oleh Nur Hasyim S. Anam
dan 2 lainnya
Di dalam bulan
Ramadhan ini ada istilah malam LAILATUL QODAR.
Orang orang yang suka dengan malam tersebut pasti akan menghidupk an malam
nya dengan beribadah secara optimal dan semaksimal mungkin. Karena Allah mengatakan bahwa malam tersebut adalah sebuah malam
mulia yang lebih baik dari pada 1000 bulan (83 tahun).
Tepatnya malam tersebut itu kapan, nabi sendiri meski disini rupanya mengetahui
namun beliau tidak mengatakan
kepada umatnya dengan jelas dan gamblang. Beliau saw hanya mengatakan :”Carilah malam Lailatul Qodar itu
dihari 10 terakhir bulan ramadhan". Dan lebih spesifik lagi
beliau menyebutka n ”Pada
hari hari ganjil” nya. Di kesempatan lain beliau juga pernah mengatakan tanda nya malam Lailatul Qodar saja, seperti
gejala alam, misalnya dipagi harinya itu langit tampak cerah dan
udaranya enak nyaman dsb.
Karena tidak adanya hadis yang tegas dalam jatuhnya malam Lailatul Qodar ini, niscaya banyak ulama ulama yang berspekula si yang sifatnya Dzon dengan berbagai
teori untuk mengetahui
jatuhnya malam 1000 bulan tersebut. Seperti halnya ulama dan ilmuan,
sarjana islam sang hujjatul islam imam ghazali misalnya, beliau
mengatakan bahwa “Jika
awal puasa diawali pada hari senin, maka malam lailatul qodar jatuh
pada malam tanggal 21/27 ramadhan" (kayak puasa tahun ini).
Menyikapi hadis nabi yang menyinggun g lailatul qodar ini dengan “Carilah pada
10 terakhir ramadhan” berarti lailatul qodar ini tidak ada pada
malam sebelum masuk 10 terakhir ya?
Lantas bagaimana yang dimaksud dengan "Nuzulul Qur'an" yang diperingat i oleh banyak
orang pada tanggal 17 ramadhan?
Bukankah sudah jelas dalam surat Al Qodr ayat 1 menyebutka n "Sesungguh nya kami telah menurunkan nnya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan".
Sedang nabi menjelaska n
bahwa Lailatul Qodar itu jatuh pada 10 terakhir ramadhan. Tanggal 20
hingga 29/30. bukan tanggal 17 dong??
Kemudian hadis nabi yang mengatakan “Pada hari ganjilnya” berarti maksudnya pada malam tanggal 21,23,25,2 7 dan 29 ya? Ini adalah hari hari
ganjil jika puasa ramadhan nya genap selama 30 hari. Lha kalau puasa
nya hanya 29 hari, maka yang dimaksud ganjil, bukankah malam tanggal
20,22,24,2 6 dan 28?
Jika kita mengacu pada ayat Al Qur’an dalam surat Al Qodr yang menyebutka n bahwa “Pada
malam itu turun malaikat malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin
Tuhan nya untuk mengatur segala urusan” berarti lailatul
qodar itu benar benar jatuh dimalam hari, bukan pada siang hari.
Sekarang permasalah annya
adalah sudah kita ketahui bahwa belahan dunia negara negara ini waktu
nya tidaklah sama. Malam disini belum tentu malamnya negara sana. Malam
disana belum tentu malamnya negara sini. Setiap negara mempunyai waktu
masing masing. Diantara mereka ada yang berselisih 1 jam, 2 jam, 4 jam bahkan lebih dari itu.
Kesimpulan nya
adalah:”La ilatul
Qodar ini sebenarnya
jatuhnya dimalam harinya negara mana?"
Kalau memang jatuh di malam sesuai waktu negara masing masing misalnya, maka para malaikat dan Jibril turunnya berkali kali dong alias pindah pindah?
Atau jatuh pada malam hari serentak disemua negara dunia ini. Artinya yang dimaksud malam disini adalah terhitung sejak waktu maghrib hingga fajar, jadi tidak melulu diartikan jatuh pada jam 12 keatas, sehingga misalnya lailatul qodar di Indonesia jatuh pada jam 12 malam, maka dimakkah Saudi Arabia pada waktu itu menunjukka n pukul 8 (isya’).
Adakah negara yang selisihnya 12 jam atau lebih?
Atau begini, misalnya lailatul qodar nya jatuh di malam waktu Saudi arabia jam 3 pagi, maka di Indonesia lailatul qodar nya ya pas pada jam 7 pagi. Implikasin ya
berarti kita juga dituntut beribadah penuh semaksimal mungkin bukan hanya pada malam hari
saja! dan berarti lailatul qodar itu bisa jatuh pada pagi, siang dan
sore hari dong?? dan seterus nya dan seterusnya …
Sederhana saja, mungkin lebih baik kita tidak tahu saja tentang malam mulia lailatul qodar ini, sehingga kita bisa tetap istiqomah ikhlas dalam beribadah kapan saja alias tidak di titik beratkan hanya pada malam ganjil ganjil tersebut. Karena bagi orang awam, jika menggunaka n teori
diatas akan berdampak kurang baik. Artinya begini, misalnya dia
berkeyakin an malam
lailatul qodarnya jatuh pada malam tanggal 21 ramadhan, maka dia
beribadah hanya semangat dan maksimal pada malam itu saja. Untuk
seterusnya tidak!
Bahkan cenderung menurun santai dan leyeh leyeh seperti sedia kala.
Saya kira nabi tidak mengingink an
umat nya seperti ini.
Memang bagaimana sih perilaku nabi disaat bulan ramadhan penuh?
Ya nabi semenjak tanggal 1 ramadhan hingga selesai, beliau ibadahnya semangat maksimal dan total!!
Tidak hanya kenal malam, pagi siang dan sore… Namun, jika memasuki 10 hari terakhir itu, beliau menambah semangatny a itu hingga membangunk an keluarga dan para sahabatnya yang sedang asik tidur agar mereka bisa
beribadah secara optimal dan lebih maksimal lagi.
Nabi tidak egois!!
Nabi tidak posesif!!
Nabi tidak mempunyai sifat ingin memiliki dan mencintai Allah sendirian! !
Nabi tidak rakus akan malam lailatul qodar ini!!
Nabi memberi kesempatan
kepada umatnya untuk juga menikmati dahsyatnya malam mulia lailatul qodar ini!!
Lalu bagaimana dengan anda?
Ibadah sunnah apakah yang anda andalkan dibulan penuh rahmat ini?
berapa rokaat qiyamul lail anda?
sudah berapa ribu ayat yang anda baca?
sudah berapa kali hatam alqur'an anda?
ikut berpuasaka h
panca indra anda?
anda habiskan dengan apa hari hari ramadhan ini?
jangan kita kotori kesucian bulan mulia ini dengan perbuatan dosa kita yang tak berguna !!
Selamat meraih malam seribu bulan !!
acer aspire 4736Z, 20 Ramadhan 1432 H.
© allright reserved ®
█║▌│█│║▌║│ │█║▌║▌║
Verified Official by Kaheel’s
Orang orang yang suka dengan malam tersebut pasti akan menghidupk
Tepatnya malam tersebut itu kapan, nabi sendiri meski disini rupanya mengetahui
Karena tidak adanya hadis yang tegas dalam jatuhnya malam Lailatul Qodar ini, niscaya banyak ulama ulama yang berspekula
Menyikapi hadis nabi yang menyinggun
Lantas bagaimana yang dimaksud dengan "Nuzulul Qur'an" yang diperingat
Bukankah sudah jelas dalam surat Al Qodr ayat 1 menyebutka
Kemudian hadis nabi yang mengatakan “Pada hari ganjilnya” berarti maksudnya pada malam tanggal 21,23,25,2
Jika kita mengacu pada ayat Al Qur’an dalam surat Al Qodr yang menyebutka
Kesimpulan
Kalau memang jatuh di malam sesuai waktu negara masing masing misalnya, maka para malaikat dan Jibril turunnya berkali kali dong alias pindah pindah?
Atau jatuh pada malam hari serentak disemua negara dunia ini. Artinya yang dimaksud malam disini adalah terhitung sejak waktu maghrib hingga fajar, jadi tidak melulu diartikan jatuh pada jam 12 keatas, sehingga misalnya lailatul qodar di Indonesia jatuh pada jam 12 malam, maka dimakkah Saudi Arabia pada waktu itu menunjukka
Adakah negara yang selisihnya
Atau begini, misalnya lailatul qodar nya jatuh di malam waktu Saudi arabia jam 3 pagi, maka di Indonesia lailatul qodar nya ya pas pada jam 7 pagi. Implikasin
Sederhana saja, mungkin lebih baik kita tidak tahu saja tentang malam mulia lailatul qodar ini, sehingga kita bisa tetap istiqomah ikhlas dalam beribadah kapan saja alias tidak di titik beratkan hanya pada malam ganjil ganjil tersebut. Karena bagi orang awam, jika menggunaka
Memang bagaimana sih perilaku nabi disaat bulan ramadhan penuh?
Ya nabi semenjak tanggal 1 ramadhan hingga selesai, beliau ibadahnya semangat maksimal dan total!!
Tidak hanya kenal malam, pagi siang dan sore… Namun, jika memasuki 10 hari terakhir itu, beliau menambah semangatny
Nabi tidak egois!!
Nabi tidak posesif!!
Nabi tidak mempunyai sifat ingin memiliki dan mencintai Allah sendirian!
Nabi tidak rakus akan malam lailatul qodar ini!!
Nabi memberi kesempatan
Lalu bagaimana dengan anda?
Ibadah sunnah apakah yang anda andalkan dibulan penuh rahmat ini?
berapa rokaat qiyamul lail anda?
sudah berapa ribu ayat yang anda baca?
sudah berapa kali hatam alqur'an anda?
ikut berpuasaka
anda habiskan dengan apa hari hari ramadhan ini?
jangan kita kotori kesucian bulan mulia ini dengan perbuatan dosa kita yang tak berguna !!
Selamat meraih malam seribu bulan !!
acer aspire 4736Z, 20 Ramadhan 1432 H.
© allright reserved ®
█║▌│█│║▌║│
Verified Official by Kaheel’s