PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum wr.wb. Nih ada pertanyaan titipan, bagaimana hukumnya membaca bismillah pada rukun-rukun sholat yang tidak di awali basmalah ? Contoh : pada tasyahhud awal / akhir dia membaca bismillahirrahmaanirrahim attahiyyatul mubarokatus sholawatutthoyyibatu lillah, tidak langsung attahiyyatul mubarokatus sholawatutthoyyibatu lillah ? Apa tidak menambah kalimat itu namanya ? Masalahnya di sini ada kejadian seperti itu, dan kebetulan dia tetangga saya dan lebih tua dari saya, lalu bagaimana cara memperingatkannya jika memang hal itu tidak boleh? Thanks. [Bang Juky].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Membaca basmalah pada awal tasyahhud hukumnya tidak membatalkan sholat. Tetapi karena basmalah merupakan bagian al-fatihah, Maka orang yang membaca basmalah sebelum tasyahud Sunnah sujud sahwi. Alasan : Karena telah memindah hal yang dituntut yang berupa ucapan (qouliy) pada selain tempatnya. Dalam keterangan lain, jika membaca sholawat atas keluarga Nabi di dalam tasyahhud awwal atau membaca basmalah pada awal tasyahhud veri riwayat Ibnu 'Umar, maka tidak disunnahkan sujud sahwi.
- Fathul Mu'in Hamisy Ianatuth Thalibin juz 1 hal 196-203 :
Pasal menerangkan tentang beberapa sunah-sunah ab'adh sholat dan tuntutan sujud sahwi. Disunahkan 2 kali sujud menjelang salam. Meskipun lupanya banyak. Cara 2 sujud sahwi dan duduk di antaranya seperti halnya sujud sholat dan duduk di antaranya di dalam 3 kewajiban dan kesunahan-kesunahannya seperti dzikir di dalamnya. Dan dikatakan orang yang sujud sahwi membaca :
dan perkataan ini yang layak sesuai dengan keadaan. Dan diwajibkan niat sujud sahwi dengan menyengaja sujud sahwi (bersamaan dengan) ketika melakukan sujud sahwi.
Dan sujud sahwi juga DISUNNAHKAN KARENA MEMINDAH TUNTUTAN BERUPA UCAPAN YANG TIDAK MEMBATALKAN YANG DIPINDAH PADA SELAIN TEMPAT TUNTUTAN meskipun lupa baik berupa rukun SEPERTI FATIHAH dan tasyahud ATAU SEBAGIAN DARI KEDUANYA atau berupa selain rukun seperti memindah surat pada selain berdiri dan qunut yang dilakukan sebelum ruku' atau dilakukan setelah ruku' pada sholat witir di selain separuh kedua di bulan ramadhan. Maka jika melakukan hal tersebut sunnah sujud sahwi.
- Fathul Mu'in Hamisy Ianatuth Thalibin juz 1 hal138-139 :
Rukun sholat yang ke-4 Yaitu membaca fatihah pada setiap rokaat pada waktu berdiri dalam sholat karena ada hadits yang dishohihkan Imam Bukhori dan Imam Muslim:
Surat Alfatihah tersebut dibaca pada setiap rokaat, Beserta basmalah yakni beserta membaca basmalah yang merupakan termasuk sebagian ayat dari fatihah karena Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam membaca basmalah kemudian fatihah dan menghitung basmalah merupakan bagian ayat fatihah.
- I'anathuth Thalibin juz 1 hal 139 :
Kalau dilihat dari deskripsi soal yang mengerjakan orang tua, kecil kemungkinan untuk tala'ub (bermain-main dengan ibadah). Jadi saya menyimpulkan itu tidak apa-apa, bahkan dalam ibarat ada kalimat ولو سهوا jadi dilakukan dengan sengaja maka tetap tidak batal. Bahkan dalam Ianatuth Thalibin juz 1 hal 202 :
Jadi mutlak sengaja memindah atau lupa. Tetap disunnahkan sujud sahwi. Meskipun sebagian yang dipindah tetap sunah sujud sahwi, sengaja atau tidak. Ingat sunnah, bukan wajib. Jadi kalau mau menegur bertamu saja ke rumah beliau bicara baik-baik mungkin diawali bertanya atau cara lain. Pokoknya tidak terkesan mengajari. Meski sujud sahwi di sini tidak wajib, namun menurut hemat saya lebih baik dia tetap diarahkan kalau baca basmalah pada waktu sholat hanya pada waktu berdiri yakni pada waktu fatihah, bukan pada waktu tasyahud, dan jika dilakukan sunnah untuk sujud sahwi, dengan bahasa yang sopan santun bukan mengajari.
- Kitab Hasyiyah Jamal 4/182-183:
Fokus :
Jika membaca sholawat atas keluarga Nabi di dalam tasyahhud awwal atau membaca basmalah pada awal tasyahhud maka tidak disunnahkan sujud sahwi.
Adapun riwayat basmalah sebelum tasyahhud sebagaimana disinggung di atas, adalah tasyahhud riwayat dari Ibn Umar, yaitu:
- Al-Adzkaar halaman 64 :
Wallaahu A'lam. [Ibnu Al-Ihsany, Abdullah Afif].
LINK ASAL :
Assalamu'alaikum wr.wb. Nih ada pertanyaan titipan, bagaimana hukumnya membaca bismillah pada rukun-rukun sholat yang tidak di awali basmalah ? Contoh : pada tasyahhud awal / akhir dia membaca bismillahirrahmaanirrahim attahiyyatul mubarokatus sholawatutthoyyibatu lillah, tidak langsung attahiyyatul mubarokatus sholawatutthoyyibatu lillah ? Apa tidak menambah kalimat itu namanya ? Masalahnya di sini ada kejadian seperti itu, dan kebetulan dia tetangga saya dan lebih tua dari saya, lalu bagaimana cara memperingatkannya jika memang hal itu tidak boleh? Thanks. [Bang Juky].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Membaca basmalah pada awal tasyahhud hukumnya tidak membatalkan sholat. Tetapi karena basmalah merupakan bagian al-fatihah, Maka orang yang membaca basmalah sebelum tasyahud Sunnah sujud sahwi. Alasan : Karena telah memindah hal yang dituntut yang berupa ucapan (qouliy) pada selain tempatnya. Dalam keterangan lain, jika membaca sholawat atas keluarga Nabi di dalam tasyahhud awwal atau membaca basmalah pada awal tasyahhud veri riwayat Ibnu 'Umar, maka tidak disunnahkan sujud sahwi.
- Fathul Mu'in Hamisy Ianatuth Thalibin juz 1 hal 196-203 :
فصل
في أبعاض الصلاة ومقتضى سجود السهو {وتسن سجدتان قبل السلام} وإن كثر السهو وهما
والجلوس بينهما كسجود الصلاة والجلوس بين سجدتيها في واجبتها الثلاثة ومندوباتها
السابقة كالذكرفيها وقيل يقول فيهما سبحان من لا ينام ولا يسهو وهو لائق بحال ويجب
نية سجود السهو بأن يقصده عن السهو عند شروعه فيه ـ إلى أن قال ـ {ولنقل} مطلوب
{قولي غير مطلوب} نقله إلى غير محله ولو سهوا ركنا كان كفاتحة وتشهد أو بعض أحدهما
أو غير ركن كسورة إلى غير القيام وقنوت إلى ما قبل الركوع أو بعده في الوتر في غير
نصف رمضان الثاني فيسجد له
Pasal menerangkan tentang beberapa sunah-sunah ab'adh sholat dan tuntutan sujud sahwi. Disunahkan 2 kali sujud menjelang salam. Meskipun lupanya banyak. Cara 2 sujud sahwi dan duduk di antaranya seperti halnya sujud sholat dan duduk di antaranya di dalam 3 kewajiban dan kesunahan-kesunahannya seperti dzikir di dalamnya. Dan dikatakan orang yang sujud sahwi membaca :
سبحان
من لا ينام ولا يسهو
dan perkataan ini yang layak sesuai dengan keadaan. Dan diwajibkan niat sujud sahwi dengan menyengaja sujud sahwi (bersamaan dengan) ketika melakukan sujud sahwi.
Dan sujud sahwi juga DISUNNAHKAN KARENA MEMINDAH TUNTUTAN BERUPA UCAPAN YANG TIDAK MEMBATALKAN YANG DIPINDAH PADA SELAIN TEMPAT TUNTUTAN meskipun lupa baik berupa rukun SEPERTI FATIHAH dan tasyahud ATAU SEBAGIAN DARI KEDUANYA atau berupa selain rukun seperti memindah surat pada selain berdiri dan qunut yang dilakukan sebelum ruku' atau dilakukan setelah ruku' pada sholat witir di selain separuh kedua di bulan ramadhan. Maka jika melakukan hal tersebut sunnah sujud sahwi.
- Fathul Mu'in Hamisy Ianatuth Thalibin juz 1 hal138-139 :
ورابعها
قرأة فاتحة كل ركعة في قيامها لخبر الشيخين لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب أى
في كل ركعة ـ إلى أن قال ـمع بسملة أى مع قرأة البسملة فإنها آية منها لأنه صلى
الله عليه وسلم قرأها ثم الفاتحة وعدها آية منها
Rukun sholat yang ke-4 Yaitu membaca fatihah pada setiap rokaat pada waktu berdiri dalam sholat karena ada hadits yang dishohihkan Imam Bukhori dan Imam Muslim:
لا
صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب
Surat Alfatihah tersebut dibaca pada setiap rokaat, Beserta basmalah yakni beserta membaca basmalah yang merupakan termasuk sebagian ayat dari fatihah karena Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam membaca basmalah kemudian fatihah dan menghitung basmalah merupakan bagian ayat fatihah.
- I'anathuth Thalibin juz 1 hal 139 :
قوله
لأنه صلى الله عليه وسلم الخ وصح أيضا قوله صلى الله عليه وسلم إذا قرأتم بالفاتحة
فاقرأوا بسم الله الرحمن الرحيم فإنها أم القرآن والسبع المثاني وبسم الله الرحمن
الرحيم إحدى أيتها وصح أيضا عن أنس بينا النبي صلى الله عليه وسلم ذات يوم أظهرنا
إذ أغفى إغفاءة ثم رفع رأسه متبسما فقلنا ما أضحكك يارسول الله قال أنزلت على انفا
سورة فقرأ بسم الله الرحمن الرحيم إنا أعطيناك الكوثر إلى آخرها
Kalau dilihat dari deskripsi soal yang mengerjakan orang tua, kecil kemungkinan untuk tala'ub (bermain-main dengan ibadah). Jadi saya menyimpulkan itu tidak apa-apa, bahkan dalam ibarat ada kalimat ولو سهوا jadi dilakukan dengan sengaja maka tetap tidak batal. Bahkan dalam Ianatuth Thalibin juz 1 hal 202 :
قوله
ولو سهوا غاية لسنية السجود لنقل ما ذكر أى يسن السجود لذلك مطلقا عمدا كان ذلك
النقل أو سهوا
Jadi mutlak sengaja memindah atau lupa. Tetap disunnahkan sujud sahwi. Meskipun sebagian yang dipindah tetap sunah sujud sahwi, sengaja atau tidak. Ingat sunnah, bukan wajib. Jadi kalau mau menegur bertamu saja ke rumah beliau bicara baik-baik mungkin diawali bertanya atau cara lain. Pokoknya tidak terkesan mengajari. Meski sujud sahwi di sini tidak wajib, namun menurut hemat saya lebih baik dia tetap diarahkan kalau baca basmalah pada waktu sholat hanya pada waktu berdiri yakni pada waktu fatihah, bukan pada waktu tasyahud, dan jika dilakukan sunnah untuk sujud sahwi, dengan bahasa yang sopan santun bukan mengajari.
- Kitab Hasyiyah Jamal 4/182-183:
(
قَوْلُهُ كَفَاتِحَةٍ أَوْ بَعْضِهَا ) أَيْ : أَوْ تَشَهُّدٍ آخَرَ أَوْ بَدَلَ
ذَلِكَ أَيْ الْفَاتِحَةِ وَالتَّشَهُّدِ عِنْدَ الْعَجْزِ
وَعُمُومُ
هَذَا الْكَلَامِ يَقْتَضِي أَنَّهُ يَسْجُدُ لِلْإِتْيَانِ بِالْبَسْمَلَةِ قَبْلَ
التَّشَهُّدِ وَلِلْإِتْيَانِ بِالصَّلَاةِ عَلَى الْآلِ فِي التَّشَهُّدِ
الْأَوَّلِ ا هـ ح ل
وَقَوْلُهُ
وَعُمُومُ هَذَا الْكَلَامِ يَقْتَضِي إلَخْ ضَعِيفٌ .
وَعِبَارَةُ
شَرْحِ م ر وَلَوْ صَلَّى عَلَى الْآلِ فِي التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ أَوْ بَسْمَلَ
أَوَّلَ تَشَهُّدِهِ لَمْ يُسَنَّ لَهُ سُجُودُ السَّهْوِ كَمَا اقْتَضَاهُ كَلَامُ
الْأَصْحَابِ وَهُوَ ظَاهِرٌ عَمَلًابِقَاعِدَتِهِمْ مَا لَا يُبْطِلُ عَمْدُهُ لَا
سُجُودَ لِسَهْوِهِ إلَّا مَا اُسْتُثْنِيَ مِنْهَا وَالِاسْتِثْنَاءُ مِعْيَارُ
الْعُمُومِ بَلْ قِيلَ إنَّ الصَّلَاةَ عَلَى الْآلِ فِي الْأَوَّلِ سُنَّةٌ
وَكَذَا الْإِتْيَانُ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قَبْلَ
التَّشَهُّدِ
Fokus :
وَلَوْ
صَلَّى عَلَى الْآلِ فِي التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ أَوْ بَسْمَلَ أَوَّلَ
تَشَهُّدِهِ لَمْ يُسَنَّ لَهُ سُجُودُ السَّهْوِ
Jika membaca sholawat atas keluarga Nabi di dalam tasyahhud awwal atau membaca basmalah pada awal tasyahhud maka tidak disunnahkan sujud sahwi.
Adapun riwayat basmalah sebelum tasyahhud sebagaimana disinggung di atas, adalah tasyahhud riwayat dari Ibn Umar, yaitu:
وَكَذَا
الْإِتْيَانُ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قَبْلَ
التَّشَهُّدِ
- Al-Adzkaar halaman 64 :
وروينا
في الموطأ ، وسنن البيهقي أيضا بالإسناد الصحيح ، عن مالك ، عن نافع ، عن ابن عمر
رضي الله عنهما ، أنه كان يتشهد فيقول : " بسم الله ، التحيات لله ، الصلوات لله ،
الزاكيات لله ، السلام على النبي ورحمة الله وبركاته ، السلام علينا وعلى عباد الله
الصالحين ، شهدت أن لا إله إلا الله ، شهدت أن محمدا رسول الله " والله
أعلم
Wallaahu A'lam. [Ibnu Al-Ihsany, Abdullah Afif].
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/628241883865290