PERTANYAAN :
Bang Toyyib Aja
Assalamu 'alaikum warahmatul lahi wabarakaat uh.
Izin tanya lagi mu'allim.. !
Masih seputar shalat.
Mungkin masih banyak yang belum tahu seperti halnya saya.
atau mungkin banyak yang lupa ketika melaksanak an shalat, karna memang susahnya melakukan
shalat dengan khusyu'.
Dari itu mohon bimbingan dan share ilmunya.
Dari yang saya fahami ketika mushallii melakukan rukun dari rukun2 shalat, baik fi'lii atau qaulii, mushallii harus qosdu(berm aksud/ niat) contoh: ketika hendak ruku',
mushallii harus qosdu(niat )
melakukan ruku'.
Atau ketika hendak membaca fatihah, mushallii harus qosdu(niat ) membaca fatihah, demikian juga dengan
rukun2 yang lain.
Karna apabila mushallii melakukan rukun hanya ithlaq(sek edar melakukan) tanpa niat maka rukunnya tidak sah.
Pertanyaan :
1.benarkah
pemahaman saya di atas?
2.apa yang di maksud qosdu dalam tiap rukun?
3.bagaiman a cara
qosdu yang benar?
4.apakah cukup dengan kita ingat bahwa rukun yang kita kerjakan adalah rukunnya shalat?
Sebelum dan sesudahnya
saya ucapkan syukran katsiiran.
Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad.
JAWABAN :
>> Abdullah Afif
Wa'alaikum ussalaam
warahmatul laah
yang dikehendak i
ialah ketika ada sharif (sesuatu yang memalingka n dari rukun tsb) harus ada qashdu, misalnya
ketika turun dengan tujuan sujud tilawat, tapi ketika turun kebawah
tidak jadi sujud tilawat tapi dijadikan sujud rukun, maka sujudnya tidak
sah
(lihat ta'bir ustadz bang Toyyib)
Tapi jika tidak ada sharif maka tidak wajib qashdu sebagaiman a dalam hasyiyah Jamal 3/336
قَوْلُهُ وَلَا يَقْصِدُ بِهِ غَيْرَهُ ) أَيْ : يَجِبُ أَنْ لَا يَقْصِدَ بِالْهَوِي ِّ
غَيْرَ الرُّكُوعِ
فَقَطْ فَإِنْ قَصَدَهُ وَغَيْرَهُ
أَوْ أَطْلَقَ لَا يَضُرُّ ا هـ بِرْمَاوِي ٌّ
fokus:
أَوْ أَطْلَقَ لَا يَضُرُّ
AU ATHLAQA LAA YADHURRU
atau memutlakka n
(tanpa qashdu apa-apa), maka tidak apa-apa
Wallaahu A'lam
>> Masaji Antoro
Wa'alaikum salam
Warohmatul laahi Wa
barokaatuh
Saat seseorang hendak menjalanka n ruku’ atau rukun-ruku n shalat lainnya tidak diperkenan kan punya niatan selain rukun yang
hendak ia jalani, bila ia tidak punya niat lain maka ruku’ atau
rukun-ruku n shalat
lainnya sudah cukup dan tidak perlu niat saat menjalanin ya.
( قَوْلُهُ وَلَا يَقْصِدُ بِهِ غَيْرَهُ ) أَيْ : يَجِبُ أَنْ لَا يَقْصِدَ بِالْهَوِي ِّ
غَيْرَ الرُّكُوعِ
فَقَطْ فَإِنْ قَصَدَهُ وَغَيْرَهُ
أَوْ أَطْلَقَ لَا يَضُرُّ ا هـ بِرْمَاوِي ٌّ ،
(Keteranga n
dan janganlah bertujuan lain saat turun untuk ruku’) artinya wajib bagi
seseorang yang turun untuk ruku tidak bertujuan selain untuk
menjalanka n ruku’,
namun bila ia turun bertujuan untuk ruku’ dan selainnya atau ia
memutlakka n turunnya (tiada
bertujuan apapun) maka tidak berbahaya.
Hasyiyah al-Jamal III/336
( قوله يجب أن لا يقصد بالهوي للركوع غيره ) أي غير الركوع بأن يهوي بقصد الركوع وحده أو مع غيره أو لا بقصد شيء
(Keteranga n
wajib bagi seseorang yang turun untuk ruku tidak bertujuan selain untuk
menjalanka n ruku’)
artinya bila seseorang hendak ruku’ maka bertujuanl ah untuk ruku’ saja, atau ruku’ bersama
lainnya atau tanpa memiliki tujuan sesuatupun .
I’aanah at-Thoolib iin
I/156
(ولا يقصد به غيره) اي لا يقصد بالهوي غير ركوع (فلو هوى لتلاوةٍ) أو أخذ شيءٍ (فجعله) عند بلوغه حد الركوع (ركوعاً لم يكف) بل يلزمه أن ينتصب ثم يركع لصرفه هويه لغير الواجب فلم يقم عنه وكذا سائر الأركان
(Keteranga n
dan janganlah bertujuan lain saat turun untuk ruku’) bila seseorang
bertujuan untuk sujud tilawah atau mengambil sesuatu kemudian saat ia
telah dalam posisi ruku’ menjadikan
turunnya untuk ruku’, maka yang demikian tidaklah mencukupi ruku’nya,
ia wajib segera berdiri tegak kemudian ruku’ kembali karena ruku’
pertamanya dilakukan
bukan untuk hal wajib maka yang dilakukan tidaklah dapat menempatin ya, begitu juga rukun-ruku n lainnya.
Daliil al-Muhtaaj
Syarh al-Minhaaj I/113
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal >>
http:// www.faceboo k.com/ groups/ piss.ktb/ permalink/ 47664578569 1568/ ?comment_id =477540692 268744&off set=0&tota l_comments =58
Bang Toyyib Aja
Assalamu 'alaikum warahmatul
Izin tanya lagi mu'allim..
Masih seputar shalat.
Mungkin masih banyak yang belum tahu seperti halnya saya.
atau mungkin banyak yang lupa ketika melaksanak
Dari itu mohon bimbingan dan share ilmunya.
Dari yang saya fahami ketika mushallii melakukan rukun dari rukun2 shalat, baik fi'lii atau qaulii, mushallii harus qosdu(berm
Atau ketika hendak membaca fatihah, mushallii harus qosdu(niat
Karna apabila mushallii melakukan rukun hanya ithlaq(sek
Pertanyaan
1.benarkah
2.apa yang di maksud qosdu dalam tiap rukun?
3.bagaiman
4.apakah cukup dengan kita ingat bahwa rukun yang kita kerjakan adalah rukunnya shalat?
Sebelum dan sesudahnya
Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad.
JAWABAN :
>> Abdullah Afif
Wa'alaikum
yang dikehendak
(lihat ta'bir ustadz bang Toyyib)
Tapi jika tidak ada sharif maka tidak wajib qashdu sebagaiman
قَوْلُهُ وَلَا يَقْصِدُ بِهِ غَيْرَهُ ) أَيْ : يَجِبُ أَنْ لَا يَقْصِدَ بِالْهَوِي
fokus:
أَوْ أَطْلَقَ لَا يَضُرُّ
AU ATHLAQA LAA YADHURRU
atau memutlakka
Wallaahu A'lam
>> Masaji Antoro
Wa'alaikum
Saat seseorang hendak menjalanka
( قَوْلُهُ وَلَا يَقْصِدُ بِهِ غَيْرَهُ ) أَيْ : يَجِبُ أَنْ لَا يَقْصِدَ بِالْهَوِي
(Keteranga
Hasyiyah al-Jamal III/336
( قوله يجب أن لا يقصد بالهوي للركوع غيره ) أي غير الركوع بأن يهوي بقصد الركوع وحده أو مع غيره أو لا بقصد شيء
(Keteranga
I’aanah at-Thoolib
(ولا يقصد به غيره) اي لا يقصد بالهوي غير ركوع (فلو هوى لتلاوةٍ) أو أخذ شيءٍ (فجعله) عند بلوغه حد الركوع (ركوعاً لم يكف) بل يلزمه أن ينتصب ثم يركع لصرفه هويه لغير الواجب فلم يقم عنه وكذا سائر الأركان
(Keteranga
Daliil al-Muhtaaj
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal >>
http://