Sebagaiman a yang telah kami sampaikan dalam tulisan sebelumnya pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2012/05/06/ dua-fitnah- besar/ bahwa Ada dua fitnah besar yang telah terjadi yakni
Wahabi atau Salafi
Mereka yang mengaku-ak u mengikuti Salafush Sholeh namun tidak bertemu atau bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh. Mereka tidak sejalan dengan Imam Mazhab yang empat yang bertemu dan bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh
Syiah
Mereka yang mengaku-ak u mengikuti imam Ahlul Bait tapi mereka tidak sejalan dengan apa yang disampaika n
oleh Imam Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al Uraidhi bin
Ja’far Ash Shodiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin
Sayyidina Husain ra bin Sayyidina Ali ra untuk mengikuti Imam Mazhab
yang empat yang bertemu dan bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh
Hal serupa disampaika n oleh Mufti Kerajaan Negeri Sembilan, Malaysia, SS Dato’ Haji Mohd Yusof Bin Hj Ahmad dalam video berikut
Sepanjang sejarah kaum Syiah tidak terlihat mereka mengarahka n tentaranya dan menembakka n banyak butir peluru ke Zionis Yahudi Israel bahkan sebaliknya kaum syiah lebih banyak menorehkan darah kaum muslim.
Begitupula sepanjang sejarah kaum Wahhabi tidak terlihat mereka mengarahka n tentaranya dan menembakka n banyak butir peluru ke Zionis Yahudi Israel, bahkan sebaliknya mereka bekerjasam a dengan Amerika yang merupakan representa tif kaum Zionis Yahudi sehingga Amerika secara tidak langsung terbantu untuk membeli peluru dan menembakka nnya kepada kaum muslim diberbagai belahan dunia.
Rasulullah shallallah u alaihi wasallam melarang untuk membunuh manusia yang baru saja bersyahada t apalagi membunuh manusia yang telah bersyahada t, muslim yang taat, taat mengerjaka n sholat, zakat, puasa, bahkan telah melaksanak an ibadah haji, mereka melaksakan kewajiban- kewajiban yang ditetapkan Allah, menjauhi hal-hal yang diharamkan -Nya, menyebarka n dakwah, mendirikan masjid, dan menegakkan syi’ar-syi ’ar-Nya
Rasulullah lalu bertanya: ‘Kenapa kamu membunuh orang yang telah mengucapka n Laa Ilaaha Illaahu? ‘ Aku menjawab, Wahai Rasulullah ! Sesungguhn ya lelaki itu mengucap demikian karena takutkan ayunan pedang. Rasulullah bertanya lagi: Sudahkah kamu membelah dadanya sehingga kamu tahu dia benar-bena r mengucapka n Kalimah Syahadat atau tidak? Rasulullah terus mengulangi pertanyaan itu kepadaku hingga menyebabka n aku berandai-a ndai bahwa aku baru masuk Islam saat itu. (HR Muslim 140)
Dia berkata, ‘Dan kami saat itu diberitahu kan peristiwa Usamah bin Zaid, yang mana ketika dia telah mengangkat pedangnya,
tiba-tiba orang musyrik itu mengucap, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Allah’, namun dia tetap saja membunuhny a. Maka Basyir pun mendatangi Nabi shallallah u ‘alaihi wasallam untuk mengadukan dan menanyakan hal itu kepada beliau. Dia menceritak annya kepada beliau dan apa yang diperbuat oleh lelaki tadi. Maka beliau pun memanggil Usamah dan menanyainy a, ‘Kenapa kamu membunuhny a? ‘ Dia menjawab, ‘Wahai Rasulullah , dia telah melukai kaum muslimin, dia telah membunuh si fulan dan si fulan, dan dia menyebutka n sebuah nama kepadanya, dan sungguh telah menyimpan dendam terhadapny a, namun ketika dia melihat pedangku ini, dia mengucap, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah’. Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam bertanya lagi: ‘Apakah kamu yang telah membunuhny a? ‘ Dia menjawabny a,
‘Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Lalu apa yang hendak kamu perbuat dengan
kalimat, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah’, jika
di hari kiamat kelak ia datang (untuk minta pertanggun g jawaban) pada hari kiamat nanti? ‘ (HR Muslim 142)
Begitupula sepanjang riwayat penguasa dinasti Saudi, Raja Faisal bin Abdul Azis sajalah yang telah membuktika n syahadatny a dengan menjauhi laranganNy a, dengan tidak menjadikan Amerika yang merupakan representa tif kaum Zionis Yahudi sebagai teman kepercayaa n, penasehat, ataupun sebagai pelindung.
Setelah resolusi PBB mengenai pemecahan Palestina dan
pendirian Israel, Pangeran Faisal (masih belum menjadi raja) mendesak
ayahandany a supaya memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat, tetapi desakannya itu ditolak.
Selepas skandal keuangan Raja Saud, Pangeran Faisal dilantik menjadi pemerintah sementara. Pada tanggal 2 November 1964, ia dilantik menjadi raja setelah Raja Saud di usir keluar dari Arab Saudi ke Yunani.
Raja Faisal melakukan banyak reformasi sewaktu menjadi raja, diantarany a adalah memperbole hkan anak-anak perempuan bersekolah , televisi, dan sebagainya . Usahanya ini mendapat tentangan dari berbagai pihak karena perkara-pe rkara ini dianggap bertentang an dengan Islam. Ia berasa amat kecewa saat Israel memenangka n Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Pada tahun 1973, Raja Faisal memulai suatu program yang
bertujuan untuk memajukan kekuatan tentara Arab Saudi. Pada tanggal 17
Oktober 1973, ia menghentik an ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika Serikat yang menyebabka n
harga minyak di Amerika Serikat melambung tinggi. Hal ini dilakukan
untuk mendesak Amerika Serikat agar menekan Israel keluar dari wilayah
Palestina.
Namun kenyataan yang “tampak” kemudian adalah pada tanggal 25
Maret 1975, Raja Faisal ditembak mati oleh anak adiknya, yaitu Faisal
bin Musad. Beberapa analisa mengatakan pembunuhan ini ada dalam pengaturan kaum Zionis Yahudi.
Sedangkan para penguasa dinasti Saudi pada zaman sekarang tampak belum dapat membuktika n syahadat mereka karena mereka tidak mentaati larangan Allah Azza wa Jalla. Mereka telah menjadikan Amerika yang merupakan representa tif kaum Zionis Yahudi sebagai teman kepercayaa n, penasehat maupun pelindung.
Firman Allah Azza wa Jalla, yang artinya,
“Hai orang-oran g yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaa nmu orang-oran g yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hent inya (menimbulk an) kemudharat an bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahka n kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyi kan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminy a” , (QS Ali Imran, 118)
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kita b semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri , mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanm u itu”. Sesungguhn ya Allah mengetahui segala isi hati“. (QS Ali Imran, 119)
“Tidakkah kamu perhatikan orang-oran g yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-oran g itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan , sedang mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:14 )
Amerika yang merupakan sosok representa tif dari kaum Zionis Yahudi, sebagaiman a sutradara film Holywood, membutuhka n sosok “musuh” dan “sahabat” untuk mencitraka n diri mereka sebagai hero, pahlawan bagi manusia di muka bumi. Istilah orang periklanan , “nggak ada loe nggak rame“.
Kaum Zionis Yahudi ”mengarahk an”
kaum Syiah khususnya yang membenci para Sahabat, sebagai “musuh” bagi
kaum Zionis Yahudi dengan tujuan sebagai alasan untuk membunuh kaum
muslim.
Kaum Zionis Yahudi ”mengarahk an ” kaum wahhabi sebagai “sahabat” bagi kaum Zionis Yahudi dengan tujuan untuk melancarka n atau tidak menghalang i kaum Zionis Yahudi untuk membunuh kaum muslim.
Pengarahan , pengaturan atau “Getting things done through other people” yang dilakukan oleh Amerika bertujuan untuk melaksacan akan cita-cita mereka yang dinamakan “The New World Order”, NWO, tatanan dunia baru. Dunia dalam tatanan atau pengaturan Amerika yang dibelakang nya kaum Zionis Yahudi, sebagai pemimpin manusia di muka bumi.
Dengan penguasaan mereka dalam militer, farmasi dan bidang-bid ang lainnya, mereka merasa berhak menentukan mana manusia yang berhak hidup maupun mati. Hal ini telah mereka perlihatka n ketika mereka melenyapka n ras suku Indian dari benua Amerika. Ditengarai Amerika melakukan pemusnahan masal dan perang biologi melalui penyebaran kuman-kuma n dan penyakit-p enyakit terhadap penduduk asli, suku Indian.
Beberapa data yang tertuang dalam The Atlas of the North American Indian, and the Conspiracy of Pontiac and the Indian War after the Conquest of Canada, menunjukka n bahwaJende ral Amherts, telah “menyetujui” pendistrib usian selimut dan sapu tangan yang telah terkontami nasi
bibit cacar untuk digunakan sebagai alat perang wabah penyakit
terhadap Indian Amerika. Bahkan ada bukti tertulis berupa surat yang
ditulis sendiri oleh Jeffrey Amherst. Dalam suratnya kepada Kolonel
Henry Bouquet, Komandan angkatan bersenjata Inggris, Jenderal Amherts bertanya : “Tidak bisakah diatur suatu cara bagi pengiriman bibit campak kepada suku-suku Indian yang tidak menyenangk an itu? Dalam hal ini kita harus menggunaka n berbagai strategi untuk dapat mengurangi jumlah mereka.” Bouquet menjawab, “Saya akan mencoba untuk menularkan penyakit tersebut kepada mereka melalui selimut-se limut yang akan jatuh ke tangan mereka dan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak ikut tertular.” .
Bagi kaum Zionis, manusia yang paling pandai atau paling
unggul adalah Tuhan dan berhak memimpin serta mengatur kehidupan
seluruh manusia di muka bumi. Bagi mereka Tuhan kaum beragama hanyalah
persepsi akal manusia belaka. Naudzubill ah min zalik.
Penguasa negeri kaum Wahhabi, kaum beragama yakni penguasa kerajaan dinasti Saudi pada hakikatnya membantu secara tidak langsung Amerika yang dibelakang nya kaum Zionis Yahudi untuk membeli peluru-pel uru untuk membunuh kaum muslim diperbagai belahan dunia. Bantuan tersebut didapati dari hasil pertambang an negara pemerintah an kerajaan dinasti Saudi. Bantuan-ba ntuan lainnya diperoleh Amerika dari penguasa-p enguasa
negeri yang muslim lainnya seperti dari penguasa negara kita sendiri
yang diperoleh dari hasil tambang minyak bumi dan tamban-tam bang lain seperti di freeport dll.
Salah satu tanda akhir zaman adalah sebagaiman a yang disampaika n hadits berikut
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallah u ‘Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambang an mereka. Maka sahabat berkata: “Hai Rasulullah ! Emas ini adalah hasil dari tambang kita”. Lalu Nabi Shallallah u ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak tambang-ta mbang, dan yang akan menguasain ya adalah orang-oran g jahat. (HR. Baihaqi)
Diriwayatk an hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallah u alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai.” (HR Muslim)
Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam bersabda: “Kamu akan melihat orang-oran g mukmin dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi
bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit,
maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan
sakitnya).” (HR Bukhari 5552) (HR Muslim 4685)
Ketika kaum muslim di suatu negara diperangi oleh kaum Zionis
Yahudi maka sebaiknya semua penguasa negeri yang mengaku muslim
merasakan sebagai keadaan perang juga sehingga dapat menghentik an segala bentuk kerjasama yang dapat memberikan kekuatan finansial bagi kaum Zionis Yahudi.
Seharusnya dari kolaborasi antara ulama kaum Wahhabi dengan umaro / penguasa kerajaan dinasti Saudi yang di amanahkan sebagai pelayan dua tanah suci , mencontohkan atau meneladank an untuk menghentik an segala bentuk kerjasama yang dapat memberikan kekuatan finansial bagi Amerika dan sekutunya yang merupakan representa tif daru kaum Zionis Yahudi.
Kaum Zionis Yahudi diduga “mengarahk an” Osama bin Laden dengan peristiwa WTC 11 September menjadikan alasan bagi kaum Zionis Yahudi untuk melakukan penyeranga n dan penjajahan terselubun g terhadap Irak, Afghanista n dll dengan alasan menumpas terorisme dan dengan alasan tersebut mereka dapat membunuh kaum muslim di Irak dan Afghanista n baik dengan tangan mereka langsung atau melalui tangan kaum muslim yang berselisih yang pada hakikatnya karena termakan hasutan kaum Zionis Yahudi.
Kaum Zionis Yahudi diduga ‘’mengarah kan” tragedi bom bali, menjadikan alasan untuk membentuk densus 88 (rakyat Indonesia) sehingga mereka melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang muslim (rakyat Indonesia) tanpa memandang hak-hak mereka dengan alasan menumpas terorisme.
Begitupula tragedi di Somalia sebagaiman a yang telah disampaika n dalam tulisan pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2011/08/29/ belajar-dar i-somalia/ maupun di Palestina, Irak, Afghanista n dan di Suriah pada akhir-akhi r ini pada hakikatnya adalah akibat hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi.
Wallahu a’lam
Wasallam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830