Andaikan Najed adalah Irak , buat apa Rasulullah shallallah u alaihi wasallam membedakan miqot bagi penduduk Najed dan penduduk Iraq
Penduduk Iraq miqot di Dzat Irq (Timur Laut Makkah)
Penduduk Najed miqot di Qarnul Manazil sebelah timur dari kota Makkah
حدثنا محمد بن عبد الله بن عمار الموصلي قال حدثنا أبو هاشم محمد بن
علي عن المعافى عن أفلح بن حميد عن القاسم عن عائشة قالت وقَّت رسول الله
صلى الله عليه وسلم لأهل المدينة ذا الحُليفة ولأهل الشام ومصر الجحفة
ولأهل العراق ذات عرق ولأهل نجد قرناً ولأهل اليمن يلملم
Telah menceritak an kepada kami Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Ammar Al Maushulli yang berkata telah menceritak an
kepada kami Abu Haasyim Muhammad bin ‘Ali dari Al Mu’afiy dari Aflah
bin Humaid dari Qasim dari Aisyah yang berkata Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam menetapkan
miqat bagi penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, bagi penduduk Syam dan
Mesir di Juhfah, bagi penduduk Iraq di Dzatu ‘Irq, bagi penduduk Najd
di Qarn dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam [Shahih Sunan Nasa’i no
2656]
Telah menceritak an kepada kami Qutaibah telah menceritak an kepada kami Hammad dari 'Amru dari Thawus dari Ibnu 'Abbas radliallah u 'anhuma berkata: Bahwa Nabi shallallah u 'alaihi wasallam telah menetapkan
miqat bagi penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, bagi penduduk Syam di
Al Juhfah, bagi penduduk Yaman di Yalamlam dan bagi penduduk Najed di
Qarnul Manazil. Itulah ketentuan masing-mas ing bagi setiap penduduk negeri-neg eri tersebut dan juga bagi yang bukan penduduk negeri-neg eri tersebut bila datang melewati tempat-tem pat tersebut dan berniat untuk hajji dan 'umrah. Sedangkan bagi orang-oran g selain itu, maka mereka memulai dari tempat tinggalnya (keluarga) dan begitulah ketentuann ya sehingga bagi penduduk Makkah, mereka memulainya (bertalbiy ah) dari (rumah mereka) di Makkah. (HR Bukhari 1431)
Telah menceritak an kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritak an kepada kami Yahya bin Adam telah menceritak an kepada kami Wuhaib telah menceritak an kepada kami Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas radliallah u 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam menetapkan miqat bagi penduduk Madinah di Dzulhulaif ah, bagi penduduk Syam di Juhfah, untuk penduduk Najed di Qarnalmana zil, dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Tempat-tem pat itu adalah bagi penduduk negeri-neg eri
tersebut dan juga bagi mereka yang datang dari tempat lain melewati
tempat itu untuk melakukan haji atau umrah. Dan siapa saja yang tidak
berada di tempat-tem pat, maka ia memulai ihram dari tempat domisiliny a hingga Makkah, maka pendudukny a memulai ihram dari Makkah. (HR Muslim 2023)
Para Sahabat memohon kepada Rasulullah shallallah u alaihi wasallam doa keberkahan bagi penduduk Najed namun Rasulullah shallallah u alaihi wasallam bersabda "Disanalah akan terjadi bencana dan fitnah, dan di sana akan muncul tanduk setan"
Hadits selengkapn ya
Telah menceritak an kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata, telah menceritak an kepada kami Husain bin Al Hasan berkata, telah menceritak an kepada kami Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu 'Umar berkata, Beliau berdoa: Ya Allah, berkatilah
kami pada negeri Syam kami dan negeri Yaman kami. Ibnu 'Umar berkata,
Para sahabat berkata, Juga untuk negeri Najed kami. Beliau kembali
berdoa: Ya Allah, berkatilah
kami pada negeri Syam kami dan negeri Yaman kami. Para sahabat
berkata lagi, Juga untuk negeri Najed kami. Ibnu 'Umar berkata, Beliau
lalu berdoa: Disanalah akan terjadi bencana dan fitnah, dan di sana
akan muncul tanduk setan. (HR Bukhari 979)
Dari Ibnu Umar ia mendengar Rasulullah Shallallah u ‘alaihi wa Salam bersabda sementara beliau menghadap timur: “Ingat, sesungguhn ya fitnah itu disini, sesungguhn ya fitnah itu disini dari arah terbitnya tanduk setan.” (HR Muslim 5167)
Dari Ibnu Umar mengatakan , Nabi shallallah u ‘alaihi wasallam pernah memanjatka n
doa; Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah,
berilah kami barakah dalam Yaman kami. Para sahabat berkata; ‘ya
Rasulullah , dan juga dalam Nejed kami! ‘ Rasulullah Shallallah u’alaihiwa sallam
membaca doa: Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya
Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami. Para sahabat berkata;
‘Ya Rasulullah , juga dalam Najd kami! ‘ dan seingatku, pada kali ketiga, beliau bersabda; Disanalah muncul keguncanga n dan fitnah, dan disanalah tanduk setan muncul (HR Bukhari 6565)
Dzul Khuwaishir ah adalah dari Bani Tamim Al Najdi berdasarka n hadits-had its seperti
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarka n kepada kami Syu’aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarka n kepadaku Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman bahwa Abu Sa’id Al Khudriy radliallah u ‘anhu berkata; Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam yang sedang membagi-ba gikan pembagian( harta), datang Dzul Khuwaishir ah, seorang laki-laki dari Bani Tamim, lalu berkata; Wahai Rasulullah ,
tolong engkau berlaku adil. Maka beliau berkata: Celaka kamu!. Siapa
yang bisa berbuat adil kalau aku saja tidak bisa berbuat adil. Sungguh
kamu telah mengalami keburukan dan kerugian jika aku tidak berbuat
adil. Kemudian ‘Umar berkata; Wahai Rasulullah , izinkan aku untuk memenggal batang lehernya!. Beliau berkata: Biarkanlah dia. Karena dia nanti akan memiliki teman-tema n
yang salah seorang dari kalian memandang remeh shalatnya dibanding
shalat mereka, puasanya dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al
Qur’an namun tidak sampai ke tenggoroka n mereka. Mereka keluar dari agama seperti melesatnya anak panah dari target (hewan buruan). (HR Bukhari 3341)
Telah menceritak an kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritak an kepada kami Abul Ahwash dari Sa’id bin Masruq dari Abdurrahma n bin Abu Nu’m dari Abu Sa’id Al Khudri ia berkata; Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimka n emas yang masih kotor kepada Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam. Lalu emas itu dibagi-bag ikan oleh Rasulullah shallallah u
‘alaihi wasallam kepada empat kelompok. Yaitu kepada Aqra` bin Habis
Al Hanzhali, Uyainah bin Badar Al Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al
Amiri, termasuk Bani Kilab dan Zaid Al Khair Ath Thay dan salah satu
Bani Nabhan. Abu Sa’id berkata; Orang-oran g Quraisy marah dengan adanya pembagian itu. kata mereka, Kenapa pemimpin-p emimpin Najd yang diberi pembagian oleh Rasulullah , dan kita tidak dibaginya? maka Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam pun menjawab: Sesungguhn ya aku lakukan yang demikian itu, untuk membujuk hati mereka. Sementara itu, datanglah laki-laki berjenggot
tebal, pelipis menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya
digundul. Ia berkata, Wahai Muhammad! Takutlah Anda kepada Allah!
Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam bersabda: Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhaka i-Nya? Allah memberikan ketenangan bagiku atas semua penduduk bumi, maka apakah kamu tidak mau memberikan ketenangan
bagiku? Abu Sa’id berkata; Setelah orang itu berlaku, maka seorang
sahabat (Khalid bin Al Walid) meminta izin kepada Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam untuk membunuh orang itu. Maka Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam pun bersabda: Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-oran g yang pandai membaca Al Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkong an mereka, bahkan mereka membunuh orang-oran g Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahka n mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad. (HR Muslim 1762)
Semasa Rasulullah shallallah u alaihi wasallam memang belum terjadi fitnah dikarenaka n orang-oran g seperti Dzul Khuwaishir ah. Sebab, saat para Sahabat ingin memerangi mereka, oleh Rasulullah shallallah u alaihi wasallam dicegah. Rasulullah shallallah u alaihi wasallam tahu di belakangny a ada teman-tema n mereka yang sifatnya sama. Sangat mungkin saat temannya dianiaya, mereka akan mengobarka n perang melawan Rasulullah shallallah u alaihi wasallam dan Sahabatnya .
Padahal, mereka bukan orang “kafir” karena shalat, shaum, dan ritual
mereka boleh dikatakan di atas rata-rata orang kebanyakan . Tidak akan ada yang menyangka bahwa mereka adalah orang-oran g yang akan merusak Islam.
Setiap orang yang pemahamann ya
telah keluar (kharaja) dari pemahaman mayoritas kaum muslim (as-sawad
al a’zham) adalah termasuk sekte atau firqoh khawarij. Khawarij
adalah bentuk jamak (plural) dari kharij (bentuk isim fail) artinya
yang keluar.
Orang-oran g seperti Dzul Khuwaishir ah at Tamimi al Najdi pulalah yang karena kesalahpah amannya atau karena pemahamann ya telah keluar (kharaja) dari pemahaman mayoritas kaum muslim (as-sawad al a’zham) sehingga berani menghardik Rasulullah shallallah u alaihi wasallam sebagaiman a yang diketahui dari hadits di atas dan berani menghardik Sayyidina Ali bin Abi Thalib telah berhukum dengan thagut, berhukum dengan selain hukum Allah.
Orang-oran g seperti Dzul Khuwaishir ah at Tamimi al Najdi pulalah yang karena kesalahpah amannya atau karena pemahamann ya
telah keluar (kharaja) dari pemahaman mayoritas kaum muslim (as-sawad
al a’zham) sehingga sampai membunuh Sayyidina Ali ra
Abdurrahma n ibn Muljam adalah seorang yang sangat rajin beribadah. Shalat dan shaum, baik yang wajib maupun sunnah, melebihi kebiasaan rata-rata orang di zaman itu. Bacaan Al-Quranny a
sangat baik. Karena bacaannya yang baik itu, pada masa Sayyidina Umar
ibn Khattab ra, ia diutus untuk mengajar Al-Quran ke Mesir atas
permintaan gubernur Mesir, Amr ibn Al-’Ash. Namun, karena ilmunya yang dangkal (pemahaman nya tidak melampaui tenggoroka nnya) , sesampai di Mesir ia malah terpangaru h oleh hasutan (gahzwul fikri) orang-oran g Khawarij yang selalu berbicara mengatasna makan Islam, tapi sesungguhn ya hawa nafsu yang mereka turuti. Ia pun terpengaru h. Ia tinggalkan tugasnya mengajar dan memilih bergabung dengan orang-oran g Khawarij sampai akhirnya, dialah yang ditugasi menjadi eksekutor pembunuhan Imam Sayyidina Ali ra.
Orang-oran g serupa Dzul Khuwaishir ah
dari Bani Tamim al Najdi , mereka membaca Al Qur`an dan mereka
menyangka bahwa Al Qur`an itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun
ternyata Al Qur`an itu adalah (bencana) atas mereka
Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan muncul suatu sekte/ firqoh/ kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur`an. Dimana, bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingk an dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingk an
dengan puasa kalian. Mereka membaca Al Qur`an dan mereka menyangka
bahwa Al Qur`an itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Al
Qur`an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai
melewati batas tenggoroka n. Mereka keluar dari Islam sebagaiman a anak panah meluncur dari busurnya”. (HR Muslim 1773)
Orang-oran g serupa Dzul Khuwaishir ah dari Bani Tamim al Najdi yakni anak-anak muda yang belum memahami agama dengan baik, mereka seringkali mengutip ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-had its Nabi, tapi itu semua dipergunak an untuk menyesatka n, atau bahkan untuk mengkafirk an orang-oran g yang berada di luar kelompok mereka. Padahal kualitas iman mereka sedikitpun tidak melampaui kerongkong an mereka.
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarka n kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Khaitsamah dari Suwaid bin Ghafalah berkata, ‘Ali radliallah u ‘anhu berkata; Sungguh, aku terjatuh dari langit lebih aku sukai dari pada berbohong atas nama beliau shallallah u ‘alaihi wasallam dan jika aku sampaikan kepada kalian tentang urusan antara aku dan kalian, (ketahuila h) bahwa perang itu tipu daya. Aku mendengar Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam yang bersabda: Akan datang di akhir zaman orang-oran g
muda dalam pemahaman (lemah pemahaman atau sering salah pahaman).
Mereka berbicara dengan ucapan manusia terbaik (Khairi Qaulil
Bariyyah, maksudnya suka berdalil dengan Al Qur’an dan Hadits)) namun
mereka keluar dari agama bagaikan anak panah melesat keluar dari
target buruan yang sudah dikenainya . Iman mereka tidak sampai ke tenggoroka n mereka. (HR Bukhari 3342)
Rasulullah shallallah u alaihi wasallam telah menyampaik an bahwa Ahlul Yaman atau penduduk Yaman cepat menerima kebenaran sedangkan Bani Tamim Al Najdi, orang-oran g yang seperti Dzul Khuwaishir ah, berwatak keras , mereka membela diri oleh karena mereka muslim maka mereka merasa berhak atas penghidupa n yang baik di alam dunia dibandingk an orang kafir sehingga mereka merasa wajar meraih kehidupan ekonomi yang lebih baik bahkan kaya raya.
Telah menceritak an kepada kami Abu Nu’aim Telah menceritak an kepada kami Sufyan dari Abu Shakhrah dari Shafwan bin Muhriz Al Mazini dari ‘Imran bin Hushain radliallah u ‘anhuma dia berkata; Sekelompok orang dari Bani Tamim datang menemui Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda: ‘Terimahla h kabar gembira wahai Bani Tamim.’ Mereka menjawab; ‘Anda telah memberikan kabar gembira kepada kami, oleh karena itu berikanlah sesuatu (harta) kepada kami.’ Maka muka Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam berubah, tidak lama kemudian serombonga n
dari penduduk Yaman datang kepada beliau, maka beliau bersabda:
Terimalah kabar gembira, karena Bani Tamim tidak mau menerimany a! Mereka berkata; Ya Rasulallah , kami telah menerimany a. (HR Bukhari 4017)
Telah bercerita kepada kami ‘Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah
bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada kami Al A’masy
telah bercerita kepada kami Jami bin Syaddad dari Shafwan bin Muhriz
bahwa dia bercerita kepadanya dari ‘Imran bin Hushain radliallah u ‘anhuma berkata; Aku datang menemui Nabi shallallah u
‘alaihi wasallam dan untaku aku ikat di depan pintu. Kemudian datang
rombongan dari Bani Tamim maka Beliau berkata: Terimalah kabar gembira
wahai Bani Tamim. Mereka berkata:; Tuan telah memberikan kabar gembira kepada kami maka itu berilah kami (sesuatu harta) . Mereka mengatakan nya dua kali. Kemudian datang orang-oran g
dari penduduk Yaman menemui Beliau, lalu Beliau berkata: Terimalah
kabar gembira, wahai penduduk Yaman, jika Bani Tamim tidak mau
menerimany a. Mereka berkata; Kami siap menerimany a, wahai Rasulullah . (HR Bukhari 2953)
Telah menceritak an kepada kami Isma'il Telah menceritak an kepadaku Malik bin Anas dari pamannya - Abu Suhail bin Malik - dari bapaknya, bahwa dia mendengar Thalhah bin 'Ubaidulla h berkata: Telah datang kepada Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam seorang dari penduduk Najed dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan suaranya yang keras terdengar, namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang diucapkann ya, hingga mendekat (kepada Nabi shallallah u 'alaihi wasallam) kemudian dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah shallallah u
'alaihi wasallam menjawab: Shalat lima kali dalam sehari semalam. Kata
orang itu: apakah ada lagi selainnya buatku. Nabi shallallah u 'alaihi wasallam menjawab: Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat) . Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam berkata: Dan puasa Ramadlan. Orang itu bertanya lagi: Apakah ada lagi selainnya buatku. Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam menjawab: Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat) . Lalu Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam menyebut: Zakat: Kata orang itu: apakah ada lagi selainnya buatku. Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam menjawab: Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat) . Thalhah bin 'Ubaidulla h berkata: Lalu orang itu pergi sambil berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambah atau mengurangi nya. Maka Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam bersabda: Dia akan beruntung jika jujur menepatiny a. (HR Bukhari 44)
Jadi orang-oran g serupa Dzul Khuwaishir ah dari Bani Tamim al Najdi adalah orang-oran g yang merasa paling benar sehingga berani menghardik Rasulullah shallallah u alaihi wasallam, berani menghardik Sayyidina Ali bin Abi Thalib, berani menghardik para ulama yang sholeh dari kalangan Ahlul Bait, keturunan cucu Rasulullah shallallah u alaihi wasallam serta berani menghardik para ulama yang sholeh yang memiliki ilmu riwayah dan dirayah dari Imam Mazhab yang empat yang bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh yang meriwayatk an dan mengikuti sunnah Rasulullah shallallah u alaihi wasallam
Wassalam
Zon di Jonggol, Kabupaten Bogor 16830