Oleh KH. Abdullah Afif
وَحكَى الْيَافِعِ
Imam Yafi’i menceritak
Bahwasanya
Wahai tuan Qadhi, adalah saya seorang faqir yang mempunyai tanggungan
Sang Qadhi menjanjika
فَرَجَعَ فَوَعَدَهُ
Orang faqir itu pun kembali pada waktu Zhuhur kepada sang Qadhi, tapi sang Qadhi menjanjika
فَذَهَبَ الْفَقِيْر
Maka pergilah si faqir dengan patah hati
فَمَرَّ بِنَصْرَان
Maka si faqir melewati seorang nashrani yang sedang duduk-dudu
فَقَال النَّصْرَا
Si Nashrani bertanya, “Hari apakah hari ini?”
فَذَكَرَ لَهُ الْفَقِيْر
Maka si faqirpun menerangka
فَقَالَ لَهُ النَّصْرَا
Berkata si Nashrani , “Katakan apa hajatmu, karena engkau telah bersumpah dengan agungnya kemuliaan hari Asyura
فَذَكَرَ لَهُ الْخُبْزَ وَاللَّحْم
Maka si faqir menuturkan
فَأَعْطَاه
Maka si nashranipu
فَذَهَبَ الْفَقِيْر
Dan pulanglah si faqir ke rumahnya
فَلَمَّا جُنَّ اللَّيْلُ وَنَامَ الْقَاضِيْ
. Ketika malam tiba dan sang Qadhi tidur dan bermimpi mendengar suara seseorang yang tidak terlihat orangnya, orang itu berkata:
“Angkat kepalamu!”
Ia bertanya, “Ya Tuhan, apa dua istana ini ?”
Terdengar jawaban, “Keduanya untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si faqir. Maka ketika kamu menolak dia, kini istana itu milik seorang Nashrani .”
فَغَدَا إِلَى النَّصْرَا
Sang Qadhipun pergi ke rumah si nashrani seraya bertanya kepadanya , “Amal kebaikan apakah gerangan yang kau buat tadi siang ?”
فَقَالَ: وكَيْفَ ذَلِكَ؟
Si nashrani bertanya: “Ada apa gerangan ?”
فَذَكَرَ لَهُ الرُّؤْيَا
Maka sang qadhipun menceritak
فَقَالَ: أَيُّهَا الْقَاضِيْ
Kata si Nashrani: “ Wahai Qadhi, setiap amal yang diterima adalah mahal, aku tidak akan menjualnya
فَقَالَ: أَنْتَ لَسْتَ بِمُسْلِمٍ
Sang qadhipun berkata: “Bukankah engkau bukan orang Islam ?”
فَقَطَعَ الزُّنَّار
Ketika itu juga orang Nashrani itu memotong ikat pinggangny
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN
Dan sesungguhn
Sumber:
Kitab Irsyadul Ibad halaman 78 (maktabah syamilah halaman 149)
Wallaahu A'lam
Semoga bermanfaat
Bahwasanya
Wahai tuan Qadhi, adalah saya seorang faqir yang mempunyai tanggungan
Sang Qadhi menjanjika
فَرَجَعَ فَوَعَدَهُ
Orang faqir itu pun kembali pada waktu Zhuhur kepada sang Qadhi, tapi sang Qadhi menjanjika
فَذَهَبَ الْفَقِيْر
Maka pergilah si faqir dengan patah hati
فَمَرَّ بِنَصْرَان
Maka si faqir melewati seorang nashrani yang sedang duduk-dudu
فَقَال النَّصْرَا
Si Nashrani bertanya, “Hari apakah hari ini?”
فَذَكَرَ لَهُ الْفَقِيْر
Maka si faqirpun menerangka
فَقَالَ لَهُ النَّصْرَا
Berkata si Nashrani , “Katakan apa hajatmu, karena engkau telah bersumpah dengan agungnya kemuliaan hari Asyura
فَذَكَرَ لَهُ الْخُبْزَ وَاللَّحْم
Maka si faqir menuturkan
فَأَعْطَاه
Maka si nashranipu
فَذَهَبَ الْفَقِيْر
Dan pulanglah si faqir ke rumahnya
فَلَمَّا جُنَّ اللَّيْلُ وَنَامَ الْقَاضِيْ
. Ketika malam tiba dan sang Qadhi tidur dan bermimpi mendengar suara seseorang yang tidak terlihat orangnya, orang itu berkata:
“Angkat kepalamu!”
Ia bertanya, “Ya Tuhan, apa dua istana ini ?”
Terdengar jawaban, “Keduanya untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si faqir. Maka ketika kamu menolak dia, kini istana itu milik seorang Nashrani .”
فَغَدَا إِلَى النَّصْرَا
Sang Qadhipun pergi ke rumah si nashrani seraya bertanya kepadanya , “Amal kebaikan apakah gerangan yang kau buat tadi siang ?”
فَقَالَ: وكَيْفَ ذَلِكَ؟
Si nashrani bertanya: “Ada apa gerangan ?”
فَذَكَرَ لَهُ الرُّؤْيَا
Maka sang qadhipun menceritak
فَقَالَ: أَيُّهَا الْقَاضِيْ
Kata si Nashrani: “ Wahai Qadhi, setiap amal yang diterima adalah mahal, aku tidak akan menjualnya
فَقَالَ: أَنْتَ لَسْتَ بِمُسْلِمٍ
Sang qadhipun berkata: “Bukankah engkau bukan orang Islam ?”
فَقَطَعَ الزُّنَّار
Ketika itu juga orang Nashrani itu memotong ikat pinggangny
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN
Dan sesungguhn
Sumber:
Kitab Irsyadul Ibad halaman 78 (maktabah syamilah halaman 149)
Wallaahu A'lam
Semoga bermanfaat
Pekalongan