PERTANYAAN
:
Assalamu alaikum wrwb, Mohon solusinya, Dari lantai itu para jamaah (shalat) sebagian besar melepaskan sandal-nya, padahal menurut hemat saya lantai itu mutanajjis, karena basah terkena air bawaan dari jeding (hammam), akan tetapi hal itu sudah tidak bisa dihindari, di berbagai tempat ibadah masjid, musholla, dan lain-lain, sudah seperti itu kebiasaanya, entah karena saudi arabia (makkah) adalah pusat tempat ibadah para kaum muslimin dari berbagai negara, tentunya dari mereka ada yang tahu, tidak tahu, dan ada pula yang tidak tahu-menahu, dan disebabkan pula tercampurnya golongan dari berbagai madzhab. Lantas bagaimana dengan saya, yang juga shalat di masjid itu najiskah ? (Kang Rholiez)
JAWABAN :
Wa'alaikumussalaam waramatullaah, asal tidak menginjak benda yang nyata-nyata najis ('ainunnajaasah) hukumnya dima'fu, lihat ta'bir dari kitab Busyrol Karim juz 1 halaman 256 :
Dimaafkan tanah jalan, maksudnya tempat lewat walaupun bukan jalan, seperti pelataran untuk lewat di tempat mandi dan sekitar pancuran air yang yakin kenajisannya. Berbeda dengan tanah, kalau 'ainunajis nya sendiri maka tidak ma'fu, misal tinja, kotoran hewan, darah dll. Wallaahu A'lam. [MUJAWWIB : Abdullah Afif, Ghufron Bkl ].
- Kitab Hasiyah Jamal :
LINK DISKUSI :
www.fb.com/photo.php?fbid=1502302003372003
Assalamu alaikum wrwb, Mohon solusinya, Dari lantai itu para jamaah (shalat) sebagian besar melepaskan sandal-nya, padahal menurut hemat saya lantai itu mutanajjis, karena basah terkena air bawaan dari jeding (hammam), akan tetapi hal itu sudah tidak bisa dihindari, di berbagai tempat ibadah masjid, musholla, dan lain-lain, sudah seperti itu kebiasaanya, entah karena saudi arabia (makkah) adalah pusat tempat ibadah para kaum muslimin dari berbagai negara, tentunya dari mereka ada yang tahu, tidak tahu, dan ada pula yang tidak tahu-menahu, dan disebabkan pula tercampurnya golongan dari berbagai madzhab. Lantas bagaimana dengan saya, yang juga shalat di masjid itu najiskah ? (Kang Rholiez)
JAWABAN :
Wa'alaikumussalaam waramatullaah, asal tidak menginjak benda yang nyata-nyata najis ('ainunnajaasah) hukumnya dima'fu, lihat ta'bir dari kitab Busyrol Karim juz 1 halaman 256 :
ويعفى
عن طين الشارع أي محل المرر وإن لم يكن شارعا كدهليز حمام ما حول الفساقي المتيقن
نجاسته
ta'bir selanjutnya
:
وخرج
بالطين عين النجس ..... فلا عفو
Dimaafkan tanah jalan, maksudnya tempat lewat walaupun bukan jalan, seperti pelataran untuk lewat di tempat mandi dan sekitar pancuran air yang yakin kenajisannya. Berbeda dengan tanah, kalau 'ainunajis nya sendiri maka tidak ma'fu, misal tinja, kotoran hewan, darah dll. Wallaahu A'lam. [MUJAWWIB : Abdullah Afif, Ghufron Bkl ].
- Kitab Hasiyah Jamal :
حاشية
الجمل على شرح المنهج – (1 / 420)
قوله
وعفي عما عسر الاحتراز عنه الخ أي عفى عنه في الصلاة ونحوها ا ه برماوي ولعل المراد
بالنحو خصوص الطواف لما تقدم أن العفو عن هذه المذكورات مقيد بالصلاة والطواف مثلها
قوله هو أولى من قوله يتعذر أي لأن تعبير الأصل بالتعذر يقتضي أنه لا بد أن يتعذر
الاحتراز أي لا يمكن أصلا وليس كذلك فان المدار على التعسر أي يمكن الأحتراز منه
لكن بعسر ا ه شيخنا قوله من طين شارع المراد به محل المرور وأن لم يكن شارعا كدهليز
بيته ا ه شرح م ر وقوله وإن لم يكن شارعا أي فالمراد به المحل الذي عمت البلوى
باختلاطه بالنجاسة كدهليز الحمام وما حول الفساقي مما لا يعتاد تطهيره إذا تنجس كما
يؤخذ من قوله عما يتعذر الاحتراز عنه غالبا أما ما جرت العادة بحفظه وتطهيره إذا
أصابته نجاسة فلا ينبغي أن يكون مرادا من هذه العبارة بل متى تيقنت نجاسته وجب
الاحتراز عنه ولا يعفي عن شيء منه ومنه ممشاة الفساقي فتنبه له ولا تغتر بما يخالفه
ا ه ع ش عليه قوله أيضا من طين شارع أي وأن اختلط بمغلظ وخرج به عين النجاسة إذا
بقيت في الطريق فلا يعفى عنها ا ه شرح م ر وقوله وخرج به عين النجاسة أي كالبول
الذي في الشوارع فلا يعفى عن شيء منه
www.fb.com/photo.php?fbid=1502302003372003
www.fb.com/notes/909592802396862