PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, kaum
muslimin wal muslimat, saya mau nanya, apa hukumnya mengucapkan salam
assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh di dalam sholat fardu, terimakasih.
[Ibnu
Jafar].
JAWABAN
:
Wa'alaikum salam.
Mengucapkan salam sebagai 'penghalal' dari sholat adalah salah satu rukun
diantara rukun sholat. Adapun kalimah salam yang sempurna adalah 'assalamu
'alaikum warohmatulloh'. TIDAK
DISUNAHKAN
menambahnya dengan kata 'wabarokatuh' ini adalah keterangan yang paling
masyhur.
و
اعلم ان الاكمال فى السلام ان يقول عن يمينه " السلام عليكم و رحمة الله
"
و
عن يساره " السلام عليكم و رحمة الله " و لا يستحب ان يقول معه " و بركاته" ،لانه
خلاف المشهور عن رسول الله صلى الله عليه و سلم الاذكار ٦٥
Dalam referensi yang lain
juga sama hukumny TIDAK
DISUNAHKAN.
و
اكمله السلام عليكم و رحمة الله ولا يندب هنا و بركاته على المعتمد وكذا فى الصلاة
الجنازة على المعتمد ايضا
البيجورى
١/٢٣٦
"Sempurnanya salam adalah
assalamu alaikum warohmatulloh, tidak di sunahkan menambahkan wabarokatuh
menurut qoul mu'tamad, begitu juga tatkala sholat jenazah".
Sebenarnya terjadi khilaf
di kalangan Syafi'iyyah sendiri tentang penambahan wabarakatuh pada salam saat
shalat, namun yang mu'tamad tidak disunahkannya...
(
قَوْلُهُ وَأَكْمَلُهُ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ ) وَلَا تُسَنُّ
زِيَادَةُ وَبَرَكَاتُهُ عَلَى الْمَنْقُولِ الْمَنْصُوصِ وَهُوَ الْمُعْتَدُّ
وَإِنْ وَرَدَتْ مِنْ عِدَّةِ طُرُقٍ وَمِنْ ثَمَّ اخْتَارَ كَثِيرٌ نَدْبَهَا ا هـ
مِنْ شَرْحِ م ر وع ش عَلَيْهِ .
(Paling sempurnanya salam
saat shalat adalah “Assalamualaikum wa Rahmatullah”) dan tidak disunahkan
menambahkan Wa Barakaatuh berdasarkan keterangan yang tertetapkan dan dinukil
dari Nabi dan inilah pendapat yang kuat serta dapat dijadikan pegangan meskipun
terdapat beberapa jalur yang mensunahkannya yang membuat sebagian ulama memilih
mensunahkannya. [ Hasyiyah al-jamal III/448 ].
(
ورحمة الله ) مقتضاه أنه لا يقول وبركاته وهو المشهور , والثاني يستحب والثالث في
الأول دون الثاني , حكاها السبكي واختار الثاني .
(Wa Rahmatullah)
pengertiannya sesungguhnya jangan mengucapkan Wa baraktuh dan inilah pendapat
yang mashur, pendapat kedua mensunahkannya, pendapat ketiga sunah pada saat
salam pertama tidak pada salam kedua, pendapat-pendapat tersebut dihikayahkan
oleh as-Subky dan beliau memilih pendapat yang kedua. [ Hasyiyah Umairah I/192
].
ولا
يندب زيادة ( وبركاته ) على المعتمد عند الشافعية والحنابلة، ودليلهم يتفق مع دليل
الحنفية: وهو حديث ابن مسعود وغيره المتقدم: «أن النبي صلّى الله عليه وسلم كان
يسلم عن يمينه وعن يساره: السلام عليكم ورحمة ا لله ، السلام عليكم ورحمة الله، حتى
يُرى بياض خده» .
فإن
نكس السلام فقال: ( عليكم السلام ) لم يجزه عند الشافعية والحنابلة. والأصح عندهم
ألا يجزيه: ( سلام عليكم ).
Dan tidak disunahkan
menambahkan Wa barakaatuh menurut pendapat yang kuat pada kalangan Syafi’iyyah
dan Hanabilah dengan dalil yang telah tersebut dikalangan Hanafiyyah yang
menrupakan hadits riwayat Ibn Masud dan lainnya “Bahwa nabi Muhammad SAW saat
shalat melakukan salam kearah kanan dan kiri seraya berucap “Assalamualaikum
warahmatullah, “Assalamualaikum warahmatullah, hingga beliau melihat warna putih
pada pipinya”. Bila lafadz salamnya dibalik ‘Alaikum salam’ maka tidak boleh
menurut Syafi’iyyah dan Hanabilah dan pada pendapat yang paling shahih
dikalangan mereka menyatakan ketidak cukupan salam yang dibalik tersebut. [
Al-Fiqh al-Islaam II/50 ].
والسنة
أن يقول : " السلام عليكم ورحمة الله " مرتين ، وقد صرح الحنفية بكراهة كل صيغة
تخالف هذه الصيغة ، وزاد بعضهم لفظ " وبركاته " وقال الشافعية : لا تسن زيادة "
وبركاته " .
وقال
الحنفية : الأولى تركه ، لحديث
Yang disunahkan bila
mengucapkan Assalamualaikum warahnatullah dua kali, kalangan Hanafiyyah
memakruhkan lafadz yang menyelisihi shigat ini, sebagian ulama menambahkan
wabarakatuh, Kalangan Syafi’iyyah menyatakan tidak sunnahnya sedang kalangan
Hanafiyyah menyatakan yang lebih utama meninggalkannya dengan dasar hadits Nabi.
[ Al-Mausuuah al-Fiqhiyyah 27/101 ]. Wallohu a'lam. [Abdurrahman
As-syafi'i, Masaji Antoro].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/436912409664906/