Oleh: Ayi Yuniar
FAIDAH BERSHOLAWAT
(Di ambil dari PISS-KTB, Versi lama)
وذكر
أبو نعيم في الحلية: «أنَّ رَجُلاً مرّ بالنَّبي وَمَعَهُ ظَبْيٌ قَدِ
اصْطَادَهُ
، فَأَنْطَقَ الله سُبْحَانَهُ الَّذِي أنْطَقَ كُلَّ شَيْء
الظَّبيَ، فَقَالَ يَا رَسُولَ الله: إنّ لي أوْلاداً وأنَا أُرْضِعُهُمْ،
وَإِنَّهُمُ الآن جِيَاعٌ، فَأْمُرْ هاذا
أنْ يُخْلِينِي حَتَّى أذْهَبَ فَأُرْضِع أَوْلادِي وَأَعُود. قَالَ:
فَإِنْ لَمْ تَعُودِي؟ قَالَتْ: إنْ لَمْ أَعُدْ فَلَعَنَنِي الله كَمَنْ
تُذْكَر بَيْن يَدَيْهِ فَلا يُصَلِّي عَلَيْكَ. فَقَالَ النَّبيُّ
أطَلِقْها وَأَنَا ضَامِنُها فَذَهَبَت الظَّبيَةُ ثُمَّ عَادَتْ، فَنَزِلَ
جِبْريلُ عَلَيْهِ السَّلامُ، وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ الله يُقْرِئُكَ
السَّلامَ وَيَقُولُ: وَعِزَّتِي وَجَلالِي لأنَا أَرْحَمُ بِأُمّتِكَ مِنْ
هاذِهِ الظَّبِيَةِ بِأَوْلادِهَا وَأَنَا أَرَدُّهُمْ إليْكَ كَمَا
رَجعَتِ الظَّبْيَة إليك» الحمد لله الذي جعلنا من أمّة محمد وسلم تسليماً.
Dalam
kitab Alhilyah, Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa ada seorang berjalan di
depan Nabi dengan membawa rusa yang baru di dapatkan dari berburu,
tiba-tiba rusa itu berkata: “Ya Rasulallah, sesungguhnya aku mempunyai
beberapa anak yang masih menyusu kepadaku dan mereka kini lapar, karena
itu suruhlah orang ini melepaskan aku untuk menyusui anakku, kemudian
aku akan kembali lagi.” Rasulullah kemudian bertanya kepada rusa
tersebut, “Wahai rusa, jika engkau tidak kembali bagaimana?” jawab sang
rusa, “Jika aku tidak kembali maka Allah akan mengutukku bagaikan orang
yang mendengat namamu disebut padanya tiba-tiba ia tidak membaca
shalawat kepadamu.” Lalu Rasulullah menyuruh kepada orang pemburu rusa
tersebut, “Lepaskan rusamu ini, dan aku yang akan menjamin akan
kembalinya rusamu ini.” Kemudian pergilah rusa tersebut (untuk menyusui
anak-anaknya), kemudian setelah itu ia kembali kepada sang pemburu. Maka
turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Ya Muhammad, Allah menyampaikan
salam padamu dan berfirman: “Demi kemulyaan dan kebesaranKU, sungguh AKU
lebih menyayangi pada ummatmu lebih dari rahmat rusa itu terhadap
anak-anaknya, dan AKU akan mengembalikan mereka kepadamu sebagaimana
kembalinya rusa itu kepadamu
وابن
أبي عاصم: «ألا أُخْبِرُكُمْ بِأَبْخَل النَّاسِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا
رَسُولَ الله. قَالَ: مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
فَذالِكَ أَبْخَلُ النَّاسِ»
Ibn Abi ‘Aashim berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Sukakah kuberitakan kepada kalian
(ashhab) manusia yang paling bakhil? Jawab sahabat: “Iya ya
Rasulallah.” Maka Rasulullah berkata, “Yaitu orang yang mendengar
namaku disebut orang di depannya, kemudian ia tidak membaca shalawat
untukku, maka ia adalah manusia yang paling bakhil (pelit)
والنميري وابن بشكوال موقوفاً على أبي بكر رضي الله عنه قال: الصلاة على
رسول الله أمحق للخطايا من الماء للنار، والسلام على النبي أفضل من عتق
الرقاب، وحب رسول الله أفضل من مهج الأنفس، أو من ضرب السيف في سبيل الله.
Sayyidina Abu Bakar berkata: “Membaca shalawat
kepada Rasulullah lebih kuat untuk menghapus dosa dari pada air
terhadap api, dan mengucapkan salam kepada Rasulullah lebih afdhal dari
memerdekakan budak, dan cinta kepada Rasulullah lebih afdhal daripada
mengorbankan jiwa, dan dari pada mengangkat pedang fii sabilillah.
(Annumari, dan Ibn Basykual
وحكي
أن رجلاً حج وكان يكثر الصلاة على النبي في مواقف الحج وأعماله،فقيل له:
لمَ لمْ تشتغل بالدعاء المأثور؟ فاعتذر بأنه خرج للحج هو ووالده، فمات
والده بالبصرة، فكشف عن وجهه، فإذا هو صورة حمار فحزن حزناً شديداً، ثم
أخذته سنة فرآه ، وتعلق به وأقسم ليخبرنه بقصة
والده. فقال: إنه كان يأكل الربا وآكله يقع له ذلك دنيا وأخرى، ولكنه كان
يصلي عليّ كل ليلة عند نومه مائة مرة، فلما عرض له ذلك أخبرني به الملك
الذي يعرض عليّ أعمال أمتي، فسألت الله فشفعني فيه فاستيقظ فرأى وجه والده
كالبدر، ثم لما دفنه سمع هاتفاً يقول له: سبب العناية التي حفت والدك
الصلاة والسلام على رسول الله فآليت أن لا أتركها على أيّ حال كنت في أي
مكان كنت.
Hikayat:
Ada
seorang ketika berhaji selalu mebaca shalawat Nabi dalam segala tempat
yang mustahab, dan ketika ditanya: Mengapa kamu tidak membaca do’a-do’a
yang ma’tsur dari Nabi di tempat-tempat yang tertentu ini? Maka ia lebih
dahulu meminta ma’af kemudian menjawab dan menerangkan bahwa ia keluar
bersama ayahnya menuju hajji, dan ketika sampai di Bashrah, tiba-tiba
ayahnya meninggal dunia, sedangkan mukanya berubah menjadi bagaikan
khimar, maka aku sangat sedih akan hal tersebut yang sangat mempengaruhi
perasaanku, dan ketika aku tertidur dalam keadaan yang sedih tiba-tiba
mimpi bertemu dengan Rasulullah maka langsung saya pegang tangan beliau
dan saya beritahukan keadaan ayahku, maka Rasulullah bersabda, “Ayahmu
makan dari perkara riba, sedang pemakan riba itu memang demikian
keadaannya (akan menjadi khimar), tetapi ia membaca shalat untukku tiap
malam 100 x, karena itu ketika disampaikan oleh Malaikat keadaan ayahmu
(berubah menjadi khimar), maka segera aku meminta izin (kepada Allah)
memberikan syafa’ah untuk ayahmu, dan Allah mengizinkannya.”
Tiba-tiba
aku bangun tidur dan wajah ayahku telah berubah bagaikan bulan purnama,
dan setelah kukuburkan jasad ayahku, terdengar suara, “Keselamatan
ayahmu karena ia suka dan sering membaca shalawat atas Nabi Muhammad.”
Karena
itulah aku bersumpah untuk diriku, tidak akan aku tinggalkan shalawat
atas Rasul dalam segala hal dan dimanapun aku berada.”
(Dinukil dan disarikan dari kitab irsyadul ‘ibad ilaa sabili al-rasyad, dalam bab fadhalu al-shalawat ‘ala al-Nabiy)
SUMBER ASLI: