Oleh KH. Abdullah Afif
Kawan…….
Pernahkah anda mencicipi hidangan bubur berwarna kuning yang ditaburi beraneka biji-bijia n dan lauk pauk ? eunak ech enak kan ?! .
Bubur tersebut nongolnya setiap hari Asyuro , makanya disebut BUBUR SURAN .
Tapi apakah kawan tahu mulai kapan asal muasal hidangan yang khas tersebut ?
Ingin tahu ?
Coba simak keterangan yang termaktub dalam hamisy Kitab I’anatutht halibin, juz II halaman 267:
قَوْلُهُ: وَأَخْرَجَ نُوْحًا مِنَ السَّفِيْن َةِ
وَذَلِكَ أَنَّ نُوْحًا - عَلَيْهِ السَّلَامُ - لَمَّا نَزَلَ مِنَ السَّفِيْن َةِ هُوَ وَمَنْ مَعَهُ: شَكَوْا اَلْجُوْعَ ، وَقَدْ فَرَغَتْ أَزْوَادُه ُمْ فَأَمَرَهُ مْ أَنْ يَأْتُوْا بِفَضْلِ أَزْوَادِه ِمْ،
فَجَاءَ هَذَا بِكَفِّ حِنْطَةٍ، وَهَذَا بِكَفِّ عَدَسٍ، وَهَذَا
بِكَفِّ فُوْلٍ، وَهَذَا بِكَفِّ حِمَّصٍ إِلَى أَنْ بَلَغَتْ سَبْعَ
حُبُوْبٍ - وَكَانَ يَوْمَ
عَاشُوْرَا ءَ - فَسَمَّى نُوْحٌ عَلَيْهَا وَطَبَخَهَ ا لَهُمْ، فَأَكَلُوْ ا جَمِيْعًا وَشَبِعُوْ ا، بِبَرَكَات ِ نُوْحٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ ،
Sabda Nabi:
WA AKHRAJA NUUHAAN MINASSAFII NATI
Allah mengeluark an nabi Nuh dari perahu
Ceritanya :
Sesungguhn ya Nabi Nuh 'alaihissa lam ketika berlabuh dan turun dari kapal,beli au bersama orang-oran g yang menyertain ya,mereka merasa lapar sedangkan perbekalan mereka sudah habis. Lalu Nabi Nuh memerintah kan pengikutny a untuk mengumpulk an sisa-sisa perbekalan mereka.Mak a dengan serentak merekapun mengumpulk an sisa-sisa perbekalan
mereka, ada yang membawa seraup biji gandum, ada yang membawa biji
adas, ada yang membawa biji kacang ful,ada yang membawa biji himmash
(kacang putih) dll, sehingga terkumpul 7 (tujuh) macam biji-bijia n. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Asyuro. Selanjutny a Nabi Nuh membaca basmalah pada biji-bijia n yang sudah terkumpul lalu beliau memasaknya ,setelah matang lalu mereka menyantapn ya bersama-sa ma sehingga kenyang semuanya. dengan berkahnya Nabi Nuh ‘Alaihissa laam.
فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى:
sebagaiman a dalam Al-Quran (11:48)
قِيلَ يَانُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَات ٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ
Difirmanka n: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat dari orang-oran g yang bersamamu.
وَكَانَ ذَلِكَ أَوَّلَ طَعَامٍ طُبِخَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ بَعْدَ الطُّوْفَا نِ - فَاتَّخَذَ هُ النَّاسُ سُنَّةَ يَوْمِ عَاشُوْرَا ءَ، وَفِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِمَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ، وَيُطْعِمُ الْفُقَرَا ءَ وَالْمَسَا كِيْنَ.
Dan itu adalah pertama kali makanan yang dimasak dibumi setelah adanya Thaufan (banjir bandang. Jw),
Dengan adanya peristiwa tersebut ,maka orang-oran g menjadikan nya sebagai tradisi yang mereka laksanakan setiap hari Asyuro, dan barang siapa yang melakukan hal tersebut dan dibagikan kepada fuqoro wal masakin,ma ka akan mendapatka n pahala yang besar.
اهـــ مِنَ الرَّوْضِ الْفَائِقِ .
Selesai, dari Kitab Arraudhul Faa`iq
(Catatan:
Cerita tersebut diatas juga termaktub dalam kitab Nihayatuzz ain halaman 196)
وَمِمَّا يُعْزَى لِلْحَافِظ ِ ابْنِ حَجَرٍ فِيْمَا يُطْبَخُ مِنَ الْحُبُوْب ِ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَا ءَ
Diantara keterangan yang dinisbatka n kepada al hafizh Ibnu Hajar tentang biji-bijia n yang dimasak pada hari Asyura
فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَا ءَ سَبْعٌ تُهْتَرَسْ
pada hari Asyura tujuh dijadikan bubur
بُرٌّ وَرُزٌّ ثُمَّ مَاشٌ وَعَدَسْ
padi, gandum, maasy (nama biji-bijia n) dan adas
وَحِمَّصٌ وَلُوْبِيَ ا وَالْفُوْل ُ
Kaacang putih, kacang polong dan kacang brul
هَذَا هُوَ الصَّحِيْح ُ وَالْمَنْق ُوْلُ
ini adalah yang shahih dan yang manqul
Catatan:
1. Cerita tersebut diatas juga termaktub dalam kitab Nihayatuzz ain halaman 196
2. Menurut sebagaian ulama ada yang mengatakan jumlah biji-bijia n yang dibuat bubur oleh Nabi Nuh 'alaihissa laam berjumlah sekitaar 40 (empat puluh) an. Kadzaa Akhbarani Bihii Syaikhunaa .
Wallaahu A’lamu Bishshawaa b
Bersambung , Insya Allah
LINK ASAL : http:// www.faceboo k.com/ groups/ piss.ktb/ permalink/ 50206571314 9575/
Kawan…….
Pernahkah anda mencicipi hidangan bubur berwarna kuning yang ditaburi beraneka biji-bijia
Bubur tersebut nongolnya setiap hari Asyuro , makanya disebut BUBUR SURAN .
Tapi apakah kawan tahu mulai kapan asal muasal hidangan yang khas tersebut ?
Ingin tahu ?
Coba simak keterangan
قَوْلُهُ: وَأَخْرَجَ
وَذَلِكَ أَنَّ نُوْحًا - عَلَيْهِ السَّلَامُ
عَاشُوْرَا
Sabda Nabi:
WA AKHRAJA NUUHAAN MINASSAFII
Allah mengeluark
Ceritanya :
Sesungguhn
فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى:
sebagaiman
قِيلَ يَانُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَات
Difirmanka
وَكَانَ ذَلِكَ أَوَّلَ طَعَامٍ طُبِخَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ بَعْدَ الطُّوْفَا
Dan itu adalah pertama kali makanan yang dimasak dibumi setelah adanya Thaufan (banjir bandang. Jw),
Dengan adanya peristiwa tersebut ,maka orang-oran
اهـــ مِنَ الرَّوْضِ الْفَائِقِ
Selesai, dari Kitab Arraudhul Faa`iq
(Catatan:
Cerita tersebut diatas juga termaktub dalam kitab Nihayatuzz
وَمِمَّا يُعْزَى لِلْحَافِظ
Diantara keterangan
فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَا
pada hari Asyura tujuh dijadikan bubur
بُرٌّ وَرُزٌّ ثُمَّ مَاشٌ وَعَدَسْ
padi, gandum, maasy (nama biji-bijia
وَحِمَّصٌ وَلُوْبِيَ
Kaacang putih, kacang polong dan kacang brul
هَذَا هُوَ الصَّحِيْح
ini adalah yang shahih dan yang manqul
Catatan:
1. Cerita tersebut diatas juga termaktub dalam kitab Nihayatuzz
2. Menurut sebagaian ulama ada yang mengatakan
Wallaahu A’lamu Bishshawaa
Bersambung
LINK ASAL : http://