PERTANYAAN
:
Assalamualakum. Saya mau
numpang nanya, Ada seorang wanita yang sedang puasa di bulan ramadhan. Tapi Pas
pertengahan hari Wanita itu kedatangan darah haidnya. Apakah puasanya harus
dibatalkan atau harus diterusan sampai Azhan maghrib ? Wassaalam. [Misger
Chenk].
JAWABAN
:
Tidak sah puasanya wanita
haid dan nifas dan tidak wajib puasa bagi mereka, dan haram bagi mereka puasa
tapi mereka wajib mengqadla'nya, dan semua itu telah disepakati para ulama. Jika
ia imsak (tidak makan minum dll) dengan tanpa niat puasa maka tidak berdosa
karena yang berdosa itu jika ia meniatkan puasa meskipun puasanya tidak sah.
Karenanya puasa wanita yang kedatangan haid otomatis batal, dia tak wajib
membatalkan puasa dengan makan minum misalnya, sebagaimana pada saat hari raya
idul fitri dan adha, tidak wajib membatalkan puasa di awal hari, karena cukup
dengan tidak adanya niat puasa sudah menggugurkan kedudukan puasanya.
Dan tidak sah secara mutlak
baik puasa Ramadan atau puasa lainnya dari wanita haid dan wanita nifas walau
hanya setetes darah yang dikeluarkan pada siang hari, karena syarat puasa adalah
bebas dari keduanya. Dan haram melakukan 'imsak' dengan niat puasa dan wajib
mengqodlonya dilain hari [Is'adurrafiq I/114].
وَيَحْرُمُ
كَمَا فِي الْأَنْوَارِ عَلَى حَائِضٍ وَنُفَسَاءَ الْإِمْسَاكُ أَيْ : بِنِيَّةِ
الصَّوْمِ فَلَا يَجِبُ عَلَيْهِمَا تَعَاطِي مُفْطِرٍ وَكَذَا فِي نَحْوِ الْعِيدِ
خِلَافًا لِمَنْ أَوْجَبَهُ فِيهِ وَذَلِكَ اكْتِفَاءً بِعَدَمِ النِّيَّةِ [ تحفة
المحتاج في شرح المنهاج] - (ج 13 / ص 373
Dan sebagaimana dikatakan
dalam kitab Al-Anwar (Misykat Al-Anwar?). Haram bagi wanita haid dan nifas untuk
imsak maksudnya dengan niat puasa. Maka tidak wajib bagi mereka untuk
mendapatkan sesuatu yang membatalkan puasa demikian sebagaimana pada saat Ied
(hari raya) - yang juga tidak wajib melakukan sesuatu yang membatalkan puasa -
berbeda dengan pendapat yang mewajibkan membatalkan puasa. Dan yang demikian
mencukupi dengan tanpa adanya niat.
Yang lebih mudah difahami
di Al-Majmu' :
لا
يصح صوم الحائض والنفساء ولا يجب عليهما ويحرم عليهما ويجب قضاؤه وهذا كله مجمع
عليه ولو أمسكت لا بنية الصوم لم تأثم وإنما تأثم إذا نوته وإن كان لا ينعقد وقد
ذكر المصنف هنا وفى باب الحيض دلائل هذا كله مع ما ضممته هناك إليه [ المجموع - (ج
6 / ص 257) ]
Tidak sah puasanya wanita
haid dan nifas dan tidak wajib bagi mereka dan haram bagi mereka dan wajib
mengqadla'nya, dan semua itu telah disepakati. Jika ia imsak dengan tanpa niat
puasa maka tidak berdosa karena dosa itu jika ia meniatkannya meskipun puasanya
tidak sah.
تحفة
الحبيب على شرح الخطيب - (ج 3 / ص 104)
فالحاصل
أن الردة والجنون والحيض والنفاس والولادة متى طرأ واحد منها في أثناء اليوم ولو
لحظة ضر فيمنع الصحة ، وأن النوم لا يضر ولو استغرق اليوم ، وأن الإغماء والسكر إن
استغرقا اليوم منعا الصحة وإِلا فلا
Kesimpulan, sesungguhnya
murtad, gila, haid, nifas dan melahirkan jika salah satunya datang di
tengah-tengah hari walau sebentar maka bisa fatal, dalam arti hukum sahnya puasa
itu tercegah. Dan sesungguhnya tidur walaupun menghabiskan hari maka tidak
apa-apa / tidak membatalkan puasa. Dan sesungguhnya ayan dan mabuk jika
menghabiskan hari maka tercegah sahnya puasa, tapi kalau tidak menghabiskan hari
maka tidak apa-apa (puasanya tetap sah). [ tuhfatul habib ala syarhil khotib juz
3 hal 104 ]. (Dewan
Masjid Assalaam, Abdurrahman As-syafi'i, Sunde Pati).
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/452726678083479/