PERTANYAAN
:
Assalaamu 'alaikum wa
'alaikunna. Usia brapa bulan bayi ditiupkan ruh ? Bolehkah syukuran 4 bulanan
berharap doa semoga dalam lindungan Allah swt hingga terlahir nanti ? mohon
berbagi. [Zaine
Elarifine Yahya ].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalam. Masa
ditiupkan ruh pada janin saat ia telah usia 4 bulan / 120 hari dalam kandungan
:
فَإِنْ
بَلَغَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ أَيْ مِائَةً وَعِشْرِينَ يَوْمًا فَأَكْثَرَ حَدَّ
نَفْخِ الرُّوحِ فيه غُسِّلَ وَكُفِّنَ وَدُفِنَ وُجُوبًا بِلَا صَلَاةٍ
Bila ia telah genap usia
empat bulan yakni 120 hari ke atas, batasan tertiupkannya ruh kedalamnya maka
bayi tersebut wajib dimandikan, dikafani dan dikuburkan tanpa dishalati. [ Asna
al-Mathaalib I/313 ].
إنَّ
كَمَالَ الْوَلَدِ وَنَفْخَ الرُّوحِ فيه يَكُونُ بَعْدَ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ كما
شَهِدَ بِهِ الْخَبَرُ
Sesungguhnya sempurnanya
anak dan ditiupkan ruh kedalamnya adalah setelah genap usia 4 bulan sebagaimana
yang ditegaskan oleh sebuah hadits. [ Asna al-Mathaalib I/312 ].
وإذا
انفصل لأربعة أشهر أي مائة وعشرين يوما حد نفخ الروح فيه غسل وكفن ودفن وجوبا
مطلقا
Bila ia terlahir genap usia
empat bulan yakni 120 hari ke atas, batasan ditiupkannya ruh kedalamnya maka
bayi tersebut wajib dimandikan, dikafani dan dikuburkan secara mutlak. [ I’aanah
at-Thoolibiin II/123 ].
واتفق
العلماء على أن نفخ الروح لا يكون إلا بعد أربعة أشهر.
Dan Para Ulama sepakat
bahwa masa ditiupkannya ruh tidak terjadi kecuali setelah genap usia empat
bulan. [ Fath al-Baari 13/311 ].
واختلف
الفقهاء في موعد نفخ الروح : هل هو بعد أربعين ليلة ، أو بعد اثنتين وأربعين ، أو
بعد مائة وعشرين ،...
واستدلوا
كذلك بحديث ابن مسعود السابق الذي يدل على أن تعلق الروح بالجنين إنما يكون بعد
الأربعين الثالثة ، وأن الجنين يجمع في بطن أمه أربعين يوما نطفة ، ثم يكون علقة
مثل ذلك ، ثم يكون مضغة مثل ذلك ، ثم تنفخ فيه الروح وبها يكون حيا ،...
Dan para pakar Fiqh berbeda
pendapat dalam masa ditiupkannya ruh, apakah 40 malam ?, 42 hari ? Atau 120 hari
? Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa masanya adalah 120 hari dengan
berlandaskan hadits riwayat Ibn Mas’ud yang telah lalu yang menegaskan bahwa
ikatan ruh dengan anak tidak terjadi kecuali setelah masa 40 hari yang ketiga
(120 hari), dan sesungguhnya bayi berada dalam rahim ibunya selama 40 hari
pertama berbentuk mani, 40 hari berikutnya berbentuk segumpal darah, 40 hari
berikutnya berbentuk segumpal daging dan kemudian ditiupkan ruh yang
mengakibatkannya menjadi hidup. [ Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 18/265 ].
(Masaji
Antoro).
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/474402359249244/