PERTANYAAN
:
Assalamu 'alaikum. Saya mau
nanya bagaimana hukum nya orang kawin lari mengangkat muhakkam sedangkan orang
tuanya masih ada tapi jauh ? tolong dijawab ini waqi'iyah. [Aby
CYaang Umie SangPnakluk].
JAWABAN
:
(Masalah) seorang laki-laki
membawa lari seorang perempuan dari ahlinya (keluarga) dengan jalan paksa dan
dijauhkan dari walinya hingga masafah Qasr (jarak boleh melakukan qasar) dan
demikian juga kalau kurang dari masafah qasr tetapi ada uzur ketika hendak
menghubungi wali perempuan tersebut kerana ketakutan umpamanya, maka sahlah
nikah perempuan itu dengan izinnya jika ia dikawinkan oleh hakim, dengan calon
suami yang se kufu’. hal ini disebabkan karena ashab Syafi'iyyah tidak
membedakan antara ketiadaan / ghoibnya wali dengan ghaibnya perempuan dan tidak
membedakan antara keadaan perempuan tersebutt dipaksa bepergian ataupun tidak
(keinginan sendiri).
Tetapi aku (Mushannif /
Ibnu Ziyad) berkata, jika perempuan tersebut memiliki wali dinegrinya, tetapi
walinnya enggan (tidak mau) menikahkan setelah perempuan tersebut memberitahukan
kepadanya (walinya) bahwasanya calon suaminya adalah se kufu’, kemudian
perempuan tersebut kesulitan untuk menetapkan ketidak mauan wali untuk
menikahkan, lalu peremuan tersebut pergi ke negeri yang jauh dari walinya, yang
lau ia mengizinkan qadli/hakim negeri yang ia pindah didalamnya untuk
menikahkannya dengan calon suami yang se kufu’ , maka pernikahan tersebut adalah
sah. Dan bukanlah pengkawinan yang dilakukan hakim yang pertama tersebut
terhadap perempuan tadi merupakan salah satu bentuk rukhsah (keringanan) dari
bepergian (safar) yang tidak ada sangkut pautnya dengan kemaksiatan seperti yang
dibayangkan demikian.
Iya, seseorang yang
melakukan perbuatan tersebut dengan memaksa seorang perempuan merdeka lalu
melarikannya dan mengasingkannya dari negaranya adalah salah satu perbuatan yang
tidak dihalalkan dalam agama dan tidak diridloi, bahkan perbuatan tersebut
adalah merupakan dosa besar yang dengan dosa tersebut, pelakunya akan tertolak
kesaksiannya dan ia dihukumi sebagai orang fasiq. [Kang
As'ad ].
غاية
تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد ص 102
(مسألة):
أخذ رجل امرأة عن أهلها قهراً وبعدها عن وليها إلى مسافة القصر وكذا دونه، إن تعذرت
مراجعته لنحو خوف صح نكاحها بإذنها إن زوّجها الحاكم من كفء، إذ لم يفرق الأصحاب
بين غيبة الولي وغيبتها، ولا في غيبتها بين أن تكون مكرهة على السفر أو مختارة، بل
أقول: لو كان لها وليّ بالبلد وعضلها بعد أن دعته إلى كفء وتعسر لها إثبات عضله
فسافرت إلى موضع بعيد عن الوليّ وأذنت لقاضي البلد الذي انتقلت إليه في تزويجها من
الكفء صح النكاح، وليس تزويج الحاكم في الأوّل من رخص السفر التي لا تناط بالمعاصي
كما يتخيل ذلك، نعم قد ارتكب المتعاطي لذلك بقهره الحرة والسفر بها وتغريبها عن
وطنها ما لا يحل في الدين ولا يرتضى، بل ذلك من الكبائر العظام التي تردّ بها
الشهادة ويحصل بها الفسق.
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/389204197769061/