PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum. Mau tanya :
1. Saya memberi iming-iming kepada warga, misalnya : "siapa saja yang mau sholat berjamaah di masjid maka akan saya kasih beras". Apakah seperti ini boleh ?
2. Saya memberi santunan kepada warga, degann cara mendatangi rumah tetangga yang belum mau sholat sambil membawa beras, minyak, dan lain lain sebagai sogokan agar mereka mau sholat. Apakah seperti ini boleh ?
3. Lalu bagaimana hukumnya ibadahnya mereka kalau niatnya hanya kepingin dapat santunan beras, dll ? [Muslim Indo].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Boleh memberi iming-iming kepada warga untuk shalat jamaah, karena hal tersebut sebagai perantara perbuatan taat. Kalau niat shalatnya hanya ingin mendapatkan santunan maka tidak berpahala, tapi kalau lebih kuat niat ibadahnya maka tetap mendapat pahala. Jika ada seseorang berkata kepada yang lainya : " Lakukanlah sholat fardhumu maka kamu akan mendapatkan satu dinar dariku ", kemudian orang tersebut melakukan sholatnya dengan niat tersebut, maka dia tidak berhak mendapatkan dinarnya dan niat tersebut sudah mencukupi bagi sholatnya.
Jika melakukan sholat dengan niat untuk menolak penagih hutang, maka sah sholatnya karena penolakan tersebut sudah bisa hasil walaupun tidak diniatkannya. Berbeda jika dia niat sholatnya fardhu dan nafilah selain tahiyyatul masjid dan sunnah wudhu', maka sholatnya tidak sah sebab dia menggabungkan antara dua ibadah yang tidak bisa masuk pada salah satunya kepada yang lainnya.
Jika dia mengatakan : " Aku melakukan sholat karena mengharapkan pahala Allah ta'ala, atau karena takut dari siksan-Nya.", Maka sholatnya sah, berbeda dengan pendapat imam Fakhrur Rozy. Wallohu a'lam. [ Mas Hamzah, Yi Gufron Bkl].
- Kitab Iqna' (1/129) :
- Tuhfatul Mukhtaj :
- Fatawi Ibn Hajar :
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/895366710486138/
Assalamu'alaikum. Mau tanya :
1. Saya memberi iming-iming kepada warga, misalnya : "siapa saja yang mau sholat berjamaah di masjid maka akan saya kasih beras". Apakah seperti ini boleh ?
2. Saya memberi santunan kepada warga, degann cara mendatangi rumah tetangga yang belum mau sholat sambil membawa beras, minyak, dan lain lain sebagai sogokan agar mereka mau sholat. Apakah seperti ini boleh ?
3. Lalu bagaimana hukumnya ibadahnya mereka kalau niatnya hanya kepingin dapat santunan beras, dll ? [Muslim Indo].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Boleh memberi iming-iming kepada warga untuk shalat jamaah, karena hal tersebut sebagai perantara perbuatan taat. Kalau niat shalatnya hanya ingin mendapatkan santunan maka tidak berpahala, tapi kalau lebih kuat niat ibadahnya maka tetap mendapat pahala. Jika ada seseorang berkata kepada yang lainya : " Lakukanlah sholat fardhumu maka kamu akan mendapatkan satu dinar dariku ", kemudian orang tersebut melakukan sholatnya dengan niat tersebut, maka dia tidak berhak mendapatkan dinarnya dan niat tersebut sudah mencukupi bagi sholatnya.
Jika melakukan sholat dengan niat untuk menolak penagih hutang, maka sah sholatnya karena penolakan tersebut sudah bisa hasil walaupun tidak diniatkannya. Berbeda jika dia niat sholatnya fardhu dan nafilah selain tahiyyatul masjid dan sunnah wudhu', maka sholatnya tidak sah sebab dia menggabungkan antara dua ibadah yang tidak bisa masuk pada salah satunya kepada yang lainnya.
Jika dia mengatakan : " Aku melakukan sholat karena mengharapkan pahala Allah ta'ala, atau karena takut dari siksan-Nya.", Maka sholatnya sah, berbeda dengan pendapat imam Fakhrur Rozy. Wallohu a'lam. [ Mas Hamzah, Yi Gufron Bkl].
- Kitab Iqna' (1/129) :
(فَائِدَة)
لَو قَالَ شخص لآخر صل فرضك وَلَك عَليّ دِينَار فصلى بِهَذِهِ النِّيَّة لم
يسْتَحق الدِّينَار وأجزأته صلَاته وَلَو نوى الصَّلَاة وَدفع الْغَرِيم صحت صلَاته
لِأَن دَفعه حَاصِل وَإِن لم يُنَوّه بِخِلَاف مَا لَو نوى بِصَلَاتِهِ فرضا ونفلا
غير تَحِيَّة وَسنة وضوء لتشريكه بَين عبادتين لَا تندرج إِحْدَاهمَا فِي
الْأُخْرَى وَلَو قَالَ أُصَلِّي لثواب الله تَعَالَى أَو للهرب من عِقَابه صحت
صلَاته خلافًا للفخر الرَّازِيّ
- Tuhfatul Mukhtaj :
تحفة
المحتاج في شرح المنهاج ج 10 ص 68
ووسيلة
الطاعة طاعة كما أن وسيلة المعصية معصية ، ومن ثم أثيب عليه ثواب الواجب كما قاله
القاضي وقوله تعالى { وما أنفقتم من نفقة أو نذرتم من نذر فإن الله يعلمه } أي :
يجازي عليه على أن جمعا أطلقوا أنه قربة وحملوا النهي على من ظن من نفسه أنه لا يفي
بالنذر ، أو اعتقد أن له تأثيرا ما وقد يوجه بأن اللجاج وسيلة لطاعة أيضا وهي
الكفارة أو ما التزمه ويؤيده ما يأتي أن الملتزم بالنذرين قربة وإنما يفترقان في أن
المعلق به في نذر اللجاج غير محبوب للنفس وفي أحد نوعي نذر التبرر محبوب لها وقد
يجاب بأن نذر اللجاج لا يتصور فيه قصد التقرب فلم يكن وسيلة لقربة من هذه الحيثية
.
- Fatawi Ibn Hajar :
.كل
عبادة وقع فيها تشريك فإن فاعلها يثاب عليها إن غلب الأخروي كما لو انفرد قاله
الغزالي وقال ابن عبد السلام لا ثواب له مطلقا والمنقول الأول. القليوبي ١/٤٧وسئل
نفع الله به أجير الحج والزيارة هل له أجر فيهما كغير الأجير فأجاب بقوله من استؤجر
للحج أو غيره فإن كان الباعث له على نحو الحج الأجرة ولولاها لم يحج لم يكن له ثواب
وإلا فله الثواب بقدر باعث الأجرة. فتاوى لابن حجر ٢/٩٦-٩٧
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/895366710486138/
www.fb.com/notes/915892248433584