PERTANYAAN
:
Apa hukumnya membuat
patung? kalau memang tidak boleh, saya minta dalilnya; Qoul 'Ulama serta
Haditsnya. [Dadan
Buldan].
JAWABAN
:
Pertanyaan : Bagaimana hukum patung
menurut pandangan Islam? Saya mempunyai beberapa buah patung pemuka Mesir tempo
dulu, dansaya hendak memajangnya di rumah sebagai perhiasan, tetapi ada beberapa
orang yang mencegahnya dengan alasan bahwa hal itu haram. Benarkah pendapat itu?
Jawaban : Islam mengharamkan
patung dan semua gambar yang bertubuh, seperti patung manusia dan binatang.
Tingkat keharaman itu akan bertambah bila patung tersebut merupakan bentuk orang
yang diagungkan, semisal raja, Nabi, Al Masih, atau Maryam; atau berbentuk
sesembahan para penyembah berhala, semisal sapi bagi orang Hindu, Maka yang
demikian itu tingkat keharamannya semakin kuat sehingga kadang-kadang sampai
pada tingkat kafir atau mendekati kekafiran, dan orang yang menghalalkannya
dianggap kafir.
Islam sangat menaruh
perhatian dalam memelihara tauhid, dan semua hal yang akan bersentuhan dengan
aqidah tauhid ditutup rapat-rapat. Sebagian orang berkata, "Pendapat seperti ini
berlaku hanya pada zaman berhala dan penyembahan berhala, adapun sekarang tidak
ada lagi berhala dan penyembah berhala." Ucapan ini tidak benar, karena pada
zaman kita sekarang ini masih ada orang yang menyembah berhala dan menyembah
sapi atau binatang lainnya.
Mengapa kita mengingkari
kenyataan ini? Bahkan di Eropa banyak kita jumpai orang yang tidak sekadar
menyembah berhala. Anda akan menyaksikan bahwa pada era teknologi canggih ini
mereka masih menggantungkan sesuatu pada tapal kudanya misalnya, atau pada
kendaraannya sebagai tangkal. Manusia pada setiap zaman selalu saja ada yang
mempercayai khurafat. Dan kelemahan akal manusia kadang-kadang menyebabkan
mereka menerima sesuatu yang tidak benar, sehingga orang yang mengaku
berperadaban dan cendekia pun dapat terjatuh ke dalam lembah kebatilan, yang
sebenarnya hal ini tidak dapat diterima oleh akal orang buta huruf sekalipun.
Islam jauh-jauh telah
mengantisipasi hal itu sehingga mengharamkan segala sesuatu yang dapat
menggiring kebiasaan tersebut kepada sikap keberhalaan, atau yang didalamnya
mengandung unsur-unsur keberhalaan. Karena itulah Islam mengharamkan patung. Dan
patung-patung pemuka Mesir tempo dulu termasuk ke dalam jenis ini. Bahkan ada
orang yang menggantungkan patung-patung tersebut untuk jimat, seperti memasang
kepala "naqratiti" atau lainnya untuk menangkal hasad, jin, atau 'ain. Dengan
demikian, keharamannya menjadi berlipat ganda karena bergabung antara haramnya
jimat dan haramnya patung.
Kesimpulannya, patung itu
tidak diperbolehkan (haram), kecuali patung (boneka) untuk permainan anak-anak
kecil, dan setiap muslim wajib menjauhinya ( Syaikh Yusuf Q ).
Sumber :
http://pondokhabib.wordpress.com/2010/06/08/hukum-berkaitan-patung-lukisan-gambar-dan-foto/
Wallohu a'lam.
[Alif
Jum'an Azend, Timur Lenk].
- Riyadlussholihin 305
:
باب
تحريم تصوير الحيوان في بساط أو حجر أو ثوب أو درهم أو مخدة أو دينار أو وسادة وغير
ذلك وتحريم اتخاذ الصور في حائط وسقف وستر وعمامة وثوب ونحوها والأمر بإتلاف الصورة
)1678 - عن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -
قال: «إنَّ الَّذينَ يَصْنَعُونَ هذِهِ الصُّوَرَ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ القِيامَةِ،
يُقَالُ لَهُمْ: أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ». متفق عليه. 1679 - وعن عائشة رضي الله
عنها، قالت: قَدِمَ رسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - مِنْ سَفَرٍ، وَقَدْ
سَتَرْتُ سَهْوَةً لِي بِقِرامٍ فِيهِ تَمَاثيلُ، فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللهِ -
صلى الله عليه وسلم - تَلَوَّنَ وَجْهُهُ، وقالَ: «يَا عائِشَةُ، أشَدُّ النَّاسِ
عَذَابًا عِندَ اللهِ يَوْمَ القِيَامَةِ الَّذينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللهِ!»
قَالَتْ: فَقَطَعْنَاهُ فَجَعَلْنَا مِنهُ وِسَادَةً أوْ وِسَادَتَيْنِ. متفق عليه.
(1)«القِرامُ» بكسرِ القاف هو: السِّتْرُ. «وَالسَّهْوَةُ» بفتح السينِ المهملة،
وهي: الصُّفَّةُ تَكُونُ بَيْنَ يَدَيِ البَيْتِ، وقيلَ: هِيَ الطَّاقُ النَّافِذُ
في الحائِطِ.1680 - وعن ابن عباس رضي اللهُ عنهما، قال: سمعتُ رسولَ اللهِ - صلى
الله عليه وسلم - يقولُ: «كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يُجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ
صُورَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسٌ فَيُعَذِّبُهُ في جَهَنَّمَ». قال ابن عباس: فإنْ كُنْتَ
لاَ بُدَّ فَاعِلًا، فَاصْنعِ الشَّجَرَ وَمَا لاَ رُوحَ فِيهِ. متفق عليه1681 -
وعنه، قال: سمعتُ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَنْ صَوَّرَ صُورَةً
فِي الدُّنْيَا، كُلِّفَ أَنْ يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ يَومَ القِيَامَةِ وَلَيْسَ
بِنَافِخٍ». متفق عليه.1682 - وعن ابن مسعودٍ - رضي الله عنه - قال: سمعتُ رسولَ
اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقولُ: «إنَّ أشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَومَ
القِيَامَةِ المُصَوِّرُونَ». متفق عليه.1684 - وعن أبي طلحة - رضي الله عنه: أنَّ
رسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قال: «لاَ تَدْخُلُ المَلاَئِكَةُ بَيْتًا
فيهِ كَلْبٌ وَلاَ صُورَةٌ». متفق عليه.1685 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما، قال:
وَعَدَ رسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - جِبْرِيلُ أَنْ يَأتِيَهُ، فَرَاثَ
عَلَيْهِ حَتَّى اشْتَدَّ عَلَى رَسُولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - فَخَرَجَ
فَلَقِيَهُ جِبريلُ فَشَكَا إلَيهِ، فَقَالَ: إنَّا لاَ نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ
كَلْبٌ وَلاَ صُورَةٌ. رواهُ البُخاري. (1)«راث»: أبْطَأَ، وهو بالثاء المثلثة.1686
- وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: واعدَ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - جبريلُ
عليهِ السَّلامُ، في سَاعَةٍ أَنْ يَأتِيَهُ، فَجَاءتْ تِلْكَ السَّاعَةُ وَلَمْ
يَأتِهِ! قَالَتْ: وَكَانَ بِيَدِهِ عَصًا، فَطَرَحَهَا مِنْ يَدِهِ وَهُوَ
يَقُولُ: «مَا يُخْلِفُ اللهُ وَعْدَهُ وَلاَ رُسُلُهُ» ثُمَّ التَفَتَ، فإذَا
جَرْوُ كَلْبٍ تَحْتَ سَرِيرِهِ. فقالَ: «مَتَى دَخَلَ هَذَا الكَلْبُ؟» فَقُلْتُ:
واللهِ مَا دَرَيْتُ بِهِ، فَأمَرَ بِهِ فَأُخْرِجَ، فَجَاءهُ جِبْرِيلُ - عليه
السلام - فقال رسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «وَعَدْتَنِي، فَجَلَسْتُ لَكَ
وَلَمْ تَأتِني» فقالَ: مَنَعَنِي الكَلْبُ الَّذِي كانَ فِي بَيْتِكَ، إنَّا لاَ
نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلاَ صُورَةٌ. رواه مسلم.1687 - وعن أبي الهَيَّاجِ
حَيَّانَ بِن حُصَيْنٍ، قال: قال لي عَليُّ بن أبي طالب - رضي الله عنه: ألاَ
أبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم؟ أن
لاَ تَدَعَ صُورَةً إلاَّ طَمَسْتَهَا، وَلاَ قَبْرًا (1) مُشْرفًا إلاَّ
سَوَّيْتَهُ. رواه مسلم
LINK DISKUSI :
www.fb.com/groups/piss.ktb/593711560651656/