PERTANYAAN :
Lukman Ardiansyah
Assalamu alaikum
AKHLAQ KARIMAH itu yang Bagaimana ?? sukran ibarotnya ya..
JAWABAN:
Alif Jum'an Azend >>
SALINAN 33 KIAT-KIAT
MENGGAPAI KETENANGAN JIWA
oleh Muhammad Abdul Hakiem
TAUSHIYYAH MULTAQO TSANAWIY DI KAWASAN VILLA HORTENSIA PRIGEN PANDAAN
PASURUAN 16-17 Agustus 2004
حامدا لله تبارك وتعالى ومصليا على رسول الله صلى الله عليه وسلم أما
بعد :
Situasi kesehatan jiwa saat
ini,sebagaimana dinyatakan WHO,merupakan krisis yang tidak terungkap yang akan
semakin buruk di masa-masa yang akan datang.
Di zaman maju
ini betapa banyak orang menderita ketegangan,kecemasan,panik,despresi,tidak
puas,disharmoni,gelisah,kecewa,curiga berlebihan,dan lainnya sebagai akibat dari
tekanan-tekanan yang mengganggu jiwa atau batinnya. Dengan kenyataan ini,ketenangan jiwa
semakin mahal harganya dan akan semakin didamba banyak
orang.
Keimanan dan
ketaqwaan kepada Alloh, merupakan modal utama mencapai dan menjaga kesehatan
jiwa. Penelitian menunjukkan masyarakat yang religius lebih kecil resikonya
terkena gangguan kejiwaan dibanding mereka yang tidak religius dalam kehidupan
sehari-harinya.
Berikut ini
adalah kiat-kiat untuk menggapai ketenangan jiwa dengan ber-ahlaqul karimah sebagaimana diajarkan atau
disemangati oleh agama kita,islam,yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist
Nabi saw.
I
.SECARA UMUM
1.Tidak
memaksakan diri diluar batas kemampuan. Tidak ada “TAKALLUF” (pemaksaan diri)
dalam agama islam saat melakukan ibadah. Islam justru menyeru
bermadya(al-qosda): berlaku sedang,tengah-tengah,dan
wajar.
2.Menghindari
dosa. Pelanggaran terhadap aturan agama atau dosa memberikan pengaruh yang tidak
baik pada jiwa. Dosa menjadikan kita tidak tenang,takut,dan was-was.
Kita takut dosa itu diketahui orang lain.
3.Dzikir,mengingat
Alloh. Ia menumbuhkan keyaqinan diri,mendekatkan komunikasi diri dengan Alloh, dan
menjadikan hati tidak kering. Dzikir bisa berupa sholat,(paling tidak sholat
lima waktu,apalagi bila ditambah tahajud),membaca Al-Qur’an,membaca
do’a-do’a,dan sebagainya.
E
….ألا بذكر الله تطمئن
القلوب(سورة الرعد
28)
Artinya
:
4.Melihat,membaca,menyimak,dan
memperhatikan perilaku atau sejarah keteladanan orang-orang sholeh. Pepatah
mengatakan “Saat
orang-orang shaleh dituturkan,turunlah rahmat-rahmat.”
E
عند ذكر الصالحين تتنزل رحمات.(الحكمة)
Artinya:
Disaat orang-orang sholih dituturkan maka
turunlah rahmat-rahmat(hikmah)
5.Ringan tangan,suka menolong,dan dermawan
(sakho’). Tidak melihat diri. Tidak melihat apa yang dia keluarkan bagi orang
lain. Bermanfaat bagi orang banyak.
E
نظـرت في السخاء فما وجد له أصلا وفـرعا الا حسن الظن بالله عز وجل,
وأصل البخل وفرعه سوء الظن بالله عز وجل.(ألامام الحسن
البصري)
Artinya:
Saya
melihat dalam kedermawanan tidak menemukan pokok atau cabangnya kecuali
berprasangka baik pada Alloh ‘Azza wa Jalla dan pokok dan cabang dari kebakhilan
adalah berprasangka buruk pada Alloh ‘Azza wa Jalla. (Imam Hasan
Al-Bashriy)
6.Lapang
dada(salamatus shodri). Hatinya dijauhkan dari dengki,iri
hati,dendam,takabur,prasangka buruk,dan semacamnya.
7.Menasehati
khalayak (an-nushu lilummah) atau berdakwah atau ta’lim(ngaji). Alangkah bahagia
melihat ilmu yang kita berikan diterima dan diamalkan orang lain. Orang-orang
awam menjadi lepas dari kebodohannya. Dikatakan: “Amal yang menyebar manfaatnya
kepada khalayak lebih utama daripada amal yang manfaatnya terbatas pada diri
sendiri.
8.Berlaku
santun (al-hilmu) dan tidak tergesa-gesa(al-anah). Terburu-buru dan reaktif
terhadap situasi yang mengelilinginya merupakan tanda ketidaktenangan jiwa. Dengan berfikir
jernih,terencana,dan tidak kegabah,jiwa menjadi tenang.
9.Puasa dalam arti khusus maupun puasa dalam arti umum yaitu menahan
diri(imsak). Puasa bisa menstabilkan jiwa. Para ulama’ banyak memaknai sabar
dalam Al-Qur’an sebagai puasa.
10.Menambah
ilmu. Wawasan menjadi luas,tidak berfikiran sempit. Kapan dan dimana pun kita
adalah Thoolib (pencari ilmu) Tidak merasa puas diri ibarat merasa besar didalam
aquarium kecil. Diatas orang ‘alim ada yang lebih ‘alim lagi. Betapa tinggi ilmu
Nabi Musa, namun Alloh memerintahkannya tetap memburu ilmu dari Nabi
Khidlir.
E
لازلت طالبا الى يوم القيامة.(أبوي السيد محمد بن علوي بن عباس المالكي
المكي الحسني)
Artinya:
Telah
berkata Ulama’ Besar Makkah Al-Mukarromah pada abad ini,beliau adalah As-Syaikh
As-Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasaniy: “Sampai hari qiyamat kamu adalah
murid”.
11.Memahkotai
ilmu yang dimiliki dengan akhlaq terpuji,meliputi makrifat
(kesadaran),tawadlu’(kerendahan hati),amal,dan taqwa. Ilmu tidak akan bermanfaat
dengan
sendirinya. Orang berilmu harus sadar diri,ikhlas. Berilmu tapi sombong dibenci
masyarakat. Ilmu tanpa amal,jiwa terasa dikejar-kejar. Dan seandainya ilmu
menjadi baik tanpa taqwa,maka manusia termulya adalah
iblis.
12.Melihat
kepada orang/tingkatan yang berada dibawahnya.
E
أنظروا الى من أسفلكم ولا تنظروا الى من فوقكم.
(الحكمة)
Artinya:
Lihatlah
orang yang ada di bawahmu dan jangan kau melihat orang yang di
atasmu.(al-Hikmah)
13.Menyadari
kekayaan yang hakiki dan atau tempat kembali yang hakiki,bahwa harta yang kita
makan akan menjadi kotoran dan yang kita pakai akan menjadi rusak,dan begitu
kita mati,itu semua menjadi milik ahli waris,sementara yang kekal adalah sedikit
harta yang telah kita sedekahkan.
E
يقول ابن أدم: مالي..مالي..
قال:يابن أدم ما من مالك الا ما أكلت فأفنيت, وما لبست فأبليت, وما تصدقت فأمضيت.
(الحديث)
Artinya:
Anak
Adam berkata: Hartaku..hartaku.. Rosululloh j
bersabda: Hai Anak Adam tidak ada dari hartamu kecuali sesuatu yang kau makan
akan menjadi kotoran,dan sesuatu yang dikau pakai akan rusak,dan sesuatu yang
engkau shodaqohkanlah harta yang
sebenar-benarnya.(al-Hadist)
14.Ridlo
dan puas terhadap pembagian yang diterimanya. Apa yang ada ini
dinikmati.
E
لا تحقرن من المعروف
شيئا.(الحكمة)
Artinya:
Jangan
remehkan sedikitpun dari suatu kebaikan yang diperoleh.(Al-Hikmah)
15.Sabar
dan tegar menerima ujian,karena semua telah diatur oleh Alloh
SWT.
E
الصبر عند الصدمة الاولى.(رواه الترمذي)
Artinya:
Sabar
yang sempurna adalah disaat hatinya dituntut bersedih dia tidak merasa sedih dan
dengan sabar
ini dia terus akan dapat pahala.(H.R.Turmudzi)
16.Ihtisab,yakni
mengharap pahala dari Alloh SWT,atas mushibah yang
menimpanya.
17.Meyakini
dibalik ujian ada pelajaran (hikmah) dan setelah kesusahan pasti ada
kegembiraan.
18.Suami
tasamuh(toleran)terhadap istri.
19.Suami
taghoful (melupakan perangai istri yang tidak disukai) karena dibalik hal yang
dia tidak sukai masih begitu banyak hal yang dia sukai dari
istrinya.
20.Suami
memenuhi hak-hak istri.
21.Suami
tabah,sabar,dan tahan atas gangguan dari istrinya.
22.Suami
mendidik dan membimbing istri dengan baik dan lembut,sebab bila
pendidikan dilakukan dengan keras niscaya terjadi
cerai,sedang bila tidak dididik atau dibiarkan sama sekali,istri akan tetap pada
kebengkokkannya.
E
المرأة كالضلع ان ذهبت تقيمها
كسرتها, وان تركتها استمتعت بها على عوج.(رواه الترمذي
حسن-صحيح)
Artinya:
Sesungguhnya
wanita itu seperti tulang iga (diciptakan keluar dari tulang rusuk kiri
laki-laki yang paling bawah)bila kita berusaha meluruskan (dengan sikap
keras) dia akan putus (mutung:jawa),dan apabila kita biarkan atau
meninggalkannya (tidak mendidiknya) dia akan bengkong
selamanya.(H.R.Turmudzi)
23.Istri
patuh pada suami.
24.Istri
tidak banyak bicara.
25.Istri
tekun beribadah.
26.Istri
menjaga kehormatan dirinya,memelihara kehormatan suami dan hartanya,serta
menjaga anak-anaknya.
E
والرجل راع على أهله وهو
مسئول, والمرأة راعية على بيت زوجها وهي مسئولة.(رواه
البخاري)
E
والمرأة راعية على بيتها
وولدها.(في كتاب الترغيب والترهيب)
Artinya:
Laki-laki
bertanggung jawab atas istrinya,wanita bertanggung jawab atas suaminya (suami
dan anaknya didalam kitab At-Targhib wa
Tarhib).(H.R.Bukhoriy)
27.Hidup
berjama’ah dengan misi kebenaran yang mengikatnya.
Indah. Penelitian menyatakan hidup mengisolir diri atau induvidual adalah sumber
berbagai penyakit kejiwaan. Di setiap jama’ah manapun pasti ada konflik. Tapi
bila pandai mensikapinya,itu akan membuat kita dewasa dan matang. “Seburuk-buruk
kehidupan berjama’ah lebih baik daripada hidup sendirian.”
28.Taat
pada Murobbi (guru sekaligus yang mengomando kita) sekaligus pada sistem yang
dibina olehnya. Kita bergaul dengan orang-orang yang jujur. Kita
mempunyai pembimbing. Ada yang mengingatkan begitu kita teledor dan menyimpang.
Perhatikanlah orang yang tidak patuh pada komando/komando jauh dari
murobbi,jiwanya bisa goncang.
E
لولا مربي ما عرفت ربي.
(الحكمة)
Artinya:
Andai
tidak ada guru pembimbingku aku tidak akan tahu siapa
Tuhanku.(Al-Hikmah)
29.Silaturrahmi.
Memperbanyak teman,melenyapkan permusuhan.
30.Menghilangkan
Ghil (unek-unek tdk baik) dan mengedepankan Husnudzon kepada sesama jama’ah.
Kedengkian dan prasangka buruk adalah belenggu dalam jiwa.
VII.UMUM
31.Tafakkur
dan tadabbur alam (mengagungkan ciptaan Alloh) dalam rangka menyegarkan jiwa
yang lelah (refresing/piknik).
32.Istiqomah,
dalam arti ulet,tekun,konsisten,teguh memegang prinsip,dan bersungguh-sungguh.
Tangguh.
33.Optimis. Percaya diri. Tidak berputus asa. Pantang menyerah. Ibarat
dian (pelita) yang tak kunjung padam. Betapapun rintangan menghadang.
Tentu,setelah kiat-kiat tersebut diatas dilaksanakan. Sebab,optimisme
tanpa kerja keras tak ubahnya mimpi.
والله أعلــــــــــــم بالصواب
معهد نور الحرمين ببوجون – مالانج - جاوي الشرقية
تاريخ : 23 - أوكوستوس - 2004
الساعة : خامسة وخمسة وثلاثين دقائق