻠﻜﻲ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺃﻭﻻ ﺑﺎﻟﻜﻮﺍﻛﺐ ﺛﻢ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺘﻌﻠﻖ
ﻳﺘﻌﺪﻯ ﺃﺛﺮ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺇﻟﻰ ﻛﻠﻴﺔ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻔﻠﻚ ﻭﺇﻟﻰ ﻛﻠﻴﺔ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ، ﻭﻛﻤﺎ ﺃﻧﻪ ﻳﺘﻮﻟﺪ ﻓﻲ
ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻭﺍﻟﺪﻣﺎﻍ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﻟﻄﻴﻔﺔ ﻭﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺕﺗﺄﺩﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮﺍﻳﻴﻦ ﻭﺍﻷﻋﺼﺎﺏ ﺇﻟﻰ ﺃﺟﺰﺍﺀ ﺍﻟﺒﺪﻥ
ﻭﻳﺼﻞ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻗﻮﺓ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﻭﺍﻟﺤﺲ ﻭﺍﻟﺤﺮﻛﺔ ﺇﻟﻰ ﻛﻞ ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺃﺟﺰﺍﺀ ﺍﻷﻋﻀﺎﺀ ، ﻓﻜﺬﻟﻚ
ﻳﻨﺒﻌﺚ ﻣﻦ ﺟﺮﻡ ﺍﻟﻜﻮﺍﻛﺐ ﺧﻄﻮﻁ ﺷﻌﺎﻋﻴﺔ ﺗﺘﺼﻞ ﺑﺠﻮﺍﻧﺐ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻭﺗﺘﺄﺩﻯ ﻗﻮﺓ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻜﻮﺍﻛﺐ
ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺨﻄﻮﻁ ﺍﻟﺸﻌﺎﻋﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﺟﺰﺍﺀ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻭﻛﻤﺎ ﺃﻥ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻔﺎﺋﻀﺔ ﻣﻦ
ﺍﻟﻘﻞﺏ ﻭﺍﻟﺪﻣﺎﻍ ﺇﻟﻰ ﺃﺟﺰﺍﺀ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﻳﺤﺼﻞ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺃﺟﺰﺍﺀ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﻗﻮﻯ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﻭﻫﻲ
ﺍﻟﻐﺎﺫﻳﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﻣﻴﺔ ﻭﺍﻝﻣﻮﻟﺪﺓ ﻭﺍﻟﺤﺴﺎﺳﺔ - ﻓﺘﻜﻮﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻘﻮﻯ ﻛﺎﻟﻨﺘﺎﺋﺞ ﻭﺍﻷﻭﻻﺩ ﻟﺠﻮﻫﺮ ﺍﻟﻨﻔﺲ
ﺍﻟﻤﺪﺑﺮﺓ ﻟﻜﻠﻴﺔ ﺍﻟﺒﺪﻥ ، ﻓﻜﺬﻟﻚ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﺍﻟﺨﻄﻮﻁ ﺍﻟﺸﻌﺎﻋﻴﺔ ﺍﻟﻤﻨﺒﺜﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﻮﺍﻛﺐ ﺍﻟﻮﺍﺻﻠﺔ
ﺇﻟﻰ ﺃﺟﺰﺍﺀ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺗﺤﺪﺙ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺟﺰﺍﺀ ﻧﻔﻮﺱ ﻣﺨﺼﻮﺻﺔ ﻣﺜﻞ ﻧﻔﺲ ﺯﻳﺪ ﻭﻧﻔﺲ ﻋﻤﺮﻭ ، ﻭﻫﺬﻩ
ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﻛﺎﻷﻭﻻﺩ ﻟﺘﻠﻚ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻔﻠﻜﻴﺔ ، ﻭﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ الفلكية ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﻓﻲ ﺟﻮﺍﻫﺮﻫﺎ
ﻭﻣﺎﻫﻴﺎﺗﻬﺎ ، ﻓﻜﺬﻟﻚ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻤﺘﻮﻟﺪﺓ ﻣﻦ ﻧﻔﺲ ﻓﻠﻚ ﺯﺣﻞ ﻣﺜﻼ ﻃﺎﺋﻔﺔ ، ﻭﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻝﻣﺘﻮﻟﺪﺓ ﻣﻦ
ﻧﻔﺲ ﻓﻠﻚ ﺍﻟﻤﺸﺘﺮﻱ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﺃﺧﺮﻯ ، ﻓﺘﻜﻮﻥ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻤﻨﺘﺴﺒﺔ ﺇﻟﻰ ﺭﻭﺡ ﺯﺣﻞ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﺔ ﻣﺘﺸﺎﺭﻛﺔ ،
ﻭﻳﺤﺺﻝ ﺑﻴﻨﻬﺎ ﻣﺤﺒﺔ ، ﻭﻣﻮﺩﺓ ﻭﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻤﻨﺘﺴﺒﺔ ﺇﻟﻰ ﺭﻭﺡ ﺯﺣﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺑﺎﻟﻄﺒﻊ
ﻭﺍﻟﻤﺎﻫﻴﺔ ﻟﻠﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﻤﻨﺘﺴﺐﺓ ﺇﻟﻰ ﺭﻭﺡ ﺍﻟﻤﺸﺘﺮﻱ ، ﻭﺇﺫﺍ ﻋﺮﻓﺖ ﻫﺬﺍ ﻓﻨﻘﻮﻝ : ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺇﻥ
ﺍﻟﻌﻠﺔ ﺗﻜﻮﻥ ﺃﻗﻮﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻌﻠﻮﻝ ، ﻓﻠﻜﻞ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﻃﺒﻴﻌﺔ ﺧﺎﺻﺔ ، ﻭﻫﻲ ﺗﻜﻮﻥ
ﻣﻌﻠﻮﻟﺔ ﻟﺮﻭﺡ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻔﻠﻜﻴﺔ ﻭﺗﻠﻚ ﺍﻟﻄﺒﻴﻌﺔ ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻭﺡ الفلكي ﺃﻗﻮﻯ ﻭﺃﻋﻠﻰ
ﺑﻜﺜﻴﺮ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ، ﻭﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻔﻠﻜﻴﺔ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﺇﻟﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻄﺎﺋﻔﺔ
ﻣﻦ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﻛﺎﻷﺏ ﺍﻟﻤﺸﻔﻖ ﻭﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ، ﻓﻠﻬﺬﺍ ﺍﻟﺴﺒﺐ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻔﻠﻜﻴﺔ
ﺗﻌﻴﻦ ﺃﻭﻝﺍﺩﻫﺎ ﻋﻠﻰ [ ص : 73 ] ﻣﺼﺎﻟﺤﻬﺎ ﻭﺗﻬﺪﻳﻬﺎ ﺗﺎﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﺮﺅﻳﺎ ،
ﻭﺃﺧﺮﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻘﻈﺔ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻹﻟﻬﺎﻡ ، ﺛﻢ ﺇﺫﺍ ﺍﺗﻔﻖ ﻟﺒﻌﺾ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﻗﻮﺓ ﻗﻮﻳﺔ
ﻣﻦ ﺟﻨﺲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺨﺎﺻﻴﺔ ﻭﻗﻮﻱ ﺍﺗﺼﺎﻟﻪ ﺑﺎﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻔﻠﻜﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﺃﺻﻠﻪ ﻭﻣﻊﺩﻧﻪ ﻇﻬﺮﺕ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻓﻌﺎﻝ
ﻋﺠﻴﺒﺔ ﻭﺃﻋﻤﺎﻝ ﺧﺎﺭﻗﺔ ﻟﻠﻌﺎﺩﺍﺕ ، ﻓﻬﺬﺍ ﺗﻔﺼﻴﻞ ﻣﺬﺍﻫﺐ ﻣﻦ ﻳﺜﺒﺖ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ، ويزعم
ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻮﺟﻮﺩﺍﺕ ﻟﻴﺴﺖ ﺃﺟﺴﺎﻣﺎ ﻭﻻ ﺟﺴﻤﺎﻧﻴﺔ
ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻗﻮﻣﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻼﺳﻔﺔ ﻃﻌﻨﻮﺍ
ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ، ﻭﺯﻋﻤﻮﺍ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺠﺮﺩ ﻳﻤﺘﻨﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﺩﺭﺍﻙ ﺍﻟﺠﺰﺋﻴﺎﺕ ﻭﺍﻝﻣﺠﺮﺩﺍﺕ ﻳﻤﺘﻨﻊ ﻛﻮﻧﻬﺎ
ﻓﺎﻋﻠﺔ ﻟﻸﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﺠﺰﺋﻴﺔ .
ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺑﺎﻃﻞ ﻟﻮﺟﻬﻴﻦ : ﺍﻷﻭﻝ
: ﺃﻧﻪ ﻳﻤﻜﻨﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺤﻜﻢ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﺑﺄﻧﻪ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻭﻟﻴﺲ ﺑﻒﺭﺱ ، ﻭﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﺸﻴﺌﻴﻦ ﻻ ﺑﺪ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﻘﻀﻲ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ، ﻓﻬﻬﻨﺎ ﺷﻲﺀ ﻭﺍﺣﺪ ﻫﻮ ﻣﺪﺭﻙ ﻟﻠﻜﻠﻲ ، ﻭﻫﻮ النفس
، ﻓﻴﻠﺰﻡ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺪﺭﻙ ﻟﻠﺠﺰﺋﻲ ﻫﻮ ﺍﻟﻨﻔﺲ .
ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﻫﺐ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﺍﻟﻤﺠﺮﺩﺓ ﻻ
ﺗﻘﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺇﺩﺭﺍﻙ ﺍﻟﺠﺰﺋﻴﺎﺕ ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ ، ﻟﻜﻦ ﻻ ﻧﺰﺍﻉ ﺃﻧﻪ ﻳﻤﻜﻨﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﺪﺭﻙ ﺍﻝﺟﺰﺋﻴﺎﺕ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ
ﺍﻵﻻﺕ ﺍﻟﺠﺴﻤﺎﻧﻴﺔ ، ﻓﻠﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺠﻮﺍﻫﺮ ﺍﻟﻤﺠﺮﺩﺓ ﺍﻟﻤﺴﻤﺎﺓ ﺑﺎﻟﺠﻦ
ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻟﻬﺎ ﺁﻻﺕ ﺟﺴﻤﺎﻧﻴﺔ ﻣﻦ ﻛﺮﺓ ﺍﻷﺛﻴﺮ ﺃﻭ ﻣﻦ ﻛﺮﺓ ﺍﻟﺰﻣﻬﺮﻳﺮ ﺛﻢ ﺇﻧﻬﺎ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﺗﻠﻚ
ﺍﻵﻻﺕ ﺍﻟﺠﺴﻤﺎﻧﻴﺔ ﺕﻗﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺇﺩﺭﺍﻙ ﺍﻟﺠﺰﺋﻴﺎﺕ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺑﺪﺍﻥ ، ﻓﻬﺬﺍ ﺗﻤﺎﻡ
ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ.
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺯﻋﻤﻮﺍ ﺃﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﺃﺟﺴﺎﻡ
ﻫﻮﺍﺋﻴﺔ ﺃﻭ ﻧﺎﺭﻳﺔ ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ : ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﻣﺘﺴﺎﻭﻳﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺠﻤﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ، ﻭﻫﺬﺍﻥ ﺍﻟﻤﻌﻨﻴﺎﻥ
ﺃﻋﺮﺍﺽ ، ﻓﺎﻷﺟﺴﺎﻡ ﻣﺘﺴﺎﻭﻳﺔ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﻝ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻋﺮﺍﺽ ، ﻭﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺍﻟﻤﺨﺘﻠﻔﺔ ﺑﺎﻟﻤﺎﻫﻴﺔ ﻻ ﻳﻤﺘﻨﻊ
ﺍﺷﺘﺮﺍﻛﻬﺎ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻠﻮﺍﺯﻡ ، ﻓﻠﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﺑﺤﺴﺐ ﺫﻭﺍﺗﻬﺎ
ﺍﻟﻤﺨﺼﻮﺻﺔ ﻭﻣﺎﻫﻴﺎﺗﻬﺎ ﺍﻟﻤﻊﻳﻨﺔ ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺸﺘﺮﻛﺔ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﻝ ﺍﻟﺤﺠﻤﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ؟ ﻭﺇﺫﺍ ﺛﺒﺖ
ﻫﺬﺍ ﻓﻨﻘﻮﻝ : ﻟﻢ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺃﺣﺪ ﺃﻧﻮﺍﻉ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﺃﺟﺴﺎﻡ ﻟﻄﻴﻔﺔ ﻧﻔﺎﺫﺓ ﺣﻴﺔ ﻟﺬﻭﺍﺗﻬﺎ
ﻋﺎﻗﻠﺔ ﻟﺬﻭﺍﺗﻬﺎ ، ﻗﺎﺩﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻗﺔ ﻟﺬﻭﺍﺗﻬﺎ ﻭﻫﻲ ﻏﻲﺭ ﻗﺎﺑﻠﺔ ﻟﻠﺘﻔﺮﻕ ﻭﺍﻟﺘﻤﺰﻕ ؟
ﻭﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻷﻣﺮ ﻛﺬﻟﻚ ﻓﺘﻠﻚ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﺗﻜﻮﻥ ﻗﺎﺩﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺗﺸﻜﻴﻞ ﺃﻧﻔﺴﻬﺎ ﺑﺄﺷﻜﺎﻝ مختلفة ، ﺛﻢ ﺇﻥ
ﺍﻟﺮﻳﺎﺡ ﺍﻟﻌﺎﺻﻔﺔ ﻻ ﺗﻤﺰﻗﻬﺎ ، ﻭﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﻔﺔ ﻻ ﺗﻔﺮﻗﻬﺎ ، ﺃﻟﻴﺲ ﺃﻥ ﺍﻟﻔﻼﺳﻔﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺇﻥ
ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻨﻔﺼﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻮﺍﻋﻖ ﺗﻨﻔﺬ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﺤﻈﺔ ﺍﻟﻠﻄﻴﻔﺔ ﻓﻲ ﺑﻮﺍﻃﻦ ﺍﻷﺣﺠﺎﺭ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺪ ،
ﻭﺗﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﺎﻧﺐ الآخر ؟ ﻓﻠﻢ ﻻ ﻳﻌﻘﻞ ﻣﺜﻠﻪ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ، ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﻓﺈﻥ
ﺍﻟﺠﻦ ﺗﻜﻮﻥ ﻗﺎﺩﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﻔﻮﺫ ﻓﻲ ﺑﻮﺍﻃﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻴﻬﺎ ، ﻭﺇﻧﻬﺎ ﺗﺒﻘﻰ ﺣﻴﺔ
ﻓﻌﺎﻟﺔ ﻣﺼﻮﻧﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺟﻞ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﻮﻗﺖ ﺍﻟﻤﻌﻠﻮﻡ ، ﻓﻜﻞ هذه ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﺍﺣﺘﻤﺎﻻﺕ
ﻇﺎﻫﺮﺓ ، ﻭﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻟﻢ ﻳﻘﻢ ﻋﻠﻰ ﺇﺑﻄﺎﻟﻬﺎ ، ﻓﻠﻢ ﻳﺠﺰ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻘﻮﻝ بإبطالها.
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ :
ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﺐ ﺣﺼﻮﻝ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺼﺪﺍﻗﺔ ﻭﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ﻣﻊ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻭﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﺇﻻ ﺣﺎﻝ ﻧﻔﺴﻪ ، ﺃﻣﺎ
ﺣﺎﻝ ﻏﻴﺮﻩ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻬﺎ ، ﻓﺒﻘﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻷﻣﺮ ﻓﻲ ﺣﻴﺰ ﺍﻻﺣﺘﻤﺎﻝ .
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ
ﻓﻬﻮ ﺃﻧﺎ ﻧﻘﻮﻝ : ﻻ ﻧﺴﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﻮﺟﻮﺩ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻳﻮﺟﺐ ﺍﻟﻄﻌﻦ في ﻧﺒﻮﺓ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ
ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ ، ﻭﺳﻴﻈﻬﺮ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻦ ﺍﻷﺟﻮﺑﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺫﻛﺮﺗﻤﻮﻫﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ، ﻓﻬﺬﺍ ﺁﺧﺮ
الكلام ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﺒﻬﺎﺕ
- Shofwah At-Tasir III / 600 :
ـ{مِنَ
الجنة والناس} {مِنَ} بيانية أي هذا الذي يوسوس في صدور الناس، هو من شياطين الجن
والإِنس كقوله تعالى {شَيَاطِينَ الإنس والجن يُوحِي بَعْضُهُمْ إلى بَعْضٍ
زُخْرُفَ القول غُرُوراً} [الأنعام: 112] فالآية استعاذة من شر الإِنس والجن
جميعاً، ولا شك أن شياطين الإِنس، أشدُّ فتكاً وخطراً من شياطين الجن، فإِن شيطان
الجن يخنس بالاستعاذة، وشيطان الإِنس يزين له الفواحش ويغريه بالمنكرات، ويثنيه عن
عزمه شيء، والمعصوم من عصمه الله ـ صفوة التفاسير ج ٣ ص ٦٠٠
- Tasir Ibnu Katsir I / 183 :
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: وَشَيَاطِينُ كُلِّ شَيْءٍ مَرَدَتُه، وَتَكُونُ الشَّيَاطِينُ مِنَ
الْإِنْسِ وَالْجِنِّ، كَمَا قَالَ تَعَالَى: {وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ
نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ
زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا} [الْأَنْعَامِ: 112] .وَفِي الْمُسْنَدِ عَنْ أَبِي
ذَرٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "نَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شَيَاطِينِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ". فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
وَلِلْإِنْسِ شَيَاطِينٌ؟ قَالَ: "نَعَمْ" ـ تفسير ابن كثير ج ١ ص ١٨٣
- Tasir Al-Munir VIII / 9 :
قال
مجاهد وعكرمة وقتادة والحسن البصري: من الجنّ شياطين، ومن الإنس شياطين، يوحي بعضهم
إلى بعض ـ التفسير المنير للزحيلي ج ٨ ص ٩
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/885679168121559/
www.fb.com/notes/933835176639291