PERTANYAAN
:
Assalamu 'alaikum, ajenge
tanglet, apa benar surga ada di telapak kaki ibu dan kenapa bisa di telapak kaki
ibu terus seandai nya ibu udah wafat dimana kita bisa mendapatkan surga ? dan
knapa bukan ayah ? terus kalau surga seorang istri dimana kah ? mohon penjelasan
nya makasih. [Syda
Ajjah].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalam, itu
kiasan saja, bahwasannya surga di bawah telapak kaki ibu bukan taman firdaus
yang bercokol di bawah telapak kaki beliau. Itu hanya perumpamaan bahwasannya
seorang ibu wajib dihormati 3 x lebih baik ketimbang bapak/ayah. Jadi tidak ada
hubungannya sama ibu yang telah meninggal dan untuk istri. Syurga di telapak
kaki ibu, itu perumpamaan untuk kita sebagai anak jangan pernah melawan ibu
membantah, membentak, menyakiti hati nya. Kenapa syurga tidak di telapak kaki
bapak. Karena ibu lebih besar jasa dan kasih sayangnya ..!
Maksud “Surga itu di bawah
telapak kaki ibu” adalah kata kiasan betapa kita wajib mentaati dan berbakti
pada ibu, mendahulukan kepentingan beliau mengalahkan kepentingan pribadi hingga
diibaratkan letak diri kita bagaikan debu yang ada dibawah telapak kakinya bila
kita ingin meraih SURGA...
الْجَنَّة
تَحْت أَقْدَام الْأُمَّهَات قَالَ رَوَاهُ أَحْمَد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَهْ
وَالْحَاكِم
“Surga itu dibawah telapak
kaki ibu”. (HR. Ahmad, an-Nasaai, Ibn Maajah dan al-Hakim).
(
الجنة تحت أقدام الأمهات ) يعني لزوم طاعتهن سبب قريب لدخول الجنة
“Surga itu dibawah telapak
kaki ibu”.Artinya selalu mentaatinya menjadikan sebab akan dekatnya seseorang
memasuki surga. [ At-Taysiir Bi Syarh al-Jaami’ as-Shaghiir I/996 ].
«الجنة
تحت أقدام الأمهات» ويعني: أن من بر أمه وقام بحقها دخل الجنة
“Surga itu dibawah telapak
kaki ibu”. Artinya barangsiapa yang berbkti dan memenuhi hak-hak ibunya miscaya
masuk surga. [ Daliil al-Faalichiin I/245 ].
3642
(الجنة
تحت أقدام الأمهات) يعني التواضع لهن وترضيهن سبب لدخول الجنة ....وقال العامري
المراد أنه يكون في برها وخدمتها كالتراب تحت قدميها مقدما لها على هواه مؤثرا برها
على بر كل عباد الله لتحملها شدائد حمله ورضاعه وتربيته وقال بعض الصوفية : هذا
الحديث له ظاهر وباطن وحق وحقيقة لأن المصطفى صلى الله عليه وسلم أوتي جوامعالكلم
فقوله الجنة إلخ ظاهره أن الأمهات يلتمس رضاهن المبلغ إلى الجنة بالتواضع لهن
وإلقاء النفس تحت أقدامهن والتذلل لهن والحقيقة فيه أن أمهات المؤمنين هن معه عليه
السلام أزواجه في أعلى درجة في الجنة والخلق كلهم تحت تلك الدرجة فانتهاء زوس الخلق
في رفعة درجاتهم في الجنة وآخر مقام لهم في الرفعة أول مقام أقدام أمهات المؤمنين
فحيث انتهى الخلق فهن ثم ابتداء درجاتهن فالجنة كلها تحت أقدامهن وهذا قاله لمن
أراد الغزو معه وله أم تمنعه
“Surga itu dibawah telapak
kaki ibu”. Artinya patuh dan ridhanya menjadi sebab masuknya seseorang didalam
surgaAl-Aamiri berkata “maksudnya ukuran dalam berbakti dan khidmah pada para
ibu bagaikan debu yang berada dibawah telapak kaiki mereka, mendahulukan
kepentingan mereka atas kepentingan sendiri dan memilih berbakti pada mereka
ketimbang berbakti pada setiap hamba-hamba Allah lainnya karena merekalah yang
rela menanggung beban penderitaan kala mengandung, menyusui serta mendidik
anak-anak mereka”.
Sebagian Ulama Tashawwuf
menyatakan "Hadits ini memiliki arti secara dhahir, bathin, hak dan hakikat
karena baginda nabi Muhammad SAW mampu menguasai segala kesempurnaan bahasaMaka
arti “Surga itu dibawah telapak kaki ibu” arti dhahirnya adalah para ibu
keridhaannya yang mampu menghantarkan kedalam surga harus diraih dengan
berprilaku rendah diri, patuh bagaikan meletakkan diri kita dibawah telapak
kakinya.
Arti hakikatnya bahwa para
ibu-ibu orang mukmin kelak disurga berada ditempat tertinggi bersama dengan Nabi
Muhammad SAW dan setiap makhluk berada dibawah derajat tersebut,Maka puncak
derajat para makhluk disurga berada kedudukannya berada dibawah telapak kaki
para ibu, dengan demikian semua derajat yang terdapat didalam surga yang kelak
dihuni orang-orang mukmin kesemuanya berada dibawah telapak kaki para ibu sebab
keluhuran derajat mereka dialam surga. [ Faidh al-Qadiir III/477 ].
الجنة
تحت أقدام الأمهات قال الطيبي قوله عند رجلها كناية عن غايةالخضوع ونهاية التذلل
كما في قوله تعالى واخفض لهما جناح الذل من الرحمة الإسراء
“Surga itu dibawah telapak
kaki ibu”.At-Thiiby berkata “Ungkapan Nabi ‘dibawah telapak kakinya’ adalah kata
kiasan dari bersikap patuh dan taat padanya secara totalitas sebagaimana
keterangan dalam firman Allah Ta’alaa :Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS.
17:24). [ Marqah al-Mafaatiih Syarh al-Misykaah XIV/224 ].
{
أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير } (3) . فالشكر لله على نعمة الإيمان ، وللوالدين
على نعمة التربية . وقال سفيان بن عيينة : من صلى الصلوات الخمس فقد شكر الله تعالى
، ومن دعا لوالديه في أدبار الصلوات فقد شكرهما .وفي صحيح البخاري عن عبد الله بن
مسعود قال : سألت النبي صلى الله عليه وسلم : أي الأعمال أحب إلى الله عز وجل ؟ قال
: الصلاة على وقتها قال : ثم أي ؟ قال : بر الوالدين قال : ثم أي ؟ قال : الجهاد في
سبيل الله (1) . فأخبر صلى الله عليه وسلم أن بر الوالدين أفضل الأعمال بعد الصلاة
التي هي أعظم دعائم الإسلام . (2)
(3)
سورة لقمان / 14 .
(1)
حديث ابن مسعود : " أي الأعمال أحب إلى الله . . . " أخرجه البخاري ( الفتح 10 /
400 ـ ط السلفية ) ومسلم ( 1 / 90 ـ ط الحلبي )
(2)
الجامع لأحكام القرآن للقرطبي 10 / 237ـ 238 .
“Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. 31:14)Dalam
ayat diatas syukur pada Allah artinya mensyukuri atas kenikmatan iman, sedang
syukur pada kedua orang tua artinya mensyukuri atas jerih payahnya merawat,
mendidik dan mengasuh kita semenjak kecil.Tsufyan Bin ‘Uyainah berkata
“Barangsiapa telah menjalani shalat lima waktu maka ia telah bersyukur kepada
Allah, dan barangsiapa mendoakan kedua orangtuanya seusai shalat maka ia telah
bersyukur pada keduanya”.
Dalam shahih al-Bukhari
diriwayatkan dari Ibn Mas’ud, ia berkata “Saya bertanya kepada Rasulullah,
‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah ?’ , Beliau bersabda, ‘Sholat pada
waktunya’, Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau bersabda, ‘Berbakti
kepada kedua orang tua’, Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau
bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’. Kemudian Rasulullah
mengkhabarkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah amalan yang paling disukai
oleh Allah setelah shalat yang merupakan paling agungnya tiang-tiang agama
islam. “ (HR.Bukhari dan Muslim). [ Al-Mausuuah al-Fiqhiyyah VIII/65 ].
Berbaktilah padanya, bila ia telah meninggal minimal do'akan keduanya selepas
shalat. Wallaahu A'lamu Bis Showaab. [Akhi
Rezume Shi, Cahaya Hati, Masaji Antoro ].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/425436097479204/