PERTANYAAN :
Sri Narusmadi
Assalamu alaikum .
Banyak orang meragukan keshahihan hadits yg menyatakan pemberitah uan 10 sahabat nabi akan dimasukkan kesurga. Diberitahu kan ketika para sahabat masih hidup . Karena hadis ini dianggap tendensius ada unsur keduniawia n .Mohon pencerahan nya ?
JAWABAN :
>> Mbah Jenggot
Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga berdasarka n hadits berikut: Tercatat dalam “ARRIYAADL ANNADLIIRA H FI MANAAQIBIL ASYRAH“ (Taman Indah Dalam Biografi SepuluhSha habat) dari sahabat Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk kerumah Aisyah ra dan bersabda:
“Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?”
Aisyah menjawab : “Tentu, ya Rasulullah .”
Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu :
- Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim;
- Umar masuk surga dan kawannya Nuh;
- Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku;
- Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya;
- Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud;
- Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail;
- Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman;
- Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran;
- Abdurrahma n bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam;
- Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissal am.”
Kisah singkat 10 Sahabat
a. Abu Bakar bin Abi Qohafah (Assiddiq) , adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah , hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga Hasyimi. Keutamaann ya, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia seorang yang kaya, pengaruhny a besar serta memiliki akhlaq yang mulia. Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah . Belum pernah ada orang yang menyaksika n
Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala. Dia tidak pernah
berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah selalu mengutamak an Abu Bakar ketimbang para sahabatnya yang lain sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain.
“Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh
ummat niscaya akan lebih berat keimanan Abu Bakar. ”(HR. Al Baihaqi) Al
Qur’an pun banyak mengisyara tkan sikap dan tindakanny a seperti yang dikatakan dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40. Dalam masa yang singkat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memperbaru i kehidupan kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintah annya pula lah penulisan AlQur’an dalam lembaran-l embaran dimulai.
b. Umar Ibnul Khattab, ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah
SAW dan masih satu kakek yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah
bertemu dengan adiknya Fatimah daan suami adiknya Said bin Zaid pada
tahun keenam kenabian dan sebelum Umar telah ada 39 orang lelaki dan 26
wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar dikenal sebagai seorang yang
pandai berdiskusi , berdialog, memecahkan permasalah an serta bertempram en kasar. Setelah Umar masuk Islam, da’wah kemudian dilakukan secara terang-ter angan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah segelintir orang yang berhijrah dengan terang-ter angan. Ia sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata, ”Aku akan meninggalk an Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di
belakang lembah ini!” Mendengar perkataan Umar tak seorangpun yang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan
firmanNya seperti saat peristiwa kematian Abdullah bin Ubay (QS 9:84),
ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan saat perang Badar,
pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat Al Anfal.
Sebagai khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhati kan kesejahter aan ummatnya, sampai setiap malam ia berkelilin g khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhann ya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab.
c. Utsman bin Affan. Sebuah Hadits yang menggambar kan
pribadi Utsman : “Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku
adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah
Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad, Ibnu
Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat
dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayain ya
seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air,
Utsmanlah yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentinga n kaum muslimin. Pada masa kepemimpin annya Utsman merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari lembaran-l embaran yang mulai ditulis pada masa pemerintah an Khalifah Abu Bakar.
d. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia yang menggantik an posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangan nya Fatimah, Ali yang sangat sederhana kehidupann ya.
e. Sahabat kelima yang oleh Rasulullah dijamin masuk surga adalah Tha lhah bin Ubaidillah yang pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawak an kekar serta sangat kuat inilah yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempura n saat kaum musyrikin pergi meninggalk an medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah , ”Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau adalah Thalhah kebajikan. ” Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya ,
”Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa yang senang melihat
seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah.”
f. Azzubair bin Awwam, sahabat yang berikutnya ,
adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada usia lima belas
tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia
terima dari pamannya sendiri. Kepahlawan an Azzubair ibnul Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash. Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan. Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, ”Setiap nabi memiliki pengikut pendamping
yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.”
Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti Abu Bakar yang mengantark an makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa pemerintah an Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin, Umar mengirimka n
empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia
menulis surat yang isinya, ”Aku mengirim empat ribu prajurit bala
bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-mas ing
bernilai seribu orang. Tahukah anda siapa empat orang komandan itu?
Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad ibnul Aswad, Maslamah bin
Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam.” Demikianla h dengan izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan .
g. Adalah Abd urrahman bin Auf, yang disebutkan berikutnya , adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat berhijrah ia meninggalk an semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan saat beliau meninggal,
wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar yang masih hidup
mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu sekitar
seratus orang, termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar
sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah
berdoa: “Semoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil
di surga.”
h. Sahabat yang disebutkan berikutnya adalah Saa d bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah fisabilill ah, seorang yang keislamann ya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamann ya.
i. Said bin Zaid, adik ipar Umar, adalah orang yang dididik
oleh seorang ayah yang beroleh bihayah Islam tanpa melalui kitab atau
nabi mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan Abu Dzar Al Ghifari.
Banyak orang yang lemah berkumpul di rumah mereka untuk memperoleh ketenteram an dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.
j. Nama terakhir yang meraih jaminan surga adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, ya ng akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22. Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang menempel pada kedua rahang Rasulullah , dan dengan begitu beliau rela kehilangan giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat ummat, seperti dalam sabda beliau : “Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”
Link Asal >>