PERTANYAAN
:
Assalaamu alaikum. Mau
tanya pak ustad. Jin kan punya nafsu, apakah jin juga butuh makan? Dan makanan
jin itu apa? [Cah
Bagus].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalam Wr. Wb.
Ada Ulama yang mengatakan; golongan Jin itu tidak makan, ada juga yang
mengatakan : Jin, adalah makhluk supranatural yang tidak makan, seperti pendapat
Wahab Bin Munabbih rahimahullah. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Kasyifatu
As-Sajaa :
و
الرابع ان يكون غير محترم خرج به المحترم كمطعوم الادميين كالخبز و مطعوم الجن
كالعظم
Syarat ke 4 dari benda yang
bisa dijadikan sebagai alat istinja yakni tidak dimuliakan, maka tidak boleh
istinja menggunakan makanan yang dimakan manusia seperti roti atau makanan jin
seperti tulang. [Kasyifatu As-Sajaa, Shahifah: 18]
وعن
وهب بن منبه : أن خواص الجن لا يأكلون ولا يشربون ولا يتناكحون .
Diriwayatkan oleh Wahhab
bin Munabbih, bahwa kekhususan Jin, bahwa mereka tidak makan, tidak minum dan
tidak menikah. [Hasyiah Bujairami 'Alaa Al-Khatib]
- Jin juga makan dan minum
:
Dari Ibnu ‘Umar
radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا
أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ
بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ
بِشِمَالِهِ
“Jika salah seorang di
antara kalian makan, makanlah dengan tangan kanannya. Ketika minum, minumlah
dengan tangan kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.”.
(HR. Muslim ).
Dari hadits Jabir bin
‘Abdillah, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا
دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ
قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ
يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ.
وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ
وَالْعَشَاءَ
“Jika salah seorang di
antara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya
dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Sungguh
kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam”. Namun
ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun
berkata (pada teman-temannya), “Akhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.”
Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada
teman-temannya), “Kalian akhirnya mendapat tempat bermalam dan makan malam.”.
(HR. Muslim).
- Makanan jin adalah tulang
dan kotoran
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud
disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ
تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلاَ بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ
الْجِنِّ
“Janganlah kalian
beristinja’ (membersihkan kotoran pada dubur) dengan kotoran dan jangan pula
dengan tulang karena keduanya merupakan bekal bagi saudara kalian dari kalangan
jin.”. (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
أَنَّهُ
كَانَ يَحْمِلُ مَعَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – إِدَاوَةً لِوَضُوئِهِ
وَحَاجَتِهِ ، فَبَيْنَمَا هُوَ يَتْبَعُهُ بِهَا فَقَالَ « مَنْ هَذَا » . فَقَالَ
أَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ . فَقَالَ « ابْغِنِى أَحْجَارًا أَسْتَنْفِضْ بِهَا ،
وَلاَ تَأْتِنِى بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ » . فَأَتَيْتُهُ بِأَحْجَارٍ
أَحْمِلُهَا فِى طَرَفِ ثَوْبِى حَتَّى وَضَعْتُ إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ
، حَتَّى إِذَا فَرَغَ مَشَيْتُ ، فَقُلْتُ مَا بَالُ الْعَظْمِ وَالرَّوْثَةِ
قَالَ « هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ ، وَإِنَّهُ أَتَانِى وَفْدُ جِنِّ نَصِيبِينَ
وَنِعْمَ الْجِنُّ ، فَسَأَلُونِى الزَّادَ ، فَدَعَوْتُ اللَّهَ لَهُمْ أَنْ لاَ
يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا
»
Bahwasanya ia pernah
membawakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wadah berisi air wudhu dan
hajat beliau. Ketika ia membawanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya,
“Siapa ini?” “Saya, Abu Hurairah”, jawabnya. Beliau pun berkata, “Carilah
beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci. Dan jangan bawakan padaku tulang dan
kotoran (telek).
Abu Hurairah berkata,
“Kemudian aku mendatangi beliau dengan membawa beberapa buah batu dengan ujung
bajuku. Hingga aku meletakkannya di samping beliau dan aku berlalu pergi. Ketika
beliau selesai buang hajat, aku pun berjalan menghampiri beliau dan bertanya,
“Ada apa dengan tulang dan kotoran?” Beliau bersabda, “Tulang dan kotoran
merupakan makanan jin. Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi
rombongan utusan jin dari Nashibin dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka
meminta bekal kepadaku. Lalu aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah
mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkannya sebagai
makanan”. (HR. Bukhari). Wallahu a'lam. [Mas
Hamzah, Ulinuha Asnawi].
LINK DISKUSI :
www.fb.com/groups/piss.ktb/872874772735332/
www.fb.com/notes/885618924794250