PERTANYAAN
:
Ceritanya lagi sholat sunah
(itu juga udah dipojok dan ga didepan ) tiba-tiba ada yang tepuk pundak(tanda
mau makmum) apa yang harus dilakukan oleh orang yang sedang sholat sunnah itu ?
[Aba
Zerra].
JAWABAN
:
Hukumnya ditafshil sebagai
berikut :
§Mubah (boleh), kalau hanya
menyentuh semata
§Haram, kalau mengakibatkan
imam sangat terkejut
§Makruh, kalau mengakibatkan
imam terkejut sedikit atau membuat persepsi dari orang lain bahwa menyentuh
tersebut hukumnya sunah atau wajib
§Sunah, kalau tidak sampai
menimbulkan imam terkejut atau bahkan dapat mengingatkan imam agar dia niat
menjadi IMAM
- Mauhibah Dzil Fadhl,
Minhaj al-Qawiim I/255 :
(
ويحرم ) على كل أحد ( الجهر ) في الصلاة وخارجها ( إن شوش على غيره ) من نحو مصل أو
قارىء أو نائم للضرر ويرجع لقول المتشوش ولو فاسقا لأنه لا يعرف إلا منه وما ذكره
من الحرمة ظاهر لكن ينافيه كلام المجموع وغيره فإنه كالصريح في عدمها إلا أن يجمع
بحمله على ما إذا خاف التشويش
)
قوله على ما إذا خاف التشويش (اي وما ذكره المصنف من الحرمة علي ما اذا اشتد وعبارة
الايعاب ينبغي حمل قول المجموع وان اذى جاره علي ايذاء خفيف يتسامح به بخلاف جهر
يعطله عن القراءة بالكلية فينبغي حرمته
- Tanqiih al-Fataawaa
al-Haamidiyyah II/334 :
فائدة
كل مباح يؤدي إلى زعم الجهال سنية أمر أو وجوبه فهو مكروه
- Fath al-Mu’iin II/20
:
(
ونية إمامة ) أو جماعة ( سنة لإمام في غير جمعة ) لينال فضل الجماعة… وإن نواه في
الأثناء حصل له الفضل من حينئذ
Shalat fardlu ma'mum pada
shalat sunah boleh tapi makruh dan dapat fadlilah jama'ah. [ Syarqowiy 1/324
].
- Fathul muin, kalau
ianahnya hal 4 juz 2 :
وخرج
بالأداء القضاء نعم إن اتفقت مقضية الإمام والمأموم سنت الجماعة وإلا فخلاف الأولى
كأداء خلف قضاء وعكسه وفرض خلف نفل وعكسه وتراويح خلف وتر وعكسه
Dan keluar dari pembahasan
tentang ada' adalah qodlo', memang benar seperti itu tetapi jika sholat
qodlo'nya imam dan makmum adalah sama maka sunnah untuk berjamaah, jika tidak
sama maka hukumnya khilaful aula (sebaiknya tidak dilakukan) seperti imam sholat
ada' makmum sholat qodlo' dan sebaliknya, imam sholat fardlu, makmum sholat
sunnah dan sebaliknya, imam sholat tarawih,makmum sholat witir dan
sebaliknya.
- Ahkamul Fuqaha halaman
127-128 :
132. MENYENTUH IMAM OLEH
ORANG YANG AKAN BERMAKMUM
Soal : Bagaimana hukumnya menyentuh imam oleh orang yang akan bermakkum ?
Jawab : Adapun hukumnya menyentuh semata-mata, maka boleh (mubah) tetapi kalau mendatangkan terkejut si imam yang sangat, maka hukumnya haram, atau terkejut sedikit atau menjadikan sangkaan orang bahwa menyentuh itu sunat atau wajib maka hukumnya makruh, kalau meyakinkan ketidak terkejutnya imam bahkan menyangka dapat mengingatkan imam supaya niat menjadi imam, maka hukum menyentuhnya itu baik (mustahab).
Keterangan dari kitab : 1. Mauhibah Dzil Fadhal 2/396-397, 2. Fathul Mu'in / I'anatuththalibin 2/21.
Soal : Bagaimana hukumnya menyentuh imam oleh orang yang akan bermakkum ?
Jawab : Adapun hukumnya menyentuh semata-mata, maka boleh (mubah) tetapi kalau mendatangkan terkejut si imam yang sangat, maka hukumnya haram, atau terkejut sedikit atau menjadikan sangkaan orang bahwa menyentuh itu sunat atau wajib maka hukumnya makruh, kalau meyakinkan ketidak terkejutnya imam bahkan menyangka dapat mengingatkan imam supaya niat menjadi imam, maka hukum menyentuhnya itu baik (mustahab).
Keterangan dari kitab : 1. Mauhibah Dzil Fadhal 2/396-397, 2. Fathul Mu'in / I'anatuththalibin 2/21.
Wallohu a'lam.
[Masaji
Antoro, Ghufron Bkl, Sunde Pati, Lajnah Bahtsul Masaail].
Link Awal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/434170213272459/