PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum. Kata
kakek-ku, kalau kambing untuk aqiqah, waktu mencincangnya tidak boleh
sembarangan, kalau pas tulang cara memotong-motongnya harus pada sendi-sendinya,
apabila tidak maka dapat menyebabkan penyakit tulang pada anak yang di-aqiqahi.
Apakah memang demikian aturan mainya ?? Mohon pencerahannya. [Mukhlisin
Elhanafi].
JAWABAN
:
Wa'alaikum salam, Dalam
memotong daging aqiqoh memang dianjurkan untuk tidak memecahkan tulang
belulangnya. Hai ini adalah sebagai bentuk tafaulan terhadap keselamatan anggota
tubuh si jabang bayi. Lihat Kifayatul Ahyar :
قال
النووى فهو ارجح، و يستحب ان اللحم ينزع بلا كسر عظم تفاؤلا بسلامة اعضاء المولود
.قال ابن الصباغ و لو كسره لم يكره فى اصح الوجهين كفاية الاخيار ٢/٢٤٣
Anjuran yang lain dagingnya
dimasak dengan rasa manis dan diberikan pada faqir miskin dalam bentuk yang
masak. Diantar langsung lebih baik. Maksud dari masakan manis ini adalah supaya
anak tersebut manis akhlaknya dan berbudi pekerti luhur
و
يستحب ان لا يتصدق به نيئا بل مطبوخا على الاصح و يستحب طبخه بحلو على الاصح تفاؤلا
بحلاوة اخلاق المولود و قيل يطبخ بحامض كفاية الاخيار ٢/٢٤٣
و
ان لا يكسر عظمها و ان يتصدق به مطبوخا و بحلو و الارسال اكمل بشرى الكريم
٢/١٣٠
- Fath al-Mu’iin II/336
:
ويندب
لمن تلزمه نفقة فرعه أن يعق عنه من وضع إلى بلوغ وهي كضحية ولا يكسر عظم والتصدق
بمطبوخ يبعثه إلى ...الفقراء أحب من ندائهم إليها ومن التصدق نيئا..
Disunahkan bagi orang yang
wajib menafkahi anaknya untuk menyembelih aqiqah mulai masa kelahiran hingga
dewasa / baligh, aqiqah seperti halnya udhiyyah / qurban, jangan
dipecah tulangnya, mensedahkannya dalam
bentuk dimasak dan diantarkan pada orang-orang fakir lebih disukai ketimbang
mengundang mereka atau memberikannya dalam bentuk mentah.
- Fiqh al-Islaam wa
Adillatuhu IV/287 :
حكم
اللحم كالضحايا، يؤكل من لحمها، ويتصدق منه، ولا يباع شيء منها. ويسن طبخها، ويأكل
منها أهل البيت وغيرهم في بيوتهم، وكره عند المالكية عملها وليمة يدعو الناس إليها.
ويجوز عند المالكية: كسر عظامها، ولا يندب. وقال الشافعية والحنابلة:يجوز اتخاذ
الوليمة، ولا يكره كسر العظام، إذ لم يثبت فيه نهي مقصود، بل هو خلاف الأولى،
ويستحب أن تفصل أعضاؤها، ولا تكسر عظامها، تفاؤلاً بسلامة أعضاء المولود، لما روي
عن عائشة، أنها قالت: «السنة شاتان مكافئتان عن الغلام، وعن الجارية شاة تطبخ
جُدولاً (2) ،
HUKUM DAGING AQIQAH
Hukumnya seperti halnya daging qurban boleh dimakan dagingnya (bila tidak berupa
aqiqah wajib/nadzar) dan disedekahkan sebagiannya, jangan ada yang dijual,
disunahkan memasak dagingnya dimakan sekeluarga dan lainnya dalam rumah. Menurut
kalangan Malikiyyah makruh hukumnya menjadikan aqiqah sebagai bentuk walimah
dengan mengundang orang menikmatinya namun menurut
kalangan ini boleh memecah tulang-tulang binatang aqiqah tapi tidak
disunahkan.
Menurut kalangan
Syafi’iyyah dan Hanabilah boleh dijadikan walimah karena tidak terdapat dalil
pelarangan tentangnya hanya saja hukumnya Khilaaf Aula (menyalahi keutaman)
tapi
tulang hewan aqiqahnya jangan dipecah sebagai bentuk penghapan baik atas
keselamatan anggauta tubuh anak yang dilahirkan berdasarkan riwayat dari
‘Aisyah ra “Yang sunah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama sedang
anak perempuan seekor kambing dengan di masak per anggauta badan”. [Fiqh
al-Islaam wa Adillatuhu IV/287]
- kitab Mushannaf Ibni Abi
syaibah 8/54 :
مَنْ
قَالَ لاَ يُكْسَرُ لِلْعَقِيقَةِ عَظْم
Orang yang berkata :
untuk
aqiqah tulang tidak dipecah
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ ، عَنْ جَعْفَرٍ ، عَنْ أَبِيهِ ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى
الله عليه وسلم أَمَرَ بِالْعَقِيقَةِ الَّتِي عَقَّتْهَا فَاطِمَةُ عَنِ الْحَسَنِ
وَالْحُسَيْنِ ، يَبْعَثُوا إِلَى الْقَابِلَةِ مِنْهَا بِرِجْلٍ ، قَالَ : وَلاَ
يُكْسَرُ مِنْهَا عَظْمٌ.
...dari Ja'far dari
ayahnya, sesungguhnya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam merintahkan hewan
aqiqah yang dilakukan oleh Fathimah untuk Hasan dan Husain agar dikirimkan ke
qabilah (dukun bayi) dari hewan aqiqah berupa kaki. Beliau bersabda:
Dan
tulang tidak dipecahkan dari hewan aqiqah
- kitab al Mughni libni
Qudamah :
ويستحب
أن تفصل أعضاؤها ، ولا تكسر عظامها ; لما روي عن عائشة ، أنها قالت : السنة شاتان
مكافئتان عن الغلام ، وعن الجارية شاة ، تطبخ جدولا ، ولا يكسر عظم ، يأكل ، ويطعم
، ويتصدق
السنة
شاتان مكافئتان عن الغلام ، وعن الجارية شاة ، تطبخ جدولا ، ولا يكسر عظم ، يأكل ،
ويطعم ، ويتصدق
Sunnahnya adalah dua
kambing yang setara untuk putra dan untuk putri satu kambing. Dimasak per
anggota tubuh (maksudnya sudah dipotong potong sesuai ruas tulang) dan
tidak
dipatahkan tulangnya. Dimakan, dibuat menjamu,
dan dishodaqohkan.
Larangan tersebut tidak
sampai pada hukum haram, jadi hanya makruh. Namun walaupun hanya makruh
memecahkan tulang hewan aqiqah, alangkah baiknya apabila kita menghindarinya,
karena segala yang dilarang oleh Nabi pasti ada efeknya. Itulah hukum sebab
akibat. Wallahu A’lamu bis Showaab. [Abdurrahman
As-syafi'i, Masaji Antoro, Abdullah Afif, Sang Mistikus Cinta].
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/489465791076234/