Kendalikan Lisanmu duhai saudaraku,bicaralah seperlunya,bicaralah yg baik dan benar atau diam...!!Maka engkau tidak akan Rugi.
Lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan
dikendalikan. Sesungguhnya lidah adalah penerjemah hati dan pengungkap
isi hati. Oleh karena itulah, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan istiqamah, beliau mewasiatkan untuk menjaga lisan. Dan
lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan
seseorang. Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Malik , dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَا يَسْتَقِيمُ
إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ
حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ الْجَنَّةَ لَا
يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Iman seorang hamba tidak akan
istiqamah, sehingga hatinya istiqamah. Dan hati seorang hamba tidak akan
istiqamah, sehingga lisannya istiqamah. Dan orang yang tetangganya
tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. (H.R.
Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam
Bahjatun Nazhirin, 3/13).
Dan di dalam Tirmidzi (no. 2407) dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ
اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنْ
اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Jika
anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata
merendah kepada lesan, “Takwalah kepada Allah di dalam menjaga hak-hak
kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqaomah,
maka kami juga istiqamah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk),
kami juga menyimpang. (H.R. Tirmidzi, no. 2407; dihasankan oleh Syaikh
Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 3/17, no. 1521) (Jami’ul
‘Uluum wal Hikam, 1/511-512)
Oleh karena itulah, sepantasnya
seorang mukmin menjaga lidahnya. Tahukah Anda jaminan bagi orang yang
menjaga lidahnya dengan baik? Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan
apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya.
(H.R. Bukhari, no. 6474; Tirmidzi, no. 2408; lafazh bagi Bukhari).
Beliau juga menjelaskan, bahwa menjaga lidah merupakan keselamatan.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
النَّجَاةُ قَالَ أَمْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ
وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, dia berkata,
“Aku bertanya, wahai Rasulallah, apakah sebab keselamatan?” Beliau
menjawab, “Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan
tangisilah kesalahanmu”. (H.R. Tirmidzi, no.2406)
Yaitu
janganlah engkau berbicara kecuali dengan perkara yang membawa
kebaikanmu, betahlah tinggal di dalam rumah dengan melakukan
ketaatan-ketaatan, dan hendaklah engkau menyesali kesalahanmu dengan
cara menangis. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Tirmidzi).