Sebelum ke Suluknya ada baiknya kita ketahui
siapa itu Syeikh Jangkung, beliau bernama asli Saridin, termasuk para
pemerhati sufi. Bila ingin melihat jejak masa lalu, silakan mengunjungi
makamnya yang terletak di Desa Landoh, Kecamatan Kayen yang berjarak
sekitar 17 kilometer dari Kota Pati menuju Kabupaten Purwodadi. Untuk
mencapai lokasi, pengunjung harus melewati jalan perkampungan yang sudah
beraspal.
Setiap hari Jumat, makam tersebut dipadati pengunjung
dari sejumlah daerah di tanah air, seperti dari Jateng, Jatim, Jabar,
dan Sumatera. Bahkan, ada pengunjung yang berasal dari Negara Malaysia
dan Singapura.
Upacara haul (hari lahir) dilaksanakan setiap tanggal
14 dan 15 bulan Rajab yang dimulai dengan upacara ganti kelambu,
pengajian, dan pasar malam.
Menurut sejarahnya, Saridin (Syeh
Jangkung) dilahirkan di Desa Tayu, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Setelah dewasa berkelana ke sejumlah daerah di pulau jawa, bahkan sampai
di Sumatera untuk menyebarkan Agama Islam.
Waktu masih hidup, dia berwasiat agar dimakamkan di Desa Landon.
Di kompleks Makam Saridin terdapat pula makam isterinya, yakni RA Retno Jinoli dan RA Pandan Arum.
Inilah suluk nya :
MUQADIMAH
Bismillah, wengi iki ingsung madep, ngawiti murih pakerti, pakertining
budi kang fitri, sujud ingsun, ing ngarsané Dzat Kang Maha Suci.
Artinya :
Bismillah, malam ini hamba menghadap, mengawali meraih hikmah/ hikmah
budi yang suci, hamba bersujud, di hadapan Keagungan Yang Mahasuci.
Bismillah ar-rahman ar-rahim, rabu mbengi, malam kamis, tanggal lima
las, wulan poso, posoning ati ngilangi fitnah, posoning rogo ngeker
tingkah.
Artinya :
Bismillâh ar-Rahmân ar-Rahîm, Rabu malam
Kamis, tanggal 15 bulan Ramadhan, puasa hati menghilangkan fitnah, puasa
raga mencegah tingkah buruk.
Bismillah, dhuh Pangeran Kang
Maha Suci, niat ingsun ndalu niki, kawula kang ngawiti, nulis serat kang
ingsun arani, serat Hidayat Bahrul Qalbi, anggayuh Sangkan Paraning
Dumadi.
Artinya :
Bismillâh, wahai Tuhan Yang Mahasuci, niat
hamba malam ini, hamba yang mengawali, menulis surat yang dinamai, surat
Hidayat Bahrul Qalbi, untuk memahami asal tujuan hidup ini.
Bismillah, dhuh Pangeran mugi hanebihna, saking nafsu ingsun iki, kang
nistha sipatipun, tansah ngajak ing laku drengki, ngedohi perkawis kang
wigati.
Artinya :
Bismillâh, wahai Tuhan semoga Engkau
menjauhkan, dari nafsu hamba ini, yang buruk sifatnya, senantiasa
mengajak berlaku dengki, menjauhi perkara yang baik.
Bismillah,
kanthi nyebut asmaning Allah, Dzat ingkang Maha Welas, Dzat ingkang
Maha Asih, kawula nyenyuwun, kanthi tawasul marang Gusti Rasul, Rasul
kang aran Nur Muhammad, mugiya kerso paring sapangat, kanthi pambuka
ummul kitab.
Artinya :
Bismillâh, dengan menyebut nama Allah,
Dzat Yang Maha Pengasih, Dzat Yang Maha Penyayang, hamba memohon,
melalui perantara Rasul, Rasul yang bernama Nur Muhammad, semoga
berkenan memberi syafaat, dengan pembukaan membaca ummul kitab.
Sun tulis kersaneng rasa, rasaning wong tanah Jawa, sun tulis kersaneng
ati, atining jiwa kang Jawi, ati kang suci, tanda urip kang sejati, sun
tulis kersaning agami, ageming diri ingkang suci.
Artinya :
Hamba tulis karena rasa, perasaan orang tanah Jawa, hamba tulis karena
hati, hati dari jiwa yang keluar, hati yang suci, tanda hidup yang
sejati, hamba tulis karena agama, pegangan diri yang suci.
Kang
tinulis dudu ajaran, kang tinulis dudu tuntunan, iki serat sakdermo
mahami, opo kang tinebut ing Kitab Suci, iki serat amung mangerteni,
tindak lampahé Kanjeng Nabi.
Artinya :
Yang tertulis bukan
ajaran, yang tertulis bukan tuntunan, surat ini sekadar memahami, apa
yang tersebut dalam Kitab Suci, surat ini sekadar mengetahui, perilaku
hidup Kanjeng Nabi.
Apa kang ana ing serat iki, mong rasa
sedehing ati, ati kang tanpa doyo, mirsani tindak lampahing konco,
ingkang tebih saking budi, budining rasa kamanungsan, sirna ilang apa
kang dadi tuntunan.
Artinya :
Apa yang ada di surat ini, hanya
rasa kesedihan hati, hati yang tiada berdaya, melihat sikap perilaku
saudara, yang jauh dari budi, budi rasa kemanusiaan, hilang sudah apa
yang menjadi tuntunan.
Mugi-mugi dadiho pitutur, marang awak
déwé ingsun, syukur nyumrambahi para sadulur, nyoto iku dadi sesuwun,
ing ngarsane Dzat Kang Luhur.
Artinya :
Semoga menjadi petunjuk,
terhadap diri hamba sendiri, syukur bisa berguna untuk sesama, itulah
yang menjadi permohonan, di hadapan Dzat Yang Mahaagung.
01. SYARIAT
Mangertiyo sira kabéh, narimoho kanthi saréh, opo kang dadi toto lan
aturan, opo kang dadi pinesténan, anggoning ngabdi marang Pangeran.
Artinya :
Mengertilah kalian semua, terimalah dengan segala kerendahan jiwa,
terimalah dengan tulus dan rela, apa yang menjadi ketetapan dan aturan,
apa yang telah digariskan, untuk mengabdi pada Keagungan Tuhan.
Basa sarak istilah ‘Arbi, tedah isarat urip niki, mulo kĂ©nging nampik
milih, pundhi ingkang dipun lampahi, anggoning ngabdi marang Ilahi.
Artinya :
Istilah syarak adalah bahasa Arab, yang berarti petunjuk atau pedoman
untuk menjalani kehidupan ‘agama’, untuk itulah diperbolehkan memilih,
mana yang akan dijalani sesuai dengan kemampuan diri, guna mengabdi pada
Keagungan Ilahi.
Saréngat iku tan ora keno, tininggal selagi
kuwoso, ageming diri kang wigati, cecekelan maring kitab suci, amrih
murih rahmating Gusti.
Artinya :
Apa yang telah di-syari‘at-kan
hendaknya jangan kita tinggal, selama diri ini mampu untuk menjalankan,
aturan yang menjadi pegangan hidup kita, aturan yang sudah dijelaskan
dalam kitab suci al-Qur’an, Itu semua, tidak lain hanya usaha kita untuk
mendapat rahmat, dan pengampunan dari Yang Maha Kuasa.
Saréngat iku keno dén aran, patemoné badan lawan lésan, ono maneh kang
pepiling, sareh anggoné kidmat, nyembah ngabdi marang Dzat.
Artinya :
Syariat juga diartikan, sebuah pertemuan antara badan dengan lisan,
bertemunya raga dengan apa yang dikata, ada juga yang memberi
pengertian, bahwa syariat adalah pasrah dalam berkhidmat, menyembah dan
mengabdi pada Keagungan Yang Mahasuci.
Saréngat utawi sembah raga iku, pakartining wong amagang laku, sesucine asarana saking warih,
kang wus lumrah limang wektu, wantu wataking wawaton.
Artinya :
Syari`at atau Sembah Raga itu, merupakan tahap persiapan, di mana
seseorang harus melewati proses pembersihan diri, dengan cara mengikuti
peraturan-peraturan yang ada, dan yang sudah ditentukan—rukun Islam.
Mulo iling-ilingo kang tinebut iki, sadat, sholat kanthi kidmat, zakat
bondo lawan badan, poso sak jroning wulan ramadhan, tinemu haji pinongko
mampu, ngudi luhuring budi kang estu.
Artinya :
Maka
ingat-ingatlah apa yang tersebut di bawah ini, syahadat dengan penuh
keihklasan, shalat dengan khusuk dan penuh ketakdhiman, mengeluarkan
zakat harta dan badan untuk sesame, puasa pada bulan ramadhan atas nama
pengabdian pada Tuhan, menunaikan ibadah haji untuk meraih kehalusan
budi pekerti.
Limo cukup tan kurang, dadi rukune agami Islam,
wajib kagem ingkang baligh, ngaqil, eling tur kinarasan, menawi lali ugi
nyauri.
Artinya :
Lima sudah tersebut tidak kurang, menjadi
ketetapan sebagai rukun Islam, wajib dilakukan bagi orang ‘Islam’ yang
sudah baligh, berakal, tidak gila dan sehat, adapun, jika lupa
menjalankan hendaknya diganti pada waktu yang lain.
Syaringat
ugi kawastanan, laku sembah mawi badan, sembah suci maring Hyang, Hyang
ingkang nyipto alam, sembahyang tinemu pungkasan.
Artinya :
Syariat juga dinamakan, melakukan penyembahan dengan menggunakan anggota
badan, menyembah pada Keagungan Tuhan, Tuhan yang menciptakan alam,
Sembah Hyang, begitu kiranya nama yang diberikan.
SYAHADAT
Sampun dados pengawitan, tiyang ingkang mlebet Islam, anyekseni wujuding
Pangeran, mahos sadat kanthi temenan, madep-manteb ananing iman.
Artinya :
Sudah menjadi pembukaan, bagi orang yang ingin masuk Islam, bersaksi
akan wujudnya Tuhan, bersungguh-sungguh membaca syahadat, disertai
ketetapan hati untuk beriman.
Asyhadu an-lâ ilâha illâ Allâh wa
asyhadu anna Muhammad Rasulullah, Tinucapo mawi lisan, Sareh legowo
tanpa pameksan, Mlebet wonten njroning ati, Dadiho pusoko anggoning
ngabdi.
Artinya :
Asyhadu an-lâ ilâha illâ Allâh wa asyhadu anna
Muhammad Rasulullah, ucapkanlah dengan lisan, penuh kesadaran tanpa
paksaan, masukkan maknanya ke dalam hati, semoga menjadi pusaka untuk
terus mengabdi.
Tan ana Pangeran, kang wajib dén sembah, kejawi
amung Gusti Allah, semanten ugi Rasul Muhammad, kang dadi lantaran
pitulungé umat.
Artinya :
Hamba bersaksi bahwa tak ada tuhan,
yang wajib disembah, kecuali Allah swt, begitu pula dengan Nabi Agung
Muhammad saw, yang menjadi perantara pertolongan umat.
SHALAT
Syarat limo ajo lali, kadas najis, badan kedah suci, nutup aurat kanti
kiat, jumeneng panggonan mboten mlarat, ngerti wektu madep kiblat,
sampurno ingkang dipun serat.
Artinya :
Lima syarat jangan lupa,
badan harus suci dari hadats dan najis, menutup aurat jika tidak
kesulitan, dilaksanakan di tempat yang suci, mengerti waktu untuk
melakukan shalat, lalu menghadap kiblat, sempurna sudah yang ditulis.
Wolu las kang dadi mufakat, rukun sahe nglakoni shalat, niat nejo,
ngadek ingkang kiat, takbir banjur mahos surat, al-fatihah ampun ngantos
lepat.
Artinya :
Delapan belas yang menjadi mufakat, rukun
sahnya menjalankan shalat, niat melakukan shalat, berdiri bagi kita yang
mampu, mengucapkan takbiratul ikhram membaca surat, al-Fatichah jangan
sampai keliru.
Rukuk, tumakninah banjur ngadek, aran iktidal
kanti jejek, tumakninah semanten ugi, banjur sujud tumurun ing bumi,
sareng tumakninah ingkang mesti, kinaranan ing tumakninah, meneng
sedelok sak wuse obah.
Artinya :
Rukuk dengan tenang lalu
berdiri, disebut i’tidal dengan tegap, hendaknya juga tenang seperti
rukuk, lalu sujud turun ke bumi, bersama thumakninah yang benar,
dinamakan thumakninah, diam sebentar setelah bergerak.
Sewelas iku lungguh, antarane rong sujudan, tumuli tumakninah, kaping telulas lungguh akhir,
banjur maos pamuji dikir.
Artinya :
Sebelas itu duduk, di antara dua sujud, disertai thumakninah, tiga belas duduk akhir, lalu membaca pujian dzikir.
Limolas iku moco sholawat, kagem Gusti Rosul Muhammad, tumuli salam kang kawitan,
sertane niat rampungan, tertib sempurna dadi pungkasan.
Artinya :
Lima belas membaca shalawat, kepada Rasul Muhammad, kemudian salam yang
pertama, bersama niat keluar shalat, tertib menjadi kesempurnaan.
ZAKAT
Zakat iku wus dadi prentah, den lampahi setahun pindah, tumprap wong
kang rijkine torah, supados bersih awak lan bondo, ojo pisan-pisan awak
déwé leno.
Artinya :
Zakat sudah menjadi perintah, dilakukan
setahun sekali, bagi orang yang hartanya berlimpah, supa bersih raga dan
harta, jangan sekali-kali kita lupa.
Umume wong dho ngenthoni,
malem bodho idul fitri, zakat firah den arani, bersihaké badan lawan
ati, zakat maal ugo mengkono, nanging kaprahing dho orak lélo.
Artinya :
Umumnya orang mengeluarkan, malam Hari Raya Idul Fitri, zakat fitrah
dinamai, membersihkan raga dan hati, zakat harta juga begitu, namun
umumnya pada tidak rela.
Ampun supé niating ati, nglakoni rukun
pardune agami, lillahi ta`ala iku krentekno, amrih murih ridaning
Gusti, supados dadi abdi kang mulyo.
Artinya :
Jangan lupa niat
di hati, menjalankan rukun fradhunya agama, karena Allah tanamkanlah,
untuk mendapat keridhaan-Nya, supaya menjadi hamba yang mulia.
PUASA
Islam, balék, kiat, ngakal, papat sampun kinebatan, wonten maleh
ingkang lintu, Islam, balék lawan ngakal, dados sarat nglampahi siam.
Artinya :
Islam, baligh, kuat, berakal, empat sudah disebutkan, ada juga yang
mengatakan, Islam, baligh, dan berakal, menjadi syarat menjalankan
puasa.
Kados sarat rukun ugi sami, kedah dilampai kanthi
wigati, niat ikhlas jroning ati, cegah dahar lawan ngombé, nejo jimak
kaping teluné, mutah-mutah kang digawé.
Artinya :
Seperti
syarat, rukun juga sama, harus dijalanlan dengan hati-hati, niat ikhlas
di dalam hati, mencegah makan dan minum, jangan bersetubuh nomor tiga,
jangan memuntahkan sesuatu karena sengaja.
Papat jangkep sampun
cekap, dadus sarat rukuné pasa, ngatos-ngatos ampun léna, mugiyo hasil
ingkang dipun seja, tentreming ati urip kang mulya.
Artinya :
Empat genap sudah cukup, menjadi syarat rukunnya puasa, hati-hati jangan
terlena, semoga berhasil apa yang diinginkan, tentramnya hati hidup
dengan mulia.
HAJI
Limo akhir dadi kasampurnan, ngelampahi rukun parduné Islam, bidal zaroh ing tanah mekah,
menawi kiat bandane torah, lego manah tinggal pitnah kamanungsan.
Artinya :
Lima terakhir menjadi kesempurnaan, menjalankan rukun fardhunya Islam,
pergi ziarah ke tanah Makah, jika kuat dan hartanya berlimpah, hati rela
menjauhi fitnah kemanusiaan.
Pitu dadi sepakatan, sarat kaji
kang temenan, Islam, balik, ngakal, merdeka, ananing banda lawan sarana,
aman dalan sertané panggonan.
Artinya :
Tujuh jadi kesepakatan,
syarat haji yang betulan, Islam, baligh, berakal, merdeka, adanya harta
dan sarana, aman jalan beserta tempat.
Ikram sertané niat,
dadi rukun kang kawitan, wukuf anteng ing ngaropah, towaf mlaku ngubengi
kakbah, limo sangi ojo lali, sopa marwah pitu bola-bali.
Artinya :
Ikhram beserta niat, menjadi rukun yang pertama, thawaf berjalan
mengelilingi ka‘bah, lima sa’i jangan lupa, safa-marwah tujuh kali.
02. THARIQAT
Muji sukur Dzat Kang Rahman, tarékat iku sak dermo dalan, panemoné
lisan ing pikiran, nimbang nanting lawan heneng, bener luputé sira
kanthi héling.
Artinya :
Puji syukur Dzat Yang Penyayang,
tarekat hanyalah sekadar jalan, bertemunya ucapan dalam pikiran,
menimbang memilih dengan tenang, benar tidaknya engkau dengan penuh
kesadaran.
Tarékat ugi kawastanan, sembah cipto kang temenan,
nyegah nafsu kang ngambra-ambra, ngedohi sipat durangkara, srah lampah
ing Bathara.
Artinya :
Tarekat juga dinamakan, sembah cipta yang
sebenarnya, mencegah nafsu yang merajalela, menjauhi sifat keburukan,
berserah di hadapan Tuhan.
Semanten ugi aweh pitutur, makna
tarékat ingkang luhur, den serupaaken kados segoro, minongko saréngat
dadus perahu, kang tinemu mawi ngélmu.
Artinya :
Kiranya juga
memberi penuturan, makna tarekat yang luhur, diibaratkan laksana
samudera, dengan syariat sebagai perahunya, yang ditemukan dengan ilmu.
Mila ampun ngantos luput, dingin nglampahi saréngat, tumuli tarékat
menawi kiat, namung kaprahé piyambak niki, supe anggenipun ngawiti.
Artinya :
Maka jangan sampai keliru, mendahulukan menjalani syariat, kemudian
tarekat jika mampu, namun umumnya kita ini, lupa saat memulai.
Mila saksampunipun, dalem sawek sesuwunan, mugiya tansah pinaringan, jembaring dalan kanugrahan,
rahmat welas asihing Pangeran.
Artinya :
Maka setelahnya, hamba senantiasa memohon, semoga terus mendapat, lapangnya jalan anugerah, cinta dan kasih sayang Tuhan.
SYAHADAT
Lamuno sampun kinucapan, rong sadat kanthi iman, kaleh puniko dereng
nyekapi, kangge ngudari budi pekerti, basuh resék sucining ati.
Artinya :
Jika sudah diucapkan, dua syahadat dengan iman, dua ini belumlah cukup,
untuk mengurai budi pekerti, membasuh bersih sucinya hati.
Prayuginipun ugi mangertosi, sifat Agungé Hyang Widhi, kaleh doso gampil
dipun Ă©ngeti, wujud, kidam lawan baqa, mukalapah lil kawadisi.
Artinya :
Seyogyanya juga mengerti, sifat Keagungan Tuhan, dua puluh mudah dimengerti, wujud, qidam, dan baqa, mukhalafah lil hawâdis.
Limo qiyam binafsihi, wahdaniyat, kodrat, irodat, songo ilmu doso hayat, samak basar lawan kalam,
pat belas iku aran kadiran.
Artinya :
Lima qiyâmuhu bi nanafsihi, wahdaniyat, qodrat, iradat, sembilan ilmu,
sepuluh hayat, sama&lsquo, bashar, kalam, empat belas qadiran.
Muridan kaping limolas, aliman, hayan pitulasé, lawan samian ampun
supé, banjur basiron madep manteb, mutakalliman ingkang tetep.
Artinya :
Muridan nomor lima belas, aliman, hayan nomor tujuh belas, kemudian
samian jangan lupa, terus bashiran dengan mantab, mutakalliman yang
tetap.
Nuli papat kinanggitan, dadi sifat mulyané utusan, sidik, tablik ora mungkur, patonah sabar kanthi srah,
anteng-meneng teteping amanah.
Artinya :
Kemudian empat disebutkan, menjadi sifat kemuliaan utusan, sidiq,
tabligh tidak mundur, fathanah sabar dengan berserah, diam tenang
bersama amanah.
Kaleh doso sampun kasebat, mugiyo angsal
nikmating rahmat, tambah sekawan tansah ingeti, dadiho dalan sucining
ati, ngertosi sir Hyang Widhi.
Artinya :
Dua puluh sudah
disebut, semoga mendapat nikmatnya rahmat, ditambah empat teruslah
ingat, jadilah jalan mensucikan hati, mengetahui rahasia Yang Mahasuci.
SHALAT
Limang waktu dipun pesti, nyekel ngegem sucining agami, agami budi kang
nami Islam, rasul Muhammad dadi lantaran, tumurune sapangat, rahmat lan
salam.
Artinya :
Lima waktu sudah pasti, memegang kesucian
agama, agama budi yang bernama Islam, rasul Muhammad yang menjadi
perantara, turunnya pertolongan, rahmat, dan keselamatan.
Rino
wengi ojo nganti lali, menawi kiat anggoné nglampahi, kronten salat dadi
tondo, tulus iklasing manah kito, nyepeng agami tanpo pamekso.
Artinya :
Siang malam jangan lupa, jika kuat dalam menjalani, karena shalat
menjadi tanda, tulus ikhlasnya hati kita, mengikuti agama tanpa dipaksa.
Ngisak, subuh kanthi tuwuh, tumuli luhur lawan asar, dumugi maghrib
ampun kesasar, lumampahano srah lan sabar, jangkep gangsal unénan Islam.
Artinya :
Isyak, Shubuh dengan penuh, kemudian Luhur dan Ashar, sampai Maghrib
jangan kesasar, jalanilah dengan pasrah dan sabar, genap lima disebut
Islam.
Kanthi nyebut asmané Allah, Sak niki kita badé milai,
ngudari makna ingkang wigati, makna saéstu limang wektu, pramila ingsun
sesuwunan, tambahing dungo panjengan.
Artinya :
Dengan menyebut
nama Allah, sekarang kita akan mulai, mengurai makna yang tersembunyi,
makna sesungguhnya lima waktu, karenanya hamba memohon, tambahnya doa
Anda sekalian.
ISYAK
Sun kawiti lawan ngisak, wektu peteng
jroning awak, mengi kinancan cahya wulan, sartané lintang tambah padang,
madangi petengé dalan.
Artinya :
Hamba mulai dengan isyak,
waktu gelap dalam jiwa, malam bersama cahaya bulan, bersanding bintang
bertambah terang, menerangi gelapnya jalan.
Semono ugi awak nira, wonten jroning rahim ibu, dewekan tanpa konco, amung cahyo welasing Gusti,
ingkang tansah angrencangi.
Artinya :
Seperti itu jasad kamu, di dalam rahim seorang ibu, sendirian tanpa teman, hanya cahaya kasih Tuhan, yang senantiasa menemani.
SHUBUH
Tumuli subuh sak wusé fajar, banjur serngéngé metu mak byar, padang jinglang sedanten kahanan,
sami guyu awak kinarasan, lumampah ngudi panguripan.
Artinya :
Kemudian shubuh setelah fajar, lalu matahari keluar bersinar, terang
benderang semua keadaan, bersama tertawa badan sehat, berjalan mencari
kehidupan.
Duh sedulur mangertiya, iku dadi tanda lahiring sira, lahir saking jroning batin, batin ingkang luhur,
batin ingkang agung.
Artinya :
Wahai saudara mengertilah, itu menjadi tanda kelahiranmu, lahir dari dalam batin, batin yang luhur, batin yang agung.
ZHUHUR
Luhur teranging awan, tumancep duwuring bun-bunan, panas siro ngraosaké, tibaning cahyo serngéngé,
lérén sedélok gonmu agawé.
Artinya :
Zhuhur terangnya siang, menancap di atas ubun-ubun, panas kiranya kau
rasakan, jatuhnya cahaya matahari, berhenti sebentar dalam bekerja.
Semono ugo podho gatékno, lumampahing umur siro, awet cilik tumeko gedé, tibaning akal biso mbedakké, becik lan olo kelakuné.
Artinya :
Seperti itu juga pahamilah, perjalanan hidup kamu, dari kecil hingga
dewasa, saat akal bisa membedakan, baik dan buruk perbuatanmu.
ASHAR
Ngasar sak durungé surup, ati-ati noto ing ati, cawésno opo kang dadi
kekarep, ojo kesusu ngonmu lumaku, sakdermo buru howo nepsu.
Artinya :
Ashar sebelum terbenam, hati-hatilah menata hati, persiapkan apa yang
menjadi keinginan, jangan tergesa-gesa kamu berjalan, hanya sekadar
menuruti hawa nafsu.
Mulo podho waspadaha, dho dijogo agemaning
jiwa, yo ngéné iki kang aran urip, cilik, gedé tumeko tuwo, bisoho siro
ngrumangsani, ojo siro ngrumongso biso.
Artinya :
Maka
waspadalah, jagalah selalu pegangan jiwa, ya seperti ini yang namanya
hidup, kecil, besar, sampai tua, bisalah engkau merasa, janganlah engkau
merasa bisa.
MAGHRIB
Maghrib kalampah wengi, serngéngé
surup ing arah kéblat, purna oléhé madangi jagad, mego kuning banjur
jedul, tondo rino sampun kliwat.
Artinya :
Maghrib mendekati
malam, matahari terbenam di arah kiblat, selesai sudah menerangi dunia,
mega kuning kemudian keluar, tanda siang sudah terlewat.
Duh sedérék mugiyo melok, bilih urip mung sedélok, cilik, gedé tumeko tuwa, banjur pejah sak nalika,
wangsul ngersané Dzat Kang Kuwasa.
Artinya :
Wahai saudara saksikanlah, bahwa hidup hanya sebentar, kecil, besar,
sampai tua, kemudian mati seketika, kembali ke hadapan Yang Kuasa.
ZAKAT
Lamuno siro kanugrahan, pikantuk rijki ora kurang, gunakno kanthi wicaksono, ampun supé menawi tirah,
ngedalaken zakat pitrah.
Artinya :
Jika engkau diberi anugerah, mendapat rezeki tidak kurang, gunakanlah
dengan bijaksana, jangan lupa jika tersisa, mengeluarkan zakat fitrah.
Zakat lumantar ngresiki awak, lahir batin boten risak, menawi bondo tasih luwih, tumancepno roso asih,
zakat mal kanthi pekulih.
Artinya :
Zakat untuk membersihkan diri, lahir batin tidak rusak, jika harta
masih berlimpah, tanamkanlah rasa belas kasih, zakat kekayaan tanpa
pamrih.
Pakir, miskin, tiyang jroning paran, ibnu sabil
kawastanan, lumampah ngamil, tiyang katah utang, rikab, tiyang ingkang
berjuang, muallap nembé mlebu Islam.
Artinya :
Fakir, miskin,
orang berpergian, ibn sabil dinamakan, kemudian amil, orang yang banyak
hutang, budak, tiyang ingkang berjuang, muallaf yang baru masuk Islam.
Zakat nglatih jiwo lan rogo, tumindak becik kanthi lélo, ngraosaken
sarané liyan, ngudari sifat kamanungsan, supados angsal teteping iman.
Artinya :
Zakat melatih jiwa dan raga, menjalankan kebajikan dengan rela,
merasakan penderitaan sesame, mengurai sifat kemanusiaan, supaya
mendapat tetapnya iman.
PUASA
Posoning rogo énténg
dilakoni, cegah dahar lan ngombé jroning ari, ananging pasaning jiwa,
iku kang kudhu dén reksa, tumindak asih sepining cela.
Artinya :
Puasa badan mudah dilakukan, mencegah makam dan minum sepanjang hari,
namun puasa jiwa, itu yang seharusnya dijaga, menebar kasih sayang
menjauhi pencelaan.
Semanten ugi pasaning ati, tumindak alus sarengé budi, supados ngunduh wohing pakerti, pilu mahasing sepi, mayu hayuning bumi.
Artinya :
Demikian pula puasa hati, sikap lemah lembut sebagai cermin kehalusan
budi, supaya mendapat kebaikan sesuai dengan apa yang dingini, tiada
harapan yang diinginkan, kecuali hanya ketentraman dan keselamatan dalam
kehidupan.
HAJI
Kaji dadi kasampurnan, rukun lima
kinebatan, mungguhing danten tiyang Islam, zarohi tanah ingkang mulyo,
menawi tirah anané bondo.
Artinya :
Haji menjadi kesempurnaan,
rukum lima yang disebutkan, untuk semua orang Islam, mengunjungi tanah
yang mulia, jika ada kelebihan harta.
Nanging ojo siro kliru,
mahami opo kang dén tuju, amergo kaji sakdermo dalan, dudu tujuan
luhuring badan, pak kaji dadi tembungan.
Artinya :
Tapi
janganlah engkau keliru, memahami apa yang dituju, karena haji hanya
sekadar jalan, bukan tujuan kemuliaan badan, jika pulang dipanggil Pak
Haji.
Kaji ugi dadi latihan, pisahing siro ninggal kadonyan,
bojo, anak lan keluarga, krabat karéb, sederek sedaya, kanca, musuh dho
lélakna.
Artinya :
Haji juga untuk latihan, perpisahanmu
meninggalkan keduniaan, istri, anak, dan keluarga, karib kerabat, semua
saudara, teman dan musuh relakanlah.