PERTANYAAN :
Abu Rimba
Om dan tante saia mau tanya,,apa aja si yang dikerjakan nabi tapi harom dikerjakan umat nya,, ?
JAWABAN :
> Toni Imam Tontowi
KEKHUSUSAN KANJENG NABI YANG TIDAK UNTUK UMATNYA
ADA 4 (EMPAT) PERKARA, ANTARA LAIN :
1. Kekhususan Kanjeng Nabi SAW dalam kewajiban, antara lain :
- Sholat dhuha
- Sholat witir
- Berkurban (udl-hiyyah)
- Siwak
- Bermusyawarah dalam setiap perkara, namun menurut Kanjeng Imam Syafi'i, ini tidak wajib- Mencegah kemungkaran yang Beliau lihat secara mutlak, bahkan menurut Kanjeng Imam Ghozali termasuk juga kemungkaran yang beliau tidak lihat.
- Membayar hutang setiap muslim yang meninggal dalam keadaan miskin.
Namun menurut Al-Imam ini apabila Beliau punya keluasan harta.
- Menceraikan diantara istri istri Beliau yang memilih kehidupan dunia dan mempertahankan istri istri Beliau yang memilih kehidupan akhirat
- Menasakh kewajiban sholat tahajud bagi Beliau
Roudlotut Tholib VI / 238 - 241 Cet Beirut
-----------------
2. Kekhususan Kanjeng Nabi SAW dalam keharaman, antara lain :
- Menerima zakat dan sedekah, namun boleh menerima hadiah
- Mengetahui tulisan dan lagu, Kanjeng Nabi adalah bergelar Al-Ummy
- Beliau juga diharamkan meletakkan pedang-Nya sebelum peperangan usai
- Ingin memiliki harta
- Memandang bebas sana sini (jelalatan : bhs Jerman)
- Dan juga Beliau diharamkan untuk menahan (tidak menceraikan) istri yang tidak suka kepada Beliau
Roudlotut Tholib VI / 241 - 244 Cet Beirut
--------------------
3. Kekhususan dalam keringanan dan kebolehan, antara lain :
- Kanjeng Nabi SAW boleh menikah sampai sembilan, atau bahkan lebih, karena Beliau adalah sosok yang adil
- Kanjeng Nabi SAW boleh menikah tanpa wali dan saksi- Kanjeng Nabi SAW boleh menikahi istri-Nya (ijab) dengan lafadl hibah, bukan ketika qobulnya (menjawab wali yang menikahkan) dan juga tanpa mahar
- Wanita yang disukai oleh Kanjeng Nabi SAW wajib memenuhi apabila Beliau menginginkan, dan bagi suami dari wanita tersebut wajib menceraikannya apabila wanita itu diingnikan oleh beliau.
Namun demikian dalam sejarah setahu saya hal ini tidak pernah terjadi, hal ini semata mata adalah karena kemuliaan dari akhlaq Beliau SAW
- Kanjeng Nabi SAW boleh menikahi wanita yang Beliau suka tanpa sepengetahuan dari wanita itu sendiri dan juga tanpa sepengetahuan walinya
- Kanjeng Nabi SAW diperbolehkan puasa wishol
- Kanjeng Nabi SAW diperbolehkan memilih harta rampasan perang sebelum dibagi dan juga khumusul khumus ghonimah dan barang faik (temuan), juga boleh mengambil 4/5 sisanya jika Beliau menginginkan, walaupun demikian Beliau tidak pernah mengambil yang 4/5.
- Kanjeng Nabi SAW diperbolehkan menghukumi suatu perkara berdasarkan ilmu Beliau dan juga menghukumi dan bersaksi untuk Beliau sendiri dan juga untuk ptra putri Beliauu
- Kanjeng Nabi SAW juga tidak batal wudlu Beliau sebab tidurDan lain lain masih banyak lagi
Namun demikian sebagian besar kebolehan ini Beliau SAW tidak melakukannya.
(وَمُعْظَمُ هَذِهِ الْمُبَاحَاتِ لَمْ يَفْعَلْهُ)
Roudlotut Tholib VI / 244 Cet Beirut.
4. Keutamaan Beliau Kanjeng Nabi SAW :
- Istri istri Beliau dan juga Amat amat yang telah diceraikan / ditinggal wafat, haram dinikahi oleh orang lain, sekaligus mulianya Istri istri beliau mengalahkan wanita sedunia, Taubat dan siksa mereka dilipat gandakan, mereka adalah "ummahatul mukminin"
- Bagi wanita wanita dilarang bertanya kepada beliau kecuali dari balik hijab / tabir
- Beliau SAW bergelar "khotamun nabiyyin" nabi terakhir
- Beliau SAW bergelar "sayyidu waladi Adam" tuan dari anak Adam
- Beliau SAW adalah nabi pertama yang dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat
- Beliau SAW adalah nabi yang pertama mengetuk pintu surga
- Beliau adalah nabi yang pertama mensyafa'ati dan disyafa'ati
- Umat beliau adalah sebaik baik umat dibandingkan dengan umat nabi lain, umat yang selalu terhindar dari berkumpul dalam kesesatan, umat yang shofnya seperti shofnya para malaikat.
- Mu'jizat beliau tetap ada dan terjaga, yakni Al-Qur'an
- Umat beliau dimulyakan dengan syafa'at istimewa
- Beliau SAW diutus untuk seuruh alam
- Hati Beliau tidak pernah tidur
- Beliau SAW mengetahui orang yang ada di belakang tanpa menoleh
- Ibadh Beliau sambil duduk sama dengan ibadah Beliau sambil berdiri nilai pahalanya
- Tidak diperkenankan meninggikan suara diatas suara Beliau SAW
- Haram memanggil Beliau SAW dengan nama beliau
- Dilarang memanggil dengan nama kuniyah Beliau SAW , yakni khusus pada zaman Beliau SAW masih hidup, adapun sekarang boleh, misal : Yaa Abal Qosim
- Wajib memenuhi undangan / panggilan Beliau SAW meskipun saat sholat, namun sholatnya tidak batal.
- Beliau SAW adalah dipakai ngalap berkah dan untuk mencari kesembuhan meskipun dengan kencing dan darah Beliau SAW
- Orang yang berzina pada masa beliau dihukumi kafir
- Semua putri Beliau bernasab kepada Beliau SAW
- Beliau SAW diperbolehkan menerima hadiah, dan diharamkan bagi Beliau SAW zakat dan shodaqoh- Beliau SAW diberi keistimewaan mengerti semua bahasa
- Beliau SAW ketika wafat dalam keadaan menerima wahyu dan dalam keadaan sadar / taklif- Beliau SAW tidak pernah gila / junun dan juga para nabi lainnya
- Beliau SAW tidak pernah mimpi basah, karena mimpi basah berasal dari setan- Melihat Beliau SAW dalam mimpi adalah nyata dn benar adanya- Bumi tidak akan memakan jasad Beliau SAW dan juga para nabi lainnya
- Berdusta atas nama Beliau SAW secara sengaja adalah dosa besar
- Dan lain lain masih banyak lagi
Menceritakan keistimewaan Gusti Kanjeng Nabi SAW adalah disunahkan
(وَذِكْرُ الْخَصَائِصِ مُسْتَحَبٌّ ) ,
bahkan disebutkan dalam kitan Roudloh karya Kanjeng Syaikh Imam Nawawi hukumnya mendekati wajib agar orang orang awam mengerti keistiwaan keistimewaan Beliau SAW.
Roudlotut Tholib VI / - Cet Beirut
Ibaroh lanjut di https://mbasic.facebook.com/notes/726084854080992/ . Wallahu A'lam
LINK DISKUSI :
https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/713641108658700/
Abu Rimba
Om dan tante saia mau tanya,,apa aja si yang dikerjakan nabi tapi harom dikerjakan umat nya,, ?
JAWABAN :
> Toni Imam Tontowi
KEKHUSUSAN KANJENG NABI YANG TIDAK UNTUK UMATNYA
ADA 4 (EMPAT) PERKARA, ANTARA LAIN :
1. Kekhususan Kanjeng Nabi SAW dalam kewajiban, antara lain :
- Sholat dhuha
- Sholat witir
- Berkurban (udl-hiyyah)
- Siwak
- Bermusyawarah dalam setiap perkara, namun menurut Kanjeng Imam Syafi'i, ini tidak wajib- Mencegah kemungkaran yang Beliau lihat secara mutlak, bahkan menurut Kanjeng Imam Ghozali termasuk juga kemungkaran yang beliau tidak lihat.
- Membayar hutang setiap muslim yang meninggal dalam keadaan miskin.
Namun menurut Al-Imam ini apabila Beliau punya keluasan harta.
- Menceraikan diantara istri istri Beliau yang memilih kehidupan dunia dan mempertahankan istri istri Beliau yang memilih kehidupan akhirat
- Menasakh kewajiban sholat tahajud bagi Beliau
Roudlotut Tholib VI / 238 - 241 Cet Beirut
-----------------
2. Kekhususan Kanjeng Nabi SAW dalam keharaman, antara lain :
- Menerima zakat dan sedekah, namun boleh menerima hadiah
- Mengetahui tulisan dan lagu, Kanjeng Nabi adalah bergelar Al-Ummy
- Beliau juga diharamkan meletakkan pedang-Nya sebelum peperangan usai
- Ingin memiliki harta
- Memandang bebas sana sini (jelalatan : bhs Jerman)
- Dan juga Beliau diharamkan untuk menahan (tidak menceraikan) istri yang tidak suka kepada Beliau
Roudlotut Tholib VI / 241 - 244 Cet Beirut
--------------------
3. Kekhususan dalam keringanan dan kebolehan, antara lain :
- Kanjeng Nabi SAW boleh menikah sampai sembilan, atau bahkan lebih, karena Beliau adalah sosok yang adil
- Kanjeng Nabi SAW boleh menikah tanpa wali dan saksi- Kanjeng Nabi SAW boleh menikahi istri-Nya (ijab) dengan lafadl hibah, bukan ketika qobulnya (menjawab wali yang menikahkan) dan juga tanpa mahar
- Wanita yang disukai oleh Kanjeng Nabi SAW wajib memenuhi apabila Beliau menginginkan, dan bagi suami dari wanita tersebut wajib menceraikannya apabila wanita itu diingnikan oleh beliau.
Namun demikian dalam sejarah setahu saya hal ini tidak pernah terjadi, hal ini semata mata adalah karena kemuliaan dari akhlaq Beliau SAW
- Kanjeng Nabi SAW boleh menikahi wanita yang Beliau suka tanpa sepengetahuan dari wanita itu sendiri dan juga tanpa sepengetahuan walinya
- Kanjeng Nabi SAW diperbolehkan puasa wishol
- Kanjeng Nabi SAW diperbolehkan memilih harta rampasan perang sebelum dibagi dan juga khumusul khumus ghonimah dan barang faik (temuan), juga boleh mengambil 4/5 sisanya jika Beliau menginginkan, walaupun demikian Beliau tidak pernah mengambil yang 4/5.
- Kanjeng Nabi SAW diperbolehkan menghukumi suatu perkara berdasarkan ilmu Beliau dan juga menghukumi dan bersaksi untuk Beliau sendiri dan juga untuk ptra putri Beliauu
- Kanjeng Nabi SAW juga tidak batal wudlu Beliau sebab tidurDan lain lain masih banyak lagi
Namun demikian sebagian besar kebolehan ini Beliau SAW tidak melakukannya.
(وَمُعْظَمُ هَذِهِ الْمُبَاحَاتِ لَمْ يَفْعَلْهُ)
Roudlotut Tholib VI / 244 Cet Beirut.
4. Keutamaan Beliau Kanjeng Nabi SAW :
- Istri istri Beliau dan juga Amat amat yang telah diceraikan / ditinggal wafat, haram dinikahi oleh orang lain, sekaligus mulianya Istri istri beliau mengalahkan wanita sedunia, Taubat dan siksa mereka dilipat gandakan, mereka adalah "ummahatul mukminin"
- Bagi wanita wanita dilarang bertanya kepada beliau kecuali dari balik hijab / tabir
- Beliau SAW bergelar "khotamun nabiyyin" nabi terakhir
- Beliau SAW bergelar "sayyidu waladi Adam" tuan dari anak Adam
- Beliau SAW adalah nabi pertama yang dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat
- Beliau SAW adalah nabi yang pertama mengetuk pintu surga
- Beliau adalah nabi yang pertama mensyafa'ati dan disyafa'ati
- Umat beliau adalah sebaik baik umat dibandingkan dengan umat nabi lain, umat yang selalu terhindar dari berkumpul dalam kesesatan, umat yang shofnya seperti shofnya para malaikat.
- Mu'jizat beliau tetap ada dan terjaga, yakni Al-Qur'an
- Umat beliau dimulyakan dengan syafa'at istimewa
- Beliau SAW diutus untuk seuruh alam
- Hati Beliau tidak pernah tidur
- Beliau SAW mengetahui orang yang ada di belakang tanpa menoleh
- Ibadh Beliau sambil duduk sama dengan ibadah Beliau sambil berdiri nilai pahalanya
- Tidak diperkenankan meninggikan suara diatas suara Beliau SAW
- Haram memanggil Beliau SAW dengan nama beliau
- Dilarang memanggil dengan nama kuniyah Beliau SAW , yakni khusus pada zaman Beliau SAW masih hidup, adapun sekarang boleh, misal : Yaa Abal Qosim
- Wajib memenuhi undangan / panggilan Beliau SAW meskipun saat sholat, namun sholatnya tidak batal.
- Beliau SAW adalah dipakai ngalap berkah dan untuk mencari kesembuhan meskipun dengan kencing dan darah Beliau SAW
- Orang yang berzina pada masa beliau dihukumi kafir
- Semua putri Beliau bernasab kepada Beliau SAW
- Beliau SAW diperbolehkan menerima hadiah, dan diharamkan bagi Beliau SAW zakat dan shodaqoh- Beliau SAW diberi keistimewaan mengerti semua bahasa
- Beliau SAW ketika wafat dalam keadaan menerima wahyu dan dalam keadaan sadar / taklif- Beliau SAW tidak pernah gila / junun dan juga para nabi lainnya
- Beliau SAW tidak pernah mimpi basah, karena mimpi basah berasal dari setan- Melihat Beliau SAW dalam mimpi adalah nyata dn benar adanya- Bumi tidak akan memakan jasad Beliau SAW dan juga para nabi lainnya
- Berdusta atas nama Beliau SAW secara sengaja adalah dosa besar
- Dan lain lain masih banyak lagi
Menceritakan keistimewaan Gusti Kanjeng Nabi SAW adalah disunahkan
(وَذِكْرُ الْخَصَائِصِ مُسْتَحَبٌّ ) ,
bahkan disebutkan dalam kitan Roudloh karya Kanjeng Syaikh Imam Nawawi hukumnya mendekati wajib agar orang orang awam mengerti keistiwaan keistimewaan Beliau SAW.
Roudlotut Tholib VI / - Cet Beirut
روض الطالب هامش أسنى المطالب للشيخ محمد الرملي ج ٦ ص ٢٣٨ ـ ٢٤٤ مكتبة دار الكتب العلمية بيروت
النوع الأول من خصائص النبي الواجبات
(وَفِيهِ أَبْوَابٌ) اثْنَا عَشَرَ : (الْأَوَّلُ فِي) بَيَانِ (خَصَائِصِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) وَإِنَّمَا ذَكَرُوهَا هُنَا ; لِأَنَّهَا فِي النِّكَاحِ أَكْثَرُ مِنْهَا فِي غَيْرِهِ وَالصِّيغَةُ الْمَذْكُورَةُ مُشْعِرَةٌ بِذِكْرِ جَمِيعِ خَصَائِصِهِ إذْ الْجَمْعُ الْمُضَافُ لِمَعْرِفَةٍ مُسْتَغْرِقٌ وَلَيْسَ مُرَادًا لِمَا سَيَأْتِي (وَهِيَ أَنْوَاعٌ أَرْبَعَةٌ: أَحَدُهَا الْوَاجِبَاتُ) وَخَصَّ بِهَا لِزِيَادَةِ الزُّلْفَى وَالدَّرَجَاتِ فَلَنْ يَتَقَرَّبَ الْمُتَقَرِّبُو نَ إلَى
اللَّهِ تَعَالَى بِمِثْلِ أَدَاءِ مَا افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ قَالَ فِي
الرَّوْضَةِ. قَالَ الْإِمَامُ: هُنَا قَالَ بَعْضُ عُلَمَائِنَا
الْفَرِيضَةُ يَزِيدُ ثَوَابُهَا عَلَى ثَوَابِ النَّافِلَةِ أَيْ
الْمُمَاثِلَةِ لَهَا بِسَبْعِينَ دَرَجَةً (وَهِيَ الضُّحَى وَالْوِتْرُ
وَالْأُضْحِيَّة َ)
لِخَبَرِ [ثَلَاثٌ هُنَّ عَلَيَّ فَرَائِضُ وَلَكُمْ تَطَوُّعٌ النَّحْرُ
وَالْوِتْرُ وَرَكْعَتَا الضُّحَى] رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ وَضَعَّفَهُ
وَيُؤْخَذُ مِنْهُ أَنَّ الْوَاجِبَ عَلَيْهِ أَقَلُّ الضُّحَى لَا
أَكْثَرُهُ وَقِيَاسُهُ فِي الْوِتْرِ كَذَلِكَ وَاسْتَشْكَلَ وُجُوبَ
الثَّلَاثَةِ عَلَيْهِ بِضَعْفِ الْخَبَرِ وَبِجَمْعِ الْعُلَمَاءِ بَيْنَ
أَخْبَارِ الضُّحَى الْمُتَعَارِضَة ِ
فِي سُنِّيَّتِهَا بِأَنَّهُ كَانَ لَا يُدَاوِمُ عَلَيْهَا مَخَافَةَ
أَنْ تُفْرَضَ عَلَى أُمَّتِهِ فَيَعْجِزُوا عَنْهَا وَبِأَنَّهُ قَدْ
صَحَّ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ يُوتِرُ عَلَى بَعِيرِهِ وَلَوْ كَانَ وَاجِبًا
عَلَيْهِ لَامْتَنَعَ ذَلِكَ وَقَدْ يُجَابُ عَنْ الْأَوَّلِ بِاحْتِمَالِ
أَنَّهُ اعْتَضَدَ بِغَيْرِهِ وَعَنْ الثَّانِي بِأَنَّ صَلَاةَ الضُّحَى
وَاجِبَةٌ عَلَيْهِ فِي الْجُمْلَةِ وَعَنْ الثَّالِثِ بِاحْتِمَالِ
أَنَّهُ صَلاهَا عَلَى الرَّاحِلَةِ وَهِيَ وَاقِفَةٌ عَلَى أَنَّ جَوَازَ
أَدَائِهَا عَلَى الرَّاحِلَةِ مِنْ خَصَائِصِهِ أَيْضًا (وَالسِّوَاكُ)
لِكُلِّ صَلَاةٍ ; لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ
بِهِ لِكُلِّ صَلَاةٍ رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
وَغَيْرُهُ (وَالْمُشَاوَرَ ةُ)
لِذَوِي الْأَحْلَامِ فِي الْأَمْرِ قَالَ تَعَالَى {وَشَاوِرْهُمْ فِي
الْأَمْرِ} لَكِنْ نَصَّ الشَّافِعِيُّ عَلَى عَدَمِ وُجُوبِهَا عَلَيْهِ
حَكَاهُ الْبَيْهَقِيُّ فِي الْمَعْرِفَةِ عِنْدَ اسْتِئْذَانِ الْبِكْرِ
(وَتَغْيِيرُ مُنْكَرٍ رَآهُ) قَالَ الْغَزَالِيُّ وَلَمْ يَعْلَمْ أَوْ
يَظُنَّ أَنَّ فَاعِلَهُ يَزِيدُ فِيهِ عِنَادًا (مُطْلَقًا) عَنْ
التَّقْيِيدِ بِعَدَمِ الْخَوْفِ (وَمُصَابَرَةُ الْعَدُوِّ وَإِنْ كَثُرَ)
وَلَوْ زَادَ عَلَى الضِّعْفِ وَلَوْ مَعَ الْخَوْفِ ; لِأَنَّهُ
مَوْعُودٌ بِالْعِصْمَةِ وَالنَّصْرِ (وَقَضَاءُ دَيْنِ مُسْلِمٍ مَاتَ
مُعْسِرًا) لِخَبَرِ الصَّحِيحَيْنِ [أَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِين َ
مِنْ أَنْفُسِهِمْ فَمَنْ تُوُفِّيَ مِنْهُمْ فَتَرَك دَيْنًا فَعَلَيَّ
قَضَاؤُهُ] وَقَيَّدَهُ الْإِمَامُ بِمَا إذَا اتَّسَعَ الْمَالُ. (وَلَا
يَجِبُ عَلَى الْإِمَامِ) بَعْدَهُ (قَضَاؤُهُ مِنْ) مَالِ (الْمَصَالِحِ)
كَمَا جَزَمَ بِهِ صَاحِبُ الْأَنْوَارِ وَغَيْرُهُ وَقِيلَ يَجِبُ
عَلَيْهِ بِشَرْطِ اتِّسَاعِ الْمَالِ وَفَضْلِهِ عَنْ مَصَالِحِ
الْأَحْيَاءِ وَالتَّرْجِيحُ مِنْ زِيَادَتِهِ
النوع الأول من خصائص النبي الواجبات
(وَفِيهِ أَبْوَابٌ) اثْنَا عَشَرَ : (الْأَوَّلُ فِي) بَيَانِ (خَصَائِصِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) وَإِنَّمَا ذَكَرُوهَا هُنَا ; لِأَنَّهَا فِي النِّكَاحِ أَكْثَرُ مِنْهَا فِي غَيْرِهِ وَالصِّيغَةُ الْمَذْكُورَةُ مُشْعِرَةٌ بِذِكْرِ جَمِيعِ خَصَائِصِهِ إذْ الْجَمْعُ الْمُضَافُ لِمَعْرِفَةٍ مُسْتَغْرِقٌ وَلَيْسَ مُرَادًا لِمَا سَيَأْتِي (وَهِيَ أَنْوَاعٌ أَرْبَعَةٌ: أَحَدُهَا الْوَاجِبَاتُ) وَخَصَّ بِهَا لِزِيَادَةِ الزُّلْفَى وَالدَّرَجَاتِ فَلَنْ يَتَقَرَّبَ الْمُتَقَرِّبُو
(وَتَخْيِيرُ
نِسَائِهِ) بَيْنَ مُفَارَقَتِهِ طَلَبًا لِلدُّنْيَا وَاخْتِيَارِهِ
طَلَبًا لِلْآخِرَةِ لِقَوْلِهِ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ
لِأَزْوَاجِك} الْآيَتَيْنِ وَلِئَلا يَكُونَ مُكْرِهًا لَهُنَّ عَلَى
الصَّبْرِ عَلَى مَا آثَرَهُ لِنَفْسِهِ مِنْ الْفَقْرِ وَهَذَا لَا
يُنَافِي مَا صَحَّ أَنَّهُ تَعَوَّذَ مِنْ الْفَقْرِ ; لِأَنَّهُ فِي
الْحَقِيقَةِ إنَّمَا تَعَوَّذَ مِنْ فِتْنَتِهِ كَمَا تَعَوَّذَ مِنْ
فِتْنَةِ الْغِنَى أَوْ تَعَوَّذَ مِنْ فَقْرِ الْقَلْبِ بِدَلِيلِ
قَوْلِهِ [لَيْسَ الْغِنَى بِكَثْرَةِ الْعَرَضِ وَإِنَّمَا الْغِنَى غِنَى
النَّفْسِ] وَلَمَّا خَيَّرَهُنَّ وَاخْتَرْنَهُ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
التَّزَوُّجَ عَلَيْهِنَّ وَالتَّبَدُّلَ بِهِنَّ مُكَافَأَةً لَهُنَّ
فَقَالَ {لَا يَحِلُّ لَك النِّسَاءُ مِنْ بَعْدُ} الْآيَةَ ثُمَّ نُسِخَ
بِقَوْلِهِ تَعَالَى {إنَّا أَحْلَلْنَا لَك} الْآيَةَ لِتَكُونَ لَهُ
الْمِنَّةُ بِتَرْكِ التَّزَوُّجِ عَلَيْهِنَّ ذَكَرَهُ الْأَصْلُ. (وَلَا
يُشْتَرَطُ الْجَوَابُ) مِنْهُنَّ لَهُ (فَوْرًا) لِمَا فِي خَبَرِ
الصَّحِيحَيْنِ مِنْ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا
نَزَلَتْ آيَةُ التَّخْيِيرِ بَدَأَ بِعَائِشَةَ وَقَالَ إنِّي ذَاكِرٌ لَك
أَمْرًا فَلَا تُبَادِرِينِي بِالْجَوَابِ حَتَّى تَسْتَأْمِرِي أَبَوَيْك
(فَلَوْ اخْتَارَتْهُ) وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ (لَمْ يَحْرُمْ) عَلَيْهِ
طَلَاقُهَا كَلَّمَتْهُ (أَوْ كَرِهَتْهُ) بِأَنْ اخْتَارَتْ الدُّنْيَا
(تَوَقَّفَتْ الْفُرْقَةُ عَلَى الطَّلَاقِ) فَلَا تَحْصُلُ
بِاخْتِيَارِهَا لِقَوْلِهِ تَعَالَى {فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنّ َ}
(وَهَلْ قَوْلُهَا اخْتَرْت نَفْسِي طَلَاقٌ وَهَلْ لَهُ تَزَوُّجُهَا
بَعْدَ الْفِرَاقِ) إذَا لَمْ تَكْرَه تَزَوُّجَهُ (أَوْ) لَهُ
(تَخْيِيرُهُنَّ ) فِيمَا مَرَّ (قَبْلَ مُشَاوَرَتِهِنّ َ) فِي كُلٍّ مِنْ الثَّلَاثَةِ (وَجْهَانِ) أَوْجَهُهُمَا لَا فِي الْأُولَى وَتَعُمُّ فِي الْأَخِيرَتَيْن ِ
وَذِكْرُهُ الْأَخِيرَةَ مِنْ زِيَادَتِهِ عَلَى الرَّوْضَةِ
وَتَعْبِيرُهُ فِي الْأُولَى بِالطَّلَاقِ أَوْلَى مِنْ تَعْبِيرِ أَصْلِهِ
بِقَوْلِهِ صَرِيحٌ فِي الْفِرَاقِ (وَنَسَخَ وُجُوبَ التَّهَجُّدِ
عَلَيْهِ) كَمَا نَسَخَ وُجُوبَهُ عَلَى غَيْرِهِ وَدَلِيلُ وُجُوبِهِ
قَوْله تَعَالَى {وَمِنْ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَك}
وَدَلِيلُ النُّسَخِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ (لَا) وُجُوبَ (الْوِتْرِ) عَلَيْهِ
فَلَمْ يُنْسَخْ وَهَذَا يَقْتَضِي أَنَّ الْوِتْرَ غَيْرُ التَّهَجُّدِ
وَهُوَ مَا صَرَّحَ الْأَصْلُ بِتَرْجِيحِهِ هُنَا لَكِنَّهُ رَجَحَ فِيمَا
مَرَّ فِي صَلَاةِ التَّطَوُّعِ أَنَّهُ تَهَجَّدَ وَتَقَدَّمَ ثَمَّ
الْجَمْعُ بَيْنَ الْكَلَامَيْنِ
Ibaroh lanjut di https://mbasic.facebook.com/notes/726084854080992/ . Wallahu A'lam
LINK DISKUSI :
https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/713641108658700/