PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum, apa hukum nya menjawab imam yang membaca alaysallohu
bi ahkamil haakimiin dengan jawaban
balaa
wa anaa djalika minasyahidiin.? [Ochid
Avverous].
JAWABAN
:
Wa'alaikum salam
wr.wb
اذا
وجدت كل اية دعا # نبينا فسن ذاك خاشعا
Apabila engkau membaca
ayat, dimana Nabi kita telah berdoa di dalamnya, maka disunahkan lah kita untuk
melakukannya dengan khusu'
متى
انتهيت كل سورة اتت # فادع لما من الحديث قد ثبت
Ketika engkau selesai pada
akhir surat-surat tertentu, maka berdoalah sesuai hadis yang telah
ada
في
الملك و القيامة التين اعلمن # و المرسلات هل اتاك فاختمن
Di antaranya adalah diahir
surat al mulk, alqiyamah, attin, al-mursalat, hal ataka (al
ghosiyah).
- Busyrol karim juz I hal
77 :
ويسن
سؤال الرحمة بنحو: "اللهم إغفر أو إرحم" عند قراءة أية رحمة, والإستعاذة بنحو:
"اللم أعذنى من النا" عند قراءة آية عذاب, والتسبيح آية التسبيح, وعند آخر والتين,
وآخر القيامة أن يقول:"بلى وإنا على ذلك من الشاهدين", وعند آخر المرسلات :"آمنا
بالله", يفعل ذلك كله من الإمام والمنفرد لقراءة نفسه, والمأموم لقراءة إمامه أو
نفسه حيث لم يسمع قراءة إمامه وغير المصلى لكل قراءة سمعها.
Dan disunahkan meminta
rahmat dengan berucap semisal : “Ya Allah ampunilah, Ya Allah rahmatilah” ketika
membaca ayat rahmat. Dan disunahkan meminta perlindungan dengan berucap semisal
: “Ya Allah, selamatkanlah aku dari api neraka” ketika membaca ayat adzab,
bertasbih ketika membaca ayat tasbih, dan ketika membaca akhir dari surat at-tin
dan akhir surat al-Qiyamah agar membaca: (“Ya, dan kami atas hal itu termasuk
para saksi,) dan pada akhir surat al-Mursalat agar membaca : (“Kami beriman
kepada Allah”.)disunahkan agar melakukan hal tersebutt masing-masing imam dan
orang yang shalat sendiri karena mendengar bacaannya agar melakukan ssemua yang
tersebut tadi, dan seorang makmum karena bacaan imamnya atau karena mendengar
bacaannya sendiri apabila dia tidak mendengar bacaan imam, dan bagi orang yang
tidak shalat apabila mendengar setiap bacaan yang ia dengar.
- Minhajul qowim hal 40
:
فَتَنْقَطِعُ
الْفَاتِحَةُ باِلسُّكُوْتِ الطَّوِيْلِ إِنْ تَعَمَّدَهُ أو إِنْ طَان يَسِيْرًا
وَقَصَدَ بِهِ قَطْعَ الْقِرَأَةِ وَبِالذِّكْرِ إِلاَّ إِنْ كَانَ نَاسِيًا
وَإِلاَّ إِذَا سُنَّ فىِ الصَّلاَةِ كَالتَّأْمِيْنِ وَالتَّعَوُّذِ وَسُؤَالِ
الرَّحْمَةِ وسجود التلاوة لقراءة إمامه والرد عليه.
(والتعوذ)
من العذاب وسؤال الرحمة عند قراءة آياتهما منه أو من إمامه, وقوله بلى عند سماعه
"أليس الله بأحكم الحاكمين".
Maka bacaan fatihah itu
terputus dengan diam yang lama apabila dia melakukannya dengan sengaja atau
sebentar akan tetapi dia berniat memutus bacaan, dan juga terputus dengan dzikir
kecuali apabila dia lupa. Apabila tidak, maka tidak apa-apa selagi dzikir
tersebut termasuk dzikir yang disunahkan di dalam shalat seperti membaca amin,
ta’awwud, meminta rahmat, sujud tilawah karena bacaan imam dan
menjawabinya.
Ucapan pengarang
(والتعوذ) : artinya berlindung dari
adzab (وسؤال
الرحمة )
meminta rahmat, tatkala membaca ayat-ayat adzab atau ayat rahmat dari bacaannya
sendiri atau bacaan imamnya. Adapun ucapannya (بلى) itu tatkala mendengar
ayat :
أليس
الله بأحكم الحاكمين.
Wallohu a'lam.
[Abdurrahman
As-syafi'i, Mbah Jenggot II].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/382094141813400/