PERTANYAAN
:
Jari kaki dalam sujud
sholat sahnya bagaimana dan batalnya bagaimana ? [Surya
Pro].
JAWABAN
:
Terdapat dua pendapat
dikalangan Syafi’iyyah dalam meletakkan perut jemari-jemari kaki saat sujud,
pendapat yang mashur tidak wajib meletakkannya.
أن
الواجب وضع بعض الجبهة وبعض الركبتين وبعض بطن الكفين وبعض بطن أصابع القدمين دون
غيرها من بقية الرأس وحرف الكف وأطراف الأصابع والجبين والأنف والخد ( قوله ولو
قطعت أصابع إلخ ) عبارة النهاية ولو تعذر شيء من هذه الأعضاء سقط الفرض بالنسبة
إليه فلو قطعت يده من الزند لم يجب وضعه ولا وضع رجل قطعت أصابعها لفوات محل
الفرض....
“Yang wajib dalam sujud
adalah meletakkan sebagian dahi, lutut, telapak tangan, perut jemari kedua
telapak kaki tidak lainnya seperti ujung jemari, pinggir telapak, pinggir
jemari, pinggir kedua kening, hidung dan pipi.(keterangan bila terpotong
jemari-jemarinya) redaksi dalam kitab an-Nihayah ‘Bila terdapati udzur
meletakkan sebagian anggauta-anggauta diatas maka gugur pulalah kewajibannya
seperti bila tangannya putus dari pergelangan maka tidak wajib meletakkannya dan
tidak wajib pula meletakkan kaki yang terputus jemeri-jemarinya karena tempat
yang wajib tidak lagi terdapati”. [ I’aanah at-Thoolibiin I/64 ]
ويجب
وضع جزء من ركبتيه ومن باطن كفيه ومن باطن أصابع قدميه في السجود لخبر الشيخين:
أمرت أن أسجد على سبعة أعظم: الجبهة، واليدين، والركبتين، وأطراف
القدمين.
“Dan wajib meletakkan
bagian dari kedua lututnya, perut kedua telapak tangannya, perut jemari-jemari
kakinya saat sujud berdasarkan hadits “Aku diperintah sujud atas tujuh anggota
tubuh besar : Dahi, kedua tangan, kedua lutut dan pucuk-pucuk jemari” (HR.
Bukhori Muslim). [ ”Al-Iqnaa I/124 ].
(
قَوْلُهُ وَأَطْرَافُ الْقَدَمَيْنِ ) أَيْ : وَمِنْ لَازِمِهِ الِاعْتِمَادُ عَلَى
بُطُونِهَا فَإِنْ تَعَذَّرَ وَضْعُ شَيْءٍ مِنْ هَذِهِ الْأَعْضَاءِ سَقَطَ
الْفَرْضُ بِالنِّسْبَةِ إلَيْهِ ا هـ بِرْمَاوِيٌّ .
(Keterangan dan pucuk-pucuk
jemari) artinya sebagian kewajiban sujud adalah bertumpu pada perut-perut jemari
kaki bila terdapat udzur meletakkan anggota-anggota tubuh diatas maka gugurlah
kewajiban meletakkan anggauta yang putus tersebut”. [ Hasyiyah al-Jamal III/385
].
(
وَلَا يَجِبُ ) ( وَضْعُ يَدَيْهِ ) أَيْ بَطْنِهِمَا ، ( وَرُكْبَتَيْهِ
وَقَدَمَيْهِ ) فِي سُجُودِهِ ( فِي الْأَظْهَرِ ) لِقَوْلِهِ تَعَالَى {
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ } وَلِلْخَبَرِ الْمُتَقَدِّمِ
{ إذَا سَجَدْت فَمَكِّنْ جَبْهَتَك } فَإِفْرَادُهَا بِالذِّكْرِ دَلِيلٌ عَلَى
مُخَالَفَتِهَا ، وَلِأَنَّهُ لَوْ وَجَبَ وَضْعُهَا لَوَجَبَ الْإِيمَاءُ بِهَا
عِنْدَ الْعَجْزِ عَنْ وَضْعِهَا وَالْإِيمَاءُ بِهَا غَيْرُ وَاجِبٍ فَلَمْ يَجِبْ
وَضْعُهَا ، وَلِأَنَّ الْمَقْصُودَ مِنْهُ وَضْعُ أَشْرَفِ الْأَعْضَاءِ عَلَى
مَوَاطِئِ الْأَقْدَامِ وَهُوَ خِصِّيصٌ بِالْجَبْهَةِ ، وَيُتَصَوَّرُ رَفْعُ
جَمِيعِهَا كَأَنْ يُصَلِّي عَلَى حَجَرَيْنِ بَيْنَهُمَا حَائِطٌ قَصِيرٌ
يَنْبَطِحُ عَلَيْهِ عِنْدَ سُجُودِهِ وَيَرْفَعُهَا ( قُلْت : الْأَظْهَرُ
وُجُوبُهُ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ ) وَإِنْ كَانَتْ مَسْتُورَةً لِخَبَرِ
الشَّيْخَيْنِ { أُمِرْت أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ
وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ } وَلِخَبَرِ
الْبُخَارِيِّ { أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَجَدَ وَاسْتَقْبَلَ
بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ } وَمَنْ لَازِمِ ذَلِكَ
اعْتِمَادُهُ عَلَى بُطُونِهَا ، ..وَاكْتَفَى بِبَعْضِ كُلٍّ وَإِنْ كُرِهَ
قِيَاسًا عَلَى مَا مَرَّ لِمَا سَبَقَ فِي الْجَبْهَةِ....
“Dan tidak wajib meletakkan
perut kedua tangannya, kedua lututnya dan kedua telapak kakinya saat sujud
menurut pendapat yang lebih dhahir karena :
§Berdasarkan firman Allah :
:”tanda-tanda mereka di wajah-wajah mereka dari bekas-bekas sujud
mereka”
§Hadits : Bila engkau sujud
maka tetapkan dahimudisebutkannya dahi secara special merupakan dalil
perbedaannya dengan anggota tubuh lainnya
§Karena bila diwajibkan
meletakkan anggauta selain dahi maka pasti diwajib berisyarat dengannya saat
tidak dapat menjalani sujud secara normal (sebagaimana dahi), sedangkan
berisyarat dengannya tidak diwajibkan maka tidak wajib pula meletakkannya saat
sujud yang normal
§Karena maksud utama sujud
adalah meletakkan anggita tubuh manusia yang paling mulia pada tempat telapak
kaki dan yang demikian hanya tertentu pada dahi.
§Aku (Pengarang kitab)
berkata “Menurutku pendapat yang lebih dhahir diwajibkannya meskipun dalam
keadaan tertutup berdasarkan :
§Hadits “Aku diperintah
sujud atas tujuh anggota tubuh besar : Dahi, kedua tangan, kedua lutut dan
pucuk-pucuk jemari” (HR. Bukhori Muslim).”
§Hadits “Sesungguhnya Nabi
Muhammad SAW sujud dan menghadapkan pucuk-pucuk jemarinya pada kiblat” (HR.
Bukhori)
Dan sebagian kewajiban
sujud adalah bertumpu pada perut-perut jemari kaki.Dan dianggap cukup meskipun
makruh meletakkan sebagian anggota tubuh diatas dengan menganalogkan pada
bolehnya meletakkan sebagian dahi saat sujud. [ Hasyiyah as-Syibro Malisy
III/385 ].
(وأما
السجود على اليدين والركبتين والقدمين ففيه قولان (أشهرهما) أنه لا يجب لانه لو وجب
لوجب الايماء بها إذا عجز كالجبهة (والثانى) يجب لما ورى ابن عباس رضى الله عنهما
أن النبي صلي الله عليه وسلم " أمر أن يسجد علي سبعة أعضاء يديه وركبتيه وأطراف
أصابعه وجبهته "
Sedang sujud atas kedua
tangan, kedua lutut dan kedua telapak kaki maka terdapat dua pendapat
:
1. Pendapat yang mashur
tidak wajib Karena bila diwajibkan meletakkan anggauta selain dahi maka pasti
diwajib berisyarat dengannya saat tidak dapat menjalani sujud secara normal
(sebagaimana dahi), sedangkan berisyarat dengannya tidak diwajibkan maka tidak
wajib pula meletakkannya saat sujud yang normal
2. Pendapat kedua
menyatakan wajib berdasarkan riwayat dari Ibn Abbas ra “Rasulullah SAW
diperintah sujud atas tujuh anggota tubuh besar : Dahi, kedua tangan, kedua
lutut, pucuk-pucuk jemari dan dahi beliau” (HR. Bukhori Muslim). [ ”Al-Majmuu’
ala Syarh al-Muhadzdzab III/426 ]. Wallaahu A'laamu Bis showaab. [Masaji
Antoro].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/431293160226831/