PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, aku tanya apa menurut antum semua tentang dua hadis yang menurut lahirnya bertentangan ini,
(2). dari Ibnu 'Abbas RA berkata : Rasulullah menikahi Maimunah padahal beliau (Rasul) sedang ber-Ihram. Monggo bagi bagi ilmunya. [Jaka Perkasza].
JAWABAN :
Wa'alaykum salam dua hadits tersebut memang sama-sama benar / tidak bertentangan. Dalam urusan nikah ada hukum yang hanya boleh khusus untuk Rosululloh, seperti nikah waktu ihrom itu boleh bagi Rosululloh. :
Nabi memiliki kekhususan dalam masalah nikah__dan dalam masalah akad nikah sendiri pada waktu ihram berdasar hadits bukhari-muslim dari Ibn Abbas bahwa sesungguhnya Nabi menikahi Maymunah sedangkan Beliau dalam keadaan ihram. Namun, riwayat yang paling banyak adalah bahwa saat itu Nabi sedang Halal (tidak ihram) diriwayatkan oleh ibn Abbas juga. wallahu a'lam. [ Terj. oleh Dhofir Miftah ].
Sekedar melengkapi, tidak boleh dan tidak sah menikah / menikahkan pada saat ihrom, bedasarkan hadits yang kurang lebih artinya orang muhrim tidak boleh menikah dan menikahkan, sedangkan menanggapi hadits dari riwayat ibnu abbas yang menjelaskan Rosululloh menikah pada saat ihrom dengan maimunah maka hadits itu mungkin saja pada lafadz : محرم (muhrim) dilarikan pada arti bulan haram atau kota / tanah haram dikatakan juga bahwa Rosululloh menikahinya dalam keadaan halal (tidak ihrom) dan kabar pernikahan itu tersiar ramai pada saat Rosul sedang ihrom.
Kemudian jika ada 2 hadis yang bertentangan maka hadis kita ( hadis yang tidak memperbolehkan nikah ) itu yang harus didahulukan, karena hadis tersebut adalah bentuk ucapan / sabda Nabi sedangkan hadits yang satunya adalah prilaku (fi'lu) Nabi sedangkan bentuk qoul / ucapan / sabda itu lebih dikukuhkan karena yang berupa fi'li / prilaku itu bisa saja dilarikan untuk kekhususan pada Nabi.
Kalau muhrim dita'wil masuk tanah haram / bulan haram, ada yang berpendapat, tak ada lafadz hadits yang mendukung / membantu, sehingga dikatakan ini sebagai bentuk ta'wil yang jauh.
Mungkin saja pada lafadz : محرم (muhrim) dilarikan pada arti bulan haram atau kota / tanah haram memandang ada kata-kata muhriman pada kalimat
Wallohu a'lam. [Ghufron Bkl, Sunde Pati].
LINK ASAL :
Assalamualaikum, aku tanya apa menurut antum semua tentang dua hadis yang menurut lahirnya bertentangan ini,
1.
عن عثمان رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا ينكح المحرم ولا
ينكح رواه مسلم:
2.
عن ابن عباس رضى الله عنهما قال تزوج رسول الله صلى الله علىه وسلم ميمونة وهو
محرم متفق عليه
(1). dari Utsman RA berkata
.: Rasulullah bersabda : Orang yang sedang Ihram tidak boleh menikahi
(laki-laki) dan tidak boleh dinikahi (perempuan).(2). dari Ibnu 'Abbas RA berkata : Rasulullah menikahi Maimunah padahal beliau (Rasul) sedang ber-Ihram. Monggo bagi bagi ilmunya. [Jaka Perkasza].
JAWABAN :
Wa'alaykum salam dua hadits tersebut memang sama-sama benar / tidak bertentangan. Dalam urusan nikah ada hukum yang hanya boleh khusus untuk Rosululloh, seperti nikah waktu ihrom itu boleh bagi Rosululloh. :
.وخص
النبي صلى الله عليه وسلم في النكاح ___وبعقده في الإحرام لنفسه لخبر الصحيحين عن
ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم نكح ميمونة وهو محرم لكن أكثر الروايات أنه
كان حلالا كما رواه إبن عباس أيضا. الشرقاوي ٢/٢٢٠-٢٢١
Nabi memiliki kekhususan dalam masalah nikah__dan dalam masalah akad nikah sendiri pada waktu ihram berdasar hadits bukhari-muslim dari Ibn Abbas bahwa sesungguhnya Nabi menikahi Maymunah sedangkan Beliau dalam keadaan ihram. Namun, riwayat yang paling banyak adalah bahwa saat itu Nabi sedang Halal (tidak ihram) diriwayatkan oleh ibn Abbas juga. wallahu a'lam. [ Terj. oleh Dhofir Miftah ].
Sekedar melengkapi, tidak boleh dan tidak sah menikah / menikahkan pada saat ihrom, bedasarkan hadits yang kurang lebih artinya orang muhrim tidak boleh menikah dan menikahkan, sedangkan menanggapi hadits dari riwayat ibnu abbas yang menjelaskan Rosululloh menikah pada saat ihrom dengan maimunah maka hadits itu mungkin saja pada lafadz : محرم (muhrim) dilarikan pada arti bulan haram atau kota / tanah haram dikatakan juga bahwa Rosululloh menikahinya dalam keadaan halal (tidak ihrom) dan kabar pernikahan itu tersiar ramai pada saat Rosul sedang ihrom.
Kemudian jika ada 2 hadis yang bertentangan maka hadis kita ( hadis yang tidak memperbolehkan nikah ) itu yang harus didahulukan, karena hadis tersebut adalah bentuk ucapan / sabda Nabi sedangkan hadits yang satunya adalah prilaku (fi'lu) Nabi sedangkan bentuk qoul / ucapan / sabda itu lebih dikukuhkan karena yang berupa fi'li / prilaku itu bisa saja dilarikan untuk kekhususan pada Nabi.
الشرح
الكبير لابن قدامة - (ج 3 / ص 311)
(السابع)عقد
النكاح لا يصح منه، وفي الرجعة روايتان ولا فدية عليه في شئ منهما.لا يجوز للمحرم
أن يتزوج لنفسه ولا يكون وليا في النكاح ولا وكيلا فيه ولا يجوز تزويج المحرمةروي
ذلك عن عمر وابنه وزيد بن ثابت رضي الله عنهم، وبه قال سعيد بن المسيب وسليمان بن
يسار والزهري والاوزاعي ومالك والشافعي وأجازه ابن عباس وهو قول أبي حنيفة لما روى
ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم تزوج ميمونة وهو محرم متفق عليه ولانه عقد
يملك به الاستمتاع فلم يحرمه الاحرام كشراء الاماء.ولنا ماروى عثمان بن عفان رض قال
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " لا ينكح المحرم ولا ينكح ولا يخطب " رواه مسلم
ولان الاحرام يحرم الطيب فيحرم النكاح كالعدة فاما حديث ابن عباس فقد روي يزيد بن
الاصم عن ميمونة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم تزوجها حلالا وبنى بها
حلالا وماتت بسرف في الظلة التى بنى بها فيها رواه أبو داود والاثرم وعن أبي رافع
قال تزوج رسول الله صلى الله عليه وسلم ميمونة وهو حلال وبنى بها وهو حلال وكنت انا
الرسول بينهما قال الترمذي هذا حديث حسن وميمونة أعلم بحال نفسها وأبو رافع صاحب
القصة وهو السفير فيها فهما أعلم بذلك من ابن عباس وأولى بالتقديم لو كان ابن عباس
كبيرا وقد كان صغيرا لا يعرف حقائق الامور وقد انكر عليه هذا القول فقال سعيد بن
المسيب وهم من ابن عباس ما تزوجها رسول الله صلى الله عليه وسلم الا حلالا فكيف
يعمل بحديث هذا حاله ويمكن حمل قوله وهو محرم أي في الشهر الحرام أو في البلد
الحرام كما قيل * قتلوا ابن عفان الخليفة محرما * وقيل تزوجها حلالا واظهر أمر
تزويجها وهو محرم ثم لو تعارض الحديثان كان تقديم حديثنا أولى لانه قول النبي صلى
الله عليه وسلم وذلك فعله والقول آكد لانه يحتمل أن يكون مختصا بما فعله وعقد
النكاح يخالف شراء الامة لانه يحرم بالعدة والردة واختلاف الدين وكون المنكوحة
اختاله من الرضاع ولان النكاح إنما يراد للوطئ غالبا بخلاف الشراء فانه يراد للخدمة
والتجارة وغير ذلك فافترقا
Kalau muhrim dita'wil masuk tanah haram / bulan haram, ada yang berpendapat, tak ada lafadz hadits yang mendukung / membantu, sehingga dikatakan ini sebagai bentuk ta'wil yang jauh.
Mungkin saja pada lafadz : محرم (muhrim) dilarikan pada arti bulan haram atau kota / tanah haram memandang ada kata-kata muhriman pada kalimat
قتلوا
ابن عفان الخليفة محرما
kata muhriman di situ
artinya di bulan haram atau tanah haram bukan bermakna keadaan ihrom, dengan
gitu kata muhrim dari hadis Nabi
روى
ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم تزوج ميمونة وهو محرم متفق عليه
mungkin dilarikan bermakna
bulan haram atau tanah haram
ويمكن
حمل قوله وهو محرم أي في الشهر الحرام أو في البلد الحرام كما قيل* قتلوا ابن عفان
الخليفة محرما *
Wallohu a'lam. [Ghufron Bkl, Sunde Pati].
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/578523978837081/