Oleh : Mlaku
Ndungkluk
ALMURSYID AL-AMIN Karya
AL-GHOZALI : RAHASIA-RAHASIA BERSUCI
قال
رسول الله صلي الله عليه وسلم: (الوضواا شطر الايمان)، وقال عليه الصلاة والسلام:(
بني الدين علي النظافة)،وقال: (مفتاح الصلاة الطهور).وقال تعالي:(فيه رجال يحبون ان
يتطهروا) الآية (التوبة:١٠٨)
Kanjeng Rosul Shollallohu
'Alaihi Wasallam ngendika:"Wudlu adalah setengah dari Iman", Beliau juga
Ngendika : "Agama di Bangun atas dasar kebersihan"."beliau juga ngendika :
"Kunci Sholat adalah BERSUCI". Dan Alloh SubhaanaHu Wata'aalaa Berfirman dalam
Surah Attaubah ayat 108:" Di dalamnya ada Orang yang ingin membersihkan diri".
Penjelasan
Orang orang yang memiliki
mata hati memahami dengan keterangan yang nyata ini bahwa hal yang terpenting
adalah menyucikan Bathin.karna tidak mungkin yang dimaksud baginda Nabi :
"Bersuci adalah setengah dari iman" adalah membersihkan lahir dengan menuangkan
air sedangkan batinnya Ia Biarkan dipenuhi kotoran kotoran. Tidak mungkin, tidak
mungkin demikian.
Kemudian Alghozali
menjelaskan tingkatan-tingkatan bersuci dengan mengatakan:
وللطهارة
اربع مراتب،الاولي : تطهير الظاهر عن الاحداث.والثانية: تطهير الجوارح عن الجرائم
والآثام ،والثالثة: تطهير القلب عن الأخلاق الذميمة،والرابعة: تطهير السر عما سوي
لله تعالي،وهي طهارة الانبياء والصديقين.
"Bersuci itu memiliki empat
tingkatan. Pertama : menyucikan lahiriyyah dari hadats. Kedua :menyucikan
anggota-anggota Tubuh dari kesalahan dan dosa. Ketiga : menyucikan hati dari
Akhlaq yang tercela. Keempat:menyucikan Sirr dari selain Alloh,dan ini merupakan
bersucinya para Nabi dan Shiddiqin".
والطهارة
في كل رتبة نصف العمل الذي فيها،ففي كل رتبة تخلية وتحلية.والتخلية نصف عمل العامل
لكون الاخر موقوفا عليه.واليه أشار بقوله تعالي :( قل الله ثم ذرهم:الأنعام
٩١)،فقوله (ثم ذرهم) تخلية عما سوي الله.
"Bersuci dalam setiap
tingkatan merupakan setengah amal yang terdapat di dalamnya, karena dalam setiap
tingkatan terdapat takhliyyah (mengosongkan) dan tahliyyah
(menghiasi).(mengosongkan dari sesuatu) merupakan setengah amal, karena yang
lainnya (yang setengahnya lagi) tergantung kepadanya. Itu ditunjukkan dalam
firman Alloh yang Insya Alloh Artinya : "....katakanlah, Alloh_lah (yang
menurunkannya), kemudian (sesudah engkau menyampaikan Alqur'an kepada mereka)
biarkanlah mereka..."(QS Al-An'am:91). Firman Alloh yang Artinya "Kemudian
biarkanlah mereka" adalah mengosongkan (hati) dari Selain Alloh.
وكذالك
في القلب لا بد من تخليته عن الأخلاق الذميمة ثم تحليته بالأخلاق المحمودة.وكذالك
في الجوارح لا بد من تخليتها من الآثام ثم تحليتها بالطاعة.وكل واحد من هذه المراتب
شرط للخوض فيما بعده.فتطهير الظاهر ثم تطهير الجوارح ثم تطهير القلب ثم تطهير السر.
"Demikian juga dengan hati,
Ia harus dikosongkan dari Akhlaq yang tercela.kemudian dihiasi dengan Akhlaq
yang terpuji. Anggota-Anggota tubuh pun harus dikosongkan dari dosa dosa dan
kemudian dihiasi dengan keta'atan masing-maing dari tingkatan ini merupakan
syarat untuk menyelami tingkatan yang sesudahnya. Jadi, pertama tama menyucikan
lahiriyyah, kemudian menyucikan anggota tubuh, lalu menyucikan hati,dan setelah
itu menyucikan Sirr.
فلا
ينبغي ان تظن ان المراد بالطهارة تطهير الظاهر فحسب.فيفوتك ماهو المقصود.ولا تظن ان
هذه المراتب في الظاهر تدرك بالمني وتنال بالهوينا،فانك لو شمرت له طول عمرك فربما
تفوز فيه ببعض المقاصد.
"Maka tidak semestinya
engkau menduga yang dimaksud dengan Bersuci itu adalah menyucikan lahiriyyah
saja. (Jika demikian) engkau akan luput dari yang dimaksud, dan jangan engkau
menduga pula bahwa tingkatan-tingkatan ini dapat dicapai dengan ANGAN-ANGAN dan
diperoleh dengan mudah.karna sesungguhnya, jika engkau gunakan seluruh umurmu
untuk itu, mungkin engkau hanya akan mendapatkan sebagian dari maksud maksud
itu.
PENJELASAN
Setiap kali yang dituntut
itu sesuatu yang langka dan mulia, perjalanannya menjadi lebih sulit dan lebih
lama, dan kendalanya lebih banyak, maka janganlah kita menduga bahwa hal ini
dapat di capai dengan angan angan kosong dan dapat diperoleh dengan
mudah.
Ya,orang yang buta mata
hatinya dari tingkatan-tingkatan ini hanya memahami tingkatan yang terakhir yang
dia itu seperti kulit terluar yang tampak dibandingkan isinya yang dicari, maka
Ia hanya menyibukkan diri dan menghabiskan semua waktunya untuk istinja,
membasuh pakaian,membersihkan bagian luar tubuhnya, dan mencari air yang banyak
karena menyangka bahwa Bersuci yang dituntut dan mulia itu hanya hal Yang
demikian.ia tidak mengetahui tingkatan-tingkatan yang sebelumnya dan tidak
menggunakan waktunya untuk menyucikan hati. (Disadur dari Pengajian Abuya
K.H.Syaifuddin Amsir).
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/458541374168676/